BAB I PENDAHULUAN. Adam telah ditaqdirkan untuk hidup bersama dengan manusia lain yaitu isterinya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun demikian

BAB II LANDASAN TEORI. orang yang melakukan akad meneruskannya untuk mengambil dan. memberikan sesuatu. Orang yang melakukan penjualan dan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kelompok tersebut lama-kelamaan akan menjadi sebuah pemukiman,

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HIBAH DALAM KEADAAN SAKIT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah untuk UIN, STAIN, PTAIS, dan Umum, (Bandung :

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur


BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Hadits-hadits Shohih Tentang

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB III SIYASAH AL-IGHRAQ (DUMPING) lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Siyasah al-ighraq

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS DATA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada umumnya, dilahirkan seorang diri; namun demikian mengapa hidupnya harus bermasyarakat. Seperti diketahui, manusia pertama yaitu Adam telah ditaqdirkan untuk hidup bersama dengan manusia lain yaitu isterinya yang bernama Hawa 1. Dalam hal ini Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing berhajat kepada yang lain, agar mereka tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jual beli, sewa menyewa, bercocok tanam, baik dalam urusan diri sendiri maupun untuk kemaslahatan umum. Keterangan di atas menjadi indikator bahwa manusia memiliki kebutuhan yang untuk memenuhinya membutuhkan orang lain. Salah satu kebutuhan yang memerlukan interaksi dengan orang lain adalah akad jual beli. Peristiwa ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang menimbulkan akibat hukum yaitu akibat sesuatu tindakan hokum 2. 1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: CV. Rajawali, 1982) Cet. Ke- 4, hlm. 109 2 Surojo Wignyodipuro, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Gunung Agung, 1983) Cet ke- 3, hlm 38 1

2 Dalam hukum Islam jual beli menurut arti bahasanya adalah menukarkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, sedang menurut syara ialah menukarkan harta dengan harta 3. Syekh Muhammad ibn Qasyim al-gazzi menerangkan: Jual beli itu menurut bahasanya ialah suatu bentuk akad penyerahan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Karena itu akad ini memasukkan juga segala sesuatu yang tidak berupa uang, seperti tuak. Sedangkan menurut syara, maka pengertian jual beli yang paling benar ialah memiliki sesuatu harta (uang) dengan mengganti sesuati atas dasar izin syara, atau sekedar memiliki manfaatnya saja yang diperbolehkan syara, dan yang demikian itu harus dengan memlaui pembayaran yang berupa uang. Dalam kitabnya, Sayyid Sabiq merumuskan, jual beli menurut pengertian lughawinya adalah saling menukar (pertukaran), sedang menurut pengertian syari at, jual beli ialah pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan 4. Jual beli dibenarkan oleh al-qur an, as-sunnah dan ijma umat. Landasan Qur aninya, firman Allah: وأحل الله البیع وحرم الربا 3 Sarekh Zainuddin bin Abd al-aziz al-malibari. Fath al- Mu in Bi Sarkh Qurrah al- uyun,, ( Semarang: Karya Toha Putra), hlm. 66. 4 Syekh Muhammad ibn Qasyim al-ghazzi, Fath al-qarib al-mujib, Indonesia:( Dar al- Ihya al-kitab, al-arabiah,), hlm. 30.

3 Artinya: Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (al - Baqarah: 275) 5 Landasan sunnahnya sabda Rasulullah SAW. Artinya: Dari Rifa ah bin Rafi r.a. (katanya): Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. pernah ditanyai, manakah usaha yang paling baik? beliau menjawab : ialah amal usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang bersih. (HR. al-bazzar, dan dinilai Shahih oleh al-hakim 6. Jual beli itu dihalalkan, dibenarkan agama, asal memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Demikian hukum ini disepakati para ahli ijma (ulama Mujtahidin) tak ada khilaf padanya. Memang dengan tegas-tegas al-qur an menerangkan bahwa menjual itu halal; sedang riba diharamkan 7. Ulama Malikiah berkata: jual beli itu sah dengan segala ucapan yang menunjukkan adanya ridha, seperti: saya menjual, saya membeli maka sahlah jual beli tersebut dan wajib dilaksanakan. Masing-masing dari si-penjual dan sipembeli sudah tidak punya hak mencabut ucapannya lagi, baik sebelum maupun 5 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Pentafsir al-qur an, Al-Qur an dan Terjemahnya,( Depag RI, 1980) hlm. 69 ) 6 Sayyid al-imam Muhammad Ibn Ismail al-kahlani Al-San ani, Subul al-salam Sarh Bulugh al-maram Min Jami Adillati al-ahkam, Kairo: Juz 1,(Dar Ikhya al-turas al-islami,, 1960) hlm. 14 7 T.M Hasbi ash-shiddiqi, Hukum-hukum Fiqh Islam, Tinjauan Antar Mazhab, ( Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001), Cet ke-2, hlm. 328

