BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Salah satu jenis pengering udara adalah regenerative desiccant air dryer. Gambar 2.2 merupakan salah satu contoh dari alat pengering udara jenis

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

UJI PERFORMANSI ALAT PENGERING UDARA TEKAN SISTEM ADSORPSI MERK ULTRAFILTER TIPE HRE 2250

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

TUGAS AKHIR UJI PERFORMANSI PENGERING UDARA ULTRAFILTER TIPE UDA 2250 DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM REFRIGERASI

BAB I PENDAHULUAN. Kompressor udara (air compressor) merupakan peralatan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

BAB II LANDASAN TEORI

Campuran udara uap air

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN I SIFAT UDARA PADA TEKANAN ATMOSFER

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

MODUL 8 PSIKROMETRIK CHART

BAB V ANALISA PERHITUNGAN DARI BEBERAPA ALAT. V.1 Hasil perhitungan beban pendingin dengan memakai TRACE 700

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

TUGAS AKHIR EFEKTIFITAS DESICCANT DALAM MENGONTROL RH DIBANDING HEATER DAN HEATING COIL

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Komponen mesin pendingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK

UNJUK KERJA PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN HEAT PIPE PADA DUCTING DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN MASSA UDARA

BAB VI PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING (Lanjutan tahun ke-2)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin

BAB II DASAR TEORI 2012

REDESAIN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA ISUZU NEW PANTHER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

BAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Program Studi Teknik Mesin BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk melepaskan kalor. Kondensor banyak digunakan dalam

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

UJI PRESTASI PENDINGINAN EVAPORASI KONTAK TIDAK LANGSUNG (INDIRECT EVAPORATIVE COOLING) DENGAN VARIASI TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN AIR

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

Peningkatan Waktu Pengeringan dan Laju Pengeringan Pada Mesin Pengering Pakaian Energi Listrik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Blade Tipe Single Row Distributor pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENGERING HIBRID ENERGI SURYA-BIOMASSA UNTUK PENGERING IKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

REFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PAKAIAN SISTEM HIBRIDA DENGAN KAPASITAS RUANG PENGERING SATU METER KUBIK

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATUBARA PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER TERHADAP KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUMIDIFIKASI DEHUMIDIFIKASI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Air Conditioning (AC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

TROUBLESHOOTING AC MOBIL

PENGARUH JENIS SPRAYER TERHADAP EFEKTIVITAS DIRECT EVAPORATIVE COOLING DENGAN COOLING PAD SERABUT KELAPA

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil pertanian merupakan bentuk dari proses pengeringan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik yang tersedia di Indonesia saat ini belumlah mencukupi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem refrigerasi dan tata udara semakin berkembang dan merata di segala bidang, tidak terkecuali di bidang industri. Banyak aplikasi-aplikasi baru dalam bidang refrigerasi maupun tata udara demi mendukung hasil produksi yang mempunyai daya jual dan kwalitas tinggi. Salah satu aplikasi refrigerasi saat ini yaitu di bidang alat pengering udara. Pada beberapa industri membutuhkan udara kering terkompresi untuk menunjang proses produksi. Uap air yang terkandung dalam udara dapat merusak produk tertentu. Uap air yang kontak langsung ke sistem atau suatu produk, akan menyebabkan pembusukan pada makanan, kerak air, karat dan korosi. Alat pengering udara yang banyak digunakan di industri-industri salah satunya yaitu pengering udara dengan sistem adsorpsi. PT. Pakoakuina yang bertempat di kawasan industri Surya Cipta tepatnya di Karawang Timur merupakan suatu perusahaan yang membuat velg mobil dan motor. Proses pendinginan setelah pencetakan dan pengecatan velg menggunakan udara terkompresi dari kompresor angin. Udara keluaran kompresor memiliki temperatur dan tekanan yang lebih tinggi dari lingkungan serta kandungan uap air, minyak pelumas dan partikel-partikel lain yang dapat merusak sistem ataupun produk. Untuk mencegah hal itu digunakan alat pengering udara. Pada sistem ini udara yang masih mengandung uap air dari keluaran kompresor akan dikeringkan, sehingga mengalami proses penurunan temperatur dew point. Temperatur dew point adalah nilai temperatur dimana uap air yang terkandung di dalam udara dapat mengembun sehingga udara keluaran alat pengering udara tersebut relatif kering. PT. Ultrafilter Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya sebagai distributor pemurnian udara dan gas. Salah Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 1

satunya berkonsentrasi pada bidang pekerjaan mengenai pengering udara (air dryer). Alat pengering udara product dari PT. Ultrafilter Indonesia digunakan di PT. Pakoakuina. Menggunakan Heat-Regenerated Desiccant Air Dryer Ultrafilter tipe HRE 2250 tahun pembuatan 2003 yang masih beroperasi hingga saat ini. Alat pengering udara ini amatlah berperan penting dalam proses produksi. Jika alat ini mengalami masalah bahkan kerusakan proses produksi pun akan terhambat, serta kerugian bagi perusahaan. Untuk mencegah hal tersebut dibutuhkan suatu tindakan untuk mengetahui prestasi kerja dari alat pengering udara. Diperlukan pengujian terhadap performansi dari alat pengering udara sistem adsorpsi dalam kemampuannya mengurangi uap air yang terkandung dalam udara keluaran kompressor angin. Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk membuat judul tugas akhir berupa UJI PERFORMANSI ALAT PENGERING UDARA TEKAN SISTEM ADSORPSI MERK ULTRAFILTER TIPE HRE 2250. 1.2 Rumusan Masalah Pada penelitian ini akan dilakukan suatu pengujian performansi alat pengering udara sistem adsorpsi untuk mendapatkan prestasi kerja dari alat pengering udara sistem adsorpsi pabrikan PT. Ultrafilter GmbH Jerman, tahun 2003. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kadar kekeringan udara yang dapat dihasilkan oleh sistem pengering udara sesuai dengan kebutuhan udara kering pada proses produksi di PT. Pakoakuina. Tercapainya prestasi kerja alat pengering udara ini adalah dari kadar kekeringan udara yang dapat dihasilkan alat pengering udara dan pencapaian nilai temperature dew point sesuai dengan setting-an dari alat pengering udara ini. Parameter kadar kekeringan udara antara Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 2

lain kadar uap air atau rasio kelembaban di dalam udara dan kelembaban relatif udara keluaran alat pengering udara. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Menguji alat pengering udara sistem adsorpsi hanya dari sisi tata udara. b. Pengering udara yang digunakan adalah regenerative desiccant air dryer produksi PT. Ultrafilter GmbH Jerman Tipe HRE 2250 (External Heat-Regenerated) dengan desiccant moleculler sieve (zeolit). c. Kebutuhan udara kering terkompresi PT. Pakoakuina Karawang berdasarkan kelembaban relatif udara sebesar 10-20% RH. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah : Mengetahui prestasi kerja alat pengering udara sistem adsorpsi dalam kemampuannya mengurangi kadar uap air di udara. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengetahui prestasi kerja alat pengering udara produksi PT. Ultrafilter Jerman tahun pembuatan 2003 dari kemampuan alat dalam mengurangi kandungan uap air yang terkandung dalam udara terkompresi sesuai dengan kebutuhan udara kering yang dibutuhkan di PT. Pakoakuina Karawang Timur. Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 3

1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur yang sesuai dengan bahasan materi 2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pembimbing. 3. Observasi ke lapangan, dilakukan untuk mengetahui kondisi alat yang akan diambil data. 4. Wawancara dengan teknisi lapangan di PT. Pakoakuina Karawang Timur, dilakukan untuk mendapatkan data-data awal sebagai patokan tercapai tidaknya prestasi kerja dari alat pengering udara ini. 5. Pengambilan data, meliputi : a. Temperatur Dry Bulb (T db ) masuk dan keluar pipa udara alat pengering udara. b. Kelembaban Relatif (RH) masuk dan keluar pipa udara alat pengering udara. c. Temperatur Dew Point (T dp ) alat pengering udara. d. Tegangan (v) sistem alat pengering udara saat Heat-Regenerative Compressor Air tidak bekerja. e. Arus (I) sistem alat pengering udara saat Heat-Regenerative Compressor Air tidak bekerja. f. Tegangan (v) Heat-Regenerative Compressor Air. g. Arus (I) Heat-Regenerative Compressor Air. 6. Analisa data, dilakukan untuk mengetahui alat yang diuji apakah sudah bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan atau rancangan. Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 4

7. Evaluasi, dilakukan untuk menemukan titik kesalahan ataupun mengetahui kelebihan alat yang diuji. Evaluasi merupakan tahap lanjut dari analisa data yang telah didapatkan hasil dari data-data didalamnya. 8. Penyusunan laporan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II : TEORI DASAR Pada bab ini diuraikan mengenai hal-hal meliputi : pengertian alat pengering udara, pengertian udara kering, prinsip kerja alat pengering udara sistem adsorpsi, aplikasi alat pengering udara sistem kompresi, dasar-dasar psikrometrik. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai hal-hal meliputi : metodelogi kerja dan prosedur pengambilan data. BAB IV : DATA DAN ANALISIS Pada bab ini diuraikan mengenai data yang didapatkan serta analisa laju pengurangan uap air udara. Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 5

BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 6