Yullyana I Gusti Ayu Purnamawati

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

Alaihi Sobri Ni Luh Gede Erni Sulindawati ANALISIS SISTEM BAGI HASIL SEBAGAI ALTERNATIF SELAIN BUNGA PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

1. Pengertian bank konvensional & bank syariah

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

Transkripsi:

37 PROSEDUR PENCAIRAN DANA DEPOSITO BERDASARKAN PRINSIP MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP BULELENG Oleh : Yullyana Universitas Pendidikan Ganesha Email: shopyw@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pencairan dana deposito berdasarkan prinsip mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP. Buleleng. Subjek Penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri KCP. Buleleng dan Objek Penelitian ini adalah prosedur pencairan dana deposito berdasarkan prinsip mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan prosedur pencairan dana deposito berdasarkan prinsip mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP. Buleleng sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Dokumen yang digunakan dalam pencairan dana deposito adalah Bilyet Deposito, Aplikasi / Formulir Permohonan Penempatan Deposito, Akad Mudharabah, Identitas Diri Deposan. Perhitungan bagi hasil yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng untuk nasabah sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syariah yaitu Nisbah Spesial Maksimum, untuk 1-3 bulan sebesar 53.90%. Semakin lama waktu penyimpanan dana deposan di Bank Syariah Mandiri maka semakin besar pula nisbah yang akan diterimanya. Kata kunci : Prosedur, Deposito, Bank Syariah ABSTRACT This study aims to determine the deposits disbursement procedure based on the principle of mudaraba in Bank Syariah Mandiri KCP. Buleleng. This subject of this research is the Bank Syariah Mandiri KCP. Buleleng. The object of this study is the deposits disbursement procedure is based on the principle of mudaraba in Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. The results showed that the application of the deposits disbursement procedure based on the principle of mudaraba in Bank Syariah Mandiri KCP. Buleleng is in conformity with the provisions established. Documents used in the deposits disbursement of funds are Giro Deposit, Application / Request Placement Deposit Form, Mudaraba Agreement, Depositor Identity. The calculation for the result set by Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng to customers are in accordance with the regulations set by the Sharia Supervisory Board, namely Maximum Special ratio, for 1-3 months at 53.90 %. The longer the storage time depositors funds in Bank Syariah Mandiri, the greater the ratio of the decision. Keywords : Procedures, Deposits, Bank Syariah

38 1. PENDAHULUAN Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau dikenal sebagai banknot. Kata Bank berasal dari bahasa Italia Banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut UU Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetetif karena diregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibelitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayarkan untuk simpanan deposan. Di Indonesia sebagian besar penduduknya adalah umat Muslim, hukum Islam melarang adanya riba dalam suatu transaksi keuangan karena dianggap haram. Bank syariah tidak menerapkan sistem bunga tetapi menerapkan sistem bagi hasil. Maka dari itu Bank Syariah sangat baik bagi kelancaran bertransaksi umat Muslim. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Bank Syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-undang no. 10 tahun 1998 tentang perbankan syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Inti sistem syariah ini sebenarnya adalah menghindarkan dari riba, karena di Islam semua bentuk riba itu adalah haram, yang ada hanya bagi hasil. Perhitungan bagi hasil

39 didasarkan pada mufakat pihak bank bersama nasabah yang menginvestasikan dananya di bank syariah. Besarnya hak nasabah terhadap banknya dalam perhitungan bagi hasil tersebut, di tetapkan dengan sebuah angka ratio atau besaran bagian yang disebut Nisbah. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang di sebut Bank Syari ah. Kini bank syari ah yang tadinya diragukan akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat mempesonakan. Adapun produkproduk yang ditawarkan perbankan syari ah kepada masyarakat tidak kalah menariknya dengan produk perbankan konvensional bahkan sama diantaranya : giro, tabungan dan deposito syari ah. Hanya saja, produk perbankan syari ah itu diaplikasikan dengan tidak melanggar prinsip-prinsip ekonomi dalam islam. Begitu pula juga dengan deposito, Deposito berbasis syariah menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah yang artinya dimana pemilik dana memberi kebebasan penuh kepada bank untuk mengelola investasinya dan hasil atau keuntungan dari pengelolaan dana investasi tersebut akan Anda peroleh sesuai nisbah/porsi yang telah disepakati bersama sebelumnya. Dewasa ini perbankan syariah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Keberadaannya telah mulai menjamur di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu produk yang dikembangkan dan ditawarkan bank syariah adalah deposito mudharabah. Deposito adalah sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito merupakan salah satu produk penghimpunan dana (funding) dalam perbankan syariah. Yang dimaksud deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dan bank yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan perinsip syari ah sebagaimana yang telah difatwakan oleh Dewan Syari ah Nasional MUI bahwa deposito yang dibolehkan oleh islam adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah yang termaktub dalam fatwa nomor 03/DSN-MUI/IV/2000.

