senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, masuk ke dalam zona

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul

Jurnal Einstein 2 (3) (2014): Jurnal Einstein. Available online

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pemodelan fisik menunjukkan bahwa konfigurasi elektroda yang sensitif

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

METODE EKSPERIMEN Tujuan

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

PENENTUAN SEBARAN DAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA KONTAMINASI LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN DI TPA CAHAYA KENCANA, KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

BAB I PENDAHULUAN. tidak memadai, dan kadar air tanah yang melebihi, Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

BAB I PENDAHULUAN. Sepertiga wilayah Indonesia berada di atas permukaan laut yakni belasan

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11. magma. kawah. lahar. lava

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 1-5 PENDUGAAN POLA SEBARAN LIMBAH TPA JATIBARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari

MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Muhammad Kadri and Eko Banjarnahor Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK. Kata Kunci: metode resistivitas, XRD, dan batu kapur.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Bidang Kegiatan: (PKM-GT) Diusulkan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

BENCANA GERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI JAWA BARAT, 2 SEPTEMBER 2009 DI DESA CIKANGKARENG, KECAMATAN CIBINONG, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

*

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

sumber daya alam yang tersimpan di setiap daerah. Pengelolaan dan pengembangan

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR ZONA RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI PAYUNG KOTA BATU

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

Potensi Panas Bumi Berdasarkan Metoda Geokimia Dan Geofisika Daerah Danau Ranau, Lampung Sumatera Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

GEOFISIKA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN I.1.

INVESTIGASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH JALUR LINTAS BENGKULU-CURUP KEPAHIYANG. HENNY JOHAN, S.Si

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya material itu sendiri. Batuan terdiri dari material-material

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

SURVEY GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI KAMPALA KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

Perancangan Perkuatan Longsoran Badan Jalan Pada Ruas Jalan Sumedang-Cijelag KM Menggunakan Tiang Bor Anna Apriliana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PEMETAAN AKUIFER AIRTANAH DI WILAYAH KAMPUS UNSRAT MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

BAB I PENDAHULUAN. Bencana geologi merupakan bencana yang terjadi secara alamiah akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan manusia, serta ketersediaannya memberikan

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

BAB VI AGREGAT. Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah baik di dalam maupun permukaan bumi ataupun diluar permukaan bumi karena tanahnya yang subur dan fenomena struktur geologi seperti rongga di bawah permukaan, patahan dan retakan tanah sering terjadi di Indonesia. Tanah merupakan faktor yang penting dan berperan dalam kehidupan manusia, karena dalam kehidupan sehari-harinya, manusia sangat tergantung kepada tanah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut ahli geologi, tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang ditandai oleh lapisan yang sejajar dengan permukaan bumi yang berasal dari pelapukan bebatuan, melalui proses fisika, kimiawi, maupun biologis yang bekerja dibawah kondisi sehingga membentuk regolit. Susunan atau pengikatan butir-butir tanah yang membentuk agregat tanah dalam berbagai bentuk, ukuran dan kemantapan terdapat didalam struktur tanah. Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Istilah tekstur digunakan berdasarkan ukuran partikel tanah, tetapi bila susunan partikel dipertimbangkan maka digunakan istilah struktur (Foth. D.H. 1994). Salah satu penyusun lapisan tanah adalah batuan. Batuan secara geologi didefinisikan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi, batuan pada umumnya tersusun atas dua mineral atau lebih. Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Beberapa batuan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti bagian dari batuan sedimen yaitu batu gamping yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kaptan, bahan mentah semen, karbit, bahan pemutih dalam pembuatan soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk, industri keramik, industri karet dan ban, kertas, penstabil jalan raya, bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja, bahan penggosok, pembuatan alumina, floatasi, pembuatan 1

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan menjadi 3 jenis batuan, yaitu beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan sedimen adalah batuan dari hasil penghancuran batuan beku dan batuan metamorf yang diendapkan pada permukaan bumi. Proses pengendapan melalui aliran air, aktivitas gletser, dan angin. Contoh batuan sedimen diantaranya, batu gamping ( ), batu pasir ( ) yang mengandung kuarsa, dolomit ( ( ) ), batu lempung, dan bauksit. Pengetahuan tentang struktur lapisan bawah permukaan sangat diperlukan untuk memperkirakan tingkat kerawanan suatu daerah terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor sehingga beberapa transportasi sulit untuk melintas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kerusakan struktur tanah adalah curah hujan yang tinggi. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan yang umunya dipakai oleh BMKG adalah milimeter (mm) artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Debit air dari curah hujan daerah kutambaru sekitar 1513 mm per tahun. Kajian tentang karakteristik fisis struktur lapisan bawah permukaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknik pendugaan geofisika. Salah satu metode yang digunakan dalam eksplorasi geofisika adalah metode geolistrik. Geolistrik resistivitas memanfaatkan sifat resistivitas listrik batuan untuk mendeteksi dan memetakan formasi bawah permukaan. Metode ini dilakukan melalui pengukuran beda potensial yang ditimbulkan akibat injeksi arus listrik ke dalam bumi. Berdasarkan pada harga resistivitas listriknya, suatu struktur bawah permukaan bumi dapat diketahui material penyusunnya. Metode geolistrik cukup sederhana, murah dan sangat rentan terhadap gangguan sehingga cocok digunakan dalam eksplorasi dangkal (Ngadimin, 2001). Saat ini metode geolistrik banyak digunakan dalam pencarian air tanah, menentukan lokasi sumber energi dan mineral, memberikan informasi tentang 2

struktur, komposisi batuan di bawah permukaan, monitoring rembesan limbah, aplikasi geoteknik, eksplorasi geothermal dan untuk penyelidikan di bidang arkeologi. Menurut Reynolds (1997) pada bidang geoteknik, metode geolistrik banyak digunakan untuk mengetahui letak rongga di bawah permukaan, patahan dan retakan, penentuan kedalaman batuan dasar, dan lain-lain. Menggunakan geolistrik resistivitas, Supeno, dkk (2008) melakukan penelitian dengan hasil penelitian terdiri dari empat lapisan tanah yang tersusun atas tanah lanau lempung berpasir, lanau pasir, dan lanau pasir berlempung. Peneliti melakukan penelitian di Desa Urug Gedang Kecamatan Kutambaru dengan letak geografis 03 13 48-03 26 15 LU dan 98 21 29 BT. Kondisi wilayah pada penelitian curam. Berdasarkan informasi penduduk lokasi yang akan dilewati curam dan berbukit. Terdapat banyak jurang di sekitar lokasi penelitian Kecamatan Kutambaru Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pendeteksian Resistivitas Lapisan Bawah Permukaan Tanah dengan Metode Geolistrik di Daerah Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat. 1.2 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah: 1. Pendeteksian resistivitas bawah tanah di daerah Kutambaru Kabupaten Langkat 2. Pemanfaatan material bawah permukaan belum maksimal. 3. Kurangnya perhatian pemerintah setempat terhadap struktur bawah permukaan di daerah tersebut. 4. Pengaruh curah hujan terhadap kerusakan jalan di daerah Kutambaru Kabupaten Langkat. 5. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap transportasi akibat kerusakan jalan. 3

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Pengkuran di lapangan menggunakan metode geolistrik. 2. Konfigurasi yang digunakan dalam pengukuran adalah konfigurasi Schlumberger. 3. Pengolahan dan analisa data untuk interpretasi kuantitatif menggunakan software Res2DinV. 4. Perbandingan nilai resistivitas dengan kontur bawah permukaan menggunakan Surfer8. 5. Lokasi hanya dilakukan di daerah desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Langkat 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan sejumlah masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana nilai resistivitas lapisan tanah di Desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Langkat 2. Bagaimana jenis batuan di daerah Desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat 3. Bagaimana jenis struktur bawah permukaan tanah di daerah Desa Uruk 4. Bagaimana perbandingan hasil dari nilai resistivitas geolistrik dengan bentuk kontur bawah permukaan menggunakan surfer8 5. Bagaimana zona potensi air bawah permukaan 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui nilai resistivitas lapisan tanah di Desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Langkat. 2. Untuk mengetahui jenis batuan di daerah Desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Langkat. 4

3. Untuk mengetahui struktur bawah permukaan tanah di daerah Desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Langkat 4. Untuk membandingan nilai resistivitas geolistrik dengan bentuk kontur bawah permukaan menggunakan surfer8 5. Untuk mengetahui zona potensi air bawah permukaan tanah di desa Uruk 1.6 Manfaat Penelitian 1 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam melalui nilai resistivitas lapisan tanah kepada bidang industri. 2 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kondisi bawah permukaan yang terdapat di daerah Desa Uruk Gedang Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat. 3 Mengetahui zona potensi air bawah permukaan dari nilai tahanan jenis (resistivitas) bawah permukaan tanah yang terdapat di daerah Desa Uruk 5