FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

!"#$#% & '() *%&+, # #-.#(/' 01 '*234%& #:

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 62/DSN-MUI/XII/2007 Tentang AKAD JU ALAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA. NO: looidsn-muiixii/2015 Tentang : PEDOMAN TRANSAKSI VOUCIlER MULTI MANFAAT SY ARIAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH

Konversi Akad Murabahah

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH

uang perakmu ini. Dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia b

PASAR UANG DAN PASAR MODAL SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

GG(%#C 4FCDE")-"& J H)I Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai Mudharabah ia mensyaratkan kepada mudharibnya agar tidak mengarungi la

Mudharabah Musytakarah

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

& -'.~!\\it: -' ~A\ ~\L

ب س م االله الر حم ن الر ح ي م

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

) **+*&,'**- *** *.'/ %$!. 01&2*3+*&41&**5$ (+2 Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yan

b. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA IJARAH SALE AND LEASE BACK

Pedoman Umum Asuransi Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 33 Tahun 2011 Tentang HUKUM PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN DARI SERANGGA COCHINEAL

untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. c. QS. Yusuf [12]: 72: 7 89' : ;<2)=>3 Penyeru-penyeru itu berseru: Kami

Tabarru' pada Asuransi Syari'ah

+#45 64/78 9!" :;#", +; #< +!"

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Pedoman Pelaksanaan Reksadana Syariah

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 76/DSN-MUI/ VI/2010. Tentang SBSN IJARAH ASSET TO BE LEASED

FATWA MUI TENTANG TRADING FOREX

!9 5 :#; )*' < "6 = '> A0 #>

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Mudharabah Musytarakah Asuransi

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL No : 75/DSN MUI/VII/2009 Tentang PEDOMAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)

Obligasi Syariah Ijarah

FATWA DEW AN SYARIAH NASIONAL. NO: 89/DSN-MUI/XIII2013 Tentang PEMBIAY AAN ULANG (REFINANCING) o "'II. 0 _"'II ~I ?:J.

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 61/DSN-MUI/V/2007 Tentang PENYELESAIAN UTANG DALAM IMPOR

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

Jurnal Ekspose Vol. XXI. No. 2, Desember 2012: 69-81

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG

PASAR UANG BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

1. Firman Allah QS. al-nisa' [4]: 29: 2. Firman Allah QS. al-ma'idah [5]: 1: 3. Firman Allah QS. al-baqarah [2]: 283:

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. Ji alah dalam kehidupan sehari-hari diartikan oleh para fuqaha dengan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DALAM HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR SEWA MENYEWA TANAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dalam kegiatannya mengeluarkan produk-produk syari ah dan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 09 Tahun 2014 Tentang JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

Transkripsi:

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia setelah: Menimbang : a. bahwa bank syariah dapat mengalami kekurangan likuiditas disebabkan oleh perbedaan jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana, dan dapat pula mengalami kelebihan likuiditas disebabkan dana yang terhimpun belum dapat disalurkan kepada pihak yang memerlukan; b. bahwa dalam rangka peningkatan pengelolaan likuiditas sebagaimana dimaksudkan dalam huruf a, bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah memerlukan adanya instrumen dan mekanisme pasar uang antarbank; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dikemukakan dalam huruf a dan b, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang penerapan prinsip syariah dalam mekanisme dan instrumen pasar uang antarbank. Mengingat : 1. Firman Allah s.w.t.: a. QS. al-ma`idah [5]: 1: Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu. b. QS. al-nisa [4]: 58:... Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil. c. QS. al-baqarah [2]: 275:

Mekanisme dan Instrumen PUAS 2...... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... d. QS. al-baqarah [2]: 278: Hai orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman. e. QS. al-nisa [4] : 29:... Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan (mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian... f. QS. al-ma idah [5]: 2:... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 2. Hadis Nabi s.a.w.: a. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib: : : ( ) Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum halus dengan gandum kasar (jewawut) untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. b. Hadis Nabi riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah: ( ) Aku (Allah) adalah yang ketiga dari dua pihak yang berserikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Apabila salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 3 c. Hadis Nabi riwayat Muslim, al-tirmizi, al-nasa i, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah: ) ( Rasulullah s.a.w. melarang jual beli yang mengandung gharar. d. Hadis riwayat Imam al-bukhari dari Abu Sa id al-khudri: ( ) Sekelompok sahabat Nabi s.a.w. melintasi salah satu kampung orang Arab. Penduduk kampung tersebut tidak menghidangkan makanan kepada mereka. Ketika itu, kepala kampung disengat kalajengking. Mereka lalu bertanya kepada para sahabat: Apakah kalian mempunyai obat, atau adakah yang dapat me-ruqyah (menjampi)? Para sahabat menjawab: Kalian tidak menjamu kami; kami tidak mau mengobati kecuali kalian memberi imbalan kepada kami. Kemudian para penduduk berjanji akan memberikan sejumlah ekor kambing. Seorang sahabat membacakan surat al-fatihah dan mengumpulkan ludah, lalu ludah itu ia semprotkan ke kepala kampung tersebut; ia pun sembuh. Mereka kemudian menyerahkan kambing. Para sahabat berkata, 'Kita tidak boleh mengambil kambing ini sampai kita bertanya kepada Nabi s.a.w. Selanjutnya mereka bertanya kepada beliau. Beliau tertawa dan bersabda, Bagaimana kalian tahu bahwa surat al-fatihah adalah ruqyah! Ambillah kambing tersebut dan berilah saya bagian. (HR. Bukhari). e. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, dan riwayat Imam Malik dari Yahya: ) ( Tidak boleh membahayakan/merugikan (orang lain) dan tidak boleh membalas bahaya dengan bahaya.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 4 f. Hadis Nabi riwayat al-tirmidzi dari Amr bin Auf: ) ( Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. 3. Kaidah Fikih: Pada dasarnya, segala sesuatu dalam muamalah boleh dilakukan sampai ada dalil yang mengharamkannya. (As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 60). -1-2 Segala madharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin. (As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 62). Segala madharat (bahaya) harus dihilangkan. (As- Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 60) Tindakan Imam [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus mengikuti mashlahat. (As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 121) -3-4 -5 Mencegah mafsadah (kerusakan) harus didahulukan daripada mengambil kemaslahatan. (As-Suyuthi, Al- Asybah wan Nadzair, 78, 105). Memperhatikan : 1. Substansi fatwa DSN-MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Mudharabah, fatwa DSN-MUI No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Musyarakah, fatwa DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/IV/ 2001 tentang Qardh, substansi fatwa DSN-MUI No. 01/DSN- MUI/IV/2000, substansi fatwa DSN-MUI No. 02/DSN- MUI/IV/2000 mengenai akad Wadi ah, fatwa DSN-MUI No. 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf) dan substansi fatwa No. 37/DSN-MUI/X/2002 tentang Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah, serta fatwa No. 38/DSN-MUI/X/2002 tentang Sertifikat Investasi Mudharabah AntarBank (Sertifikat IMA) 2. Pendapat ulama mazhab Syafi i tentang Ju alah; antara lain al- Dimyathi al-bakri dalam Hasyiyah I anah al-thalibin, juz

