Lubis Muzaki 3, Slamin 4, Dafik 5

dokumen-dokumen yang mirip
Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

Verial Rohisah R 34, Sunardi 35, Didik Sugeng P 36

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN APLIKASI MOODLE SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

Karuniaji Fitra Insani 35, Suharto 36, Arika Indah. K 37

Yudy Tri Utami 3, Susanto 4, Arif 5

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE GENIUS LEARNING

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

Rohmatullah 36, Dafik 37,Slamin 38

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

Arum Wisnanti 26, Sunardi 27, Dinawati Trapsilasiwi 28

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

Ratna Syafitri 31, Dafik 32, Hobri 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

Wahyudi, et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI TEOREMA PYTHAGORAS BERBASIS PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH YANG MENGACU PADA LEARNING TRAJECTORY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

Pengembangan Metode Demonstrasi Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Simulasi Online pada Materi Fluida

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

TESIS. Oleh YAFITA ARFINA MU TI S

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

Muhammad Ja'far et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF LEARNING TOGETHER (LT) DAN BERORIENTASI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

EFEKTIVITAS METODE INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SMP KELAS VII SEMESTER GENAP DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI

Oleh : Ika Dewi Fitria Maharani, Bambang S.H.M, M.Kom Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA BAHASAN HIMPUNAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK SISWA SMP KELAS VII

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR. Budhi Rahayu Sri Wulan STKIP PGRI SIDOARJO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS CTL UNTUK SISWA KELAS VII SMP MATERI ARITMATIKA SOSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LKS BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

PENGEMBANGAN MEDIA BOOKLET BERMUATAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

Abstrak. 1) 2)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

Ferina Widya Wiyanti et al., : Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN E-LEARNING DENGAN APLIKASI ATUTOR PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP Lubis Muzaki 3, Slamin 4, Dafik 5 Abstract. The research aims to know process and result of developing of mathematics learning intruments based on guided discovery learning method and assisted e-learning with Learning Management System (LMS) ATutor for circle topic at seventh grade of junior high school. The research development modle refers to 4D Thiagarajan models. The subject of research is students of VIIIG class SMPN 7 Jember in even semester academic year 2012-2013. The data of research are obtained by validation sheet, observation sheet of teacher and students activities, questionnaire, and evaluation test. The products of this research are lesson plan, student handbook, digital worksheet, and evaluation test integrated by e-learning site. The result shows that the learning instruments satisfy validity, practical, and effective criteria. Key Words : guided discovery learning, e-learning, LMS ATutor, circle PENDAHULUAN Pendidikan adalah aspek universal yang harus ada dalam kehidupan manusia. Tanpa ada pendidikan, kehidupan manusia tentu akan mengarah kepada kehidupan statis, tanpa kemajuan. Karena itu, menjadi fakta yang tidak terbantahkan bahwa pendidikan adalah kebutuhan yang wajib dimiliki jika ingin menjadi manusia yang berkualitas. Berkembangnya teknologi sistem informasi merupakan pendukung utama pengembangan pembelajaran yang efisien dan efektif untuk mendukung penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penelitian Pavlik (dalam Isjoni dkk, 2008: 15) tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan pendidikan memberikan dampak yang positif terhadap peserta didik. Studi lainnya dilakukan Center for Applied Special Technology (Isjoni dkk, 2008: 15) menyebutkan bahwa pemanfaatan internet sebagai media pendidikan menunjukkan dampak positif terhadap prestasi belajar peserta didik. 3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 4 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 5 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember

26 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 25-34, Mei 2014 Melalui e-learning dapat diwujudkan program pengembangan perangkat pembelajaran yang efektif dan efisien. Perangkat pembelajaran bisa diakses kapan saja dan dimana saja. E-learning memberikan harapan baru sebagai alternatif solusi atas sebagian besar permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan fungsi yang dapat disesuikan dengan kebutuhan, baik sebagai suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), ataupun substitusi (pengganti) atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selama ini digunakan. Saat ini telah tersedia banyak LMS (Learning Management System) untuk mengembangkan e-learning, baik yang komersial ataupun yang bersifat open source. Salah satu LMS open source adalah ATutor. ATutor sangat cocok untuk dibuat online course untuk sekolah menengah ataupun e-learning universitas. Selain itu, apabila dibandingkan dengan software LMS lainnya, ukuran file instalasi ATutor cukup kecil yaitu 2.451 Kilobyte. Namun kecilnya ukuran ini tidak mengurangi kelengkapan fungsi yang dibutuhkan oleh proses pembelajaran berbasis web. Oleh karenanya, peneliti memilih ATutor sebagai aplikasi dalam pembuatan e-learning. Dari waktu ke waktu perkembangan yang berhubungan dengan sistem pendidikan di sekolah terus terjadi, sehingga menuntut adanya perubahan metode guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Ciri metode pembelajaran yang baik yaitu metode pembelajaran yang bisa mengkonstruksi pola pikir siswa dari pengetahuan yang pernah diterimanya dengan pengetahuan sebelumnya untuk membangun pengetahuan baru. Salah satu metode tersebut yaitu metode penemuan terbimbing (guided discovery learning). Metode pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif pada materi lingkaran adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning). Hal ini karena dalam materi lingkaran banyak diajarkan tentang penemuan konsep dan rumus yang tidak hanya dihafalkan oleh siswa, akan tetapi konsep tersebut harus tertanam dalam benak siswa. Selain metode pembelajaran yang kurang tepat, penggunaan fasilitas pendukung yang memadai untuk menjembatani siswa dalam memahami konsep yang dipelajari masih kurang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Alat pendukung pembelajaran yang dimaksud adalah suatu media pembelajaran. Pada dasarnya begitu banyak jenis media pembelajaran berdasarkan klasifikasinya namun salah satu media pembelajaran yang

Lubis Muzaki dkk: Pengembangan Perangkat Pembelajaran 27 perlu menjadi fokus penting bagi seseorang guru adalah perangkat pembelajaran yang sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 17 ayat (2) yang menyatakan kegiatan pembelajaran harus bisa dilakukan oleh guru dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran yang perlu digunakan oleh guru dalam rangka memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar meliputi rencana pelakasanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses dan hasil uji coba pengembangan perangkat pembelajaran berbasis metode guided discovery learning berbantuan e-learning dengan aplikasi ATutor pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP. Produk yang dikembangkan berupa: perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa Digital, Lembar Kerja Siswa Digital (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB); dan media e-learning. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental research). Menurut Seels & Richey (Richey & Nelson, 1996 dalam Hobri, 2010:1) penelitian pengembangan (developmental research) yang berorientasi pada pengembangan produk yaitu proses pengembangan perangkat pembelajaran dideskripsikan seteliti mungkin dan produk akhirnya dievaluasi. Dalam penelitian ini yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran meliputi RPP, Buku Siswa digital, Lembar Kerja Siswa digital (LKS digital), dan Tes hasil belajar. Dalam penelitian ini digunakan model pengembangan Thiagarajan dan Semmel. Model Thiagarajan (dalam Hobri,2010:12) terdiri dari empat tahap yang dikenal dengan model 4-D. Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Tahap pendefinisian bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Tahap pendefinisian terdiri dari lima langkah, yaitu: analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Tahap perancangan bertujuan untuk merancang desain awal perangkat pembelajaran. Dalam tahap ini terdapat empat kegiatan desain, yaitu: penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan desain

