BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

dokumen-dokumen yang mirip
Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perumahan, yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. warung-warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perencanaan yang matang terlebih dahulu, berupa hal apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat semakin meningkat terhadap barang-barang produksi,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

PERANAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) BUANA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI DESA MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Pengaruh Program Pengawasan Pelaksanaan Pembiayaan BMT terhadap Perilaku Nasabah BMT Tamzis Cabang Cimahi

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. mudah dikatakan pasar yang terdiri dari banyak penjual dengan barang yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama ( primer), pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. yang berkatian dengan produksi, distribusi, serta konsumsi dengan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perkembangan akan kebutuhan manusia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. baik bekerja untukn mencapai penghidupan yang layak dan menghasilkan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam memberikan pedoman kepada umat manusia dalam segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan mendatangkan kebagian hidup di dunia dan akhirat. Sebagai agama yang telah disempurnakan, agama Islam memberikan pedoman hidup yang menyeluruh, meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1 Manusia adalah mahkluk sosial, yaitu mahkluk yang berkodrat hidup dalam masyarakat. Sebagai mahkluk sosial dalam hidupnya manusia memerlukan adanya manusia lain yang bersama-sama hidup dalam bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, manusia selalu berhubungan satu sama lainnya, disadari atau tidak, untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya. 2 Dalam memenuhi hidupnya manusia tidak terlepas dari mekanisme perdagangan, baik pada aspek produksi, konsumsi maupun distribusi.perdagangan merupakan sebuah aktivitas ekonomi yang mengalami tingkat kemajuan yang cukup pesat.perdagangan dapat terlihat dalam pasar, karena pasar merupakan tempat interaksi antara produsen (penjual) dengan konsumen (pembeli). 1 Ahmad Azhar Bashir, Garis Besar Sistem Ekonimi Islam, (Yogyakarta : BPEE UGM, 1987), h. 1 2 Ahmad Azhar Bashir, Asas-Asas Muamalat, (Yogyakarta : UII, 2000), h. 11 1

Perdagangan merupakan satu bentuk kegiatan muamalat yang sering dijumpai dalam masyarakat. Kegiatan perdagangan sudah diatur dalam al- Quran, sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi : Artinya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang merugikan. (QS. asy-syura : 181). 3 Pasar merupakan sebuah aspek yang penting dalam kegiatan perekonomian.pasar adalah sarana interaksi antara produsen dengan konsumen. Di pasar konsumen akan menentukan barang dan jasa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga produsen dapat menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi. Mekanisme pasar adalah kebebasan sepenuhnya oleh pasar tanpa intervensi dari pihak manapun, yaitu terjadi interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu, yang menimbulkan terjadinya sebuah transfer barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. 4 Aspek-aspek mekanisme pasar meliputi komoditi, pelaku pasar, dan harga. Dalam ilmu ekonomi, pelaku pasar dikategorikan menjadi tiga yaitu konsumen yang membentuk permintaan pasar, produsen yang membentuk penawaran pasar, dan pemerintah yang meregulasi harga. 5 Pembentukan harga suatu barang terjadi dengan adanya interaksi antara dua kekuatan pokok yaitu penawaran oleh penjual (produsen) dan, 3 Departemen Agama RI,Al-Quran dan Terjemahan, (Jakarta : PT. Tiga Serangkai, 2007), h. 374 4 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 13 5 Sunaryo, Ekonomi Manajerial, (Jakarta : Erlangga, 2001), h. 47

permintaan oleh pembeli (konsumen) dari suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam interaksi akan terjadi tawar menawar sehingga tercapai suatu titik equilibrium (keseimbangan) berupa harga yang disepakati oleh para pihak yang berinteraksi. Hasil yang disepakati bersifat mengikat antara keduanya, artinya seorang produsen akan menyerahkan barang yang diminta sebagai konpensasi atas harga yang dibayar atau sebaliknya konsumen harus membayar harga yang disepakati sebagai konpensasi atas barang yang ia beli. 6 Menurut ekonomi Islam, penentuan harga ditentukan oleh kekuatankekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. 7 Dalam konsep Islam, pertemuan permintaan dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara sukarela. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi : Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. an-nisa : 29). 8 6 Heri Sudarso, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta : EKonosia, 2004), h. 220 7 Adiwarman A. Karim, Op.cit, h. 152 8 Departemen Agama RI, Op.cit, h. 83

Penjelasan pada ayat di atas, memperingatkan agar orang yang mencari kecukupan kebutuhannya dengan jalan yang sah (halal), ditunjukkan pula bahwa diantara jalan yang sah itu adalah yang diperoleh dengan jalan berniaga, dan berniaga yang sah harus dilakukan atas dasar prinsip suka sama suka, tidak ada paksaan, tidak ada pemalsuan dan tidak ada tipu muslihat. 9 Begitu juga dalam pengendalian harga harus ditentukan oleh penyebabnya, bila penyebabnya perubahan pada permintaan dan penawaran, maka mekanisme pengandalian dilakukan melalui intervensi pasar, sedangkan bila disebakan oleh distorsi (dikarenakan kenaikkan atau penurunan harga ditentukan secara sepihak) terhadap permintaan dan penawaran, maka mekanisme pengendalian dilakukan melalui penghilangan distorsi. 10 Salah satu lembaga pemerintahan yang mengatur dan mengawasi pasar adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan.Lembaga tersebut merupakan wakil dari pemerintahan dalam memberikan dalam berbagai kebijakan yang berkaitan dengan masalah perekonomian. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru akan mengatur dan mengawasi mekanisme pasar yang ada di Kota Pekanbaru. Pada mekanisme pasar, khususnya dalam keterlibatan pemerintah atau intervensi (campur tangan) yang diwakili oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, untuk memantau dan mengawasi pasar. Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan intervensi pemerintah dalam pasar dapat dilakukan secara continue. 9 Ahmad Azhar Basir, Op.cit, h. 4 10 Heri Sudarsono, Op.cit, h. 219-220

Akhir-akhir ini Indonesia dihadapkan pada berbagai persoalan seperti bencana banjir, tanah longsor, gunung meletus, kabut asap dan lain sebagainya, ditambah lagi dengan persoalan politik (terungkapnya berbagai kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara), masalah ekonomi mahalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengakibatnya naiknya harga sembako di setiap daerah khususnya Kota Pekanbaru. Dalam kasus fluktuasi pada harga sembako, terlihat konsumen (pembeli) kesulitan untuk mendapatkan barang tersebut karena dari hari ke hari harga yang ditawarkan melambung tinggi.terutama bagi masyarakat yang menengah ke bawah hal seperti ini sangat menyulitkan, ditambah biaya hidup yang konsumtif (mahal).oleh karena itu pemerintah harus melakukan intervensi untuk menstabilkan harga sembako di pasaran. Menurut keputusan menteri industri dan perdagangan No. 115/mpp/kep/2/1998 tentang macammacam sembako adalah : 1. Beras, sagu dan jagung 2. Gula pasir 3. Sayar mayur dan buah-buahan 4. Daging sapi dan ayam 5. Minyak goreng dan margarin 6. Susu 7. Telur 8. Minyak tanah dan gas elpiji 9. Garam beriodium dan bernatrium. 11 11 Keputusan menteri industri dan perdagangan No. 115/mpp/kep/2/1998 tentang macammacam sembako

Dalam Islam dinyatakan bahwa tanggungjawab pemerintah bukan terbatas pada soal keamanan semata, tetapi pertanggung jawaban pemerintah harus merupakan bagian dari program pencapaian masyarakat ideal, makmur dan adil. Keadilan tidak mungkin tercipta tanpa keterlibatan pemerintah dalam membela yang lemah dan memberikan pertolongan kepada mereka yang tersangkut masalah perekonomian. Namun yang perlu dipahami bahwa Islam tidak pernah menetapkan harga yang semestinya. Di Kota Pekanbaru memiliki 6 pasar diantaranya : (Pasar Cik Puan, Pasar Simpang Baru, Pasar Lima Puluh, Pasar Rumbai, Pasar Labuh Baru, dan Pasar Agus Salim). 12 Pasar merupakan sebagai tempat berbelanja masyarakat, masing-masing pasar memiliki konsumen dengan karakteristik tersendiri. Berdasarkan survei awal penulis setiap pasar menetapkan harga yang bervariasi, perbedaan harta untuk sembako berkisar antara 500-1500. Sehingga menarik minat peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang pasar tersebut, kenapa ada perbedaan harga padahal sudah ada lembaga resmi pemerintah yang bertugas mengawasi harga sembako dipasaran, yaitu Disperindag. Melihat dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam sebuah skripsi yang berjudul Intervensi Pemerintah Terhadap Harga Sembako Ditinjau Menurut Hukum Islam (Studi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru). B. Batasan Masalah 12 http://www.livestockreview.pasar.//pku.com di Akses pada tanggal 21 Januari 2015

