bahwa untuk melaksalakan ketentuan Pasal 35

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 4

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Salinan NO : 9/LD/2013 NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 37

NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG. Provinsi Bengkulu untuk melakukan pergeseran antar. obyek belanja dalam jenis belanja, antar rincian obyek

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG FASILITASI PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN TRANSPORTASI UDARA BAGI JEMAAH HAJI REGULER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN IBADAH HAJI

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DAERAH

Menimbang : a. bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang

TENTANG GUBERNUR BENGKULU,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI WALIKOTA SERANG,

GUBERNUR BENGKULU. Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN KENDAL

BUPATI BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH

Udara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal;

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG BIAYA DOMESTIK HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN JEMAAH HAJI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 26 TABUN 2014 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 3 TAHUN 2016

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR BENGKULU TENTANG GUBERNUR BENGKULU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PELAYANAN HAJI DI DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1428 H/2007 M

GUBERNUR BENGKULU NOMOR 7 TAHUN 2014

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

B U P A T I B A L A N G A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BENGKULU NOMOR 23 TAHUN 2015 GUBERNUR BENGKULU,

2016, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN GUBERNUR BENGKULU

Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3987);

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

GUBERNUR BENGKULU. kelas ekonomi, kendaraan, alat-alat berat/besar, untuk menetapkan tarif kelas ekonomi angkutan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1981 TENTANG PENYELENGGARAAN URUSAN HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BENGKULU. 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTABARU dan BUPATI KOTABARU MEMUTUSKAN :

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1981 TENTANG PENYELENGGARAAN URUSAN HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 049 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN URUSAN HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BENGKULU. Nomor 47, Tambahan kmbaran Negara Republik. Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1429 H/2008 M

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2006 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1427 H/2006 M

GUBERNUR BENGKULU. objektif sesuai dengan ketentuan peraturan

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2O1O tentang. Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, perlu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

TENTANG GUBERNUR BENGKULU, bahwa berpedoman pada Pasal 39 Ayat (8) Peraturan Menteri. yang berlaku;

No melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntutan syariah dan pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Meskipun penyelenggaraan

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BENGKULU NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR BENGKULU,

TENTANG BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

bahwa Negara Repoiblik Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga negaranya untuk beribadah menurot agamanya masing-masing;

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

NOMOR2lTAHUN 2OI5 GUBERNUR BENGKULU,

TENTANG GUBERNUR BENGKULU, pendidikan tinggi Program Strata Satu (S1) di luar negeri; bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (21juncto Pasal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BENGKULU. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana. Menimbang: a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan, penyebarluasan

GI.JBIERNUR BENGKULU. tentang Rencana Penanggulangan Bencana di Provinsi. Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor 4286);

2 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Keuangan Haji (Lembara

Rakyat Daerah dan Gubernur dal dieva-luasi Kementerian Dalam Negeri; b. bahwa Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu tentang Anggaran

2016, No atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tah

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR BENGKT'LU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BIAYA TRANSPORTASI HAJI DI PROVINSI BENGKULU Menimbang: b. Mengingat : l. 2. J. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, bahwa untuk melaksalakan ketentuan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, pengaturan mengenai biaya transportasi jemaah haji dari daerah asal ke embarkasi dan sebaliknya dari debarkasi ke daerah asal menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah; bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada hurrf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu tentang Pengelolaan Biaya Transportasi Haji di Provinsi Bengkulu; Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Tahun 1995 Nomor 3612), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 20O6 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

-2-4. 5. 6. 7. 8. 9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO4 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahal kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2O09 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OO9 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Menjadi Undang-Undang (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 142, Tamba}:an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5061); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO9 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O9 Nomor 1, Tambahan L,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 20ll tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol1 Nomor 52, Tambahaa Lembaral Negara Republik Indonesia Nomor 5216); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor a2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

-c- 10. 11. t2. 13. 14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OI4 terfi:rrrg Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahatt Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 20O5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O05 Nomor 14O. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerinta.han Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2OO7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2Ol2 tentarlg Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1"86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5345); Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peratural Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O13 Nomor 68, Tambahal Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor 5409);

-4-15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2O06 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kati terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2l Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara 16. 17. 18. t9. Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor 31O); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 25 Tahun 2OO8 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 41 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 25 Tahun 2O08 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara; Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahrun 2Ol2 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2072 Nomor 898); Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Asrama Haji; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor I Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 20. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 06 Tahun 2OO7 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2O07 Nomor6); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BENGKULU dan GUBERNUR BENGKULU MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN TRANSPORTASI HAJI DI PROVINSI BENGKULU. BIAYA

-5- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bengkulu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Bengkulu. 3. Gubernur adalah Gubernur Bengkulu. 4. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah adalah petugas haji yang melaksanakan pelayanan kepada jemaah haji di Provinsi Bengkulu. 5. Daerah asa,l adalah wilayah domisili jemaah haji yaitu Provinsi Bengkulu. 6. Embarkasi adalah tempat pemberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi. 7. Embarkasi Haji Antara adalah tempat pemberangkataa jemaah haji daerah menuju Embarkasi. 8. Debarkasi adalah tempat kedatangan jemaah haji dari Arab Saudi. 9. Debarkasi Haji Antara adalah tempat kedatangan jemaah haji daerah dari Debarkasi. 10. Jemaah haji adalah Warga Negara Indonesia yang beragama Islam dar telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkat. ll.ibadah haji reguler adalah ibadah haji yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan pengelolaan, pembiayaan dan pelayanannya bersifat umum. 12. Pengelolaan Biaya Transportasi Haji adalah pengelolaan biaya transportasi yang disediakan untuk peiayanan bagi jemaah calon haji dan/ atau Panitia Penyelenggara Haji di Provinsi Bengkulu dari Embarkasi Haji Antara Bengkulu ke Embarkasi dan dari Debarkasi Haji ke Debarkasi Haji Antara Bengkulu, termasuk pelayanan kesehatan, akomodasi, konsumsi, kepabeanan dan imigrasi. 13. Biaya Transportasi Haji adalah komponen biaya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi Bengkulu untuk pembiayaan pelayanan transportasi hqii dari Embarkasi Haji Antara Bengkulu ke Embarkasi Haji dan dari Debarkasi Haji ke Debarkasi Haji Antara Bengkulu.