28 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 25-34, Mei 2014 awal pembelajaran. Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran dan media e-learning yang telah direvisi. Langkah-langkah pada tahap ini adalah: penilaian para ahli dan validasi; dan uji coba. Tahap penyebaran, yaitu dengan packaging (mengemas) perangkat yang siap untuk disebarluaskan dan dipakai oleh guru dan siswa dari sekolah lain. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan harus memenuhi kriteria kevalidan, keparaktisan, dan keefektifan. Sebuah perangkat dan media e-learning dikatakan valid jika nilai validitas dari perangkat tersebut lebih dari 60% atau dengan kategori tinggi. Kriteria kevalidan diukur melalui analisis Draft I sebagai hasil dari tahap perancangan. Kriteria kepraktisan diukur melalui analisis aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis apabila tingkat pencapaian kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dalam pembelajaran minimal mencapai kategori baik (lebih dari 80%). Kriteria keefektifan diukur melalui tiga indikator: persentase aktivitas siswa harus lebih dari 80%, rata-rata ketuntasan hasil belajar minimal 80% dari siswa mampu mencapai minimal skor 60, dan respon siswa yang memberi respon positif terhadap tiap-tiap aspek yang ditanyakan terhadap pembelajaran lebih dari 80% siswa dari subjek yang diteliti (Hobri, 2010). Instrumen yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menganalisis data adalah lembar validasi, lembar observasi (aktivitas guru dan siswa), angket, dan THB. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran Langkah-langkah penentuan kevalidan model dan perangkat pembelajaran yang diungkapkan oleh Hobri (2010: 52-53) sebagai berikut. a) Melakukan rekapitulasi data penilaian kevalidan model ke dalam tabel yang meliputi aspek (A i ), indikator (I i ), dan validasi (V ji ) dari setiap validator. b) Menentukan rata-rata nilai hasil dari semua validator untuk setiap indikator dengan rumus seperti di bawah ini. I i n V ji adalah data nilai dari validator ke-j terhadap indikaor ke-i; dan n adalah n j 1 banyaknya validator c) Menentukan rata-rata nilai untuk setiap aspek. V ji

Lubis Muzaki dkk: Pengembangan Perangkat Pembelajaran 29 Ai m A ji adalah rata-rata nilai untuk aspek ke-i; I ij adalah rata-rata untuk aspek ke-i terhadap indikaor ke-j; dan m adalah banyaknya indikator dalam aspek ke-i d) Menentukan nilai rata-rata total (V a ) dari rata-rata nilai semua aspek. V a n j 1 n j 1 Va n adalah nilai rata-rata total untuk semua aspek; A i adalah rata-rata nilai untuk aspek ke-i ; dan n adalah banyaknya aspek 2) Aktivitas siswa dan guru Rumus persentase keaktifan: A P i 100% N P i adalah persentase keaktifan terhadap pembelajaran i I ij A g, keaktifan guru s, keaktifan siswa A adalah jumlah skor yang diperoleh guru/siswa; N adalah jumlah skor seluruhnya 3) Angket respon siswa Rumus persentase angket respon siswa: S = S adalah persentase skor angket respon siswa; b adalah jumlah skor angket yang diperoleh; dan A adalah jumlah skor maksimum angket 4) Analisis data hasil tes a) Validitas butir soal r n n n n X Y X Y i 1 i i i 1 i i 1 i n 2 n 2 n 2 n 2 ( ) ( ) i 1 i i 1 i i 1 i i 1 i n X X n Y Y i (Sudjana dalam Hobri, 2010:49) dimana r adalah koefisien validitas tes; X adalah skor butir (item); Y adalah skor total; dan N adalah banyaknya responden yang mengikuti tes. b) Tingkat Penguasaan Siswa (TPS) Interval skor penentuan tingkat penguasaan siswa (Hobri, 2010:58) yaitu:

30 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 25-34, Mei 2014 skor 90 TPS 100 kategori sangat tinggi skor 75 TPS < 90 kategori tinggi skor 60 TPS < 75 kategori sedang skor 40 TPS < 60 kategori rendah skor 0 TPS < 40 kategori sangat rendah HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP, buku siswa digital, lembar kerja siswa digital (LKS Digital), serta sebuah alat evaluasi yakni tes hasil belajar dan alat evaluasi berupa Tes Hasil Belajar (THB) yang semuanya terintegrasi dengan media e-learning, kecuali tes hasil belajar yang dilakukan secara konvensional. Dalam penelitian ini rencana pelaksanaan pembelajaran dikembangkan untuk dua pertemuan dengan masing-masing alokasi waktu 2 40 menit sesuai dengan beban belajar siswa SMP yang termuat dalam struktur isi KTSP.. RPP yang dikembangkan memuat: (1) identitas mata pelajaran, meliputi: nama satuan pendidikan, nama mata pelajaran, kelas dan semester, pertemuan, alokasi waktu, (2) standar kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) metode pembelajaran, (7) skenario pembelajaran, (8) sumber dan alat pembelajaran, (9) penilaian. Buku siswa digital dalam penelitian ini merupakan buku siswa yang memuat seluruh isi materi, aktivitas di lembar kerja siswa dan soal-soal latihan yang akan diselesaikan siswa dalam pembelajaran serta berisikan informasi-informasi yang seharusnya diketahui oleh siswa dalam bentuk digital. Isi yang dikembangkan dalam buku siswa digital mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi, informasi pendukung, lembar kerja dan latihan mandiri yang disajikan untuk penguatan dan penggunaan konsep. Setelah Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) dan buku siswa selesai dikembangkan, langkah selanjutnya adalah memasukan RPP dan buku siswa ke dalam situs e-learning dengan menggunakan fasilitas embed yang disediakan oleh berbagai situs seperti Google Docs, Scribd, Dostoc, dan lain sebagainya.

Lubis Muzaki dkk: Pengembangan Perangkat Pembelajaran 31 Pembuatan Lembar Kerja Siswa Digital (LKS Digital) mengacu pada indikator pembelajaran yang akan dicapai serta kegiatan-kegiatan pembelajaran matematika berbasis metode guided discovery learning berbantuan e-learning. Dalam pengembangan ini, LKS Digital dibuat melalui fasilitas test and surveys yang terdapat di dalam LMS ATutir. LKS Digital memuat judul, tujuan pembelajaran, petunjuk penggunaan, isi permasalahan LKS, dan poster slideshow motivasi/karakter. Tes hasil belajar ini terdiri dari enam soal uraian yang terdiri dari tiga kategori (mudah, sedang, dan sulit). Sebelum digunakan, tes hasil belajar ini diberi tindakan validasi isi, bahasa, penggunaan alokasi waktu, keberadaan petunjuk, dan tingkat kesukaran. Media e-learning dikembangkan dengan platform LMS ATutor yang telah dipublikasikan secara online dengan alamat situs www.skripsi-lubis.web.id. Konten yang dimuat pada e-learning sendiri mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa, LKS Digital, dan sebagainya. Tampilan halaman depan dari media e-learning ditunjukkan Gambar 1. Gambar 1. Tampilan media e-learning Produk-produk yang dihasilkan (RPP, buku siswa digital, LKS Digital, THB dan media e-learning) dapat dikatakan valid jika memiliki derajat validitas tinggi 0,60 dengan kategori tinggi atau sangat tinggi. Interpretasi kevalidan perangkat pembelajaran RPP, LKS Digital, buku siswa digital, THB, dan e-learning secara berurutan adalah 0,93; 0,919; 0,944; 0,933 dan 0,885. Dari hasil nilai koefisien validitas tersebut disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dan media e-learning adalah valid dan dapat digunakan meski perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dari masingmasing validator.