40 Bank Syariah Mandiri merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Bank Syariah Mandiri tentunya lebih unggul dibandingkan bank syariah lain, karena Bank Syariah Mandiri dimiliki oleh Bank Mandiri yang terkenal memiliki networking yang tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki aset ratusan triliun. Di dalam kegiatan transaksi keuangan Bank Syariah Mandiri menerapkan dasar-dasar dan prinsip-prinsip Syariah. Bagi hasil / nisbah pada deposito di Bank Syariah Mandiri dibagikan setiap 1,3,6,12 bulannya. Bank Syariah Mandiri menawarkan 2 produk deposito dengan 2 pilihan mata uang yang berbeda yaitu BSM Deposito untuk mata uang Rupiah dan BSM Deposito Valas untuk mata uang US Dollar. Kedua produk ini memiliki bagi hasil yang kompetitif, keamanan yang terjamin serta pengelolaan dana yang memenuhi aturan syariah. Rekening-rekening ini juga dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan serta dilengkapi dengan fasilitas perpanjangan secara otomatis (Automatic Roll Over). Jika ingin mengajukan permohonan deposito mudharabah harus memiliki rekening tabungan maupun giro dari Syariah Mandiri. Dalam deposito mudharabah bagi hasil / nisbah yang diberikan kepada nasabah deposan (shahibil maal) tersebut melalui kesepakatan antara shahibil maal dan bank sebagai mudharib. Semakin tinggi profitabilitas Bank Syariah, maka nisbah yang dibagikan kepada shihibil maal akan lebih tinggi begitu pula sebaliknya. Inilah yang membedakan bagi hasil / bunga deposito antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Selain itu bersarnya bagi hasil / bunga yang diberikan kepada shahibil maal itu tergantung dari pada berapa banyak dana yang didepositkan oleh shahibil maal, hal ini juga serupa dengan Bank konvensional. Dalam Bank konvensional bunga deposito ditetapkan oleh aturan bank dan tidak dapat diganggu gugat. Di masa saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai pintar, dan mulai beralih menginvestasikan dananya di Bank Syariah karena dana yang didepositokan tersebut jelas dari mana asal muasalnya. Selain itu pencairan dana deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tidak begitu merumitkan nasabah deposito, karena yang dibutuhkan hanya mengisi formulir pencairan dana

41 dan jika dana deposito dicairkan tidak pada tanggal jatuh tempo tidak dikenakan penalty, dan cukup membayar Rp 30.000,- saja untuk biaya administrasi pencairan dana deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri. Berbeda dengan Bank konvensional yang proses pencairan depositonya jika tidak pada tanggal jatuh tempo dikenakan penalty sekitar 5-15%. 2. METODOLOGI PENELITIAN Dalam kegiatan penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Yang bertujuan untuk menjelaskan dan menjabarkan tentang prosedur pencairan dana deposito berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, serta mengetahui perhitungan bagi hasil yang diperoleh dari simpanan dana deposito tersebut. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. Ada tiga metode yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu metode wawancara, metode dokumentasi, dan metode observasi. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng didirikan untuk memberikan pelayanan kepada dunia usaha golongan ekonomi dan menengah serta memberikan kesempatan untuk masyarakat yang ingin berinvestasi kecil-kecilan contohnya Tabungan Berencana dan Deposito tentunya. Disamping itu, PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari jasa yang diberikan. Hasil usaha yang diperoleh diharapkan dapat mempertahankan perluasan usahanya, serta dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai serta masyarakat yang berinteraksi dengan Bank Syariah pertama yang didirikan pemerintah ini. Salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah mampu memberikan pelayanan terbaik untuk nasabah yang akan menyimpan uangnya di bank maupun kepada nasabah yang meminjam uang di bank tersebut. Saat ini PT. Bank Syariah Mandiri sudah memenuhi kriteria tersebut, berhasil memberikan

42 pelayanan terbaik kepada nasbah yang berinteraksi dengan PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. Nasabah yang menginvestasikan dananya di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng dalam bentuk Deposito Mudharabah akan sangat beruntung karena selain terhindar dari riba karena dalam Islam riba tersebut dianggap haram selain itu juga akan tahu darimana nisbah tersebut berasal. Jika profitabilitas bank semakin meningkat, nisbah atau bagi hasil yang diterima oleh nasabah deposito juga akan lebih meningkat. Selain itu mendepositokan dana di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng juga tidak akan membuat dana deposito terkuras banyak saat pencairan dana sebelum tanggal jatuh tempo, karena bisa saja kita sebagai manusia ada keperluan mendadak dan memerlukan banyak dana. Pada saat pencairan dana biaya penalty dikenakan hanya Rp 30.000,- saja. Berapapun dana yang tersimpan dalam deposito akan dikenakan Rp 30.000,- saja. Bagi nasabah yang mendepositokan dananya lebih dari Rp 250.000.000,- akan diberikan fasilitas Priority. Fasilitas Priority pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng adalah Layanan Bebas Antri pada layanan bebas antri nasabah priority lebih diutamakan kepentingannya dalam berinteraksi di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng, yang kedua adalah Layanan Prima, layanan prima ini contohnya seperti pemberian hadiah / gift bingkisan kepada nasabah priority misalnya pada saat nasabah priority berulang tahun atau pada hari raya besar keagamaan untuk nasabah priority tersebut. Dalam pencairan dana deposito, nasabah atau deposan hanya perlu membawa identitas diri seperti KTP ataupun KK dan bilyet deposito yang asli. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng tidak mengenakan bunga atau penalty pada deposan apabila ingin mencairkan dana yang didepositokan di Bank Syariah mandiri KCP Buleleng. Karena dalam hal ini, Islam sangat melarang adanya riba dalam suatu kegiatan transaksi. Riba sama dengan halnya mengambil hak dari orang lain. Namun pada Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng jika nasabah atau deposan ingin mencairkan dana depositonya sebelum tanggal jatuh tempo hanya dikenakan biaya administrasi Rp 30.000,- berapapun uang deposan yang didepositokan di Bank Syariah mandiri KCP Buleleng.

43 Hal ini berbeda dengan bank konvensional yang mengenakan bunga atau penalty apabila nasabah atau deposan ingin mencairkan dana sebelum tanggal jatuh tempo. Seringkali masyarakat tergiur dengan bunga deposito pada Bank Konvensional yang pada akhirnya menginvestasikan dananya di Bank Konvensional. Bank Konvensional artinya bank yang mekanisme operasinya berdasarkan sistem yang disepakati bersama dalam suatu pertemuan atau kesepakatan. Maka dari itu masyarakat yang menginvestasikan dananya di Bank Konvensional harus mengikuti segala peraturan ditetapkan oleh Bank Konvensional itu sendiri, begitu juga dengan Bank Syariah, dalam hal ini Bank Syariah juga mempunyai peraturan sama halnya dengan Bank Konvensional akan tetapi Bank Syariah lebih menerapkan sistem bagi hasil dengan menerapkan prinsip mudharabah muthlaqah. Apabila banyak masyarakat yang menginvestasikan dananya di Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng maka profitabilitas bank akan meningkat, alasannya karena Bank sebagai intermediasi yang artinya menampung dana dan menyalurkan dana. Dalam hal ini dana yang ditampung oleh bank dari nasabah atau deposan akan disalurkan kepada nasabah yang memerlukan dana, dan nasabah yang memerlukan dana tersebut setiap bulannya akan membayar sejumlah uang yang sudah dijanjikan antara nasabah dan bank serta keuntungan yang harus nasabah bayarkan karena sudah diberikan pinjaman uang kepada Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. Imbal jasa dari nasabah peminjam dana tidak semuanya ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng, namun dibicarakan juga sebelumnya dengan nasabah peminjam dana tersebut. 4. PENUTUP Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: Prosedur Pencairan Dana untuk Deposan Oleh PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng sudah cukup memadai, hal ini sudah sesuai dengan prosedur yang ada pada buku pedoman pelaksanaan pembiayaan Deposito Mudharabah. Akan tetapi prosedur yang telah diterapkan memiliki kekurangan yaitu Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng lebih mengutamakan nasabah priority.

44 Perhitungan bagi hasil yang ditetapkan oleh bank untuk nasabah sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syariah yaitu Nisbah Spesial Maksimum, untuk 1-3 bulan sebesar 53.90%. Semakin lama waktu penyimpanan dana deposan di Bank Syariah Mandiri maka semakin besar pula nisbah yang akan diterimanya. Tetapi sebagian masyarakat belum mengetahui perbedaan perhitungan bagi hasil di Bank Syariah. Prosedur Pencairan Dana untuk Deposan Oleh PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng sudah cukup memadai, hal ini sudah sesuai dengan prosedur yang ada pada buku pedoman pelaksanaan pembiayaan Deposito Mudharabah. Akan tetapi prosedur yang telah diterapkan memiliki kekurangan yaitu Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng lebih mengutamakan nasabah priority. DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi i. 2001.Bank Syariah dari Teori Ke Praktik. Jakarta : Gemma Insani Atmadja, Karnaen A Perwata dan Syafi i Antonio. 1992. Apa dan Bagaimana Bank Syariah. Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf H. Syukri Iska. 2012. Sistem Perbankan Syariah Di Indonesia dalam Perspektif Fikih Ekonomi. Yogyakarta : Fajar Media Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi.Surabaya : Prenada Media Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Surabaya : Prenada Media Kasmir. 2005. Pemasaran Bank. Jakarta : Kencana Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

45 -----------.2009. Buku Materi Deposito Berdasarkan Prinsip Mudharabah Muthlaqah. PT. Bank Syariah Mandiri -----------.2000. Pedoman Pelaksanaan Produk Dana Deposito. PT. Bank Syariah Mandiri --------.2008. Surat Edaran Deposito Berdasarkan Prinsip Mudharabah Muthlaqah. PT. Bank Syariah Mandiri --------.2008. Surat Edaran Deposito Berd