BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. konsep acara yang sama namun dengan kemasan yang sedikit berbeda dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

INTERPRETASI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA PESBUKERS. (Studi Resepsi pada Remaja di RT 03 RW 04 Kelurahan Purwodadi Kecamatan Blimbing Kota Malang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Mengenai Program Komedi Pesbukers di Televisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri media massa khususnya Televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISUALISASI BENTUK KEKERASAN PADA TAYANGAN KOMEDI PESBUKERS (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Pesbukers)

BAB I PENDAHULUAN. satunya ditentukan oleh rating. Tidak heran jika, kini masing-masing stasiun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

KUESIONER PENELITIAN Persepsi Penonton Terhadap Perilaku Kekerasan Dalam Program Pesbukers di ANTV Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikemas dengan baik sehingga mampu menghibur masyarakat yang menontonnya. bintang tamu, penataan panggung dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

Lembar Fakta. Diskusi tentang Antara Perlindungan dan Pembatasan: Pengawasan Isi Siaran Bermuatan Seksualitas dan Perempuan Jakarta, 18 Desember 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.


BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harold Lasswell dalam (Mulyana, 2010: 69), proses komunikasi dapat dijelaskan dengan rumusan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dimanapun dan siapapun pasti memiliki keinginan untuk melihat dan mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn : 2009, 407), media massa memiliki kemampuan untuk menciptakan masyarakat, menjelaskan masalah, memberikan referensi umum, dan memindahkan perhatian dan kekuasaan. Dalam menciptakan dan menyebarkan pesan yang dapat digunakan dan mempengaruhi audiens maka tepat bila dikatakan ini semua merupakan proses dari komunikasi massa. Komunikasi massa melibatkan elemen penting seperti alat untuk menyampaikan pesan yaitu media dan audiens. Dalam komunikasi massa terdapat dua sisi yang terlihat. Di satu sisi, dilihat dari sudut pandang dari media ke masyarakat. Mengemukakan tentang berbagai cara media ditanamkan dalam masyarakat serta pengaruh yang lebih besar antara masyarakat luas dan media. Di sisi lain melihat pada manusia sebagai kelompok dan individu yang menggunakan media. Dalam tahap ini menjelaskan tentang hubungan media dengan audiens. Sisi ini berfokus pada pengaruh kelompok dan individu dan hasil dari transaksi media. Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan komunikasi massa adalah media elektronik seperti televisi. Televisi begitu digemari di kalangan masyarakat dengan semua golongan dan usia. Peran sebagai komunikasi massa menjadikan televisi mampu menggunakan berbagai ranah sebagai wacana dan kerangka 1

tertentu dalam memahami realitas sosial. Televisi juga menjadi penentu sikap dan tindakan masyarakat dalam memutuskan siapa yang baik dan siapa yang jahat, apa yang baik dan apa yang buruk. Daya tarik televisi salah satunya adalah program acara yang ditayangkan. Berita maupun acara yang ditampilkan mempunyai pesan dan kesan tersendiri dalam benak pembaca atau penonton. Stasiun televisi membuat berbagai acara yang menarik untuk meningkatkan ratingnya. Hal ini tentu saja berhubungan dengan bisnis yang dijalankan oleh para pemegang stasiun televisi. Program acara yang banyak digemari masyarakat Indonesia saat ini yaitu tayangan hiburan berupa komedi. Tema yang diambil yaitu opera, teater, sketsa, yang mampu membuat penonton terhibur dengan kata-kata, tingkah laku dari aktor, maupun jalan ceritanya. Komedi yang ditampilkan baik berupa teater maupun sketsa banyak terinspirasi dari kisah keseharian manusia. Dan tak jarang menggunakan berbagai alat musik baik tradisional maupun modern untuk turut meramaikan suasana sekaligus sebagai pembangun suasana yang ingin ditampilkan oleh pemainpemainnya. Komedi juga dimaknai sebagai salah satu cara untuk menghindari strees yaitu dengan melontarkan kata-kata lucu yang bersifat menghibur. Apa karakteristik yang membuat sesuatu itu lucu dan menghibur? Menurut (Martin, 2007:6), pertanyaan ini telah menjadi topik yang masih diperdebatkan dan masih perlu untuk lebih diteliti lebih dalam. Kebanyakan pengamat, setuju bahwa humor berhubungan dengan ide, gambaran, teks, atau kejadian yang tidak biasa, tidak pernah diduga sebelumnya, mengejutkan dan 2

diluar dari kebiasaan. Maka dari itu, ada beberapa faktor yang menjadi aspek yang mengakibatkan kita membuat pendapat sendiri bahwa sesuatu dapat diartikan sebagai hal yang tidak serius, tidak penting, dan membawa kita kedalam kacamata pengkreatifan pikiran. Jadi, esensi dari humor adalah sesuatu yang terlihat menyenangkan, tak terduga, dan terkadang hal yang membuat tidak nyaman untuk didengar. Oleh karenanya, banyak komedian yang sering menjadikan teman bahkan dirinya sendiri sebagai bahan tertawaan. Ingatkah Anda tentang tayangan Spongebob, ketika ia berdiri di panggung dan berniat menjadi komedian. Di salah satu episode ini ia mengolok temannya bahkan dirinya sendiri agar penonton bisa tertawa. Jika hal itu sah-sah saja selama orang lain terhibur kenapa tidak. Namun hal ini masih menimbulkan perdebatan. Sepintas memang hal tersebut sangat menghibur namun tidak semua kalangan masyarakat dapat menerimanya. Di Indonesia banyak tayangan komedi yang mulai menjamur seperti Opera van Java, Sketsa, Pesbukers dan sebagainya dengan kemasan yang berbeda-beda. Salah satu acara yang diteliti adalah Pesbukers yang disiarkan oleh ANTV. Keunikan acara ini menjadikan masyarakat tertarik untuk menontonnya. Menghadirkan ruang shooting yang miring, selebriti seperti Olga Syahputra, Raffi Achmad, Jessica Iskandar, Opie Kumis, Sapri, yang menggawangi acara ini dengan menghadirkan bintang tamu, serta kata-kata lucu disertai pantun, dan membahas gossip terhangat selebritis. ANTV membuktikan bahwa acara ini merupakan salah satu acara yang menarik untuk ditonton bagi kalangan remaja, dewasa dan orang tua. Kerja keras mereka membuahkan hasil dengan 3

dipanggilnya Pesbukers sebagai pemenang Panasonic Gobel Award dengan kategori acara komedi terbaik 2013. Dibalik keberhasilan yang dicapai ternyata ada beberapa masalah yang membuat KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) turun tangan. Pada tanggal 19 Juni 2012 mulai pukul 18.00 WIB, Pesbukers telah menayangkan adegan salah satu pengisi acara (Olga Syahputra) mengatakan Jupe dikit-dikit Assalamualaikum, bagus sih...tapi kalau Assalamualaikum lama-lama kayak pengemis yee... perkataan ini dilontarkan untuk mengomentari pengisi acara lain (Julia Perez) yang sebelumnya menjawab telepon langsung dari pemirsa dengan ucapan Assalamualaikum. Dengan kondisi seperti ini maka pihak ANTV mendapatkan sanksi berupa penghentian sementara dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Jenis pelanggaraan ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan norma kesopanan. KPI pusat juga telah menerima surat No. B-318/MUI/VII/2012 tertanggal 08 Sya ban 1433 H/28 Juni 2012 perihal hasil penilaian rekaman tayangan ulang yang berisi penilaian Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahwa penayangan adegan tersebut tidak dapat dibenarkan dan mengurangi arti salam sebagai doa dan mengarah mempermainkan lafadz-lafadz keagamaan. Tidak hanya itu KPI juga memberikan teguran terhadap acara Pesbukers secara tertulis dengan nomor surat: 407/K/KPI/07/13. Sebab, selama penayangan tanggal 20, 22, 23, 24, dan 25 Juli 2013, dan juga beberapa penayangan lain, para artis pendukung program Pesbukers sudah melakukan berbagai pelanggaran kode etik penyiaran. KPI telah menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran 4

dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) pada tahun yang tayang di ANTV. Berdasarkan catatan KPI, program ini telah mendapatkan surat sanksi administratif teguran tertulis pertama No. 386/K/KPI/07/2013 tertanggal 15 Juli 2013. Pelanggaran yang dilakukan adalah penayangan adegan yang melecehkan orang dan/atau masyarakat dengan kondisi fisik tertentu serta orientasi seks dan identitas gender tertentu, melanggar perlindungan anak, serta melanggar norma kesopanan dan kesusilaan 1 Dari surat teguran di atas, secara tidak langsung KPI memberikan keprihatinan moral untuk membedakan prinsip betul salah. Berdasarkan pendapat (Tester, 2003 : 152), kata moral merujuk pada cara yang masyarakat gunakan untuk membedakan perbuatan yang betul dan salah; bagaimana untuk bertindak dan berpikir sesuai dengan prinsip betul dan salah. Menarik untuk dipertanyakan mengenai untuk siapa sebenarnya surat teguran tersebut dilayangkan? Karena pernyataan merusak nilai agama dan kesopanan, belum tentu bisa diterima maknanya oleh penonton setia Pesbukers. Seperti diatur dalam UU no 32 Bab IV Pelaksanaan Siaran yaitu tentang Isi Siaran pasal 36 ayat (6) bahwa Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilainilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. Memang wajib untuk ditindaklanjuti oleh KPI. Namun Fiske (1987:14) dalam (Tester, 2003:124) menyebutkan bahwa program televisi diproduksi dan dijual sebagai komoditas, dan paket distribusinya 1 Rahmadi, Dedi. (2013, 30 Juli). Ini 40 candaan berlebihan di program Pesbukers yang ditegur KPI. Diakses 10 September 2013, dari http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-40-candaanberlebihan-di-program-fesbukers-yang-ditegur-kpi.html 5