32 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 25-34, Mei 2014 Data aktivitas guru dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan kriteria kualitas perangkat pembelajaran, perangkat pembelajaran dinilai praktis jika aktivitas guru dalam pembelajaran mencapai kategori baik (kategori aktivitas guru 80%). Dalam penelitian ini aktivitas guru yang diamati oleh M. Hadi Susanto, S.Pd. (guru matematika SMPN 7 Jember) diperoleh rata-rata persentase aktivitas guru yaitu sebesar 85,96% termasuk kategori baik. Dari pencapaian tersebut, perangkat pembelajaran dikatakan praktis dalam implementasinya di kelas. Kriteria keefektifan perangkat pembelajaran dapat diukur dari aktivitas siswa, respon siswa terhadap pembelajaran, dan nilai THB siswa. Dari hasil analisis aktivitas siswa diperoleh rata-rata persentase aktivitas siswa yaitu sebesar 90,9%, sehingga termasuk kategori baik. Dari hasil uji coba didapatkan respon siswa sebesar 93,3%, maka produk perangkat pembelajaran maupun pembelajaran dengan metode guided discovery learning berbantuan e-learning dapat dikualifikasikan pada kategori baik. Berdasarkan nilai tes hasil belajar, sebanyak 94,88% siswa yang mengikuti tes mencapai nilai di atas 60, hal ini menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar minimal telah tercapai. Dari tiga parameter yang meliputi aktivitas siswa, respon siswa, dan tingkat penguasaan materi siswa, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria keefektifan. Perangkat pembelajaran matematika materi lingkaran berorientasi metode guided discovery learning berbantuan e-learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari perangkat ini yaitu membantu siswa dalam mengingat rumus matematika karena siswa menemukan sendiri rumus tersebut. Sementara itu, media e-learning sendiri dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang interaktif, efektif dan efisien baik di luar jam pelajaran maupun digunakan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa dapat me-review kembali materi yang telah disampaikan oleh guru melalui e-learning, sedangkan guru dituntut untuk selalu update mengenai materi dan soal-soal sehingga siswa tidak akan bosan untuk selalu mengunjungi e-learning. Dengan kondisi seperti ini, siswa akan lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran dan siswa akan menjadi lebih aktif. Kekurangan perangkat pembelajaran berbasis metode guided discovery learning berbantuan e-learning dapat dilihat dari sisi metode guided discovery learning itu

Lubis Muzaki dkk: Pengembangan Perangkat Pembelajaran 33 sendiri dan media e-learning. Kekurangan dari metode guided discovery learning adalah tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode ini, umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip/penemuan rumus dapat dikembangkan dengan metode guided discovery learning. Seperti yang terjadi pada saat penelitian, kekurangan e-learning sebagai media pembelajaran adalah masih ada siswa yang mengakses social media. Hal ini terjadi karena setiap kelompok menggunakan dua komputer atau lebih, sehingga pada saat uji coba setiap kelompok hanya diperbolehkan menggunakan satu komputer dengan memakai account ketua kelompok untuk menjawab permasalahan yang terdapat di dalam LKS Digital. Dengan demikian, siswa akan lebih fokus untuk mengerjakan LKS Digital/quiz online. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis metode guided discovery learning berbantuan e-learning dengan aplikasi ATutor pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP dikembangkan dengan model Thiagarajan dan Semmel (4-D) yang terdiri dari 4 tahap yaitu: pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Produk dari pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa digital, lembar kerja siswa digital (LKS Digital), dan tes hasil belajar yang terintegrasi dengan media e- learning, (2) analisis hasil validasi, analisis observasi aktivitas siswa dan guru, angket respon siswa, dan tes hasil belajar menyimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan telah memenuhi kualitas perangkat yang baik. Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian adalah: (1) hendaknya perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pembelajaran matematika materi lingkaran berbasis metode guided discovery learning berbantuan e-learning agar suasana belajar matematika lebih bervariasi dan menyenangkan serta siswa lebih mudah untuk mengingat rumus yang mereka pelajari; (2) penggunaan e-learning untuk setiap siswa perlu dioptimalkan/difokuskan, dengan memblokir situs social media ketika jam pelajaran berlangsung; (3) penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbantuan e-

34 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 25-34, Mei 2014 learning ini dapat dilakukan update konten/materi course pada media e-learning sehingga sumber bahan pembelajaran semakin bervariasi. DAFTAR PUSTAKA Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi pada Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: Pena Salsabila Isjoni, Ismail, dan Mahmud. 2008. ICT Untuk Sekolah Unggul. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Krismanto, Al. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas Sanjaya, Ridwan. Media E-learning dengan Atutor. http://blogridwan.sanjaya.org [29 November 2012] Siahaan, Sudirman. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. http://www.depdiknas.go.id/. [20 Desember 2012]. Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta