BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua yaitu gambut topogen dan ombrogen. 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari

JURNAL SAINS AGRO

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (pada tahun 2000) dan produksi rata-rata 1,4 ton/ha untuk perkebunan rakyat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan atau legume kedua terpenting

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Lahan Kering Masam

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Reaksi tanah menyatakan tingkat kemasaman suatu tanah. Reaksi tanah dapat

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG BARANGAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK CAIR

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. tanaman dan kelangsungan hidup mahluk hidup. Karakteristik unsur-unsur dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai tanaman pagar, tanaman obat, penghasil minyak untuk pengganti

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

DWI SETYO ASTUTI A

PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK PERTANIAN

TINJAUAN PUSTAKA. berubah kembali ke asal karena adanya tambahan substansi, dan perubahan bentuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu negara, baik di bidang ekonomi, keamanan, politik dan sosial. Oleh sebab

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan (Edi dan Bobihoe, 2010) dan

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bit (Beta vulgaris L.) merupakan sejenis tanaman ubi-ubian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

Penggunaan Rhizobium pada Tanaman Kedelai i

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Tengah termasuk wilayah yang berada di daerah dataran rendah dan banyak terdapat rawa-rawa. 1 Lahan gambut dengan vegetasi alami berupa hutan rawa gambut merupakan sumber daya alam yang tinggi nilainya baik untuk lingkungan manusia, untuk habitat floura dan fauna Tanah gambut merupakan tanah yang tersusun dari bahan organik, sisa-sisa tanaman dan jaringan tanaman yang melapuk dikarenakan sisa tumbuhan masa lalu yang tertimbun kerena laju proses dekomposisi lebih rendah dari pada laju penimbunan, berdasarkan pembentukan gambut dapat dipisahkan menjadi dua yaitu gambut topogen dan ombrogen. 2 Gambut topogen yaitu gambut yang terjadi penimbunan bahan organik, dan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan menghambat proses dekomposisi atau menyebabkan pembentukan dan perkembanggan gambut berlanjut dan bertambah tebal. Sedangkan gambut ombrogen biasanya daya topang rendah, ph sangat rendah, kesuburan sangat rendah berdasarkan kesuburan gambut dapat di bagi menjadi 3 yaitu: gambut subur (eutrophic), gambut sedang (mesotrophic) dan gambut tidak subur atau 1 Suyanto, Rangkuman Pergambutan, dalam Teknologi Pergambutan di Indonesia Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, 1997, h.21. 2 Suryanto, Pembukaan Sejuta Lahan Gambut, dalam Teknologi pergambutan di dindonesia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta: 1997.h.1. 1

2 miskin (oligotrofic). 3 Gambut berdasarkan tingkat dekomposisinya dapat diklasifikasikan sebagai fibrik (mentah), himik (setengah matang), dan saprik (matang). 4 Ditinjau dari segi fisik gambut sebenarnya merupakan media tumbuh tanaman yang sangat baik. Rongga pori yang cukup banyak dapat menyebabkan akar tanaman tumbuh dengan baik, tetapi di lahan gambut juga terdapat air yang berlebihan serta keasamaan yang tinggi atau ph yang rendah, keasamaan dapat disebabkan oleh bahan organik yang menyebabkan penurunan ph yang sangat drastis dan menyebabkan matinya tanaman dan unsur hara yang rendah seperti Nitrogen, Fosfor, Kalium, Magnesium, rendah kandungan hara disebabkan tingginya curah hujan dan miskin hara dapat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan rendahnya ketersediaan hara juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan gambut. 5 Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan gambut: (1) keadaan lingkungan tanah gambut yang berair, (2) ketebalan gambut dan keadaan morfologi, (3) sifat fisik dan kimiawi, ph gambut yang sangat rendah, kandungan unsur haranya relatif rendah, kesuburan rendah, kemasaman tinggi dan sulit gambut basah kembali setelah mengalami kekeringan. Namun apabila kelemahan ini dapat ditanggulangi, gambut memiliki potensi besar untuk dapat dijadikan media tumbuh bagi tanaman. 6 3 Ibid. h 3 4 Ibid. h 21 5 Ibid. h 4-5 2

