DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

dokumen-dokumen yang mirip
diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2013

NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENT ANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI ACEH

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 7 TAHUN 2014

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

KERJA SAMA DESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG : TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

Transkripsi:

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan bagian integral penyelenggaran pemerintahan daerah; b. bahwa agar pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat terlaksana dengan baik diperlukan hubungan yang sinergis antara Pemerintah Daerah dengan pelaku dunia usaha dan masyarakat dalam bentuk program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 74 ayat (1) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta Pasal 25 huruf b Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaiman telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755); 1

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Re publik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305); 5. Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; 6. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jambi Nomor 6) Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT dan BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWABSOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Daerah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaanurusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Bupati adalah Bupati Tanjung Jabung Barat. 2

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjtunya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 7. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan yang selanjutnya disingkat TJSLP adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. 8. Perusahaan adalah Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha lainnya. 9. Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan yang selanjutnya disebut Forum TJSLP adalah organisasi atau wadah yang dibentuk untuk menyelaraskan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dengan perencanaan pembangunan daerah. 10. Tim Fasilitasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut Tim Fasilitasi TJSLP Pemerintah Daerah adalah Tim yang yang terdiri dari beberapa satuan kerja perangkat daerah yang terkait yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. BAB II ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Program TJSLP harus diselenggarakan berdasarkan asas kemanfaatan, keterbukaan, kebersamaan, kepastian hukum, keadilan, partisipatif, proporsionalitas, kemandirian, berwawasan lingkuangan dan berkelanjutan. Pasal 3 Pengaturan TJSLP dimaksudkan untuk memberikan arahan, kepastian dan perlindungan hukum atas pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan di daerah. Pasal 4 Tujuan umum Program TJSLP adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kelestarian lingkungan yang bermanfaat bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat umum secara efektif dan efisien. 3

Pasal 5 Tujuan khusus program TJSLP meliputi: a. terwujudnya batasan yang jelas tentang tanggung jawab sosial termasuk lingkungan perusahaan beserta pihak pihak yang menjadi pelakunya; b. terpenuhinya penyelenggaraan TJSLP sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam suatu koordinasi; c. terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia usaha dalam pelaksanaan TJSLP secara terpadu dan berdaya guna; d. melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang; e. meminimalisir dampak negatif keberadaan perusahaan dan mengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan; dan f. terwujudnya program pemerintah daerah untuk melakukan apresiasi kepada dunia usaha yang telah melakukan TJSLP dengan memberi penghargaan serta pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN Pasal 6 Dalam Penyelenggaraan Program TJSLP Perusahaan berhak: a. menyusun dan menetapkan Program TJSLP yang akan dilaksanakan oleh perusahaan sebagai bagian dari kebijakan internal perusahaan yang berkesinambungan; b. menentukan masyarakat sasaran yang akan menerima manfaat program TJSLP dari perusahaan yang bersangkutan, setelah berkoordinasi dengan Forum TJSLP; dan c. mendapatkan fasilitas dan/atau penghargaan dari Pemerintah Daerah berdasarkan kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan Program TJSLP. Pasal 7 Dalam Penyelenggaraan Program TJSLP Perusahaan wajib: a. menetapkan komitmen terhadap TJSLP di dalam peraturan perusahaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kebijakan manajemen maupun program pengembangan perusahaan; b. menyusun rancangan dan melaksanakan TJSLP dengan memperhatikan perencanaan pembangunan daerah dan peraturan perundang-undangan; c. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan sistem jaringan kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain; d. menerima usulan masyarakat baik perorangan maupun kelompok yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan usulan pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan; dan 4

e. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Program TJSLP kepada Pemerintah Daerah melalui Forum TJSLP. BAB IV PROGRAM TJSLP Bagian Kesatu Umum Pasal 8 (1) Setiap Perusahaan mempunyai tanggung jawabsosial dan lingkungan. (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Perusahaan yang berstatus pusat dan/atau cabang yang berkedudukan dan/atau melaksanakan kegiatan operasional dalam wilayah daerah. (3) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi kewajiban bagi Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam sesuai dengan peraturan perundag-undangan. (4) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan baik di dalam maupun di luar lingkungan Perusahaan. (5) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak menghalangi Perusahaan berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (6) Dalam hal Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan melaksanakan Program TJSLP di wilayah daerah harus berkoordinasi terlebih dahulu kepada Pemerintah Daerah melalui Forum TJSLP. Bagian Kedua Program dan Kegiatan TJSLP Pasal 9 Program TJSLP meliputi: a. bina lingkungan dan sosial berbasis pemberdayaan. b. kemitraan usaha mikro, kecil dan koperasi; dan c. program langsung kepada masyarakat. Pasal 10 Program bina lingkungan dan sosial berbasis pemberdayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a dapat berbentuk kegiatan sebagai upaya untuk mempertahankan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaannya serta pemberian bantuan langsung kepada masyarakat yang berada dalam wilayah sasaran yang meliputi : a. bina lingkungan fisik; b. bina lingkungan sosial; dan c. bina lingkungan usaha mikro, kecil dan koperasi. 5

