DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan Ruang Lingkup...

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

DAFAR ISI Halaman. Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Pengertian... 1 BAB II SPESIFIKASI...

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Pengertian... 1

TATA CARA PEMILIHAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH SNI

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

SNI Standar Nasional Indonesia

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

KATA PENGANTAR. Sumur Gali

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

SNI SNI Metode pengujian kuat lentur kayu di laboraturium. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional BSN

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

SNI SNI Metode pengujian elemen struktur beton dengan alat palu beton tipe N dan NR. Standar Nasional Indonesia

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SNI. Metode pengujian jumlah bahan dalam agregate yang lolos saringan nomor 200 (0,0075 mm) SNI Standar Nasional Indonesia

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

KUALITAS BATA BETON DARI BAHAN PASIR KALIJALI DENGAN CAMPURAN SEMEN PADA BERBAGAI VARIASI CAMPURAN LEBIH DARI 28 HARI

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... PENGAWASAN KUALITAS AIR BERSIH FORMULIR INSPEKSI SANITASI : : : : : :

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

DINDING DINDING BATU BUATAN

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DAFTAR ISI. Halaman. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 475/KPTS/ Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan tujuan...

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

Metode pengujian kuat tarik kayu di laboratorium

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

DAFTAR ISI... Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 184/ KPTS/1990 BAB I. DESKRIPSI Maksud dan Tujuan... 1

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

Revisi SNI Daftar isi

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN

SNI. Metode pengujian tebal dan panjang rata-rata agregat SNI Standar Nasional Indonesia. CS Badan Standardisasi Nasional

Standar Kompetensi Nasional. Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga udara dalam agregat

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Revisi SNI Daftar isi

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER)

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1)

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

TINJAUAN KUALITAS BATAKO DENGAN PEMAKAIAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS EX COLD MILLING. Naskah Publikasi

TINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO

PERHITUNGAN RAB PADA PERANCANGAN UNIT IPAL DI SENTRAL INDUSTRI BATIK KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG KONSERVASI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

Revisi SNI Daftar isi

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

Studi Awal Pemanfaatan Lusi sebagai Bahan Bangunan dengan Tambahan Tanah Sawah, Semen dan Kapur ABSTRAK

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA

septic tank Septic tank

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP

LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KARAKTERISTIK BATAKO

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

PENGGUNAAN PASIR DAN KERIKIL LOKAL DI KABUPTEN SUMENEP SEBAGAI BAHAN MATERIAL BETON DI TINJAU DARI MUTU KUAT BETON

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1 Maksud dan Tujuan... 1 1.1.1 Maksud... 1 1.1.2 Tujuan... 1 1.2 Ruang Lingkup... 1 1.3 Pengertian... 1 BAB II SEPESIFIKASI... 1 2.1 Bentuk dan Tipe... 3 2.2 Ukuran... 3 2.3 Bahan Bangunan... 4 2.4 Komponen dan Fungsi... 6 2.4.1 Komponen Sumur... 6 2.4.2 Fungsi Komponen... 6 2.5 Kekuatan dan Ketahanan... 6 2.6 Perlengkapan... 7 2.7 Lokasi Penempatan... 7 2.8 Performance... 7 2.8.1 Penyelesaian sumur... 7 2.8.2 Persyaratan Kualitas Air... 7 LAMPIRAN A : Daftar Istilah... 8 LAMPIRAN B : Lain lain... 9 LAMPIRAN C : Daftar Nama dan Lembaga... 13

BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud 1.1.2 Tujuan Maksud dari spesifikasi sumur gali untuk sumber air bersih adalah untuk di jadikan pegangan bagi penyelenggara pembangunan sumur gali dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku bersih rumah tangga. Tujuan spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan teknis sumur gali sebagai sumber air baku untuk air bersih yang terlindung dari pencemaran. 1.2 Ruang Lingkup Spesifikasi ini mencakup pengertian dan ketentuan ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi dan kekuatan penempatan sumur gali. 1.3 Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) Sumur gali untuk sumber air bersih adalah sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dari akuifer yang dipergunakan sebagai sumber air baku untuk air bersih dan mampu menghasilkan air sebanyak minimal 400 liter setiap per keluarga, dibuat dengan cara menggali, selanjutnya disebut sumur gali; 2) Air baku adalah air yang berasal dari sumber air yang perlu/tidak pelu diolah menjadi air bersih untuk keperluan rumah tangga; 3) Air buangan adalah seua cairan yang dibuang kecuali air hujan; 4) Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah masak; 5) Pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain kedalam air tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya; 6) Badan penerima adalah sungai, kali, danau saluran, kolam, dll yang menerima pembuangan air bangunan; 7) Sarana pengolahan air buangan adalah suatu tempat pengolahan air buangan untuk meresapkan air buagan dari sumur gali sehingga aman; 8) Bahan pengikat hidrolis adalah semua bahan pengikat yang bila kena air dapat mengeras dan hasil pengerasan tidak larut dalam air; 9) Muka air terendah adalah kondisi muka air tanah yang paling rendah pada suatu lokasi pada saat tertentu;

10) Akuifer (lapisan bawah air) adalah suatu lapisan bantuan, dengan angka kelulusan (permcability) 10 meter/hari, yang dapat mengandung dan melakukan air dalam jumlah yang berarti; 11) Diding sumur adalah bagian sisi sumur yang diperbaiki struktrunya dengan pasangan bata merah, batako, batu belah atau dengan pipa beton; 12) Tangki septic adalah suatu ruangan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan yang berfungsi menampung atau mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan alir lambat, sehingga member kesempatan untuk terjadi pengendapan terhadap suspense benda benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan organic oleh jasad anacrobik bahan larut air dan gas; 13) Bidang resapan adalah daerah permukaan yang menampung air yang keluar dari suatu sistem pengolahan air limbah rumah tangga; 14) Kakus empang adalah kolam yang berfungsi menampung kotoran manusia dan sekaligus sebagai tempat menguraikan zat padat secara biologis.

BAB II SPESIFIKASIS 2.1 Bentuk dan Tipe 2.2.1 Bentuk sumur gali dalam spesifikasi ini sesuai dengan penampang lubangnya, yaitu bulat. 2.2.2 Tipe Sumur Tipe sumur gai ada 2 macam, yaitu : Tipe I Tipe II : dipilih apabila keadaan tanah tidak menunjukan gejala mudah retak atau tuntuh; Dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah dengan tinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah dari bahan yang sama atau pipa beton sedalam minimal 300 cm dari permukaan lantai. (lihat gambar 1) : dipilih apabila keadaan tanah menunjukan gejala mudah retak dan runtuh; Dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah setinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah sapai kedalaman sumur dari pipa kotor, minimal sedalam 300 cm dari permukaan lantai dari pipa beton kedap air dan sisanya dari pipa beton berlubang. (lihat gambar 3) 2.2 Ukuran 2.2.1 Ukuran dinding sumur gali seperti terlihat pada Tabel 1 TABEL 1 UKURAN DINDING SUMUR GALI NO TIPE UKURAN PENAMPUNGAN MINIMUM (cm) 1 I Ø 80 TINGGI DINDING TEBAL DINDING ATAS BAWAH ATAS BAWAH 80 300 ½ bata ½ bata atau 10 cm 2 II Ø 80 80 Tergantung kedalaman muka air tanah terendah ½ bata 10 cm

2.2.2 Ukuran lantai sumur gali minimum 100 cm dari dinding sumur atas bagian luar dengan kemiringan 1 % - 5 %. 2.3 Bahan Bangunan 2.3.1 Bahan bangunan yang dapat digunakan untuk sumur gali dapat dilihat dalam tabel 2. 2.2.3 Kebutuhan bahan untuk masing masing tipe seperti terlihat pada tebel 3. KOMPONEN BANGUNAN TABEL 2 PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN UNTUK SUMUR GALI DINDING TIPE I TIPE II BAHAN BANGUNAN ATAS BAWAH ATAS BAWAH Pasangan bata/batako/batu belah diplester adukan 1PC:25PS tebal plesteran 1 cm * * * DASAR SUMUR LANTAI * SALURAN PEMBUANGAN * Pipa beton kedap air Ø80 cm Pipa beton berlubang Ø80 cm * * * Kerikil/pecahan bata/pecahan adukan PC/pecahan marmer ukuran 3-5 cm setebal 50 cm dari dasar sumur * Beton tumbuk 1PC:3PS:5KRL * Keterangan : Tipe I dan tipe II lihat contoh gambar pada lampiran.

2 DINDING SUMUR Pasangan bata/batako/batu belah tebal ½ bata diplester adukan 1PC:2PS 3 DINDING SUMUR BAGIAN BAWAH - Pasangan bata/batu belah diplester adukan 1PC:2PS setebal 1 cm - Pipa beton kedap air Ø 80cm x 1m - Pipa beton berlubang Ø 80cm x 1m TABEL 3 KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN SUMUR GALI BENTUK BULAT DIAMETER 80 cm No. VOLUME DAN JUMLAH BAHAN JENIS PEKERJAAN TIPE I TIPE II 1 LANTAI SUMUR - Pasangan bata/batu belah diplester adukan 1PC:2PS PC Pasir 120m 3 : 227 kg : 0,55 m 3 PC Pasir 120m 3 : 227 kg : 0,55 m 3 Bata : 530 bh Bata : 530 bh ATAU Batako Batu Belah : 135 bh : 1,4 m 3 Batako Batu Belah : 135 bh : 1,4 m 3 - Beton tumbuk 1PC:3PS:5KRL PC 0,91 m 3 : 182 kg PC 0,91 m 3 : 182 kg Pasir : 0,47 m 3 Pasir : 0,47 m 3 Kerikil : 0,80 m 3 Kerikil : 0,80 m 3 0,30 m 3 PC : 70 kg Pasir : 0,17 m 3 Bata : 150 bh Batako : 34 bh Batu Belah : 3,6 m 3 1,13 m 3 PC : 260 kg Pasir : 0,50 m 3 Bata : 550 bh Batako : 33 bh Batu Belah : 1,4 m 3 3 buah - 0,30 m 3 PC : 70 kg Pasir : 0,17 m 3 Bata : 150 bh Batako : 34 bh Batu Belah : 3,6 m 3-3 buah tergantung kedalaman sumur 4 SALURAN PEMBUANGAN Pasangan bata diplester adukan 1PC:3PS 5 DASAR SUMUR Kerikil/pecahan bata/pecahan adukan PC/pecahan marmer, ukuran 3-5 cm tebal 50 cm dari dasar sumur 0,35 m 3 PC : 62 kg Pasir : 0,47 m 3 Bata : 160 bh Batako : 40 bh Batu Belah : 3,6 m 3 0,25 m 3 0,35 m 3 PC : 62 kg Pasir : 0,47 m 3 Bata : 160 bh Batako : 40 bh Batu Belah : 3,6 m 3 0,25 m 3

2.4 Komponen dan Fungsi 2.4.1 Komponen sumur gali Komponen sumur gali terdiri atas : 1) Dinding sumur bagian atas; 2) Dinding sumur bagian bawah; 3) Lantai sumur; 4) Saluran pembuangan; 5) Lapisan kerikil/pecahan bata/pecahan adukan PC/ pecahan marmer. 2.4.2 Fungis komponen Fungsi dari masing masing komponen sumur gali adalah sebagai berikut : 1) Dinding sumur bagian atas berfungsi sebagai pelindung keselamatan bagi pemakai dan mencegah pencemaran; 2) Dinding sumur bagian bawah berfungsi mencegah pencemaran yang berasal dari muka tanah juga sebagai penahan dinding sumur supaya tidak terkikis atau longsor; 3) Lantai sumur berfungsi untuk menahan dan mencegah pencemaran air buangan kedalam sumur, dan sebagai tempat kerja; 4) Saluran pembuangan berfungsi untuk menyalurkan air buangan ke sarana pengolahan air buangan atau ke badan penerima dan mencegah terjadinya tempat biakan bibit penyakit; 5) Kerikil/pecahan bata/pecahan adukan PC/pecahan marmer berfungsi unutk menahan endapan lumpur, agar tidak terbawa sewaktu pengambilan air dari sumur dan sebagian media penyaringan/penahan tekanan air. 2.5 Kekuatan dan Ketahanan Kekuatan dan ketahanan struktur sumur gali untuk semuber air bersih harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Dinding sumur bagian bawah kedap terhadap air bangunan dan tanah longsor, tinggi dinding sumur bagian bawah minimum 300 cm dari permukaan lantai atau sampai pada keadaan bantuan tidak menunjukan gejala mudah retak atau mudah runtuh; 2) Lantai harus kedap air buangan, permukaan tidak licin, dan dibuat dengan kemiringan 1%-5% kearah saluran pembuangan; 3) Saluran pembuangan harus dibuat kedap air dan licin dengan kemiringan 2% kearah sarana pengolahan air buangan dan badan penerima; 4) Kekuatan sumur harus memperhatikan kondisi/kekuatan tanah; 5) Bahan bangunan yang dipergunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : (1) Bata merah yang dipergunakan minimum kelas 25 kg/cm 2 ; (2) Kadar lumpur maksimum dalam pasir adalah 5%; (3) Dimensi kerikil untuk beton adalah 2-3 cm; (4) Batako yang dipergunakan adalah batako pejal,minimum kelas 25kg/cm 2 ;

