FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

KEMAMPUAN KADER DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU DI KARANGPUCUNG PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Ibu Balita Dalam KegiatanPosyandu Di Provinsi Lampung (Analisis Lanjut Data Riskesdas Tahun 2010)

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

HUBUNGAN PERSEPSI KOMPENSASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS KABUPATEN PURBALINGGA

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA GIRIROTO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMASKABUPATEN PURBALINGGA

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Peneliti : Elizabeth Ari Setyarini.,S.Kep.,Ns.,M.Kes Friska Sinaga.,S.Kep.,Ns.

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN PENANGANAN GIZI BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :


HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

Oleh : Suyanti ABSTRAK

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

PERAN KADER DALAM PENINGKATAN STRATA PELAYANAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2008

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

Transkripsi:

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS Ossie Happinasari 1), Artathi Eka Suryandari 2) 1,2) Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Jl KH Wahid Hasyim No. 274A, Telp (0281) 641655 Email: ossiehappinasari@gmail.com Peran posyandu sangat penting karena posyandu sebagai wahana pelayanan berbagai program, meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pelaksanaan posyandu yang belum optimal di Kecamatan Purwokerto Selatan dikarenakan kinerja kader belum maksimal dalam pelaksanaan posyandu. Guna meningkatkan derajat kesehatan serta melihat kemunduran kinerja posyandu. Mendagri menginstruksikan program revitalisasi posyandu melalui surat edaran no. 411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999. Keberadaan Posyandu beserta kader sebagai penggeraknya akan memberikan dampak positif. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan motivasi terhadap kinerja kader dalam pelaksanaan Posyandu di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Metode Penelitian: Jenis penelitian survey secara kuantitatif, dengan pendekatan waktu Cross Sectional yaitu rancangan penelitian dengan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan. Populasi penelitiannya adalah 620 kader posyandu di kecamatan Purwokerto Selatan. Sampel kuantitatif ditentukan dengan tehnik simple random sampling, besar sampelnya adalah 56 orang. Analisis penelitian ini adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian: mayoritas pengetahuan kader posyandu dalam kategori baik sejumlah 33 responden (58,9%). Mayoritas motivasi kader posyandu dalam kategori baik sejumlah 32 peserta (57,1%). Mayoritas kinerja kader posyandu dalam kategori baik sejumlah 29 peserta (51,8%). Ada hubungan kinerja kader posyandu adalah pengetahuan (ρ-value = 0,0,045) dan motivasi (ρ-value = 0,008). Kata kunci : Kinerja, Kader, Posyandu. ABSTRACT Posyandu role is very important because posyandu as a vehicle for servicing a variety of programs, including immunization services, education of nutrition and health services for mothers and children. The implementation of Posyandu in District South of Purwokerto are not optimal because the performance of cadres is not maximized. In order to improve the health and look setback posyandu performance, Minister of Home Affairs instructed the Posyandu revitalization program through a circular letter no. 411.3 / 536 / SJ dated March 3, 1999, so The presence of Posyandu and its cadres as their driving force will bring a positive Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kader... (Ossie H. & Artathi E. S.) Page 81..

impacts. Objective of this research to determine the influence of knowledge and motivation on the performance of cadres in the implementation of Posyandu in District South of Purwokerto, Banyumas Regency. Method: quantitative survey research, with cross sectional approach design. The population of research is all cadres Posyandu in District South of Purwokerto. Quantitative samples were determined by simple random sampling technique, a large sample is 56 people. Analysis of this study is the univariate analysis using frequency distribution, bivariate analysis using chi square test. Results: The majority of cadres knowledge are good category is 33 respondents (58.9%). The majority of cadres motivation are good is 32 participants (57.1%). The majority of the performance of cadres total of 29 participants (51.8%) are good. The influence factors of cadres performance are knowledge (ρ value = 0,0,045) and motivation (ρ value = 0.008). Keywords: performance, cadre, posyandu. PENDAHULUAN Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Posyandu yang meliputi lima program prioritas (KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare) dan terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu (Depkes, 2006). Guna meningkatkan derajat kesehatan serta melihat kemunduran kinerja kader posyandu. Mendagri menginstruksikan program revitalisasi posyandu melalui surat edaran no. 411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999. Revitalisasi posyandu adalah upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak, yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi kerja dan kinerja posyandu. Keberadaan Posyandu beserta kader sebagai penggeraknya memberikan dampak positif terhadap pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Kader merupakan anggota masyarakat yang dipilih untuk membantu petugas kesehatan yang bekerja sebagai tenaga sukarela, dididik dan dilatih untuk berpartisipasi pada masyarakat dalam bidang penyelenggaraan program posyandu (Depkes, 2006). Perkembangan dan peningkatan mutu pelayanan posyandu sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat diantaranya adalah kader. Fungsi kader terhadap posyandu sangat besar yaitu mulai dari tahap perintisan posyandu, 82 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader J.... Kebid & Kesh, vol. (Ossie 7 no. H. Dan 2, Artati Juli E. 2016 S.) Page (81-89) 82

penghubung dengan lembaga yang menunjang penyelenggaraan posyandu, sebagai perencana pelaksana dan sebagai pembina serta sebagai penyuluh untuk memotivasi masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan posyandu di wilayahnya (Depkes, 2006). Peranan kader sangat penting karena kader bertanggung jawab dalam pelaksanaan program posyandu. Bila kader tidak aktif maka pelaksanaan posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi atau balita (Bawah Lima Tahun) tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi tingkat keberhasilan program posyandu khususnya dalam pemantauan tumbuh kembang balita. Hasil penelitian Dodo (2008), terdapatnya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tingkat keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. Tingginya tingkat pengetahuan kader menjadikan kinerja kader baik dan berdampak terhadap pelaksanaan program posyandu tersebut. Semakin baik atau semakin tinggi pengetahuan kader, semakin tinggi atau semakin baik pula tingkat keaktifannya dalam proses pelaksanaan kegiatan posyandu. Tahun 2011 jumlah Posyandu di Indonesia sebanyak 266.827 Posyandu. Di Jawa Tengah jumlah Posyandu mencapai 47.579 buah atau mencapai 97,1% dari total jumlah Rukun Warga (RW) di Jawa Tengah (Riskesdas, 2011). Di Kabupaten Banyumas pada tahun 2014 terdapat 2.508 Posyandu. Terdiri dari Posyandu Pratama sebanyak 148, Madya sebanyak 935, Purnama sebanyak 1067 dan Mandiri sebanyak 358. Sedangkan di wilayah kecamatan Purwokerto Selatan jumlah 124 Posyandu 744 kader, terdiri atas Posyandu Purnama sebanyak 113, dan Posyandu Mandiri sebanyak 11(Profil Kesehatan Banyumas, 2014). Berdasar uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kader posyandu di Kecamatan Purwokerto Selatan. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kader posyandu di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Tujuan khusus penelitian ini yang pertama untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dengan kinerja kader posyandu dan yang kedua menganalisis pengaruh motivasi dengan kinerja kader posyandu. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) Page 83

BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di posyandu wilayah kecamatan Purwokerto Selatan. Jenis penelitian survey secara kuantitatif, dengan pendekatan waktu Cross Sectional yaitu rancangan penelitian dengan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan. Populasi penelitiannya adalah semua posyandu di Kecamatan Purwokerto Selatan. Sampel kuantitatif ditentukan dengan tehnik simple random sampling, besar sampelnya adalah 56 kader. Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh pengetahuan dan motivasi kader terhadap pelaksanaan posyandu. Analisis penelitian ini adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Tabel 1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas tahun 2015. No Pengetahuan f % 1. Cukup Baik 23 41,1 2. Baik 33 58,9 Jumlah 56 100 Tabel 1. diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak (58,9%), lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan cukup baik (41,1%). Menurut Notoatmodjo pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Wibowo, 2009). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bermakna daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku ia harus tahu terlebih dahulu apa arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau bagi organisasi (Notoadmodjo, 2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) 84 J. Kebid & Kesh, vol. 7 no. 2, Juli 2016 (81-89) Page 84

