PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

FAKTOR KETUBAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

HUBUNGAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU DENGAN KEJADIAN BAYI LAHIR ASFIKSIADI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

I. PENDAHULUAN. terakhir (HPHT) atau, yang lebih akurat 266 hari atau 38 minggu setelah

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Analitik dengan

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA. Asmawahyunita, Ita Rahmawati, Sri Sundarsih Pasni

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA. Endang Wahyuningsih, Saifudin Zukhri 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan studi kasus kontrol. Penyetaraan matching dilakukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ANALISA FAKTOR RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan antara Apgar Score Dengan Ikterus Neonatorum Fisiologis di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung Tahun 2014

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci : persalinan preterm dan aterm, apgar score, berat badan, panjang badan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN POST DATE DI RSUD BANGKINANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

BAB IV METODE PENELITIAN

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

BAB V PEMBAHASAN. bersalin umur sebanyak 32 ibu bersalin (80%). Ibu yang hamil dan

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : YOLANDA KOLO

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARULAHIR

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

FAKTOR IBU, BAYI DAN BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEMATIAN BAYI DI PUSKESMAS PEDAN

SST STIKES NU TUBAN ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH

HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN ANGKA KEJADIAN PARTUS PREMATURUS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE BULAN JANUARI MARET TAHUN 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

HUBUNGAN HIPERTENSI DAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN NILAI APGAR BAYI BARU LAHIR DI RSUD SUKOHARJO

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 2012)

BAB IV METODE PENELITIAN

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )

Transkripsi:

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dina Hartatik, Enny Yuliaswati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang: Angka kematian bayi baru lahir di Indonesia menurut SDKI 2002/2003 adalah 20/1.000 kelahiran hidup, salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah asfiksia. Di Indonesia, prevalensi asfiksia sekitar (3%) kelahiran (1998) atau setiap tahunnya sekitar 144/900 kelahiran dengan asfiksia sedang dan berat. Faktor yang berkaitan dengan terjadinya Asfiksia yaitu faktor ibu, salah satu faktor ibu adalah umur kehamilan saat bayi dilahirkan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh umur kehamilan pada saat bayi di lahirkan dengan kejadian asfiksia. Metode: Penelitian observasional analitik inferensial hipotesis menggunakan pendekatan case control, subjek penelitian ini adalah bayi baru lahir yaitu sebanyak 80 responden. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: didapatkan nilai X2> X2(5.115> 3,841) dengan pvalue 0,024 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan: Ada pengaruh umur kehamilan pada saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia. Kata Kunci: Umur Kehamilan, Kejadian Asfiksia A. PENDAHULUAN Kematian perinatal terbanyak disebabkan oleh asfiksia. Hal ini ditemukan baik di lapangan atau di rumah sakit rujukan di Indonesia (Wiknjosastro, 2010:52). Angka Kematian Bayi (AKB) baru lahir di Indonesia menurut SDKI 2002/2003 adalah 20/1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah asfiksia. Faktor yang berkaitan dengan terjadinya Asfiksia yaitu faktor ibu, salah satu faktor ibu adalah umur kehamilan saat bayi dilahirkan (Katriningsih, 2009). Di Indonesia, prevalensi asfiksia sekitar (3%) kelahiran (1998) atau setiap tahunnya sekitar 144/900 kelahiran dengan asfiksia sedang dan berat (Rukiyah, 2009, hal 167). Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sebesar 9,17/1.000 kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 10,48/1.000 kelahiran hidup. AKB di Kota Surakarta sebesar 3,32/1.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2008, hal 11) Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir. Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kelahiran kurang bulan (<34 Pengaruh Kehamilan pada Bayi Baru Lahir... 71