Mekanisme dan Instrumen PUAS 5 III/256 (Tahqiq dan Takhrij hadits: Abd al-hakim Muhammad Abd al-hakim), Kairo: al-maktabah al-taufiqiyah, t.th.: { }. Untuk akad ju alah dapat dijadikan isti nas firman Allah: dan siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta... (QS. Yusuf [12]: 72). Beban (himl) unta adalah bentuk takaran yang dikenal di kalangan umat nabi Yusuf, seperti halnya wasaq. Firman Allah ini hanya dipandang sebagai isti nas, bukan dalil, karena ia berkenaan dengan syariah umat sebelum kita; dan itu menurut pendapat rajih (kuat)-- tidak menjadi syariah kita (umat Nabi Muhammad), walaupun dalam syariah kita terdapat dalil (hadis) yang menetapkannya (sebagai syariat kita). 3. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-mughni, juz V h. 56: Jika salah seorang dari yang bermitra membeli bagian mitranya dalam kemitraan tersebut, hukumnya boleh, karena ia membeli hak milik orang lain. 4. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-mughni, VIII, h. 323 : ( ).... Kebutuhan masyarakat memerlukan adanya ju alah; sebab pekerjaan (untuk mencapai suatu tujuan) terkadang tidak jelas (bentuk dan masa pelaksanaannya), seperti mengembalikan budak yang hilang, hewan hilang, dan sebagainya. Untuk pekerjaan seperti ini tidak sah dilakukan akad ijarah (sewa/pengupahan) padahal (orang/pemiliknya) perlu agar kedua barang yang hilang tersebut kembali, sementara itu, ia tidak menemukan orang yang mau membantu mengembalikannya secara suka rela (tanpa imbalan). Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat mendorong agar akad ju alah untuk keperluan seperti itu dibolehkan sekalipun (bentuk dan masa pelaksanaan) pekerjaan tersebut tidak jelas. 5. Surat dari Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia No.12/125/DPM tertanggal 03 Juni 2010. 6. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada Jumat, 03 September 2010 M./24 Ramadhan 1431 H.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 6 MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan: 1. Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip Syariah (PUAS) adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antarpeserta pasar berdasarkan prinsip-prinsip syariah. 2. Peserta PUAS dalam pasar primer adalah: a. bank syariah sebagai penerima dana dalam kapasitasnya sebagai penerbit instrumen PUAS, atau pemilik dana, dan b. bank konvensional hanya sebagai pemilik dana. 3. Peserta PUAS dalam pasar sekunder adalah: a. bank syariah sebagai penjual atau pembeli instrumen PUAS. b. bank konvensional sebagai penjual atau pembeli instumen PUAS. 4. Sertifikat PUAS adalah instrumen bukti kepemilikan investasi yang ditransaksikan dalam PUAS. 5. Pialang adalah perantara perdagangan sertifikat PUAS, yang mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Kedua : Ketentuan Khusus 1. Dalam pasar primer, penerbitan Sertifikat PUAS dapat dilakukan dengan menggunakan akad: a. Mudharabah, atau b. Musyarakah 2. Bagi hasil Sertifikat PUAS yang diterbitkan berasal dari hasil aset yang menjadi dasar penerbitan, baik aset yang memiliki imbal hasil tetap maupun aset yang memiliki imbal hasil tidak tetap, sesuai dengan akad. 3. Sertifikat PUAS dapat dialihkan kepemilikannya sebelum jatuh tempo. 4. Dalam pasar sekunder, transaksi yang dilakukan untuk pengalihan Sertifikat PUAS dapat menggunakan akad jual beli (bai ) dengan harga yang disepakati. 5. Penjual Sertifikat PUAS dapat berjanji (wa d) untuk membeli kembali Sertifikat tersebut pada harga yang disepakati di awal. 6. Dalam hal janji untuk membeli kembali tidak dipenuhi, penjual dapat dikenakan sanksi. 7. Transaksi PUAS dapat dilakukan secara bilateral, melalui pialang, lelang (bai muzayadah), atau melalui mekanisme lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 7 8. Transaksi antara peserta PUAS dengan pialang menggunakan akad ju alah. Ketiga Keempat : Penyelesaian Perselisihan Jika terjadi terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dapat dilakukan melalui mediasi, badan arbitrase syariah atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. : Penutup Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 03 September 2010 M. 24 Ramadhan 1431 H. Ketua, Sekretaris, DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH DRS. H.M. ICHWAN SAM