Pelatihan tentang posyandu adalah satu pendidikan non formal yang bertujuan untuk memperbaiki efektivitas kader dalam mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan. Pelatihan juga merupakan salah satu aspek penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan posyandu (Mangkunegara, 2009). 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas tahun 2015. No Motivasi f % 1. Baik 32 57,1 2. Tidak baik 24 42,9 Jumlah 56 100 Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa motivasi baik 57,1% lebih besar dari proporsi motivasi tidak baik 42,9%. Motivasi merupakan keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu, guna mencapai suatu tujuan. Motivasi seseorang tersebut memberikan dorongan atau semangat untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan. Pimpinan perlu mengupayakan peningkatan atau perbaikan motivasi petugas yang masih rendah, agar pelaksanaan posyandu dapat tercapai secara optimal. Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja (Notoatmodjo, 2012). 3. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kinerja Kader di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas tahun 2015. No Kinerja f % 1. Baik 29 51,8 2. Tidak baik 27 48,2 Jumlah 56 100 Berdasarkan tabel 3. menggambarkan sebagian besar kinerja kader dalam melaksanakan posyandu dengan kategori baik sebanyak (51,8%). Responden yang memiliki kinerja yang tidak baik sebanyak (48,2%). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) Page 85

Berdasarkan data tersebut diketahui sudah banyak kader yang kinerjanya baik dalam pelaksanaan posyandu. Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki kader yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik agar tujuan yang sudah ditetapkan dapat dicapai dengan baik (Azwar, 2006). Apabila masih banyak kader yang kinerjanya kurang baik maka organisasi harus berfokus pada upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja kader dalam melaksanakan tugas sehingga upaya menurunkan angka kematian ibu akan memberikan hasil yang maksimal. B. Analisis Bivariat 1. Hubungan pengetahuan dengan kinerja kader posyandu Tabel 4. Hubungan pengetahuan dengan kinerja kader posyandu Pengetahuan Kinerja Kader Tidak Baik Baik Cukup Baik 19 14 57,6% 42,4% Baik 7 16 30,4% 69,6% Total 33 100% 23 100% p-value 0,045 Tabel 4 menunjukan bahwa kinerja bidan yang baik dengan proporsi pengetahuan baik (72,5%). Lebih besar daripada yang pengetahuannya kurang (39,1%). Pada kinerja bidan yang tidak baik dengan proporsi pengetahuan kurang (60,9%) lebih besar daripada yang berpengetahuan baik (39,1%). Kinerja bidan yang baik cenderung pengetahuannya tinggi dan kinerja yang tidak baik cenderung pengetahuannya rendah. Hal ini terbukti dari hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,045 yang berarti Ha diterima Ho ditolak yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan kinerja kader posyandu. Semakin baik pengetahuan kader tentang pelaksanaan posyandu, maka kinerja kader semakin baik pula. Sejalan dengan penelitian Nugroho (2011), dimana ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu.pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pengetahuannya. Peningkatan pendidikan bukan hanya pada pendidikan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) Page 86 86 J. Kebid & Kesh, vol. 7 no. 2, Juli 2016 (81-89)

formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal (Timpe, 1996). Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang dapat diikuti oleh kader dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan posyandu yang berkualitas. Dalam hal ini perlu dilakukan pelatihan posyandu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu. Berdasarkan hal tersebut untuk mencapai kinerja kader yang baik dengan kecakapan ketrampilan yang memadai dan perilaku sadar akan kebutuhannya dalam pelaksanaan posyandu membutuhkan pengetahuan yang baik. Pengetahuan akan memberikan wawasan bagi seseorang dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi, dengan demikian apabila pengetahuan yang baik akan berpengaruh dengan kinerja kader. Kecenderungan ini didukung oleh teori Gibson yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor individu yaitu pengetahuan. Apabila pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap suatu pekerjaan sangant minim, maka akan menghasilkan kinerja yang rendah (Gibson, 2010). 2. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu. Tabel 5. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Motivasi Kinerja kader Tidak Baik Baik Tidak Baik 17 9 65,4% 34,6% Baik 9 21 30% 70% Total 26 100% 30 100% p-value 0,008 Tabel 5 menunjukan bahwa kinerja kader yang baik dengan proporsi motivasi baik (70%) lebih besar daripada yang motivasinya tidak baik (34,6%). Pada kinerja yang tidak baik dengan proporsi motivasi tidak baik (65,4%) lebih besar daripada yang motivasi baik (30%). Berdasarkan analisis hubungan yang dilakukan dengan uji chi square diperoleh nilai p = 0,008 maka Ha diterima, Ho ditolak yang artinya ada hubungan motivasi dengan kinerja kader dalam melaksanakan posyandu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Umaningsih (2010) tentang hubungan karakteristik kader, sikap, motivasi (revitalisasi Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) Page 87

Posyandu) dengan keaktifan kader di Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen menyatakan bahwa terdapat hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik motivasi seseorang maka semakin mempunyai tanggung jawab yang lebih besar sehingga kader lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan di Posyandu dibandingkan dengan kader yang mempunyai motivasi tidak baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Timpe yang menyatakan bahwa di tingkat organisasi secara keseluruhan terdapat dua titik penting sebagai pengungkit kinerja individu yaitu unsur kemampuan dan motivasi. Pada dasarnya model ini berpendapat bahwa kinerja berdasarkan faktor dapat melakukan dan akan melakukan, ini adalah fungsi dari kemampuan dan motivasi individu yang bersifat perkalian. Bila salah satu atau kedua fungsi kemampuan maupun motivasi nol maka kinerja yang dihasilkan adalah nol, bila keduanya sangat tinggi maka kinerja juga akan sangat tinggi (Sudarwan, 2006). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan kinerjakader untuk melaksanakan posyandu. Sikap mental kader yang baik akan memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Mayoritas pengetahuan kader posyandu dalam kategori baik sebanyak 58,9%. 2. Mayoritas motivasi kader posyandu dalam kategori baik sebanyak 57,1%. 3. Mayoritas kinerja kader posyandu dalam kategori baik sebanyak 51,8%. 4. Ada hubungan pengetahuan dengan kinerja kader posyandu (p-value 0,045). 5. Ada hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu (p-value 0,008). B. Saran 1. Bagi masyarakat Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) 88 J. Kebid & Kesh, vol. 7 no. 2, Juli 2016 Page (81-89) 88

Diharapkan tokoh masyarakat khususnya kepala desa/lurah sebagai pihak yang memiliki kewenangan dan berpegaruh dalam lingkungan tersebut mampu memberikan dukungan baik moril maupun materiil dengan memberikan tunjangan bagi kader yang aktif dalam kegiatan posyandu. 2. Bagi petugas kesehatan Memberikan penyuluhan, pelatihan tentang pentingnya posyandu kepada kader, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan motivasi kader yang nantinya akan mempengaruhi kinerja kader posyandu. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) Page 89

DAFTAR PUSTAKA Azwar, A. 2006. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara; Depkes Republik Indonesia. 2006. Buku Pegangan Kader. Jakarta: Depkes RI; Gibson, I, Donnelly. 2010. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara; Mangkunegara, A.P. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama; Notoatmodjo, S. 2009. Pengantar Pendidikan Kesehatan Kesehatan. Yogyakarta: Andi Ofset; dan Perilaku Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; Sudarwan. 2006. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta; Timpe, A.D. 1999. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Menghadapi Abad ke-21. 6 (terjemahan). Jakarta: Erlangga; Wawan. 2010. Teori Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader... (Ossie H. Dan Artati E. S.) Page 90