minggu), dan kelahiran lewat waktu (Mansjoer, et al. 2005, hal 502). Persalinan prematur adalah persalinan belum cukup umur di bawah 37 minggu atau berat lahir kurang dari 2500 gram. Persalinan prematur merupakan penyebab tertinggi kematian neonatus, tumbuh kembang janin sering terlambat. Salah satu penyebab utama kematian neonatus tersebut adalah asfiksia atau sindrom gawat nafas (Manuaba, 2008, hal 184). Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melampaui usia 292 hari (42 minggu) dengan gejala kemungkinan komplikasinya. Komplikasi dapat terjadi pada ibu dan janin, komplikasi pada janin diantaranya adalah oligohidramnion yang mengakibatkan asfiksia dan gawat janin intrauterine, dan aspirasi air ketuban disertai mekonium yang mengakibatkan gangguan pernafasan janin dan gangguan sirkulasi bayi setelah lahir (Manuaba, 2008, hal 104). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 16 Februari 2011 didapatkan pada tahun 2010 terdapat persalinan sebanyak 1512, dan persalinan dengan umur kehamilan lewat waktu sebanyak 519, sedangkan persalinan dengan umur kehamilan kurang bulan sebanyak 107. Pada tahun tersebut 103 bayi lahir mengalami asfiksia neonatorum. Dari data rekam medik RSUD dr. Moewardi tahun 2010 kejadian asfiksia masih tinggi, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Umur Kehamilan pada Saat Bayi Lahir dengan Kejadian Asfiksia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. B. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penetian ini menggunakan jenis penelitian Obervasional analitik dengan menggunakan rancangan penelitian case control atau kasus kontrol. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah rekam medik yang mempunyai data lengkap seperti identitas bayi, umur kehamilan saat bayi dilahirkan, dan apgar score. Etika penelitian yang menjadi kebijakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta membatasi subyek penelitian untuk program diploma maksimal 80 responden, jadi peneliti mengambil sampel maksimal dari ketentuan tersebut yaitu sebesar 80 responden. Berdasar etika penelitian tersebut peneliti mengambil sample responden sebanyak 40 responden untuk kelompok kasus dann 40 responden untuk kelompok kontrol. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - April 2011, salah satu fasilitas RSUD Dr. Moewardi adalah memiliki rekam medik yang lengkap dan bangsal-bangsal untuk 72 Pengaruh Kehamilan pada Bayi Baru Lahir...

pasien ibu bersalin dan bayi yang mengalami asfiksia. Kasus ibu bersalin di tempatkan di bangsal mawar 1, dan untuk bayi beresiko di tempatkan di PICCU/NICU. Berikut adalah gambaran responden pada penelitian pengaruh umur kehamilan pada saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 1. Kelompok Kontrol Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur kehamilan pada kelompok kontrol lebih banyak yang tidak berisiko yaitu sebanyak 22 responden (55%). Sedangkan umur kehamilan yang berisiko sebanyak 18 responden (45%). 2. Kelompok kasus Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur kehamilan pada kelompok kasus lebih banyak berisiko yaitu sebanyak 28 responden (70%). Sedangkan umur kehamilan yang tidak berisiko sebanyak 12 responden (30%). 3. Pengaruh Umur Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Pengaruh umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia dihitung dengan menggunakan Odd Ratio dan uji signifikansi dengan menggunakan chi square test. Analisis pengaruh umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia, dapat dijelaskan sebagai berikut: Hasil Penelitian menunjukkan responden dengan umur kehamilan berisiko terdapat sebanyak 28 responden ( 70%) bayinya mengalami kejadian asfiksia dan responden dengan umur kehamilan tidak berisiko sebanyak 22 responden ( 55%) bayinya tidak mengalami kejadian asfiksia. Hasil uji chi square didapat hasil OR (Odds Ratio) = 2,852 dengan nilai CI (Confidence Interval) = (1,137 7,152). Dapat disimpulkan bahwa ibu-ibu yang melahirkan dengan umur kehamilan berisiko lebih berpeluang melahirkan bayi asfiksia 2,9 kali di bandingkan yang tidak berisiko. Hasil uji signifikansi dengan chi square didapatkan hasil X2 hitung (5,115) > X2 tabel (3,841) atau p (0,024) < α (0,050) dan CI (1,137 40 7,152) dapat diartikan bahwa ada pengaruh umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia. Penelitian menunjukan pada kelompok kasus atau pada responden yang mengalami asfiksia mayoritas umur kehamilan beresiko yaitu preterm dan serotinus sebanyak 28 responden (70%). Sedangkan 39 pada Pengaruh Kehamilan pada Bayi Baru Lahir... 73

