BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya. meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Cita-cita tersebut termaktub dalam Undang-undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa indonesia adalah alat komunikasi paling penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Hypnoteaching Berbasis Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menyimak Informasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

memahami unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul. pentingnya proses pembelajaran dalam kehidupan manusia.

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 memuat peran penting bahasa sebagai wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan memberikan pembaharuan pada kurikulumnya dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia, sehingga memegang. pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan saat ini mulai menurun kualitasnya, salah satu faktor menurunnya kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali potensi anak. Kebiasaan para pendidik dalam proses belajar adalah memaksaakan kehendaknya tanpa memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat serta keinginan untuk memperoleh pembelajaran yang bervariatif dari peserta didiknya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah sehingga dapat menemukan solusi dan potensi dari peserta didiknya. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak, bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak merasa kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Untuk mencapai tujuan pendidikan, kurikulum merupakan alat dan pedoman dalam melaksanakan pengajaran tingkat sekolah. Kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan. Perubahan dan pembaharuan senantiasa dilakukan sehingga kurikulum sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan menyesuaikan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus berkembang. Di Indonesia telah berulang kali melakukan pergantian kurikulum, sebelum kurikulum 2013 ada kurikulum yang dinamakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Namun KTSP telah diganti menjadi Kurikulum 2013, tetapi tidak semua Sekolah menggani kurikulum. Dan masih ada beberapa sekolah yang belum berganti menjadi Kurikulum 2013. Perubahan ini diharapkan dapat menilai 1

2 hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar dengan baik dan efektif. Untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam kemampuan berbahasa diperlukan empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke-4 keterampilan tersebut sangatlah erat kaitannya yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, Bahasa Indonesia diajarkan bukan sekedar pengetahuan bahasa saja, melainkan sebagai teks yang mengembangkan fungsi untuk menjadi aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Prinsip pembelajaran berbasis teks bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir. Makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan

3 mengobservasi, mempertanyakan,mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai. Tarigan (2008:58) mengungkapkan pengertian menyimak sebagai berikut. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuhperhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lain. Dari kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyimak secara kritis dan konsentrasi harus diperhatikan guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam memproduksi atau menghasilkan ulasan yang baik. Menyimak secara kritis dapat menghasilkan tanggapan dari penonton atau penyimak terhadap suatu karya dan memberikan tanggapan tentang kelebihan dan kekurangan dari karya tersebut, sehingga dapat menghasilkan suatu penghargaan, dan merasa bahwa karya yang dibuat itu mendapat reaksi positif dari orang lain. Karya yang bisa ditulis kembali menjadi teks ulasan, biasanya karya yang mengandung makna dan amanat tertentu, seperti novel, film, drama yang mengandung unsur pendidikan, moral atau nuansa daerah agar komentar yang dituangkan bermaksud untuk memajukan kenyataan yang ada dalam karya itu sendiri, seperti novel yang menceritakan tentang kehidupan seseorang, atau film yang menayangkan tentang situasi dan keadaan suatu daerah, atau lukisan yang menggambarkan tentang kondisi alam saat ini. berikut. Nurgiyantoro (2007:63) mengungkapkan pengertian karya fiksi sebagai Karya fiksi yang berwujud cerita pendek atau novel, merupakan sebuah totalitas yang terbangun oleh berbagai unsur intrinsiknya secara komprehensif

4 padu. Namun, bagaimana eksistensi, fungsi, dan hubungan antar unsur intrinsik tersebut. Tidak sedikit hasil karya berupa cerita pendek dan novel sering diangkat ke dalam cerita layar lebar. Itu menandakan bahwa terdapat berbagai hal menarik yang jarang sekali terbayang oleh pembaca sehingga ide untuk mengangkat ke layar lebar tersebut terlintas oleh seorang sutradara agar ceritanya dapat lebih diminati, tidak seperti novel yang masih banyak orang kurang minat untuk membacanya. Kosasih (2014:203) mengungkapkan pengertian teks ulasan sebagai berikut. Teks ulasan merupakan teks yang didalamnya terdapat sejumlah tafsiran, komentar, ataupun kupasan mengenai suatu objek tertentu yang dalam hal ini adalah penayangan film. Objek lainnya yang mungkin bisa kita ulas adalah pementasan drama atau teater, mungkin juga buku, lukisan dan karya-karya lainnya. Dari ketiga kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam memproduksi atau menghasilkan teks ulasan film yang baik diperlukan daya simak yang baik dan penuh konsentrasi, sehingga menghasilkan ungkapan dari berpikir secara kritis dalam menyimpulkan atau meresensi mengenai hasil karya orang lain, sehingga menghasilkan teks ulasan yang bermanfaat bagi penyimak dan bagi orang yang membuat karya itu sendiri. Pada umumnya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menuangkan ide nya kedalam bentuk tulisan, sehingga penulis ingin memberikan kemudahan kepada siswa dalam memberikan pembelajaran menulis, terutama dalam menulis teks ulasan film dengan menggunakan metode Stimullation. Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu hasil karya ( film dan drama). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk

5 bersikap kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film dan drama itu sendiri. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Kurangnya minat siswa dalam menulis. 2. Rendahnya kemampuan menulis siswa. 3. Rendahnya minat siswa dalam menyimak. 4. media yang digunakan kurang menarik dan membosankan. 5. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai langkah-langkah memproduksi teks ulasan film. C. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rerumusan Masalah Setelah latar belakang masalah yang terjadi pada pendidikan saat ini telah disampaikan, kemudian penulis mengemukakan identifikasi masalah yang terjadi pada pembahasan sebelumnya, maka penulis sampaikan perumusan masalah sebagai berikut. a) Mampukah penulis merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan metode Stimulations pada siswa kelas XI SMA Bina Muda Cicalengka? b) Mampukah siswa kelas XI SMA Bina Muda Cicalengka memproduksi teks ulasan film sesuai dengan judul, tujuan dan struktur teks ulasan yang tepat?

