BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

Rencana kerja (Renja) 2014

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV VISI DAN MISI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD A. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN PERUBAHAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263) FAX PROPOSAL USULAN

RAPAT EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR

MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA UTARA SEJAHTERA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

Kabupaten Lamongan Tahun

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Perubahan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

jalan Jendral Urip Sumoharjo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 jalan Walisongo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 Khusus untuk jalan Siliwangi karena mempunyai DS = 0,85

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umu Bina Marga Kabupaten Lamongan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Rencana Strategis. Dinas Binamarga. Kabupaten Garut. Jalan Raya Samarang No 117 Garut

A. RENCANA STRATEGIS

BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

pergerakan manusia dan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan aman, pengguna jalan perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

EVALUASI UMUR SISA RUAS JALAN KARTASURA KLATEN. Tugas Akhir

Transkripsi:

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi Dan Misi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Visi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan : Terwujudnya sarana dan prasarana infrastruktur jalan dan jembatan yang optimal guna menunjang perekonomian daerah Misi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan : 1. Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan secara transparan, terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Melaksanakan pengelolaan jaringan jalan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan secara berkualitas. 3. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip good governance didukung oleh SDM yang profesional dan sarana prasarana memadai 4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Tujuan 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. 2. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif. 3. Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur Sasaran a. Sasaran Tujuan 1 1. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. 2. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; IV - 1

b. Sasaran Tujuan 2 1. Pengurangan kesenjangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; 2. Peningkatan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber energi terbaru, konversi, penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaaan. 3. Tersedianya penyedia jasa yang profesional dan bertanggungjawab c. Sasaran Tujuan 3 : 1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran. 2. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur. 3. Meningkatnya disiplin kinerja aparatur. 4. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. 5. Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan IV - 2

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 (2012) 2 (2013) 3 (2014) 4 (2015) 5 (2016) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan optimal masyarakat. pelayanan kepada 2 Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang 1. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. 2. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; 3. Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 1. Pengurangan kesenjangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; Meningkatnya prosentase panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik 12,66 km 14,24 km 17,78 km 20,82 km 23,41 km Meningkatnya prosentase panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik Meningkatnya prosentase panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik Berkurangnya kesenjangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah IV - 3

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 (2012) 2 (2013) 3 (2014) 4 (2015) 5 (2016) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) kompetitif. 2. Peningkatan pemanfaatan dan Meningkatnya pemanfaatan pengendalian tata ruang sesuai dan pengendalian tata ruang RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam energi terbaru, konversi,, pemanfaatan sumber energi penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaaan. terbaru, konversi, penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaaan. 3 Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur 3. Penyediaan penyedia jasa yang profesional dan bertanggungjawab 1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran. 2. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur. 3. Meningkatnya disiplin kinerja aparatur. 4. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. 5. Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tersedianya penyedia jasa yang profesional dan bertanggungjawab 1. Tercukupinya penyediaan jasa maupun barang bagi keperluan administrasi perkantoran secara optimal 1. Tercukupinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur secara optimal 1. Terwujudnya disiplin aparatur 1. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur khuhsunya dalam bidang kebinamargaan 1. Tersusunnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan IV - 4

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Untuk menangani permasalahan tersebut diatas Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan berupaya menyusun strategi baik dari aspek teknis maupun aspek keuangan. 1. Strategi Teknis Untuk mengatasi persoalan kondisi tanah dasar yang berupa tanah lempung (Clay Expansife) dengan CBR < 5 %, maka Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan akan menerapkan Konstruksi Beton Bertulang (Rigid Pavement) dengan ketebalan 20 cm. Sejauh ini terbukti cukup berhasil. Konstruksi ini meskipun mahal tetapi umur konstruksinya diprediksikan bisa mencapai + 15 tahun, bahkan dalam masa umur pelayanan dapat dikatakan tanpa pemeliharan. Dengan kata lain meskipun memerlukan biaya investasi mahal pada awal proyek, akan tetapi secara ekonomi untuk 15 tahun kedepan pilihan konstruksi ini sangat menguntungkan. Sedangkan untuk kondisi jalan yang cukup mantap (jalan yang kondisi pondasi bawah baik dan hanya rusak pada bagian lapis permukaannya saja) akan dilaksanakan perbaikan-perbaikan dan melapisi bagian atas dengan Hotmix/ATB+HRS dengan ketebalan (ATB minimal 5cm + HRS/AC minimal 3cm). Konstruksi ini untuk kondisi jalan yang cukup mantap sangat cocok. Umur konstruksi Flexible Pavement ini diprediksikan dapat mencapai 4 tahun, namun selama umur pelayanan perlu ada pemeliharaan dan sebelum akhir umur pelayanan bila diperlukan harus diadakan pelapisan ulang (overlay). 2. Strategi Keuangan Mengingat panjang total jalan kabupaten yang mencapai 883, 1 km sedangkan jalan yang dalam kondisi baik hanya + 280,944 km (+ 31,81 %) dan sisanya + 602,156 km (+ 68,19 %) dalam kondisi rusak, jika pembangunan dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun berjalan akan membutuhkan biaya + Rp. 1,36 Triliun. Biaya tersebut sangat tidak mungkin disediakan untuk penyelesian pembangunan jalan tersebut, mengingat kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Grobogan sangat terbatas. Untuk itu Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan dalam rangka penyelesaian permasalahan pembangunan jalan tersebut akan memprioritaskan jalur trayek angkutan umum, dengan memprogramkan secara bertahap selama 5 (lima) tahun kedepan (2012 s/d 2016) dengan memperhitungkan penyesuaian harga akibat inflasi dan lain-lain yang mengakibatkan kenaikan harga. Adapun jalur trayek yang dalam kondisi baik hanya + 96,479 km (+ 53,26 %) dan sisanya + 84,652 km (+ 46,74 %) dalam kondisi rusak. Dalam hal ini diasumsikan kenaikan harga sebesar 6,74% per tahun. Sebagai gambaran besarnya biaya investasi untuk konstruksi jalan per km dapat dilihat pada tabel dibawah ini: IV - 5