3 Tingkat kesuburan tanah gambut dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu ketebalan gambut, bahan asal, kualitas air, kematangan gambut dan kondisi tanah dibawah gambut. 7 Manfaat diantaranya adalah untuk mencegah banjir dimusim hujan dan mencegah kekeringan dimusim kemarau, sebagai penyerap dan penyimpan karbon sehingga dapat berperan sebagai habitat bagi hidupnya berbagai macam satwa, tumbuhan, dan mikroorganisme serta lahan budidaya pertanian yang menguntungkan serta terdapat udara yang tinggi dipori-pori tanah dan struktur tanah yang bersifat tidak padat atau longgar sehingga memungkinkan akar lebih cepat tumbuh, bebas dari bebatuan atau krikil yang dapat memungkinkan kualitas tanaman jadi lebih baik. 8 Upaya meningkatkan kesuburan tanah pada lahan gambut dapat diberikan kapur dolomit dan pupuk jenis EM 4 untuk meningkatkan kesuburan tanah. Tetapi berbagai kendala akan muncul berkaitan dengan pamanfaatan lahan gambut agar bisa dimanfaatkan, untuk meningkatkan ketersediaan hara pada tanah gambut perlu diberi perlakuan dengan pemberian kapur dolomit dan EM 4 untuk meningkatkan ph tanah. 9 EM 4 (effective microorganisme) yang diberikan pada tanah gambut akan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, serta menekan aktivitas serangga hama dan 8 Nitti Fitrani, Pengaruh Dolomit dan Asam Klorida Terhadap Sifat Fisik Dan Sifat Kimia Gambut Sebagai Media Tumbuh Dengan Tanaman Indikator Jagung (Zea mays sanccharata ), Skripsi, Bogor: Fakultas Pertanian, 2002, h 5 9 Suryanto, pertanian Lahan Gambut, Proyek Sejuta Hektar itu, Kedaulatan Rakyat, Universitas Gajah Mada, yagyakarta: 1997. h.6. 3

4 mikroorganisme, meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman. mikroorganisme yang bermanfaat (terutama bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat, ragi, actinomycetes, dan jamur peragian) yang digunakan untuk perbaiki kualitas tanah dan dapat juga memperbaiki pertumbuhan serta jumlah mutu hasil tanaman. Setiap spesies mikroorganisme mempunyai peran masing-masing. 10 Permasalahan pada tanah gambut dapat diatasi salah satu alternatif untuk mengatasi kendala anatara lain dengan pemeberian kapur dan pupuk untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah dan meningkatkan ph agar lahan yang ada di Kalimantan bisa dimanfaatkan secara maksimal. 11 Masalah keasaman dapat di lakukan dengan pengapuran atau usaha peningkatkan ph tanah, sedangkan masalah kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk secukupnya. 12 Kapur yang diberikan ke dalam tanah gambut akan memperbaiki kondisi tanah gambut dengan cara: menaikkan ph tanah, menghilangkan senyawasenyawa organik beracun, menambah unsur Ca dan Mg, menambah ketersedian hara, memperbaiki kehidupan mikrooraginisme tanah termasuk yang berada dalam bintil-bintil akar. Di dalam tanah, unsur Ca dan Mg yang terkandung dalam kapur akan menggantikan posisi H dan asam-asam 10 Seri Agritekno, Kompos, Jakarta: Penebar Swadaya, 2008. h. 70 11 Tim Reduksi Trubus, Pengapuran Tanah Asam, PT Penebar Swadaya: Jakarta,h.39 12 Tim Karya Tani Mandiri, Jagung, Bandung: CV Nuansa Aulia, 2010. h 1. 4

5 organik sehingga ketersediaan unsur-unsur hara lainnya dalam tanah akan akan meningkat dan mudah diambil oleh akar tanaman. 13 Jagung manis (Zea mays var saccharata Sturt) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi sebagai sumber karbohidrat. Kemanfaatan jagung manis bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Palangka Raya jagung manis merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi, akhir-akhir ini tanaman jagung manis semakin meningkat penggunaannya tanaman jagung manis banyak sekali gunannya, sebab hampir seluruh tanaman dapat dimanfaatkan. Kelebihan jagung manis (1) batang daun muda pakan ternak, (2) batang dan daun tua (setelah panen) pupuk hijau atau kompos, (3) batang dan daun kering untuk kayu bakar, (4) batang jagung sebagai bahan kertas (5) buah jagung muda sebagai bahan makanan pangan 14. kandungan 96 kalori, 3,5 protein, 1 gram lemak, 22,8 karbohidrat, vitamin A, vitamin B, vitamin C dan 0.727% air. 15 Berdasarkan pemikiran pada latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh penambahan kapur dolomit dan EM 4 pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan jagung manis. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti sangat tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk mengkajinya lebih mendalam yang dituangkan dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul: Pengaruh Penambahan Kapur Dolomit Dan Em 4 13 Sri Najiati dan Lili Muslihat, Panduan Pengelolaan Lahan Gambut Untuk Pertanian Berkelanjutan, Bogor: Wetlands International Indonesia Programme, 2005,h. 86. 14 Tim Karya Tani Mendiri, Jagung, Bandung:CV. Nuansa Aulia, 2010.h24. 15 Ibid.h 23 5

6 Pada Media Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Manis (Zea mays var. saccharata Sturt) B. Pembatasan Masalah Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Jagung manis yang digunakan ialah jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt) dari varietas jagung manis yang disemai. 2) Media yang digunakan adalah tanah gambut yang bersifat saprik. 3) Pertumbuhan jagung manis yang diukur meliputi tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun. 4) Jenis kapur yang digunakan adalah kapur dolomit. 5) Jenis pupuk yang digunakan adalah EM 4. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apakah pemberian kapur dolomit pada media tanah gambut berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. 2) Apakah pemberian EM 4 pada media tanah gambut berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. 3) Apakah interaksi pemberian kapur dolomit dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. 6

7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh pemberian kapur Dolomit pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. 2) Untuk mengetahui pengaruh pemberian EM 4 pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. 3) Untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian kapur dolomit dan EM 4 terhadap pertumuhan tanaman jagung manis. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi pembaca ditingkat Perguruan Tinggi dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan penunjang atau acuan untuk menunjang ilmu pengetahuan Biologi sebagai sumber belajar. 2. Bagi peneliti : dapat menggunakan hasil penelitian untuk penelitian lebih lanjut serta memberikan pengalaman penelitian dan menambah wawasan serta pengetahuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan biologi yang dimiliki. F. Definisi Operasional 1. Kapur Dolomit adalah untuk perbaikan sifat fisik gambut untuk media tumbuh di perlukan penambahan unsur Ca (Kalsium) dan Mg (Magnesium) untuk meningkatkan ph tanah, kedua buah Kation 7

8 memberikan efek untuk memperbaiki sifat fisik kimia tanah untuk meningkatkan ph gambut mendekati netral. 16 2. Tanah gambut merupakan bahan organik yang sedikit atau belum mengalami pelapukan sehingga tanah gambut tersebut secara struktur bersifat asam yang di pengaruhi oleh berbagai bahan organik dan proses dekomposisi yang lambat. 3. EM 4 adalah fungsi pupuk diberikan yang mengandung bakteri fermentasi, actinomycetes bakteri fotosintetik, bakteri fosfat dan ragi, untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman, serta untuk memperbaiki fisik, kimia dan biologis tanah. 17 untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan aktifitas serangga, hama dan mikroorganisme patogen. 18 4. Pertumbuhan (growth) didefinisikan sebagai suatu peningkatan ukuran yang prosesnya tidak dapat balik (Ireversible), serta dihasilkan dari pembelahan sel dan perbesaran sel. 19 G. Sistematika Penulisan Skripsi ini disajikan dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I memuat pendahuluan, isinya mencakup latar belakang yang yang menguraikan hal-hal yang melatar belakangi penulis untuk memilih 16 Kuswandi, Pengapuran Tanah Pertanian. h.31 17 Racman Sutanto, Penerapan Pertanian Organik, Yogyakarta: Kanisius, 2002, h. 85. 18 Budi Susilo Setiawan, Membuat Pupuk Kandang Cepat, Jakarta:Penebar Swadaya, 2010, h. 39. 19 Frank salisbury, dkk. Fisiologi tumbuhan, 1995 h. 2. 8

9 yang berkaitan dengan masalah ini, kemudian penelitian sebelumnya yakni penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan objek yang penulis teliti. Rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya, selanjutnya tujuan penelitian yaitu sebagai sasaran yang ingin dicapai penelitian yang mengacu pada rumusan masalah penelitian, kemudian rumusan hipotesis yang mengatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, dituangkan dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara singkat padat dan jelas serta dapat diuji secara empiris. Manfaat penelitian menunjukkan alasan kelayakan atas masalah yang diteliti dan pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas dan selanjutnya definisi operasional digunakan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan masalah tidak diberikan. Bab II meliputi kajian teoritis yang berisi tentang kajian teoritis tentang objek atau variabel yang diteliti dan di akhiri dengan kerangka konseptual yaitu penjelasan terhadap kerangka konseptual penulis tentang masalah ini dan di ungkapkan dalam bentuk skematis. Metode penelitian diuraikan dalam bab III yang meliputi rancangan penelitian yang berisi penjelasan tentang mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan oleh peneliti, selanjutnya populasi dan sampel yang digunakan oleh peneliti, instrumen penelitian yang di gunakan sebagai 9

10 alat untuk mengukur variabel yang diteliti, teknik pengumpulan data yang menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data. Selanjutnya, analisis data pada bagian ini diuraikan jenis statistik yang digunakan oleh peneliti. Uraian tentng pengujian hipotesis dipaparkan pada bab IV yaitu tentang temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka, tabel dan grafik dan penjelasan hasil pengujian hipotesis yang diperoleh dari perhitungan. serta pembahasan terhadap hasil penelitian. Selanjutnya bab V adalah bab penutup yang didalamnya berisi kesimpulan-kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penelitian yang telah penulis peroleh beserta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini. 10