I. PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu hak dasar manusia. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara kita Negara Indonesia adalah Negara berkembang baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi. perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2

Ketepatan identifikasi pasien. Peningkatan komunikasi yang efektif. Pengurangan risiko pasien jatuh.

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang melayani kebutuhan orang lain.

I. PENDAHULUAN. hidup layak dan baik. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena

BAB III TINJAUAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat

No Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit dengan meli

I. PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1. manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN MASALAH. Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa Setiap orang berhak

I. PENDAHULUAN. juga berarti investasi bagi pembangunan negara. Karena itu setiap upaya

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

I. PENDAHULUAN. negara dalam rangka mewujudkan tujuan yang hendak dicapai secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh semua

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kesehatan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. maupun tenaga kesehatan yang ada di tempat-tempat tersebut belum memadai

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan terkendali mutu. Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H dan

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. satu unsur penting yang harus dimiliki manusia untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

UUD 36 thn 2009 ttg Kesehatan Pasal 4 Setiap orang berhak atas kesehatan. Pasal 5 Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

I. PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional. Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga

BAB 1 Pendahuluan. A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari. pembangunan sumber daya manusia, yaitu mewujudkan bangsa yang maju

BAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali organisasi bisnis. Organisasi bisnis (perusahaan) melakukan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB 1 : PENDAHULUAN. intelejensi bagi setiap orang guna menjalani kegiatan serta aktifitas sehari-hari secara

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 1 Kesehatan sebagai salah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

PENYUSUNAN RUU TENTANG PRAKTIK KEPERAWATAN * Oleh : F.X. Soekarno, SH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.

Nama : Hesti Wulandari BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan. manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005:192).

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan merupakan unsur yang sangat penting dalam

PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun terbagi kepulauan-kepulauan, dan suku bangsa tanpa perbedaan. 1 Hal ini merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Definisi kesehatan menurut undang-undang nomor 36 tahun 2009 adalah

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam Amandemen Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 H yang menyebutkan bahwa...setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan dengan dikeluarkannya amandemen ini maka pelayanan kesehatan masuk dalam konstitusi negara dan juga untuk pertama kalinya negara menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak dari setiap warga negara yang harus dilaksanakan oleh pemerintah sebagai pengelola negara. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional. Karena kesehatan adalah bagian dari jiwa manusia yang perlu dibangun dan dijaga agar pembangunan kesehatan dapat dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Pihak pemerintah terutama pemerintah daerah bertanggung jawab besar terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakatnya dan bertanggung

2 jawab atas penyelenggaraan upaya kesehatan dalam bentuk program - program pelayanan kesehatan masyarakat yang diadakan setiap daerah. Berdasarkan Pasal 49 UU No. 39 Tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondiskriminatif. Sehingga menurut UU Kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien dibandingkan dengan kepentingan lainnya. Kepentingan masyarakat dalam hal ini adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau dari segala aspek masyarakat. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Bentuk dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleeh pemerintah bersama masyarakat terwujud salah satunya dalam bentuk pelayanan kesehatan di rumah sakit. Karena salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. 1 1 CTS. Kansil. 1991. Pengantar Hukum Kesehatan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta, Hlm 256

3 Organisasi yang memberikan jasa pelayanan kesehatan salah satunya yaitu rumah sakit merupakan organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yaang permanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan, memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Rumah sakit merupakan pelaksanaan pelayanan kesehatan, selain itu rumah sakit juga menyelenggarakan pelaksanaan pelayanan administrasi, pendidikan, pemeliharaan sarana gedung, peralatan, dan perlengkapan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 159.b /MENKES/PER/II/1988 tentang Rumah Sakit, pada Pasal 2 disebutkan bahwa : 1. Rumah sakit dapat dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta. 2. Rumah sakit pemerintah dimiliki dan diselenggarakan oleh : a. Departement Kesehatan. b. Pemerintah Daerah. c. ABRI. d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

4 3. Rumah sakit swasta dimiliki dan diselenggarakan oleh : a. Yayasan yang sudah disahkan oleh Badan Hukum. b. Badan hukum lain yang bersifat sosial. 2 Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Untuk mempertahankan pelanggan,pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga mengharapkan kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Selain itu, 2 CTS. Kansil, op.cit, Hlm 257

5 pelayanan kesehatan juga harus memperhatikan segala aspek masyarakat termasuk masyarakat miskin atau tidak mampu. Fungsi rumah sakit mulai muncul sebagai pusat kesehatan profesional, dengan tanggung jawab institusional bagi program pelayanan perawatan pasien yang terkoordinir dan dapat diidentifikasikan meliputi pengawasan kualitas, pendidikan, dan penelitian. Karena salah satu fungsi rumah sakit itu sendiri adalah diselenggarakan berasaskan Pancasila dan berdasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Dengan adanyan penjelasan tersebut di atas, maka secara jelas bahwa salah satu kewajiban rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan asas persamaan hak dan non diskriminatif terhadap warga miskin atau kurang mampu. Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU No. 44 Tentang Rumah Sakit yang berbunyi : Rumah sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Fungsi sosial tersebut harus tetap berjalan baik dari pihak rumah sakit pemerintah maupun pihak rumah sakit swasta. Karena rumah sakit saat ini memiliki fungsi yang sangat kompleks dan juga sangat membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan, baik itu rumah sakit swasta ataupun

6 rumahsakit daerah yang disediakan oleh negara khususnya pemerintah sebagai penyelenggara negara Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat mempunyai kewajiban kewajiban yang harus dilaksanakan. Salah satu dari kewajiban rumah sakit adalah setiap rumah sakit harus melaksanakan fungsi sosialnya dengan antara lain menyediakan fasilitas untuk merawat penderita yang tidak atau kurang mampu. Rumah sakit pemerintah sekurang kurangnya 75 % dari kapasitas tempat tidur yang tersedia, dan untuk rumah sakit swasta sekurang kurangnya 25 % dari kapasitas tempat tidur yang tersedia. 3 Fungsi dari pelaksanaan fungsi sosial rumah sakit swasta adalah supaya dapat mewujudkan derajat kesehatan yang merata dan menyeluruh secara optimal. Untuk pedoman dalam pelaksanaan fungsi sosial rumah sakit swasta, maka pemerintah menetapkan Permenkes RI No. 378/Menkes/Per/V/1993 tentang pelaksanaan fungsi sosial rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta dapat dimiliki oleh yayasan, perhimpunan, perkumpulan sosial dan rumah sakit BUMN, ataupun pemilik modal. Karena kesehatan merupakan kesejahteraan dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Beberapa upaya pelayanan kesehatan bagi warga miskin memerlukan penyelesaian menyeluruh dan perlu disusun secara strategis serta tindak pelaksanaan pelayanan kesehatan yang peduli terhadap warga miskin. 3 CTS. Kansil, op.cit, Hlm 261

7 Pelayanan yang peduli terhadap warga miskin meliputi upaya upaya seperti : 1) Membebaskan biaya kesehatan dan mengutamakan masalah masalah kesehatan yang banyak di derita warga miskin. 2) Mengutamakan penanggulangan penyakit penduduk yang tidak mampu. 3) Meningkatkan penyediaan serta efektifitas berbagai pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat non persona, seperti penyuluhan kesehatan, regulasi pelayanan kesehatan termasuk penyediaan obat, keamanan, dan pengawasan kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja. 4) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada warga tidak mampu. 5) Relokasi berbagai sumber daya yang tersedia dengan memprioritaskan daerah. Pada Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28H dan Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sudah secara tegas menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, Undang Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit juga merupakan faktor pendukung dalam hal memberikan pelayanan bagi warga yang tidak mampu. Adapun juga Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 34 menyebutkan bahwa : Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Hal ini menjadi bukti acuan bahwa warga miskin

8 yang tidak mampu memang sudah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah termasuk dalam hal memberikan pelayanan kesehatan. Karena setiap indiviu, keluarga, dan masyarakat Indonesia berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya termasuk bagi warga yang kurang mampu. Negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhnya hak hidup sehat bagi setiap penduduknya tidak terkecuali masyarakat miskin dan tidak mampu. Masyarakat miskin biasanya rentan terhadap penyakit dan mudah terjadi penularan penyakit karena berbagai kondisi seperti kurangnya kebersihan lingkungan dan perumahan yang saling berhimpitan, perilaku hidup bersih masyarakat yang kurang membudaya, pengetahuan terhadap kesehatan yang masih minin, serta pendidikan yang umumnya masih rendah.. Penulis memilih pembahasan mengenai pelaksanaan pelayanan kesehatan pasien tidak mampu pada rumah sakit swasta berdasarkan Permenkes RI Nomor : 378/MENKES/PER/V/1993, guna mengetahui lebih jelas tentang bagaimana penerapan Permenkes RI Nomor : 378/MENKES/PER/V/1993 di RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung. Dalam penelitian ini, penulis memilih studi penelitian di RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung, untuk mengetahui sejauh mana RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung sebagai rumah sakit swasta yang melaksanakan pelayana kesehatan pasien tidak mampu sebagaimana penerapan Permenkes RI No. 378/MENKES/PER/V/1993 tentang Fungsi Sosial Rumah Sakit Swasta.

9 Dengan memperhatikan latar belakang serta adanya masalah pada uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik dan merasa perlu melakukan penelitian tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Swasta di Kota Bandar Lampung khususnya bagi pasien tidak mampu. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi pasien yang tidak mampu pada Rumah Sakit Swasta di Kota Bandar Lampung? 2. Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu pada Rumah Sakit Swasta di Kota Bandar Lampung? 1.3.Ruang Lingkup Permasalahan Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah rumah sakit swasta yang ada di Kota Bandar Lampung dengan objek penelitian berupa pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu. Kajian selanjutnya tentang pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu di rumah sakit swasta ini adalah mengenai proses pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu.

10 1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap pasien yang tidak mampu pada Rumah Sakit Swasta di Kota Bandar Lampung. b. Mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu pada Rumah Sakit Swasta di Kota Bandar Lampung. 1.4.2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk mengidentifikasi tentang masalah masalah yang timbul dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu pada Rumah Sakit Swasta khususnya di Kota Bandar Lampung. b. Kegunaaan praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan pemikiran yang bermanfaat oleh pihak pemerintah dalam hal menjalankan pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu di Kota Bandar Lampung. c. Dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian penlitian selanjutnya.