diatur menurut jadwal. Tetapi bagi Fiske persoalan ekonomi, komersial dan industrial tidak menarik dibandingkan dengan aktivitas budaya menonton pada pihak audience yang berusaha memahami program tersebut. Rangkaian aktivitas melihat dan menafsirkan yang dilakukan audien ini mengubah program menjadi teks. Program berubah menjadi teks di saat terjadinya pembacaan (reading), yaitu ketika program berinteraksi dengan salah satu audien yang mengaktifkan berbagai makna/kesenangan yang bisa dilakukan provokasi. UU boleh menegur dan menjalankan tugasnya memang itulah yang seharusnya dilakukan. Akan tetapi audiens juga mempunyai andil dalam menentukan prinsip betul salah yang telah disinggung di atas. Reaksi penonton setelah menonton acara ini juga sangat beragam tergantung dari kondisi sosial sekitarnya dan keadaan psikologisnya. Terdapat pro dan kontra tentunya dalam mata masyarakat, karena hasil pembacaan masyarakat tentang teks yang dibawa oleh Pesbukers sangat heterogen. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan verifikasi kepada audien pesbukers. Apakah benar Pesbuker mengganggu bagi audiens, sehingga acara ini layak untuk dihentikan. Penonton juga punya hak untuk memilih acara apa yang ingin mereka tonton. Sebelum menonton acara ini, penonton akan melakukan observasi. Dan jika dalam observasinya penonton menge-cap pesbukers hanya lawakan tentu mereka tidak akan tersinggung dengan lawakan yang dilontarkan oleh aktor pesbukers. Jadi peran audiens sangat penting dalam menentukan makna apa yang akan muncul dari interpretasi mereka yang berbeda tersebut. 6

Dalam penelitian sebelumnya memaparkan mengenai bagaimana media mempengaruhi audiens dan membentuk pola budaya yang berbeda dari sebelumnya. Yaitu membahas mengenai ideologi fun fearless di majalah, menunjukkan bahwa perbedaan gender sangat dieksploitasi dan menimbulkan efek peniruan oleh pembacanya berupa meniru cara berpakaian yang menciptakan budaya konsumtif 2. Penelitian ini masih melihat bahwa interpretasi khalayak berbeda berdasarkan pengetahuan akan majalah tersebut dan kurang menguraikan bagaimana kondisi psikologi dan sosial audiensnya. Latar belakang psikologi dan sosial audiens dirasa sangat penting dalam hal menginterpretasikan makna tertentu yang dalam hal ini peneliti mengambil obyek penelitian berupa tayangan televisi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena makna yang dipaparkan akan sangat luas, maka peneliti berfokus untuk menelaah keadaan penonton Pesbukers yang akan menghasilkan interpretasi pesan yang berbeda-beda. Maka dari itu peneliti mengambil penelitian yang berjudul INTERPRETASI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA PESBUKERS (Studi Resepsi pada Remaja RT 03 RW 04 Kelurahan Purwodadi Kecamatan Blimbing Kota Malang). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan rumusan masalah tentang, bagaimana interpretasi khalayak terhadap tayangan PESBUKERS pada remaja RT 03 RW 04 Kelurahan Purwodadi Kecamatan Blimbing Kota Malang? 2 Abdullah, Najwa. 2012. Kajian Resepsi pada Ideologi Fun Fearless Female dalam majalah Cosmopolitan. Jakarta: Universitas Indonesia 7

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah menelusuri penerimaan yang diberikan oleh pemirsa televisi terhadap program acara PESBUKERS, terutama mengenai informasi bagaimana pemirsa televisi dalam meresepsi tayangan tersebut. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu komunikasi yaitu dengan memperdalam pemahaman mengenai analisis resepsi dan menjadi rujukan dalam penelitian yang akan datang mengenai komunikasi massa dan riset khalayak. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada peneliti mengenai analisis dan teori resepsi dari makna yang terdapat dalam program acara televisi dan memberikan gambaran mengenai bagaimana penerimaan audiens mengenai acara yang berbentuk komedi. 8