4 sesudah yang lain rela, bahkan meskipun dia mengatakan bahwa ucapannya tidak dimaksudkan jual beli. Dalam kitab Kifayatul Akhyar dirumuskan bahwa lafaz ba I menurut lughat artinya memberikan sesuatu dengan imbalan sesuatu yang lain. Ba i menurut syarak artinya membalas sesuatu harta benda seimbang dengan harta benda yang lain, yang keduanya boleh di tasharrufkan (dikendalikan) dengan ijab dan kabul menurut cara yang dihalalkan oleh syarak 8. Sedangkan dalam hukum Islam, agar suatu jual beli yang dilakukan oleh pihak penjual dan pihak pembeli syah, haruslah dipenuhi syarat-syarat yaitu: 1. Tentang Subyeknya Bahwa kedua belah pihak yang melakukan perjanjian jual beli tersebut haruslah: 1. Berakal, agar dia tidak terkecoh, orang yang gila atau bodoh tidak sah jual belinya. 2. Dengan kehendaknya sendiri (bukan dipaksa) 3. Keduanya tidak mubazir 4. Baligh 2. Tentang Obyeknya Yang dimaksud dengan obyek jual beli di sini adalah benda yang menjadi sebab terjadinya perjanjian jual beli. Benda yang dijadikan sebagai obyek jual beli ini haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 8 Imam Taqiyuddin Abubakar ibn Muhammad al-husaini, Kifayat al-akhyar Fi hall Ghayah al-khtishar, ( Beirut: Libanon al-ijtima iyah,), hlm. 230

5 1. Bersih barangnya; 2. Dapat dimanfaatkan; 3. Milik orang yang melakukan akad; 4. Mampu menyerahkannya; 5. Mengetahui; 6. Barang yang diakadkan ada di tangan; (dikuasai) 9. Jual beli barang yang yang tidak disaksikan pada saat akad sekalipun barang tersebut ada, hukumnya tidak sah. Pendapat ini merupakan mazhab imam syafi i. An Nawawi berkata, pendapat yang kuat dalam mazhab bahwa ba I al ghaib ala ash shifat itu tidak sah. Pendapat ini berpegang kepada hadits Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang berbunyi : ح دث ن ا أ ب و ك ر ی ب و ال ع باس ب ن ع ب د ال ع ظ یم ال ع ن ب ر ي ق الا ح دث ن ا أ س و د ب ن ع ام ر ح دث ن ا أ یوب ب ن ع ت ب ة ع ن ی ح ی ى ب ن أ ب ي ك ث یر ع ن ع ط اء ع ن اب ن ع باس ق ال ن ھ ى ر س ول الله ص ل ى الله ع ل ی ھ و س ل م ع ن ب ی ع ال غ ر ر Artinya Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Al Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Aswad bin Amir berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Utbah dari Yahya bin Abu Katsir dari 'Atha dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli gharar (menimbulkan kerugian bagi orang lain)." ( Sunan Ibn Majah Hadist NO 2186 ) 9 Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah, ( Bandung: al-ma arif, 1988) hlm. 52