6 c) Efektifkah metode Stimulations digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks ulasan film pada siswakelas XI SMA Bina Muda Cicalengka? 2. BatasanMasalah Untuk menghasilkan penelitian yang baik, tentu banyak masalah yang sering dihadapi oleh penulis. Maka, dalam penelitian ini yang menjadi inti dari masalah yang ada penulis batasi pada hal-hal berikut: a) Kemampuan penulis diukur dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi teks ulasan film pada siswakelas XI SMA Bina Muda Cicalengka. b) Kemampuan siswa diuji melalui tes kemampuan memproduksi teks ulasan film pada siswa kelas XI SMA Bina Muda Cicalengka. c) Keefektifan metode Stimulations diuji melalui uji statistik kenaikan signifikansi kenaikan nilai pretes dan postes. D. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang dipersiapkan dan dilakukan sudah tentu mempunyai tujuan yang jelas dan terarah. Menentukan tujuan penelitian merupakan kunci utama dalam melaksanakan penelitian. Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka penelitian penulis melaksanakan dengan tujuan untuk: 1. mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Stimulations, siswa kelas XI SMA Bina Muda Cicalengka;

7 2. mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Bina Muda Cicalengka memproduksi teks ulasan film dengan struktur, ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan yang tepat; dan 3. untuk mengetahui keefektifan metode Stimulations dalam memproduksi teks ulasan film pada siswakelas XI SMA Bina Muda Cicalengka. E. Manfaat Penelitian Setelah selesai melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Secara garis besar diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, di antaranya sebagai berikut: 1. Bagipenulis, penelitian ini memberikan pengalaman tentang keefektifan metode yang bervariatif sehingga menarik minat siswa dalam meningkatkan minat belajar, begitu pula dengan metode Stimulations yang dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran memproduksi teks ulasan film; 2. Bagi sekolah, penelitian ini bekal untuk memperoleh pengalaman dalam meningkatkan dalam pemilihan metode belajar yang bervariatif sehingga siswa akan lebih aktif dan pembelajaran menjadi semakin diminati oleh siswa, Penelitian ini semoga bermanfaat bagi lembaga sekolah untuk menggali semangat siswa dalam proses belajar; 3. Bagi guru, memilih metode yang tepat untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik dan merangsang minat siswa dalam berpikir secara kritis, pemilihan metode yang tepat dan disesuaikan dengan materi belajar, akan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membuat siswa lebih cepat lelah

8 karena kesalahan metode pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan materi yang diajarkan. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengukur kemampuan siswa dan mengefektifkan pembelajaran yang efektif dengan metode yang inovatif. F. Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman terhadap judul skripsi ini, perlu kiranya penulis menjabarkan dalam definisi operasional sebagai berikut: 1. Pembelajaran adalah proses belajarsiswauntukmencapaitujuan yang di inginkan. 2. Memproduksi adalah upaya untuk mengungkapkan pikiran dan gagasan menjadi suatu karya yang bisa dinikmati dan dipahami dalam bentuk tulisan. 3. Teks Ulasan Film adalah penilaian terhadap suatu film atau drama yang dituangkan ke dalam bentuk teks, mengulas suatu film atau drama mengharuskan penulis untuk bersikap kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang ditulis tersebut dapat berkontribusi bagi kemajuan film atau drama itu sendiri. 4. Model Stimulations adalah suatu model pembelajaran yang berorientasikan pada siswa diberi kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat langsung. Berdasarkan definisi operasional tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Stimulations merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berpikir

9 kreatif dan bertanggung jawab. Adapun pada pelaksanaannya, menganut pada konsep pemahaman awal siswa dalam memahami teks ulasan film. G. Struktur Organisasi Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka penulis memberikan yang pada dasarnya dibagi menjadi lima bagian. Setiap bagian memiliki arti masingmasing yang berbeda namun memiliki arti yang sama pentingnya. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bab I Pendahuluan yang berisi sebagai pengantar yang terdiri dari: a) Latar Belakang; b) Identifikasi masalah; c) Rumusan masalah dan batasan masalah; d) Tujuan penelitian; e) Manfaat penelitian; f) Definisi operasional, dan g) Struktur organisasi skripsi. 2. Bab II, berisi kajian teori, hasil-hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan variabel penelitian, kerangka pemikiran, serta asumsi dan hipotesis penelitian atau pernyataan penelitian 3. Bab III, berisi mengenai metode penelitian yang digunakan, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, operasionalisasi variabel, rancangan pengumpulan data dan instrumen penelitian, serta rancangan analisis data.

10 4. Bab IV, hasil penelitian dan pembahasan profil subjek dan objek penelitian, serta deskripsi hasil, dan temuan penelitian serta pembahasan penelitian. 5. Bab V, penutup berisi simpulan dan saran. Pada bab inimenyajikan simpulan terhadap hasil pembelajaran memproduksi teks ulasan, serta saran bagi penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil temuan penelitian. Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Stimulations, adalah pembelajaran yang menuntut siswa menciptakan situasi belajar ke arah pengetahuan baru serta kritis dalam berpikir, menyimak dan mengambil kesimpulan dari hasil karya orang lain dan memberikan pandangan serta komentar untuk memajukan hasil karya berikutnya ke arah yang lebih baik lagi. Adapun pada pelaksanaannya, pembelajaran dengan model ini menganut konsep yang melibatkan pengalaman belajar siswa akan lebih menyenangkan dan dikaitkan dengan proses memproduksi teks ulasan film.