-6-14. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKpD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu. BAB II PRINSIP DAN TUJUAN Bagian Kesatu Prinsip Pasa-l 2 Pengelolaanbiaya transportasi haji dilaksanakan berdasarkan prinsip: a. efektifitas; b. efisien; c. transparan; d. akuntabel;dan e. keselamatan penerbangan dan keamanan. Bagian Kedua T\rjuan Pasal 3 Tujuan dari pengelolaal biaya transportasi haji adalah pengaturan penyelenggaraan pelayanan transportasi jemaah haji secara baik untuk mengurangi beban Jemaah Haji Provinsi Bengkulu. BAB III KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH Pasa] 4 Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara ibadah haji di daerah berkewajiban melakukan pelayanan yang optimal meliputi pembinaan dan perlindungan haji dengan menyediakan layanan administrasi, akomodasi dan konsumsi panitia, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan infrastruktur pendukung yang diperlukan oleh Panitia dan jemaah haji sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

-7 - BAB IV PENGORGANISASIAN (1) (2) Pasal 5 Pelayanan transportasi haji dilaksanakan oleh Palitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah. Panitia sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur berpedoman dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V KOORDINASI Pasal 6 (1) (2) Gubernur berkoordinasi dengan pimpinan instansi vertikal atau instansi dalam penyelenggaraan pelayanan transportasi haji di tingkat Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota. Instansi vertikal dimaksud pada ayat (1) diantaranya adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kantor Bea Cukai, Kantor Imigrasi, Kantor Otoritas Bandara dan PT. Angkasa Pura, Kantor Kesehatan Pelabuhan, serta instansi vertikal lainnya yang terkait. BAB VI PELAYANAN Bagian Kesatu Transportasi Pasal 7 Komponen pembiayaan pelayanan transportasi jemaah haji dari embarkasi haji antara ke embarkasi dan dari debarkasi ke debarkasi haji antara meliputi biaya: a. tiket pesawat serta airport tax pergi dan pulang; b. pengamanan (seatitgl dan pengawalan (uoorijdef; c. pelayanan bagasi (termasuk petugas dan alat angkut bagasi); d. konsumsi dan akomodasi;dan e. sewa aiat angkut darat (bus dan truk) dari asrama haji antara ke Bandara Fatmawati Soekarno pergi dan pulang;

-8- Bagian Kedua Konsumsi Pasal 8 Konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasa,l 7 huruf d diberikan kepada panitia penyelenggara ibadah haji daerah selama di asrama haji, embarkasi haji antara dan debarkasi haji antara yang dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bagian Ketiga Kesehatan Pasal 9 (1) (2) Tim Pelayanan Kesehatan jemaah Haji memberikan pelayanan berupa promosi, pencegahan, pemeriksaan dan pengobatan, serta pemeliharaan kesehatan. Tim pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) berkoordinasi dengan tim kesehatan haji Indonesia muiai dari tahap persiapan pemberangkatan dan pemulangan di asrama haji embarkasi haji antara, dan kembali ke debarkasi haji antara termasuk pelayanan karantina kesehatan. Bagian Keempat Kepabeanan dan Imigrasi Pasal 10 (1) Pelayanan kepabeanan dan imigrasi jemaah haji meliputi: a. barang bawaan jemaah haji yang dipersamakan dengan barang pribadi penumpang, sehingga terhadapnya berlaku Undang- Undang Kepabeanan; b. penerbitan paspor;dan c. border control manogem.ent atau sistem lalu lintas orang keluar/masuk di dan ke Wilayah Indonesia. (21 Pelayanan kepabeanan dan imigrasi jemaah haji dilaksanakan oleh instansi terkait di embarkasi haji antara. BAB VII BIAYA Pasal 1 1 (1) Biaya transportasi h4ii sebagaimana dimaksud dalam Pasa] 7 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dialokasikan dalam Anggaran SKPD yang menangani urusan pemerintahan bidang haji.

(2) (3) Penganggaran biaya transportasi haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penganggaran biaya transportasi haji sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan sepanjang Provinsi Bengkulu berstatus embarkasi haji antara. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu. Ditetapkan di Bengkulu pada tanggal 6-05-2015 GUBERNUR BENGKULU, ttd. Diundangkan di Bengkulu pada tanggal 6-05-2015 PIt. SEKREIARIS DAERAH PROVINSI BENGKULU ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA, H. JUNAIDI HAMSYAH ttd. H. SUMARDI LEMBARAN DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2015 NOMOR 2 NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU: (2 2OLS) Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum Setda Provin\iPengkulu l-,ll I INL M. IKHWAN. SH. MH Pembina Tk. I Nip. 196909O5 199403 1 011-9- -7f-