6 Jual beli yang mengandung unsur gharar, dan jual beli yang terlihat oleh mata, hanya sekedar penjelasan kata-kata termasuk jual beli gharar, karena objeknya tidak jelas. Dengan demikian jual beli barang yang tidak disaksikan fisiknya dilarang. Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Bahkan Rasulullah SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (al -hadits). Artinya, melalui jalan perdagangan inilah pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga karunia Allah terpancar daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu yang diperbolehkan, dengan catatan selama dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Dan dalam perkembangan zaman saat ini, kita tak dapat mengelak bahwa fenomena jual beli rumah telah tumbuh dan menjamur ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari type 36, 48, dan bahkan ada type 56. Lantas bagaimanakah hukum jual beli rumah dalam perspektif islam. Dan bagaimanakah jual rumah yang diperbolehkan (halal) dalam perspektif islam. Jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut akan kami ulas satu persatu dalam penelitian ini sehingga nantinya memunculkan suatu kesimpulan yang tepat dan dapat diterima oleh para pembaca dengan bahasa yang insya allah mudah dipahami. PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa jual beli perumahan di wilayah pekanbaru, rumah yang ditawarkan oleh PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru untuk konsumen tersebut bermacam-macam bentuk, namun yang paling menarik adalah rumah untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah. PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota

7 Pekanbaru memberikan kemudahan terhadap konsumen untuk mendapatkan rumah idaman mereka, kemudian PT.Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru juga memberikan fasilitas yang sama dengan pengembang perumahan yang lain di pekanbaru. Bila ditinjau dari segi jual beli dalam syariat islam maka dapat kita melihat bahwa PT. Tiga belian Sejahtera Kota Pekanbaru memberikan janji kepada konsumen untuk memperoleh rumah melalui kredit yang bekerja sama dengan pihak perbankkan. Dari hasil observasi peneliti tentang teori jual beli diatas maka peneliti melihat ada kesenjangan yang terjadi dalam pelaksanaan jual beli di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru, adanya penjualan rumah yang belum di bangun terhadap konsumen yang datang ke lokasi pembangunan rumah sedangkan rumahnya belum ada, dalam tinjauan peneliti pihak PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru hanya menyampaikan ciri-ciri rumah yang akan dibangun serta menyodorkan brosur yang digambarkan spesifikasi rumah yang akan dijual. Dari pantauan peneliti terhadap bisnis penjualan rumah dilapangan oleh pihak PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru ada fenomena yang menarik untuk dikaji lebih dalam lagi untuk dijadikan kajian ilmiah menurut tinjauan fiqih muamalah, fenomena tersebut muncul seperti dibawah ini : 1) Pihak PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru menyebutkan bentuk rumah dalam kondisi belum siap dibangun.

8 2) Pihak PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru hanya menyampaikan kondisi di atas kertas, brosur serta memperlihatkan contoh rumah yang sudah dibangun. 3) Konsumen diwajibkan membayar uang pangkal sebesar 20% dari nominal yang telah ditetapkan, sisanya dibayar setelah akad kridit dilakukan. Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik meneliti dan mengangkat fenomena tersebut dalam sebuah penelitian dengan judul : Jual Beli Yang Tidak Di Saksikan (Bai ul Ghaib Ala As-Shifat) Di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru Ditinjau Menurut Fiqih Muamalah B. Batasan Masalah Dari indentifikasi masalah yang ada dimana banyak sekali faktor yang berhubungan dengan masalah yang dikaji, dan terbatasnya waktu, biaya dan tenaga peneliti serta analisis yang dikuasai maka permasalahan perlu dibatasi maka permasalahan penelitian ini Jual Beli Yang Tidak Di Saksikan (Bai ul Ghaib Ala As-Shifat) Di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru Ditinjau Menurut Fiqih Muamalah C. Rumusan Masalah Berdasarkan batsan masalah di atas maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana Sistem Jual Beli Yang Tidak Di Saksikan (Bai ul Ghaib Ala As-Shifat) Di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru.

9 2) Bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap Jual Beli yang tidak disaksikan (Bai ul Ghaib Ala As -Shifat) Di PT Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru. D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui Sistem Jual Beli Yang Tidak Di Saksikan (Bai ul Ghaib Ala As-Shifat) Di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru. 2) Untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap Jual Beli Yang Tidak Di Saksikan (Bai ul Ghaib Ala As-Shifat) Di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagi penulis dan pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana system jual beli yang tidak disaksikan yang sesuai dengan syariah Islam. 2) Sebagai pengembangan wawasan serta mengetahui hukum islam tentang bagaimana system jual beli yang tidak disaksikan 3) Sebagai kontribusi pemikiran dalam bentuk karya ilmiah kepada pihakpihak terkait baik itu pemerintah, masyarakat maupun lingkungan rumah, bahkan kampus UIN Suska Riau.

