LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

2013 Vol. 6 No. 1 Januari-Juni Jurnal Al-Ta dib

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya untuk mendidik, yaitu:

BAB V ANALISIS KONSEP. mengupayakan perubahannya. Pendidikan juga difahami dan dikembangkan dari

UNIVERSITAS GALUH PROGRAM PASCA SARJANA

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan formal adalah suatu proses yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi Ada Daftar Pustakanya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

Judul BAB I PENDAHULUAN

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

PENDIDIKAN MELALUI KETELADANAN: SOLUSI MENGURANGI TAWURAN PELAJAR TAMRIN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya keluarga dalam mendidik anak menjadikan keluarga

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang hidup dalam situasi lingkungan

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

I. PENDAHULUAN. upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian

BAB I PENDAHULUAN. empiris yang mendasari perubahan kurikulum adalah fakta di lapangan. menunjukkan bahwa tingkat daya saing manusia Indonesia kurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sistematis dan terstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan manusia melalui kegiatan pengajaran dan pelatihan. Pendidikan

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

I. PENDAHULUAN. yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

Transkripsi:

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN Lingkungan Lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia (life processes). Pada dasarnya lingkungan mencakup : a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam b. Kebudayaan (lingkungan budaya): bahasa, seni, ekonomi, pandangan hidup, agama, ilmu pnegetahuan c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial masyarakat): keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan Peran lingkungan pendidikan: 1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa) 2. Menanamkan dasar pendidikan moral 3. Memberikan dasar pendidikan sosial 4. Meletakkan dasar pendidikan agama 5. Menanamkan budi pekerti 6. Memberikan latihan keterampilan 7. Memberikan pendidikan etika

Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan adalah wadah/ tempat berlangsungnya pendidikan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan. A. Lembaga Pendidikan Keluarga 1. Fungsi Pendidikan Keluarga a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak Seorang anak adalah seperti kertas putih, dengan demikian terserah kepada orang tua (keluarga) untuk member corak warna yang dikehendaki terhadap anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan kepada anaknya dan membina hubungan yang baik dengan anaknya, karena hal ini sangat penting untuk perkembangan jiwa dari si anak. b. Membentuk kehidupan emosional anak Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor terpenting dalam membentuk pribadi seseorang. Kelainan dalam perkembangan pribadi individu anak disebabkan kurang berkembangnya kehidupan emosional anak secara wajar. Penyebabnya adalah : - Sejak kecil dibesarkan di rumah panti asuhan, atau rumah sakit. Hal ini menyebabkan anak kekurangan perhatian dan kasih sayang orang tua, yang merupakan bagian dari emosional anak. - Kesibukan orang tua, suasana keluarga yang broken home serta kehidupan keagamaan keluarga yang tidak religius dapat menyebabkan anak tumbuh tanpa/ kurang adanya perhatian dan kasih sayang orang tua, akibatnya anak lari ke hal-hal negatif seperti melakukan tindak kejahatan atau kriminal (pencurian, perkelahian gank dan sebagainya).

c. Menanamkan dasar pendidikan moral Keluarga merupakan wadah untuk anak-anak belajar mengenai moral. Penanaman dasar-dasar moral dari anak biasanya tercermin dari perilaku anak yang akan cenderung mencontoh orang tua. Segi positif dari mencontoh ini adalah anak akan menyamakan diri dengan orang tua yang ditiru, namun akan menjadi berakibat buruk jika perilaku orang tua yang dicontoh adalah negatif, misalnya perokok dan mabuk-mabukan. Jadi sebagai orang tua sebaiknya memberikan dan selalu berperilaku yang prositif untuk anak-anaknya disamping juga memberikan pendidikan moral dan nilai kepada anak. d. Memberikan dasarpendidikan sosial Pada dasarnya keluarga adalah lembaga sosial yang minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dasar pendidikan sosial dapat dipupuk sejak dini, yaitu dengan menanamkan budaya keluarga yang saling tolong menolong antar sesama anggota keluarga, gotong royong membersihkan rumah, menolong dan menjenguk saudara atau kerabat yang sedang sakit. e. Peletakan dasar keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk menanamkan dasar-dasar kehidupan keagamaan. Anak-anak sebaiknya dibiasakan untuk beribadah di Masjid, Gereja, Wihara dan Pura untuk masing-masing agama yang dianut. Kenyataan membuktikan bahwa anak-anak yang tidak terbiasa hidup dan taat menjalankan ibadah maka pada dewasanya tidak akan memiliki perhatian dan hidup sesuai ajaran agama. 2. Tanggung Jawab Keluarga Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak meliputi hal-hal berikut :

- Adanya motovasi dan dorongan yang didasari cinta kasih antara anak dan orang tua. Orang tua memiliki rasa rela dan mau berkorban untuk kehidupan anaknya. - Pemberian motivasi moral kepada anak, meliputi tanggung jawab moral dan nilai-nilai agama dan norma / nilai yang ada di masyarakat. - Tanggung jawab sosial. Merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab keluarga kepada anak. - Kewajiban memelihara dan membesarkan anak. - Kewajiban memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan kepada anak. B. Lembaga Pendidikan Sekolah Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga. Pendidikan di sekolah ini maksudnya adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi). Beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidikan sekolah : 1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis. 2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen. 3. Waktu pendidikan relatif sama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan. 4. Materi lebih bersifat akademis dan umum. 5. Adanya penekanan kualitas pendidikan.

A. Tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah - Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan (sesuai dengan undang-undang pendidikan). - Tanggung jawab keilmuan (berdasarkan isi, tujuan, dan tingkat pendidikan). - Tanggung jawab fungsional (tanggungjawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan). B. Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah - Merupakan lembaga pendidikan formal : ada perencanaan, teratur, dan ditetapkan resmi, misalnya jam pelajaran, peraturan dan rencana pembelajaran. - Merupakan lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati (didirikan tidak atas dasar hubungan darah antara guru dan murid namun bersifat kedinasan). C. Fungsi lembaga pendidikan sekolah Fungsi sekolah berdasarkan kurikulum adalah : - Sebagai wadah anak didik bergaul antara sesama anak didik, antara guru dengan anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan). - Sebagai wadah anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah. - Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara. Fungsi sekolah secara umum adalah : - Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. - Spesialisasi : bidang pendidikan

- Sosialisasi : individu anak didik menjadi makhluk sosial - Konservasi dan transmisi kultural : memelihara warisan budaya (transmisi budaya). - Transisi dari rumah ke masyarakat : anak belajar bertanggung jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat. D. Macam-macam sekolah a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan : sekolah negeri dan sekolah swasta b. Ditinjau dari segi tingkatan : SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA, SMK / MAK, Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi/ Universitas. c. Ditinjau dari sifatnya : sekolah umum : SMP, SMA; sekolah kejuruan : SMEA, SMK C. Lembaga Pendidikan Masyarakat Ciri-cirinya adalah : - Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah. - Peserta pada umumnya adalah mereka yang sudah tidak bersekolah / drop out. - Peserta tidak perlu homogen. - Isi pendidikan bersifat praktis. - Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban akan kebutuhan. Sasaran : Masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung penddidikan sepanjang hayat.

Fungsi : Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan kepribadian. Jenis : Pendidikan kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan dalam bentuk lembaga kursus, sanggar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.