BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak terkecuali guru dapat memperoleh kenaikan pangkat tepat pada waktunya sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Sistem Angka Kredit Jabatan Guru tahun 1990. Berdasarkan Sistem Angka Kredit Jabatan Guru tahun 1990, para guru umumnya dapat naik pangkat dengan cepat asalkan memenuhi jumlah angka kredit sesuai dengan yang dipersyaratkan. Para guru dapat naik pangkat hanya dalam waktu 3 tahun, bahkan dalam beberapa kasus ada yang dapat naik pangkat dalam waktu 2 tahun. Jadi pada dasarnya dengan sistem angka kredit tersebut maka guru lebih banyak diuntungkan daripada dirugikan. Angka kredit dapat diartikan sebagai angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang guru dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru. Sedangkan menurut Keputusan Presiden No.16 Tahun 1994, pasal 1, disebutkan bahwa angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. Fenomena terkait proses kenaikan pangkat sejumlah guru di kota Malang yang selalu terjadi adalah penumpukan pangkat di golongan IVa. Mayoritas guru sulit memenuhi persyaratan untuk bisa naik pangkat ke golongan IVb. Salah satu kebijakan 1
yang dirasakan amat memberatkan bagi guru diantaranya keaktifan guru menghasilkan karya ilmiah. Persyaratan kenaikan golongan guru tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenpan) No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang guru IVa untuk naik ke golongan IV/b harus membuat karya tulis ilmiah. Nilai kredit minimal 12 untuk kenaikan pangkat golongan IVa menuntut bahwa minimal guru harus menghasilkan enam buku sebagai karya tulis ilmiahnya. Padahal tidak semua guru memiliki kemampuan untuk menulis buku apalagi mereka yang sudah berumur. Hasil observasi Oktober 2011 berkaitan dengan kenaikan golongan guru yang dilaksanakan di tempat peneliti bekerja maupun informasi sesama guru didapat informasi bahwa kenaikan golongan guru tidak ada masalah sampai dengan golongan IVa. Masalah mulai terjadi ketika kenaikan golongan dari IVa ke IVb. Persyaratan angka kredit guru golongan IVa harus melalui pencapaian jumlah angka kredit tertentu untuk kegiatan pengembangan profesi dan tidak semua guru mampu memenuhi kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan. Seperti yang terjadi di kabupaten Malang tahun 2009 jumlah PNS golongan IVa sebanyak 191 orang sedangkan golongan IVb sebanyak 37 orang (BKD Malang, 2009 dari http://bkd.malangraya.web.id/2009/ 10/01/jadwal-cpns-kota-malang-belum-adakejelasan-pemkab-pensiunkan-ratusan-pns) Kegiatan pengembangan profesi guru merupakan kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas guru melalui penulisan karya tulis ilmiah, penemuan teknologi tepat guna, pembuatan alat pelajaran/bimbingan, penciptaan karya seni dan pengembangan kurikulum. Bila dilihat dari jenis-jenis kegiatan pengembangan profesi 2
seperti di atas maka kegiatan-kegiatan tersebut memang merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalitas guru, karena melalui kegiatan tersebut maka para guru akan terbuka wawasannya dan juga dapat menyebarluaskan pengetahuan yang dimilikinya bagi teman sejawat. Permasalahan di atas menegaskan adanya permasalahan yang khusus pada satu tingkatan kenaikan pangkat yang berbeda dengan kenaikan-kenaikan pangkat sebelumnya yaitu hambatan dalam kenaikan pangkat golongan dari IVa ke IVb. Permasalahan ini terlihat dari banyaknya guru yang terhenti kenaikan pangkatnya dari IVa ke IVb sehingga menimbulkan tanya adanya permasalahan, apabila ditilik dari proses perekrutan kenaikan pangkat tidak ditemukan masalah yang berarti sehingga kemungkinan permasalahan timbul dari adanya kebijakan dan persyaratan-persyaratan atau ketentuan-ketentuan yang menghambatnya. Permasalahan inilah yang menarik untuk diteliti lebih lanjut permasalahanpermasalahan apa saja yang menghambat baik dari sisi kebijakan maupun dari guru itu sendiri. Hal ini dikarenakan permasalahan ini tentu tidak hanya dikarenakan guru yang bersangkutan sebagai obyek yang terkena peraturan dimana guru harus sebagai pegawai negeri sipil wajib memenuhi persyaratan tertentu dimana guru-guru diwajibkan untuk mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkatnya. Tetapi dapat juga dikarenakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah ternyata tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diharapkan dapat memberikan dorongan pada peningkatan martabat guru sebagai sebuah profesi, martabat dari sisi pengakuan atas profesi baik secara formal maupun pengakuan dari 3
masyarakat sebagai pengguna jasa profesi. Di sisi guru hal ini menuntut sikap profesional seorang guru dalam bekerja diantaranya pemenuhan berbagai persyaratan untuk profesi harus dipenuhi, guru harus memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tuntutan perundangan yang berlaku. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi baik bagi guru maupun pengambil kebijakan agar dapat menyadari pentingnya peranan para guru dalam keberhasilan pendidikan. Peran guru yang demikian besar sehingga sangatlah wajar jika kondisi mereka diperhatikan karier dalam hal ini adalah kenaikan pangkat sehingga guru termotivasi untuk meningkatan kemampuan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidikan tersebut semakin tinggi. Pembinaan karier dan kenaikan pangkat, perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kinerja guru. Terhambatnya kenaikan pangkat bagi para guru karena kebijakan yang kurang memberikan kesempatan dalam pengembangan karier guru dengan adanya kebijakan yang menyulitkan para guru untuk meningkatkan karier lewat kenaikan pangkatakan dapat mempengaruhi kinerja para guru. Disisi lain guru juga harus terus meningkatkan kemampuannya dan mencari jalur-jalur dan ke sempatan dalam pengembangan karier mereka. Kondisi ini diharapkan akan melahirkan para pendidik yang mempunyai motivasi kuat dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme guru, sehingga kualitas pendidikan dapat terus ditingkatkan, sehingga dampak implementasi kenaikan pangkat yang segi positifnya, adalah: (1) Guru lebih termotivasi dalam meningkatkan kompetensi dan prestasi kerjanya; (2) Guru selalu berupaya untuk mengembangkan profesinya; dan (3) Guru bukan hanya sekedar melaksanakan pengembangan profesi, 4
di samping melaksanakan proses belajar mengajar, maka guru dimungkinkan dapat mencapai pangkat tertinggi bagi pegawai negeri sipil untuk naik jabatan ke Guru Pembina Tingkat I atau golongan IVb ke atas khususnya kenaikan pangkat guru dari golongan IVa ke golongan IVb yang masih rendah. Berdasarkan hal tersebut di atas timbul pertanyaan apakah menumpuknya golongan IVa tersebut juga dapat dikatakan menunjukkan bahwa para guru tersebut tidak professional atau sebaliknya kebijakan pemerintahlah yang kurang memahami tentang profesi guru dengan membuat aturan yang dirasakan amat memberatkan bagi para guru untuk memenuhinya. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi kebijakan kenaikan golongan IVa ke IVb pada guru SMK Negeri di Dinas Pendidikan kota Malang? 2. Bagaimanakah permasalahan yang dihadapi para guru SMK Negeri kota Malang untuk kenaikan golongan dari IVa ke IVb? 3. Bagaimana strategi guru SMKN kota Malang untuk mengatasi permasalahan kenaikan golongan dari IVa ke IVb? 4. Bagaimana strategi yang dilaksanakan kepala sekolah SMKN kota Malang untuk mengatasi permasalahan kenaikan golongan guru SMKN dari IVa ke IVb? 5
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan kenaikan golongan IVa ke IVb guru SMK Negeri di Dinas Pendidikan kota Malang 2. Untuk mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi para guru SMK Negeri kota Malang untuk kenaikan golongan dari IVa ke IVb 3. Untuk mendeskripsikan strategi guru SMKN kota Malang untuk mengatasi permasalahan kenaikan golongan dari IVa ke IVb 4. Untuk mendeskripsikan strategi yang dilaksanakan kepala sekolah SMKN kota Malang untuk mengatasi permasalahan kenaikan golongan guru SMKN dari golongan IVa ke IVb. D. Rekomedasi 1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah khususnya Dinas Pendidikan kota Malang dalam mengambil kebijakan tentang permasalahan kenaikan golongan guru SMKN dari IVa ke IVb 2. Memberikan masukan bagi kepala sekolah dan guru SMKN, sehingga temuan penelitian merupakan masukan atau umpan balik yang berharga untuk mempersiapkan kenaikan golongan IVa ke IVb guru di kota Malang E. Kegunaan Penelitian Hasil kajian ini dapat berguna bagi pengembangan pendidikan, baik secara teoritis maupun praktis. Penelitian sangat diperlukan untuk : 6
1. Secara teoritik, dari penelitian ini diharapkan didapatkan temuan empirik yaitu tentang gambaran pelaksanaan kenaikan golongan guru dan permasalahan para guru pada kenaikan golongan. Temuan ini diharapkan berguna bagi pengembangan teori, setidaknya dapat mengungkap validasi teori yang telah menjadi landasan di dalam praktik pelaksanaan kenaikan golongan pada guru. 2. Memberikan masukan bagi kepala sekolah dan guru SMKN, sehingga temuan penelitian merupakan masukan atau umpan balik yang berharga untuk mempersiapkan kenaikan golongan IVa ke IVb guru di kota Malang 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang lain untuk meneliti lebih lanjut dan memperluas wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam kaitan dengan kenaikan golongan guru 4. Memberikan kontribusi pemikiran kepada Dinas Pendidikan Kota Malang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan kenaikan golongan IVa ke IVb guru di kota Malang 5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Kepala Dinas Pendidikan dalam membuat dan merumuskan keputusan kebijakan kenaikan golongan IVa ke IVb guru di kota Malang F. Penegasan Istilah 1. Strategi Strategi adalah merupakan langkah- langkah atau cara efektif dilakukan dengan menggunakan sarana-sarana tertentu untuk melaksanakan suatu kebijakan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. 7
2. Kebijakan Kebijakan adalah serangkaian keputusan berupa program-program yang diambil oleh sekelompok orang untuk mencapai cara atau strategi yang dilakukan secara interaktif, penuh pertimbangan dan tidak terlepas dari intervensi pemerintah. 3. Analisis Kebijakan Analisis kebijakan merupakan suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan landasan bagi para pembuat kebijakan dalam membuat atau menentukan keputusan. Analisis kebijakan merupakan studi tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah, bagaimana, mengapa dan apa efek dari tindakan pemerintah. 4. Golongan IVa dan IVb Golongan atau pangkat adalah tingkatan dalam jabatan kepegawaian. Sedangkan golongan IVa dan IVb adalah suatu pangkat atau jabatan kepegawaian sesuai dengan tingkat pendidikan dan angka kredit tertentu. Golongan IVa dengan pangkat guru Pembina, sedangkan untuk golongan IVb dengan pangkat guru Pembina Tk I. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya 8
5. Guru SMKN kota Malang Guru merupakan seseorang yang tugas dan kewajibannya mengajar dan meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar di suatu instansi atau lembaga pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan tentang yang dimaksud guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Adapun yang dimaksud dengan guru SMKN kota Malang adalah seseorang yang profesinya atau pekerjaannya sebagai pengajar di SMKN 3 Kota Malang dan SMKN 12 Kota Malang. 9