BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Nasional (BNN) Kota Malang JL. Mayjen Sungkono No 55 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menggunakan desain asosiasi atau korelasi dengan cross sectional yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab permasalahan yang hendak diteliti. 1 Metodologi mengandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini dimulai dengan hipotesis dan teori-teori, dilanjutkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kasual. Menurut (Sugiyono 2012 : 13) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan Hotel Nusantara Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III MODEL PENELITIAN

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menurut Sugiyono (2012:11), penelitian asosiatif kausal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dengan angka-angka. Arikunto (2006) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena permasalahan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti melakukan penelitian di PT. Indocitra Anugerah Semesta. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan merupakan suatu tempat berlangsungnya kegiatan operasi yang terdiri atas bagian di dalamnya, yaitu tenaga kerja dan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Menurut Swastha dan Sukotjo (2002:12) perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk kepentingan bagi perusahaan dan pekerja yang telah ditetapkan, mendapatkan laba atau keuntungan semaksimal mungkin dan mensejahterakan karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan, tentunya suatu perusahaan harus menghasilkan sesuatu yang berguna yaitu barang ataupun jasa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka terdapat beberapa jenis dari perusahaan, yaitu: perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang menjual barang sebagai produk yang ditawarkan kepada konsumen, perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menggunakan jasa sebagai produk untuk dijual seperti jasa sewa mobil, sedangkan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah dan menghasilkan produk sendiri, kemudian didistribusikan kepada konsumen. Dalam rangka menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan tentu saja memerlukan sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan. Sumber daya tersebut berupa sumber daya manusia (tenaga kerja) dan sumber daya alam. Berkaitan dengan hal tersebut, pada sumber daya manusia dan sumber daya alam memerlukan klasifikasi yang lebih spesifik dalam pengolahannya. Hal ini bertujuan untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan operasi perusahaan serta pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan membagi beberapa unit yang disebut dengan divisi atau bidang kerja yang diolah oleh tenaga ahli pada masingmasing bidang. Bidang-bidang tersebut pada umumnya meliputi bidang 1

2 administrasi, bidang sumber daya manusia, bidang keuangan, bidang pemasaran, dan bidang lainnya. Sumber daya manusia adalah salah satu sumber daya yang dinamis yaitu manusia selalu dapat berubah untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Upaya menciptakan sumber daya manusia yang handal, dapat dilakukan dengan berbagai hal seperti pelatihan, seminar, workshop, pemberian kompensasi yang layak dan pemberian motivasi kepada karyawan. Melalui proses-proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka, karena para karyawan telah terbekali oleh pendidikan dan pelatihan yang tentu berkaitan dengan implementasi kerja mereka. Sedangkan pemberian kompensasi dan pemberian motivasi pada dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mendukung kontribusi para karyawannya yaitu berupa kinerja yang baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kinerja yang baik akan dapat dicapai jika didahului dengan pelaksanakan tugas yang sudah dibebankan. Definisi kinerja karyawan yang dikemukakan Kusriyanto dalam Mangkunegara (2007:9) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Para karyawan akan lebih meningkatkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka apabila perusahaan mengerti dan memperhatikan betul akan kebutuhan para karyawan yang pada dasarnya adalah bekerja untuk mendapatkan uang atau disebut dengan gaji. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan kompensasi. Kompensasi adalah penghargaan atau timbal balik pada para karyawan yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui pekerjaan yang dilakukan. Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas beban kerja mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Menurut Hasibuan (2000:118) mengartikan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada

3 perusahaan. Dengan demikian pemberian kompensasi sangat dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Tidak hanya faktor pemberian kompensasi saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan, namun perusahaan harus memperhatikan faktor motivasi. Karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal dengan motivasi yang mendorong pegawai tersebut bekerja dengan tekun. Setiap karyawan masih memerlukan dorongan atau motivasi agar mau menggunakan seluruh potensinya untuk bekerja dan menghasilkan pekerjaan yang optimal. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dan motivasi kerja karyawan. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karayawan yang potensial, mempertahankan dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang kompetitif. PT Duta Oktan Semesta Palembang atau disebut dengan PT DOS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Perusahaan ini terletak di jalan Veteran No. 619-621 kota Palembang (Sumatera Selatan). Perusahaan ini menghasilkan jasa berupa pengadaan dan penyewaan alat berat kepada konsumen sesuai dengan kontrak. Dalam rangka melaksanakan operasinya, terdapat beberapa divisi atau bidang seperti bidang sumber daya manusia yang dipimpin oleh seorang Manajer sumber daya manusia. PT Duta Oktan Semesta Palembang adalah perusahaan swasta, maka karyawan dituntut untuk mempunyai kinerja yang baik agar perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Untuk memicu kinerja yang baik, perusahaan memberikan kompensasi serta motivasi kepada karyawan guna menghasilkan produktivitas dan kontribusi yang baik pada perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis bermaksud untuk menulis laporan akhir mengenai kinerja karyawan pada PT Duta Oktan Semesta Palembang. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, ternyata karyawan pada PT Duta Oktan Semesta Palembang memiliki kinerja yang berbeda-beda. Hal ini