10 E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat Field reseach, adapun lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Tiga Berlian Sejahtera, yang beralamat di Jalan Arifin Ahmad Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai. 2. Subjek dan Objek Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pimpinan, karyawan serta konsumen PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah. Jual Beli Yang Tidak Di Saksikan (Bai ul Ghaib Ala As-Shifat) Di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru Ditinjau Menurut Fiqih Muamalah. 3. Sumber data a) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat atau lokasi penelitian yang bersumber dari karyawan dan konsumen di PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru. b) Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari buku-buku dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian tersebut. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : a) Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung untuk mendapatkan gambaran secara nyata baik terhadap subjek atau pun objek penelitian.

11 b) Wawancara yaitu penulis melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan data di PT Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru. c) Studi Pustaka, yaitu penulis dengan memilah buku-buku pokok yang berkaitan denagn masalah sebagai bahan referensi. d) Dokumentasi yaitu penulis meminta dokumen penunjang dalam penelitian ini, seperti peta, brosu-brosur, dena, serta surat-surat lain yang bisa menunjang data penelitian ini. 5. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 22 orang yang terdiri dari karyawan PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru yaitu 8 orang, pimpinan PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru 1 orang serta konsumennya terdiri dari 13 orang. Dikarenakan jumlah populasi penelitian ini tidak banyak maka peneliti mengambil 3 orang karyawan PT. Tiga Berlian Sejahtera Kota Pekanbaru dengan menggunakan proposif sampling dan satu orang pimpinan, serta 13 orang dari pihak konsumen. Dengan menggunakan total Sampling (pengambilan sampel secara keseluruhan) 6. TeknikAnalisa Data Metode analisa data yang digunakan adalah metode kualitatif yang sesuai dengan penelitian ini yaitu bersifat kualitatif deskrptif, maka analisa data yang penulis gunakan adalah analisa data deskriptif yaitu di mana setelah data terkumpul Kemudian dilakukan penganalisaan secara kualitatif lalu digambarkan dalam bentuk uraian dengan cara mendeskripsikannya serta mengiterpretasikan data tersebut untuk dibuatkan kesimpulan.

12 7. Metode Penulisan a) Deduktif, yaitu mengumpulkan fakta-fakta umum kemudian di analisa dan di uraikan secara khusus. b) Induktif, yaitu mengumpulkan fakta-fakta khusus kemudian di analisa dan di uraikan secara umum. c) Deskriptif, mengungkapkan uraian atas fakta yang di ambil dari lokasi penelitian. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini maka penulis membagi dalam beberapa bab dan sub bab, sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini membahas tentang Sejarah berdirinya PT Tiga Berlian Sejahtera, Visi dan Misi PT. Tiga Berlian Sejahtera, Komitmen Perusahan, struktur organisasi perusahaan, aktivitas usaha dan keadaan penduduk sekitarnya. BAB III : TINJAUAN TEORITIS TENTANG JUAL BELI Bab ini menjelaskan tentang tinjauan teoritis yang terdiri dari, Pengertian Jual Beli, Rukun Jual Beli,macam-macam jual beli, jual

13 beli yang dilarang, bai us-salam dan istishna, landasan syariah, bai istisna, landasan bai I istisna, rukun dan syarat bai u istisna BAB IV : JUAL BELI YANG TIDAK DI SAKSIKAN ( BAI UL GHAIB ALA AS-SHIFAT) DI PT. TIGA BERLIAN SEJAHTERA. Membahas tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan sitem jual beli yang tidak disaksikan ( bai ul Ghaib Ala Ash-Shifat ) di PT. Tiga Berlian Sejahtera, Tinjauan fiqih muamalah terhadap jual yang tidak disaksikan ( bai ul Ghaib Ala Ash -Shifat ) di PT. Tiga Berlian Sejahtera. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir yang terdiri atas kesimpulan penelitian dan saran-saran