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada pemerintahan periode 2011-2015 tentang Intervensi Pemerintah Terhadap Harga Sembako Ditinjau Menurut Hukum Islam. (Studi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru). C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk-bentuk intervensi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru terhadap harga sembako di Kota Pekanbaru? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap intervensi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadapharga sembako di Kota Pekanbaru? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bentuk-bentuk intervensi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru terhadap harga sembako di Kota Pekanbaru. b. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap intervensi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap harga sembako di Kota Pekanbaru. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan penulis serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis peroleh selama di perkuliahan.

b. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan intervensi pemerintah terhadap harga sembako. c. Sebagai karya tulis dalam melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bersifat lapangan (Field Research) yang berlokasi di Kota Pekanbaru.Pertimbangan penulis untuk menjadikan lokasi ini sebagai tempat penelitian, karena masalah layak diteliti dan belum pernah diteliti. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru.Sedangkan yang menjadi objeknya adalah intervensi pemerintah terhadap menstabilkan harga sembako di Kota Pekanbaru ditinjau menurut hukum Islam. 3. Populasi dan Sampel Pengertian populasi adalah keseluruhan objek atau seluruh individu atau seluruh gejala atau seluruh unit yang akan diteliti, sedangkan sampel

adalah sejumlah subjek yang dianggap mewakili populasinya. 13 Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 71 orang. 14 Karena sumber data penelitian ini dapat diperoleh dari beberapa orang di bidang terkait, maka diambil sampel 15 % dari populasi yaitu sebanyak 11 orang Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru dengan tehnik rondam sampling(sistem acak). 4. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru. b. Data sekunder, data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan pembahasan yang diteliti, yaitu beberapa buku ilmiah yang mendukung penelitian ini. 5. Metode Pengumpulan data a. Wawancara, yaitu dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan responden. b. Studi pustaka, yaitu dijadikan sebagai landasan teori dalam penelitian ini. c. Studi dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari arsip yang berada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru. 13 Hidayat Syah, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru : Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau, 2007), h. 123-124 14 Http//:www.Arsip-Disperindag-KotaPekanbaru,./. Di akses 09 Desember 2014

6. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif yaitu suatu analisa yang berusaha memberikan gambaran terperinci, berdasarkan kenyataan dilapangan dan mengkaitkan dengan teori dan memberikan keterangan yang mendukung untuk menjawab masing-masing masalah, sehingga dapat diambil kesimpulan. 15 7. Metode Penulisan a. Deskriptif, yaitu menggambarkan masalah-masalah yang dibahas berdasarkan data yang diproleh kemudian dianalisa. b. Deduktif, yaitu mengemukakan data-data yang bersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. c. Induktif, yaitu, mengemukakan data-data yang bersifat khusus yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat umum. F. Sistematika Penulisan Untuk terarahnya dan memudahkan dalam memahami tulisan ini, maka penulisan skripsi ini penulis bagi dalam lima bab terdiri dari beberapa pasal yang kesemuanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. BAB I : PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah, Batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. 15 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Salemba Humanika, 2010), h. 154

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, yang menjelaskan gambaran Kota Pekanbaru dan gambaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru. BAB III : TINJAUN TOERITIS, yang terdiri dari pengertian mekanisme pasar, fungsi pasar dan pasar dalam pandangan Islam. BAB IV : HASIL PENELITIAN, yang terdiri dari bentuk-bentuk intervensi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru terhadap harga sembako di Kota Pekanbaru dan tinjauan hukum Islam terhadap intervensi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap harga sembako di Kota Pekanbaru. BAB V : KESIMPULAN, yang terdiri dari kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN