PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM WAJIB PRAMUKA BAGI PESERTA DIDIK DAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 15 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BUPATI SRAGEN,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG SEKOLAH GRATIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN GUNUNG MAS

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 178 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

KWARTIR NASIONAL. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROGRAM KURSUS BAHASA ASING BERBASIS DESA/KELURAHAN KABUPATEN BANYUWANGI.

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 68 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 58 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAYANAN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEBUDAYAAN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 64 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1183 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU ATAP

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM WAJIB PRAMUKA BAGI PESERTA DIDIK DAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan potensi diri, memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup bagi Peserta Didik dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen perlu dilaksanakan pembangunan kepribadian melalui Pendidikan Kepramukaan; b. bahwa pembangunan kepribadian melalui Pendidikan Kepramukaan perlu diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang inovatifdan mengedepankan keteladanan untuk meningkatkan motivasiyakni program Pendidikan Kepramukaan yang bersifat wajib bagi Peserta Didik dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adan huruf b, perlu menetapkanperaturan Bupati tentang Program Wajib Pramuka bagi Peserta Didik dan Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3.Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian; 4.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka; 7.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 9.Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen; 10.Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen; 11.Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pendidikan. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROGRAM WAJIB PRAMUKA BAGI PESERTA DIDIK DAN PEGAWAI DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Sragen. 2. Satuan Kerja Perangkat Daerahyang selanjutnya disebut SKPD adalah Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen. 3. Pegawai adalah pegawai negeri sipil dan pegawai non PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen. 4. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 2

5. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan 6. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. 7. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. 8. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilainilai 9. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan 10. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan adalah satuan pendidikan untuk mendidik, melatih, dan memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik 11. Satuan Karya Pramuka selanjutnya disingkat Saka Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai anggota muda untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang tertentu. 12. Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota pramuka dewasa untuk memajukan gerakan pramuka. 13. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah. 14. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan organisasi gerakan pramuka. 15. Pamong saka adalah anggota dewasa berkualifikasi pembina yang bertanggunjawab atas pembinaan dan pengembangan di satuan karya. 16. Instruktur saka adalah seorang anggota gerakan pramuka atau orang yang bukan anggota gerakan pramuka yang karena kemampuan dan keahliannya menyumbangkan tenaga dan pikirtannya membantu pamong saka. 17. Pembina Pramuka adalah seorang anggota dewasa yang membina peserta didik di gugus depan. 18. Pelatih Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang bertugas menyiapkan/membina calon Pembina Pramuka. 19. Anggota muda adalah anggota gerakan pramuka yang berusia 7 sampai dengan 25 tahun dan belum menikah. 3

20. Anggota dewasa adalah anggota gerakan pramuka yang berusia 26 tahun keatas, dan atau berusia di atas 21 tahun dengan catatan yang bersangkutan melepaskan statusnya sebagai anggota muda, karena telah menikah. 21. Tenaga pendidikadalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang bertugasmembina peserta didik. 22. Kursus Orientasi Kepramukaan adalah pertemuan anggota dewasa gerakan pramuka untukpengenalan organisasi Gerakan Pramuka dan Kepramukaan secara umum. 23. Kursus Mahir Dasar yang selanjutnya disingkat KMD adalah jenis kursus yang berjenjang dalam gerakan pramuka pada tataran tingkat dasar untuk anggota dewasa yang akan menjadi Pembina Pramuka. 24. Kursus Mahir Lanjutan yang selanjutnya disingkat KML adalah jenis kursus yang berjenjang dalam gerakan pramuka pada tataran tingkat lanjutan untuk anggota dewasa atau Pembina Pramuka yang telah memiliki ijazah KMD. BAB II PRINSIP, TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2 Prinsip wajib pramuka adalah: a. Program wajib pramuka dilaksanakan dalam rangka pembangunan kepribadian dengan semangat pengabdian kepada masyarakat; b. Program wajib pramuka tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku di bidang kepramukaan; c. Penyelenggara program wajib pramuka wajib menjalin kerjasama dengan kwartir gerakan pramuka di setiap tingkatan; d. Program wajib pramuka dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Pasal 3 Tujuan program wajib pramuka adalah: a. Memenuhi tugas-tugas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di Kabupaten Sragen sesuai amanat Undang-undang. 4

b. Menjalankan wewenang pemerintah daerah dalam rangka pengawasan pendidikan kepramukaan di Kabupaten Sragen sesuai sesuai amanat Undang-undang. c. Membangun kepribadian peserta didik dan pegawai negeri sipildi lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen. d. Meningkatkan kreatifitas, kemampuan kepemimpinan, kedisiplinan, wawasan kebangsaan dan persatuan bangsa, dan semangat pengabdian kepada masyarakat bagipeserta didik dan PNS. Pasal 4 (1) Sasaran Program Wajib Pramuka adalah: a. Peserta Didik; b. Pegawai. (2) Pegawai yang dimaksud pada pasal 4 ayat (1) huruf b adalah: a. PNS guru; b. PNS non Guru; c. Guru dan Pegawai non PNS; d. Kepala Desa dan Perangkatnya; e. Pegawai di lingkungan BUMD. BAB III ORGANISASIDAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN Bagian Kesatu Gugus Depan Pasal 5 (1)Gugus depan merupakan satuan pendidikan dalam Gerakan Pramuka bagi anggota muda (2)Gugus depan meliputi gugus depan berbasis satuan pendidikan dan gugus depanberbasis komunitas. (3)Gugus depan berbasis satuan pendidikan adalah gugus depan yang berpangkalan dipendidikan formal. (4)Gugus depan berbasis komunitas adalah gugus depan komunitas kewilayahan,aspirasi, agama, profesi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas lain. 5

Bagian Kedua Saka Pramuka Pasal 6 (1)SakaPramuka merupakan satuan organisasi bagi peserta didikuntuk pembinaan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidangtertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat. (2)Untuk menunjang kegiatan kepramukaan bagi peserta didik, dibentuk saka pramuka pada SKPD yang menangani urusan tertentu. (3)Pembentukan Saka Pramuka di SKPD dikordinasikan dengan kwartir cabang. Pasal 7 Saka Pramuka di SKPDmeliputi: a. SKPD yang menangani urusan kesehatan sebagai Saka Bhakti Husada; b. SKPD yang menangani urusan Keluarga Berencana sebagai SakaKencana; c. SKPD yang menangani urusan pertanian, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, perkebunan sebagai SakaTaruna Bumi; d. SKPD yang menangani urusan kehutanan sebagai SakaWanabakti; e. SKPD yang menangani urusan sosial sebagai SakaBina Sosial; f. SKPD yang menangani urusan pariwisata sebagai SakaPandu Wisata. Bagian Ketiga Gugus DarmaPramuka 6 Pasal 8 (1)Gugus darma pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota dewasa GerakanPramuka sebagai wadah pengabdian untuk memajukan Gerakan Pramuka danberbakti pada masyarakat, bangsa, dan negara. (2)Gugus darma pramuka dibentuk pada SKPD dalam rangka mewadahi anggota dewasa Gerakan Pramuka yang tidakbisa aktif sebagai pengurus atau tenaga pendidik. (3)Gugus darma pramuka dapat dibentuk sedikitnya oleh dua puluh anggota dewasayang saling bersepakat. (4)Gugus darma pramuka dikelola oleh pengurus yang sedikitnya terdiri atas: a. ketua; b. sekretaris; dan c. bendahara.

(5)Pembentukan gugus darma pramuka pada SKPD dikordinasikan dengan kwartir cabang. Bagian Keempat Kegiatan Besar Kepramukaan Pasal 9 (1) Kegiatan besar kepramukaan merupakan salah satu wadah kegiatan kepramukaan tingkat Kabupaten yang dilaksanakn dengan melibatkan gugus depan sekolah, saka pramuka, dan gugus darma SKPD. (2) Kegiatan besar kepramukaan ditekankan pada dimensi pembangunan kepribadian dan karakter anggota pramuka. (3) Kegiatan besar kepramukaan dilaksanakan di tingkat kabupaten dalam bentuk kegiatan bakti sosial dan/atau bakti masyarakat lainnya yang dilaksanakan sekurangkurangnya sekali dalam setahun. BAB IV RUANG LINGKUP DAN PENYELENGGARA Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pasal 10 Ruang lingkup program wajib pramuka meliputi: a. Ruang lingkup lingkungan pendidikan b. Ruang lingkup lingkungan non-pendidikan Pasal 11 (1)Program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikan mencakup peserta didik dan pegawaipada jenjang pendidikan sekolah formal. (2)Sekolah formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi SD, MI, dan yang sederajat, SMP, MTs dan yang sederajat, SLTA, MA, dan yang sederajat, perguruan tinggi. Pasal 12 Program Wajib Pramuka ruang lingkup lingkungan nonpendidikan mencakup seluruh pegawai. 7

Bagian Kedua Penyelenggara Pasal 13 Program Wajib Pramuka lingkup lingkungan pendidikan diselenggarakan oleh SKPD yang menangani urusan pendidikan. Pasal 14 Program Wajib Pramuka lingkup lingkungan nonpendidikan diselenggarakan oleh SKPD masing-masing. Pasal 15 Penyelenggara Program Wajib Pramuka dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati. BAB V TUGAS DAN WEWENANG PENYELENGGARA Pasal 16 Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikan mempunyai tugas: a. Menyusun rencana kerja kegiatan kepramukaan lingkup lingkungan pendidikan yang dituangkan dalam rencana kerja tahunan. b. Melaksanakan rencana kerja tahunan yang telah disusun. c. Merencanakan dan menyelengarakan kegiatan besar d. Merencanakan kursus orientasi kepramukaan,kmd dan KML bagi pegawai lingkungan pendidikan. e. Memfasilitasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah. f. Melaporkan hasil pelaksanaan program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 17 Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan pendidikanmempunyai wewenang melakukan pengawasan pelaksanaan program sesuai dengan ruang lingkupnya. Pasal 18 Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan non-pendidikanmempunyai tugas: 8

a. Menyusun rencana kerja kegiatan kepramukaan lingkup lingkungan non pendidikan yang dituangkan dalam rencana kerja tahunan. b. Melaksanakan rencana kerja tahunan yang telah disusun. c. Membentuk dan memfasilitasi pembentukangugus darma pramuka di SKPD dan saka pramuka di SKPD yang melaksanakan urusan tertentu. d. Membantu penyelenggara lingkup lingkungan pendidikan dalam pelaksanaan kegiatan besar e. Merencanakan kursus orientasi kepramukaan, kursus penjenjangan pamong saka dan instruktur saka bagi pegawaipada SKPD saka pramuka. f. Melaporkan hasil pelaksanaan program wajib pramuka lingkup lingkungan non pendidikan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 19 Penyelenggara program wajib pramuka lingkup lingkungan non-pendidikan mempunyai wewenang melakukan pengawasan pelaksanaan program sesuai dengan ruang lingkupnya. Pasal 20 Seluruh pelaksanaan tugas dan wewenang penyelenggara lingkup lingkungan pendidikan maupun lingkup lingkungan non pendidikan wajib dikoordinasikan dengan kwartir cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB VI TAHAPAN PROGRAM WAJIB PRAMUKA Bagian Kesatu Bagi Peserta Didik Pasal 21 (1)Peserta didik di setiap jenjang pendidikan sekolah formal wajib mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Pramuka. (2)Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masuk pada kurikulum sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3)Peserta didik anggota pramuka wajib mengikuti kegiatanbesar 9

Bagian Kedua Bagi Pegawai Pasal 22 (1)Seluruh pegawai wajib mengikuti kursus orientasi (2)PNS guru dan guru non PNS pada gugus depan satuan pendidikan sekurang-kurangnya wajib mengikuti KMD. (3)Sertifikat kursus orientasikepramukaan digunakan sebagai salah satu pertimbanganbagi PNS non guru untuk promosi dalam jabatan struktural. (4)Sertifikat KMD dan KML digunakan sebagai salah satu pertimbanganbagi PNS guru diangkat menjadi Kepala Sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan. (5)Kursus kepramukaan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (6)Pegawai anggota pramuka wajib mengikuti kegiatanbesar Bagian Ketiga Bagi SKPD Pasal 23 (1)Seluruh SKPD wajib membentuk Gugus Darma Pramuka di SKPD nya masing-masing. (2)Pada SKPD yang melaksanakan urusan tertentu sebagaimana dimaksud pada pasal 7, wajib memfasilitasi saka pramuka. (3)SKPD saka pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib menyiapkan pegawai sebagai pamong saka dan instruktur saka. (4)Pembentukan gugus darma dilaksanakan secara bertahap. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 24 Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang sah. 10

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupatiini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sragen. Ditetapkan di Sragen pada tanggal14-8-2013 BUPATI SRAGEN, ttd. Diundangkan di Sragen pada Tanggal14-8-2013 AGUS FATCHUR RAHMAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SRAGEN ttd. TATAG PRABAWANTO B. BERITA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 NOMOR 32 SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA KEPALA BAGIAN HUKUM JULI WANTORO, SH., M.Hum. Pembina Tk. I NIP. 19660706 199203 1 010 11