Tabel 4.2 Daftar Perkiraan Biaya Konstruksi Jalan Beton Bertulang Lebar 4 m Tahun Pelaksa naan Panjang Jalan Yang Dibangun (Km) Biaya Per Km (Rp) Biaya Total (Rp) Asumsi Kenaikan Harga 2012 120,431 1.974.327.084 237.770.185.053 6,74% 2013 120,431 2.107.396.729 253.795.895.526 6,74% 2014 120,431 2.249.435.269 270.901.738.884 6,74% 2015 120,431 2.401.047.206 289.160.516.085 6,74% 2016 120,431 2.562.877.788 308.649.934.869 6,74% Jumlah 602,156 1.360.278.270.417 Jumlah Program Rencana Lima Tahun (2012 s/d 2016) Penanganan Ruas Jalan Jalur Trayek Angkutan Umum Kabupaten Grobogan, secara lebih rinci sebagaimana tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Daftar Perkiraan Biaya Konstruksi JalurTrayek dan Non Jalur Trayek Tahun Pelaks anaan Rencana Total Dana APBD (Rp) Rencana Total Panjang (km) Jalur Trayek Biaya (Rp) Rencana Alokasi Panjang (km) Non Jalur Trayek Biaya (Rp) Panjang (km) 2012 25.000.000.000 12,66 3.600.000.000 1,78 21.400.000.000 10,88 2013 30.000.000.000 14,24 4.300.000.000 2,00 25.700.000.000 12,23 2014 40.000.000.000 17,78 5.700.000.000 2,50 34.300.000.000 15,28 2015 50.000.000.000 20,82 7.100.000.000 2,93 42.900.000.000 17,90 2016 60.000.000.000 23,41 8.500.000.000 3,29 51.500.000.000 20,12 Jumlah 205.000.000.000 88,92 29.200.000.000 12,50 175.800.000.000 76,42 Untuk mewujudkan program tersebut perlu adanya komitmen bersama dan usaha keras dari berbagai lembaga baik dari Eksekutif, Legislatif dan masyarakat jasa konstruksi. Komitmen tersebut akan tercermin pada pengalokasian dana untuk penyelesaian penanganan ruas jalan jalur trayek angkutan umum sebagai prioritas utama dalam komposisi anggaran APBD pada setiap tahun anggaran kedepan, serta adanya usaha dan semangat dari aparat Dinas Bina Marga untuk meningkatkan sumber daya IV - 6

manusia dan profesionalisme dalam perencanaan dan pengawasan konstruksi serta itikad baik dan profesionalisme dari para penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan pembangunan jalan dengan baik. Kebijakan Untuk menangani permasalahan tersebut diatas Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan berupaya menyusun kebijakan sebagai berikut. 1. Ruas jalan yang dilalui jalur trayek angkutan umum (bus maupun angkutan kota) sebagai Penjabaran Visi Misi Dinas Bina Marga menjadi Prioritas Utama 2. Ruas jalan kabupaten di luar jalur trayek yang mempunyai nilai strategis baik secara ekonomi maupun sosial (Ruas Jalan Strategis) sebagai Prioritas Kedua 3. Jalan kabupaten di luar jalur trayek dan diluar jalur strategis (jalan dengan LHR rendah) sebagai Prioritas Ketiga IV - 7