2.6 Perlengkapan 2.6.1 Timba 2.6.2 Pompa Untuk mengambil air dari sumur gali dapat dipergunakan timba atau pompa. Apabila pengambilan air menggunakan timba, harus memnuhi ketetuan sebagai berikut : 1) Pemakaian timba harus dilengkapi dengan kerekan; 2) Timba tidak boleh diletakan diatas lantai sumur, untuk menghindari pencemaran; 3) Sumur harus ditutup pada saat tidak digunkan. Apabila pengambilan air menggunakan pompa, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) bibir sumur harus dilengkapi dengan tutup; 2) pada tutup disediakan lubang ventilasi. 2.7 Lokasi Penempatan Penentuan lokasi sumur gali adalah sebagai berikut : 1) Penempatan sumur gali untuk umum harus mendapat ijin dari pemilik lahan; 2) Ditematkan pada lapisan tanah yang mengandung air yang berkesinambungan; 3) Lokasi sumur gali berjarak horizontal minimum 11 meter kea rah hulu dari aliran air tanah dari sumber pengotoran, seperti bidang resapan dari tangki septic, kakus empang, lubang galian untuk sampah; 4) Lokasi sumur gali terhadap perumahan bila dilayani secara komunal maksimum berjarak 50 meter; 5) Air yang ditampung dalam sumur adalah berasal dari akuifer; 6) Sumur tidak boleh kemasukan air banjir. 2.8 Performance 2.8.1 Penyelesaian Sumur Pada tahap penyelesaian sumur gali dilakukan sebagai berikut : 1) Sumur harus dikuras sampai air tampak jernih 2) Setelah dikuras sumur dibubuhi kaporit sekitar 5 gr/m 3 air atau sampai air sumur berbau kaporit setelah 12 jam pembubuhan. 2.8.2 Persyaratan Kualitas Air Untuk dapat dipergunakan sebagai air bersih maka air sumur gali ini harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH Bata cetak dari bahan tras campur kapur atau dari pasir campur semen porland kelulusan bersama-sama/umum : batako : permeability : komunal

LAMPIRAN B LAIN LAIN

GAMBAR 3 SUMUR GALI AIR BERSIH TIPE II

LAMPIRAN C DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA 1) Pemrakarsa : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman 2) Penyusun : 3) NAMA Ir. Ida Yudiarti Yunus Ws. Witarso, BE Adi Rusman, BE Ir. Sudarman LEMBAGA Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman 4) Susunan Panitia Tetap Standardisasi JABATAN EX-OFFICIO NAMA Ketua merangkap anggota Kepala Badan Litbang PU Ir. Soernarjono Danoedjo Sekretaris merangkap anggota Sekretaris Badan Litbang PU Kepala Pusat Litbang Perairan Kepala Pusat Litbang Jalan Kepala Pusat Litbang Pemukiman Sekretaris Direktorat Jendral Pengairan Sekretaris Direktorat Jendral Bina Marga Sekretaris Direktorat Jendral Cipta Karya Kepala Biro Bina Sarana Perusahaan Kepala Biro Hukum Ir. Sunaryo Soemadji Dr. Ir. Badruddin Machbub Ir. Soedarmanto Darmonegoro Ir. Sahat Mulia Ritongga Ir. Moh. Hardjono Ir. Djoko Asmoro Ir. Soeratmo Notodipoero Drs. Endang Sasmita Ali Muhammad, S.H