4 dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti kompensasi dan motivasi. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikan, jenjang karir, dan jangka waktu kerja pada PT Duta Oktan Semesta Palembang. Kompensasi diberikan berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Namun, pada kenyataannya tidak semua pemberian kompensasi menyebabkan peningkatan kinerja karyawan pada PT Duta Oktan Semesta Palembang. Hal ini dibuktikan oleh beberapa karyawan yang mendapat kompensasi cukup besar, namun kinerja tidak meningkat, sebaliknya terdapat beberapa karyawan yang mendapat kompensasi tidak begitu besar namun kinerja dari karyawan tersebut baik dan meningkat. Peningkatan kinerja juga diakibatkan oleh pemberian motivasi oleh pimpinan perusahaan. Pemberian motivasi dilakukan dengan cara pengawasan pada setiap unit kerja dan pemberian pujian atas kinerja karyawan serta kenaikan jenjang karir apabila karyawan memberikan kinerja yang baik pada PT Duta Oktan Semesta Palembang. Selain itu, penulis juga mendapatkan data absen karyawan periode januari-maret 2014. Berdasarkan absen karyawan, terlihat bahwa 14 karyawan sering terlambat masuk jam kerja dan tidak bekerja dengan jam penuh yang telah diwajibkan. Dari wawancara yang dilakukan kepada manajer, manajer mengemukakan bahwa karyawan tersebut ternyata mendapatkan kompensasi yang cukup besar namun tidak bekerja secara maksimal untuk perusahaan. Untuk itu, penulis bermaksud mengangkat persoalan tersebut dalam penulisan laporan akhir. Adapun judul yang akan diambil ialah Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Duta Oktan Semesta Palembang Melalui Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening. 1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun cakupan rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam laporan ini yaitu: 1. Apa pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT Duta Oktan Semesta Palembang?

5 2. Apa pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT Duta Oktan Semesta Palembang melalui motivasi sebagai variabel intervening? 1.3 RUANG LINGKUP Agar lebih mengarahkan pembahasan dan tidak menyimpang dalam penulisan yang akan dibahas, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan pada bidang sumber daya manusia mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. 1.4 TUJUAN DAN MANFAAT 1.4.1 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT Duta Oktan Semesta Palembang. 2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT Duta Oktan Semesta Palembang melalui motivasi sebagai variabel intervening. 1.4.2 Manfaat 1. Penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui pentingnya kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna, terutama pada ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia dalam hal pemberian kompensasi, motivasi dan kaitannya dengan kinerja karyawan. 1.5 METODOLOGI PENELITIAN 1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Duta Oktan Semesta Palembang bertempat di daerah Jalan Veteran No. 619-621. Objek yang akan diteliti ialah pada bidang

6 Sumber Daya Manusia mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. 1.5.2 Jenis Dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data yang diperoleh penulis secara langsung dari sumbernya dan diolah oleh penulis. Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu data yang diambil secara langsung oleh penulis pada PT Duta Oktan Semesta Palembang. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dan telah diolah sumbernya terlebih dahulu. Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Sugiyono, 2002). Data penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari jurnal, perusahaan dan buku-buku referensi. 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data Pada penulisan yang dilakukan penulis, teknik pengumpulan data yang akan dianalisis ialah: 1. Wawancara Merupakan teknik yang dilakukan dengan bertemu secara langsung kepada pegawai pada PT Duta Okta Semesta Palembang guna memperoleh data yang diperlukan dan mendukung kelengkapan data, proses pengumpulan data ini dilakukan oleh penulis pada PT Duta Oktan Semesta Palembang. 2. Kuesioner Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006:151) Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:119) Angket atau kuesioner

7 merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 3. Observasi Menurut Sugiyono (2008:137) Observasi adalah metode pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung terhadap situasi yang kompleks dan merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis yang mengutamakan pengamatan dan ingatan. 1.5.4 Populasi dan Sampel 1.5.4.1 Populasi Menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan yang berada di PT Duta Oktan Semesta Palembang. 1.5.4.2 Sampel Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil pada penelitian ini merupakan populasi karyawan di PT Duta Oktan Semesta Palembang. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh sebanyak 42 karyawan. Dengan cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.