Pasal 11 Program Kemitraan usaha mikro, kecil, dan koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf bdapat berbentuk kegiatan : a. penelitian dan pengkajian kebutuhan; b. pelatihan berwirausaha dan tata kelola keuangan; c. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat; d. peningkatan kemampuan manajemen dan produktifitas; dan e. peningkatan daya saing, inovatif dan kreatifitas; Pasal 12 Program langsung kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c dapat berbentuk : a. hibah; b. penghargaan; c. subsidi; d. bantuan sosial; e. pelayanan sosial; dan f. perlindungan sosial. BAB V PELAKSANAAN PROGRAM TJSLP Bagian Kesatu Umum Pasal 13 (1) TJSLP dilaksanakan melalui tahapan kajian kebutuhan, perencanaan program,aplikasi program, dan evaluasi. (2) Pelaksanaan TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Perusahaan atau pihak lain atas nama Perusahaan. (3) Dalam pelaksanaan TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Perusahaan berkoordinasi dengan Forum TJSLP. Bagian Kedua Perencanaan Pasal 14 (1) TJSLP dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan Perusahaan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundangundangan. (2) Rencana kerja tahunan Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. (3) Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, dalam menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) harus memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 6

Pasal 15 Dalam menyusun rencana kerja TJSLP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13Perusahaan harus memperhatikan kebijakan dan program pemerintah daerah, aspirasi masyarakat, serta peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 16 Dalam menyusun perencanaan program TJSLP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14Perusahaandapat melibatkan peran serta masyarakat sasaran program TJSLP. Bagian Ketiga Mekanisme Pelaksanaan Pasal 17 (1) Pemerintah Daerah menyampaikan program skala prioritas perencanaan pembangunan daerah kepada Perusahaan melalui Forum TJSLP. (2) Program Skala Prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman bagi Perusahaan dalam menyusun perencanaan Program TSJLP di wilayah kabupaten. (3) Forum TJSLP wajib menyampaikan Perencanaan Program TJSLP dari setiap perusahaan kepada Pemerintah Daerah melalui Tim fasilitasi TJSLP Pemerintah Daerah. Pasal 18 (1) Perusahaan dapat melaksanakan Program TJSLP secara langsung atau tidak langsung. (2) Dalam melaksanakan Program TJSLP, Perusahaan harus berkoordinasi terlebih dahulu kepada Tim fasilitasi TJSLP. (3) Lokasi Pelaksanaan Program TJLSP meliputi seluruh wilayah Daerah. BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM TJSLP Pasal 19 Pembiayaan pelaksanaan TJSLP untuk BUMN dan BUMD dialokasikan dari keuntungan bersih yang ditentukan perusahaan dengan kepatutan, kewajaran, dan kinerja keuangan sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 20 Bagi Perusahaan Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alamwajib melaksanakan TJSLP dengan biaya yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya operasional perusahaan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran berdasarkan ukuran usaha, cakupan pemangku kepentingan dan kinerja keuangannya. 7

Pasal 21 (1) Pembiayaan pelaksanaan Program TJSLP dapat berupa dana, barang dan/atau bentuk kontribusi lainnya yang dibebankan pada perusahaan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 20 dan Pasal 21Ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VII FORUM TJSLP Pasal 22 (1) Dalam rangka pengkoordinasian pelaksanaan program TJSLP di wilayah Kabupaten dibentuk Forum TJSLP. (2) Bupati memfasilitasi pembentukan Forum TJSLP. (3) Forum TJSLP terdiri atas unsur: a. Pemerintah Daerah; b. Perusahaan; dan c. Masyarakat. (4) Susunan keanggotaan Forum TJSLP terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota yang dipilih berdasarkan musyawarah mufakat dari dan oleh forum TJSLP. (5) Susunan keanggotaan Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 23 Dalam Penyelenggaraan Program TJSLP, Forum TJSLP bertugas : a. menghimpun dan memverifikasi usulan rencana kegiatan Program TJSLP dari setiap Perusahaan untuk disinergikan dengan skala prioritas program Pemerintah Daerah; b. melaksanakan monitoring, evaluasi dan kajian terhadap pelaksanaan Program TJSLP yang dilaksanakan oleh Perusahaan sesuai mekanisme danprosedur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah melalui Forum TJSLP; dan c. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Program TJSLP dari setiap perusahaan kepada Pemerintah Daerah paling sedikit2 (dua) kali dalam setahun. BAB VIII PENGHARGAAN Pasal 24 (1) Bupati memberikan penghargaan kepada Perusahaan yang telah melaksanakan Program TJSLP. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan jenis penghargaan serta tata cara penilaian dan pemberian penghargaan diatur dengan Peraturan Bupati. 8

BAB IX PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 25 (1) Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan TJSLP, penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah mufakat. (2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan. (3) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan seagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB X PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGUMUMAN, DAN PELAPORAN Bagian Kesatu Pembinaan dan Pengawasan Pasal 26 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Program TJSLP. (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati Membentuk Tim Fasilitasi TJSLP Pemerintah Daerah. (3) Keanggotaan Tim Fasilitasi TJSLP Pemerintah Daerah berasal dari SKPD terkait. (4) Sekretariat Tim Fasilitasi TJSLP Pemerintah Daerah bertempat di SKPD yang melaksanakan urusan perencanaan pembangunan daerah. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 27 (1) Pembinaan terhadap Pelaksanaan Program TJSLP dilakukan dalam bentukpengarahan, pelatihan, sosialisasi dan penyuluhan terhadap Forum TJSLP, perusahaan dan masyarakat sasaran. (2) Pengawasan terhadap Pelaksanaan Program TJSLP dilaksanakan dengan melakukan monitoring terhadap lokasi atau tempat yang menjadi obyekpelaksanaan program TJSLP. Bagian Kedua Pengumuman dan Pelaporan Pasal 28 (1) Perusahaan wajib mengumumkan pelaksanaan TJSLP dengan membuat papan pentunjuk, spanduk, atau keterangan lainnya baik melalui media cetak maupun elektronik yang mudah dilihat oleh masyarakat. 9

(2) Papan pentunjuk, spanduk atau keterangan lainnya baik melalui media cetak maupun elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang memuat jenis program atau kegiatan TJSLP, Perusahaan yang melaksanakan TJSLP, waktu, dan tempat atau lokasi kegiatan. Pasal 29 (1) Perusahaan wajib melaporkan rencana dan pelaksanaan TJSLP kepada pemerintah daerah melalui SKPD yang melaksanaan urusan perencanaan pembangunan daerah. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pelaksanaan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TJSLP Pasal 30 (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan Program TJSLP. (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk: a. penyampaian masukan atau usulan; dan b. pengawasan dan pengaduan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 31 (1) Peran serta masyarakat dilakukan secara objektif dengan penuh tanggung jawab serta tidak menimbulkan gangguan dan/atau kerugian bagi perusahaan, masyarakat dan lingkungan. (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara perorangan, kelompok, organisasi kemasyarakatan. Pasal 32 Masyarakat dapat membuat laporan hasil pengawasan secara tertulis kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk terhadap adanya perusahaan yang tidak melaksanakan Program TJSLP. Pasal 33 (1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk wajib menindaklanjuti laporan hasil pengawasan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dengan melakukan penelitian dan evaluasi. (2) Penelitian dan evaluasi dilakukan secara administratif maupun secara teknis melalui pemeriksaan lapangan. 10

(3) Bupati atau pejabat yang ditunjuk melakukan tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta menyampaikan hasilnya kepada masyarakat. Pasal 34 (1) Masyarat penerima bantuan program bina lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 mempunyai kewajiban menggunakan bantuan secara bertanggung jawab. (2) Masyarakat penerima progam kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 mempunyai kewajiban: a. melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan rencana yang telah disetujui oleh Perusahaan mitra atau lembaga penyalur; b. membayar kembali pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati; c. menyampaikan laporan perkembangan usaha secara periodik kepada Perusahaan mitra. BAB XII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 35 Perusahaan yang tidak melaksanakan TJSLP dapat dikenakan sanksi administrasi berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara kegiatan operasional perusahaan; c. pencabutan izin. Pasal 36 Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf a diberikan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut -turut dalam rentang waktu 30 (tiga puluh) hari setiap pengiriman. Pasal 37 (1) Penghentian sementara dan pencabutan izin dilakukan apabila perusahaan tidak mengindahkan peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36. (2) Penghentian sementara dan pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 38 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku : a. dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bu lan, telah dibentuk Forum TJSLP; dan 11

b. dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, telah dibentuk Tim Fasilitasi TJSLP pemerintah Daerah. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 39 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ditetapkan di Kuala Tungkal pada tanggal 8 Juni 2015 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, ttd USMAN ERMULAN Diundangkan di Kuala Tungkal pada tanggal 8 Juni 2015 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, ttd FIRDAUS KHATAB LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015 NOMOR 1 NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, PROVINSI JAMBI : 1/2015. 12

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN I. UMUM Perusahaan sebagai suatu bentuk korporasi memiliki peran besar dalam pembangunan daerah. Dengan kekuatan modal dan managemen yang handal Perusahaan mampu mengusai dan mengelola sumberdaya alam dan sumber-sumber perekonomian lainnya yang dapat menimbulkan dampak luas, baik secara sosial, ekonomi maupun budaya setempat serta fungsi lingkungan hidup. Oleh karena itu sebagai subyek hukum Perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Hanya dengan demikian dapat diciptakan hubungan yang selaras sehingga pembangunan yang keberlanjutan dapat diwujudkan. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas memberikan penegasan tentang kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan. Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah, saat ini telah digali oleh beberapa Perusahaan asing maupun domestik sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk pelaksanakan TJSLP. Apabila TJSLP dapat terlaksana dengan baik sesungguhnya dapat digunakan untuk mendukung pencapaian target pembangunan daerah. Selain itu implementasi TJSLP yang baik diharapkan mampu menciptakan integrasi saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara Perusahaan dengan masyarakat sehingga mampu mencegah konflik antara kedua belah pihak. Namun pelaksanaan program TJSLP di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini mesih sangat jauh dari potensi yang ada. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk mendorong pemenuhan pelaksanaan program TJSLP, antara lain melalui regulasi. Pengaturan TJSLPdalam Peraturan Daerah ini adalah dalam rangka untuk: a. mewujudkan batasan yang jelas tentang tanggungjawab sosial termasuk lingkungan Perusahaan beserta pihak-pihak yang menjadi pelakunya; b. mewujudkan penyelenggaraan tanggungjawab sosial Perusahaan secara layak dan terkoordinasi sesuai dengan peraturan perundangundangan; c. mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial Perusahaan secara terpadu dan berdaya guna; 13

d. melindungi Perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang; dan e. meminimalisir dampak negatif keberadaan Perusahaan dan mengoptimalkan dampak positif keberadaan Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam Peraturan Daerahini diatur mengenai: a. tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh Perusahaan. b. bentuk-bentuk program dankegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dapat dilakukan oleh Perusahaan. c. pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. d. kewajiban pemerintah daerah; e. partisipasi masyarakat; f. forum Perusahaan pelaksana TJSLP dan tim fasilitasi TJSLP; g. penghargaan dan sanki terhadap Perusahaan; dan h. penyelesaian sengketa. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. 14

Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Cukup jelas. Cukup jelas. Ayat (1) Yang dimaksud pelaksanan TJSLP secara Langsung adalah pelaksanaan TJSLP yang dilakukan oleh perusahaan sendiri dengan membentuk devisi khusus untuk melaksanakan TJSLP. Yang dimaksud pelaksanan TJSLP secara tidak Langsung adalah pelaksanaan TJSLP yang diserahkan oleh perusahaan kepada badan lain atau pihak ketiga yang mempunyai fungsi dan tujuan memperhatikan persoalan sosial dan pelestarian lingkungan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat atau yayasan. Ayat (2) Ayat (3) 15

Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Ayat (1) Ayat (2) Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan adalahpenyelesaian sengketa atau beda pendapat melaui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian diluar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. Pengumuman dimaksudkan sebagai komunikasi kepada masyarkat bahwa kepentingan mereka diperhatikan oleh Perusahaan dan Perusahaan telah menjalankan kewajibannya kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat mencegah konflik antara perusahaan dengan masyarakat. 16

Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 1 17