BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia setiap tahunnya semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Investor memerlukan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

PENDAHULUAN. yang go public. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern),

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari investor. Investor dapat melakukan investasi dipasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak menentu, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman dan tekonologi sudah semakin berkembang, perusahaan harus dengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dana perusahaan untuk kegiatan operasi dan menghasilkan laba bersih. Dari laba

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. oleh masing-masing pemilik. Dividen merupakan sumber yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini tantangan dalam dunia usaha semakin dirasakan oleh para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan operasi perusahaannya. Kebutuhan akan dana tersebut memicu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (laba ditahan). Dividen yang dibayarkan kepada para. pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar modal sebagai media yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan modal dari utang. Selain sebagai pembentuk modal perusahaan, pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kekayaan yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat berkembang dan tumbuh guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. efek. Dalam hal ini akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. wujud semakin tingginya harga saham, yang merupakan pencerminan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat pengembalian berupa return (pendapatan) baik berupa dividend yield

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Fungsi ini penting karena dalam kegiatan operasinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah suatu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. kewirausahaan yang memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat pesat, dalam hal ini perusahaan-perusahaan membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar untuk bisa bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Kehadiran pasar modal merupakan jawaban bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dalam tranksaksi pemindahan dana. Sehingga perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja perusahaannya atau ekspansi perusahaannya, dapat menghimpun dana di pasar modal dan bagi investor yang kelebihan dana dapat menginvestasikan uangnya dengan mengharapkan return dari investasinya. Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan dividen yang diterima dari emiten karena perusahaan memperoleh keuntungan atau laba (Samsul 2006 :160). Untuk mengetahui apakah dana yang ditanamkan oleh investor memberikan hasil yang maksimum dan apakah manajer telah melakukan kewajibannya dengan baik dalam arti telah memaksimumkan kekayaan pemilik modal, maka investor membutuhkan informasi dari perusahaan. Informasi yang dibutuhkan oleh investor adalah mengenai prestasi yang telah dicapai 1

2 perusahaan dan bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan datang. Biasanya informasi tersebut dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan (Harahap, 1997 : 105). Laporan keuangan yang umum digunakan untuk analisa oleh pihak eksternal adalah neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas (Ronosulistyo: 2008). Dividen adalah pembagian keuntungan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik, atau deviden juga merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para investor (Skousen,Stice,Stice: 2009). Rencana besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan sebagai laba ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

3 Pembagian dividen ada 2 (dua) jenis yaitu dividen tunai (Cash Dividen) dan dividen non tunai. Dalam penelitian ini penulis memilih kebijakan dividen tunai, karena umumnya pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, Hal ini sangat beralasan karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan (Masrifah, 2014). Pembayaran dividen tunai merupakan sinyal bagi pemegang saham mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Jika perusahaan merasa bahwa prospek dimasa datang baik, pendapatan, aliran kas diharapkan meningkat dan diperoleh pada tingkat dimana dividen yang meningkat tersebut dapat dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan dividen (Kamaliah dan Azfash 2014). Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membayar dividen tunai, suatu perusahaan perlu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividen dibayarkan kepada pemegang saham. Laba bersih merupakan salah satu faktor yang dapat menetukan kebijakan dividen tunai. karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan yang diperoleh akan mempengaruhi besarnya dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham, (Ramli &Arfan,2011). Pernyataan diatas didukung oleh Martono dan Harjito (2008) dikutip oleh Candra Purba (2012), Perusahaan harus bijak dalam

4 membagi laba yang dihasilkannya untuk kegiatan perusahaannya dan untuk dividen bagi pemegang sahamnya. Jika laba meningkat maka akan semakin besar kemungkinan dividen tunai dibagikan. Dalam penelitian ini, dasar kebijakan dividen selain informasi laba bersih adalah laporan arus kas. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan arus kas utama, karena menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode. Apabila kinerja perusahaan baik, maka akan menghasilkan arus kas aktivitas operasi yang positif. Arus kas operasi positif mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas untuk membiayai operasional normal perusahaan dan aktivitas investasi maupun pendanaan termasuk didalamnya pembayaran dividen tunai. ( Ronosulistyo : 2008). Namun pada kenyataannya, dalam mengalokasikan laba bersih baik untuk dibagikan sebagai dividen tunai ataupun diinvestasikan kembali masih mengalami ketidakkonsistenan. Perusahaan yang memiliki laba bersih tinggi dan memiliki arus kas positif belum tentu membagikan dividen tunai. Hal tersebut dapat dilihat dalam penelitian-penelitian terkait kebijakan dividen yang sebelumnya pernah diteliti. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2013) menyatakan bahwa laba bersih dan arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Ronosulistyo (2008) yang menyatakan bahwa informasi laba bersih memiliki kemungkinan bias oleh ketidakmampuan penanding (matching) yang tepat antara pendapatan

5 dan beban akibat unsur dasar akrual. Menurut Stice, et al. (2009:282) dalam Ronosulistyo (2008), menyatakan bahwa arus kas positif mengindikasikan bahwa bisnis dapat terus berjalan untuk saat ini, namun jika arus kas yang dimiliki perusahaan tidak memadai dan perusahaan tidak memperoleh alternatif pembiayaan dalam waktu singkat, maka perusahaan tidak dapat memanfaatkan kas untuk membayar dividen. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Ramli dan Arfan (2011) menyatakan bahwa laba bersih, arus kas operasi, arus kas bebas, dan dividen kas tahun sebelumnya secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut Manurung dan Siregar (2009:7) penelitian Nurhadia dan Irawan (2012), menyatakan bahwa besarnya dividen ditentukan oleh laba bersih yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan, maka semakin besar pula kebijakan dividen yang ditetapkan. Dalam penelitiannya, laba bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010 dan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. Karena pentingnya faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembagian dividen tunai, maka tidak jarang peneliti melakukan penelitian kembali tentang kebijakan dividen tunai. Bagaimana

6 perusahaan tetap mempertahankan kepercayaan investor dan mengembangkan perusahaan melalui pemanfaatan laba bersih yang dihasilkan perusahaan adalah suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik oleh manajer ataupun pemegang saham. Penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terkait kebijakan dividen menyimpulkan hasil yang berbeda-beda, sehingga belum pasti diketahui dasar perusahaan dalam menetapkan kebijakan dividen. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti kembali faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen tunai yaitu laba bersih dan arus kas operasi. Dalam penelitian ini penulis memilih perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian karena peneliti menganggap perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang cukup diminati baik oleh pengusaha ataupun investor hal tersebut ditandai oleh banyaknya perusahaan manufaktur yangterdaftar di bursa efek Indonesia. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen tunai?

7 2. Apakah laba bersih berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai? 3. Apakah arus kas berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai? 4. Apakah laba bersih dan arus kas operasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai? 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini dibatasi pada 2 variabel independen yaitu laba bersih dan arus kas operasi perusahaan dan 1 variabel dependen yaitu kebijakan dividen tunai. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh laba bersih dan arus kas perusahaan terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah laba bersih berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 2. Apakah arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 3. Apakah laba bersih dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

8 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih dan arus kas operasi secara simultan terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian Ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi Penulis Penelitian ini akan memperkaya ilmu dan pengetahuan penulis mengenai pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi mengenai pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan acuan

9 bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti kembali judul tersebut dengan menambahkan beberapa variabel yang dianggap dapat mempengaruhi kebijakan dividen. 3. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk membeli, menjual atau menahan saham berdasarkan harapan atas dividen kas yang dibagikan menggunakan informasi keuangan yang dilaporkan perusahaan.