kelompok kontrol atau responden yang tidak mengalami asfiksia mayoritas umur kehamilan tidak beresiko sebanyak 22 responden (55%). Hal ini sesuai dengan latar belakang bahwa faktor yang berkaitan dengan terjadinya Asfiksia yaitu faktor ibu, salah satu faktor ibu adalah umur kehamilan saat bayi dilahirkan. Menurut Mansjoer (2005, hal 502) asfiksia neonatorum biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kelahiran kurang bulan dan kelahiran lewat waktu. Gambaran ini menunjukan bahwa terdapat kecenderungan umur kehamilan saat bayi dilahirkan dapat mempengaruhi kejadian asfiksia. Pengaruh umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia Pada penelitian ini yang diamati adalah tingkat risiko umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia. Hasil penelitian menunjukan umur kehamilan berisiko yang menyebabkan asfiksia sebanyak 28 responden (35%). Untuk mengetahui pengaruh umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia dengan menentukan nilai OR dan kemudian diuji chi square. Hasil uji chi square didapat hasil OR (Odds Ratio) = 2,852 dengan nilai CI (Confidence Interval) = (1,137 7,152). Dapat disimpulkan bahwa ibu-ibu yang melahirkan dengan umur kehamilan berisiko lebih berpeluang melahirkan bayi asfiksia 2,9 kali di bandingkan yang tidak beresiko. Hasil uji signifikansi dengan chi squqre didapatkan hasil X2 hitung (5,115) > X2 tabel (3,841) atau p (0,024) < α (0,050) dan CI (1,137 40 7,152) dapat diartikan bahwa ada pengaruh umur kehamilan saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Mardiyaningrum (2005) tentang hubungan beberapa faktor ibu dengan kejadian asfiksia di badan RSUD Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur kehamilan dengan kejadian Asfiksia Neonatorum. Hasil penelitian ini juga mendukung teori Mansjoer (2005, hal 502) bahwa asfiksia neonatorum biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kelahiran kurang bulan dan kelahiran lewat waktu. Menurut Manuaba (2007, hal 434) pada bayi yang lahir preterm (kurang bulan) organ-organ tubuhnya belum mature hal ini menyebabkan sistem pernapasan khususnya paru-paru bayi belum bekerja secara optimal, surfaktan masih kurang sehingga ada kemungkinan paru mengalami gangguan perkembangan, otot pernafasan masih lemah sehingga tangis bayi prematur terdengar lemah dan merintih akibatnya bayi bisa mengalami asfiksia. Morales (1987, dalam Wiknjosastro, 74 Pengaruh Kehamilan pada Bayi Baru Lahir...

2010, hal 46) mengemukakan bahwa bayi yang lahir preterm memiliki risiko distress pernafasan 3 kali lebih besar. Menurut Wiknjosastro (2007, hal 318) pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan umur kehamilan melebihi 42 minggu kejadian asfiksia bisa disebabkan karena penuaan plasenta sehingga pemasokan makanan dan oksigen dari ibu ke janin menurun. Fungsi plasenta mencapai puncaknya pada kehamilan 38 minggu dan kemudian mulai menurun terutama setelah 42 minggu, hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasental laktogen. Rendahnya fungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan risiko 3 kali. Manuaba (2008, hal 104) menjelaskan bahwa komplikasi kehamilan lewat waktu dapat terjadi pada ibu dan janin, komplikasi pada janin diantaranya adalah oligohidramnion yang mengakibatkan asfiksia dan gawat janin intrauterin, dan aspirasi air ketuban disertai mekonium yang mengakibatkan gangguan pernafasan janin dan gangguan sirkulasi bayi setelah lahir Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ditemukan bahwa bayi baru lahir pada kelompok kontrol mayoritas umur kehamilan saat bayi lahir tidak berisiko yaitu sebanyak 22 respoden, sedangkan pada kelompok kasus mayoritas umur kehamilan saat bayi dilahirkan adalah berisiko yaitu sebanyak 28 responden. Dari seluruh jumlah responden baik kasus maupun kontrol mayoritas dari responden adalah bayi yang mengalami asfiksia dan saat lahir umur kehamilan ibu adalah berisiko yaitu sebanyak 28 responden atau sebesar 35% dari jumlah responden. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa umur kehamilan saat bayi dilahirkan cenderung mempengaruhi kejadian asfiksia setelah bayi lahir, ibu-ibu yang melahirkan dengan umur kehamilan yang berisiko lebih berpeluang melahirkan bayi asfiksia sebesar 2,9 kali dari pada ibu-ibu yang umur kehamilanya tidak berisiko. D. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur kehamilan pada saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2010, dapat disimpulkan bahwa Umur kehamilan berisiko (preterm dan postterm) lebih berpeluang melahirkan bayi asfiksia sebesar 2,9 kali di bandingkan yang tidak beresiko (aterm). Ibuibu yang umur kehamilannya berisiko dan melahirkan bayi asfiksia adalah sebesar 35% dari jumlah responden. Ada pengaruh umur kehamilan pada saat bayi lahir dengan kejadian asfiksia. Pengaruh Kehamilan pada Bayi Baru Lahir... 75

. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, 2008. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008. www. dinkesjatengprov.go.id.[ diakses tanggal 17 Februari 2011] Katriningsih, 2009.Skripsi.http:www//skripsistikes.wordpress.com/.[di peroleh tanggal 09 Februari 2011] Mansjoer, A., Suprohaita, Ika, W. W., & Setiowulan, W, 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Manuaba, IBG, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC Manuaba, IBG, 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi soial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC Mardiyaningrum, Dwi, (2005, Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian Asfiksia Di Badan RSUD Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005. http://eprints.undip. ac.id/4714/1/2545.pdf.[diperoleh tanggal 10 Mei 2011] Rukiyah, A.Y, Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. 2009. Asuhan Kebidanan 2 (Persalinan). Jakarta: CV. Trans info media Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka 76 Pengaruh Kehamilan pada Bayi Baru Lahir...