8 1.5.5 Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif ini digunakan untuk memperoleh penjelasan atau gambaran tentang perumusan model variabel-variabel kompensasi, motivasi kerja dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karakteristik daripada masing-masing variabel tersebut dalam bentuk frekuensi dan persentase. 2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid ketika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005:49). Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai r hitung (correlation item total correlation) dengan r tabel. r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal ketika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Semakin tinggi tingkat reliabilitas suatualat pengukur maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam SPSS 11.5 for Windows diberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Conbarch Alpha, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Conbarch Alpha > 0,60. (Ghozali, 2005:41). 4. Uji Asumsi Klasik Pada teknik analisis berganda maka digunakan uji asumsi klasik untuk memasikan bahwa model regresi tidak terjadi berbagai penyimpangan. 5. Deskriptif Kuantitatif Teknik yang akan penulis gunakan dalam menganalisis data adalah teknik dengan metode deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan data

9 yang sudah ada berdasarkan standarisasi dan dihitung melalui program SPSS 11.5 for Windows. Melalui metode ini penulis menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti mengenai Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Duta Oktan Semesta melalui Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening. Adapun rumus yang digunakan yaitu menggunakan rumus Regresi Berganda. Menurut Sugiyono (2008:261) regresi digunakan oleh peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila kedua atau lebih variable independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan regresi berganda ini dapat ditulis: Y1 = b1x1 + e1 Y2 = b3x1 + b2x2 + e2 Dimana Y = Kinerja Karyawan b1,b2,b3 = Koefesien garis regresi X1 X2 e = Variabel Kompensasi = Variabel Motivasi = residual atau prediction error 6. Koefisien Determinasi ( 2 ) Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:97) 7. Uji F Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2005:98).

10 8. Uji T Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dengan kriteria pengujian H0 gagal ditolak apabila t hitung < t tabel dan H1 ditolak apabila t hitung > t tabel. 9. Path Analysis (Analisis Jalur) Analisis jalur dapat membantu menentukan apakah hubungan variabelvariabel itu terjadi secara langsung atau melalui variabel antara dan juga dapat membandingkan besar kecilnya pengaruh baik yang lanngsung maupun yang tidak langsung (Gasperesz, 1992 dalam Rini). Diagram Jalur memberikan secara eksplisit hubungan antara kausalitas antar variabel berdasrkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi lain tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi. Pada setiap variabel independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (Mediasi) dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh variabel lain (Ghozali, 2005:149). Intervening atau mediasi merupakan variabel antara yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar hubungan. Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel (Sugiyono, 2007:39).

11 1.5.6 Skala Pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Imam Ghozali (2005:7), skala Likert adalah skala yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut: Tabel 1.1 Skala Pengukuran No Keterangan Bobot 1 Sangat tidak setuju 1 2 Tidak setuju 2 3 Kurang setuju 3 4 Setuju 4 5 Sangat Setuju 5 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menggambarkan mengenai analisis dan penulisan yang dilakukan. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1.4.2 Manfaat Penelitian 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Ruang Lingkup Penelititan 1.5.2 Jenis dan Sumber Data 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data 1.5.4 Populasi dan Sampel 1.5.5 Analisis Data 1.5.6 Skala Pengukuran 1.6 Sistematika Penulisan

12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada penulisan laporan akhir, penulis menggunakan teori yang dijadikan pedoman dalam hal analisis. Adapun tinjauan pustaka yang digunakan, yaitu: 2.1 Kompensasi 2.2 Tujuan Diadakan Pemberian Kompensasi 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi 2.4 Motivasi 2.5 Teori Motivasi 2.6 Kinerja Karyawan 2.7 Penilaian Kinerja 2.8 Kerangka Pemikiran 2.9 Hubungan Antar Variabel 2.10 Hipotesis BAB III KEADAAN UMUM Pada bab ini penulis memberikan gambaran secara umum mengenai perusahaan dan hal yang berhubungan dengan permasalahan: 3.1 Sejarah Singkat PT Duta Oktan Semesta 3.2 Visi dan Misi PT Duta Oktan Semesta 3.3 Kebijakan dan Peraturan PT Duta Oktan Semesta 3.4 Struktur Organisasi PT Duta Oktan Semesta 3.5 Profil Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisis mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja dengan motivasi sebagai variabel intervening. 4.1 Analisis Deskriptif Variabel 4.2 Uji Instrumen 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.4 Analisis Regresi

13 4.5 Uji Model 4.6 Path Analysis 4.7 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan 4.8 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan melalui motivasi Kerja sebagai variabel intervening BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil pembahasan yang telah penulis lakukan pada ba IV di bidang SDM mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja dengan motivasi sebagai variabel intervening. 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran