PENGARUH BREASTFEEDING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI DI PUSKESMAS KASIHAN 2 YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

EFEKTIFITAS METODE 5 S (SWADDLING, SIDE/ STOMACH POSITION, SUSHING, SWINGING, SUCKING) TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI SAAT IMUNISASI PENTAVALEN

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD KOTA SEMARANG

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH KOMPRES ES TERHADAP TINGKAT NYERI SAAT IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9 BULAN DI DESA SANGGUNG SUKOHARJO

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERICARDIUM 6 TERHADAP MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS KERTEK I WONOSOBO KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

REVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH. Karya Tulis Ilmiah

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

EFEKTIVITAS TERAPI TOPIKAL TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KRONIS di ASRI WOUND CARE CENTRE MEDAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ATRAUMATIC CARE DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DAN YOGYAKARTA

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TEHNIK RELAKSASI TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN APENDEKTOMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN

PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM REVITALISASI POSKESTREN. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH INTERVENSI GLUKOSA ORAL 30% TERHADAP RESPON NYERI BAYI DENGAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO

PENGARUH TEKNIK MASSAGE COUNTER PRESSURE TERHADAP NYERI PINGGANG PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU MELAHIRKAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

PENGARUH PEMBERIAN ASI DAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0 6 BULAN

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI RIYAN ROSSALIN NIM I

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

Pengaruh Teknik Guided Imagery Pada Pemasangan Infus Terhadap Kecemasan Anak Usia Sekolah Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

EFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PENDAMPINGAN SELAMA PROSES PERSALINAN KALA I SAMPAI KALA III

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KOMPONEN FISIK DAN KOMPONEN MENTAL KUALITAS HIDUP PASIEN UROLITHIASIS TESIS

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

KARAKTERISTIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON

KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASTITIS DENGAN USAHA-USAHA PENCEGAHANNYA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

Transkripsi:

PENGARUH BREASTFEEDING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI DI PUSKESMAS KASIHAN 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta OLEH: ARIEF DHARMA KURNIAWAN 20090320063 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

LEMBAR PENGESAHAN Naskah Publikasi PENGARUH BREASTFEEDING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI DI PUSKESMAS KASIHAN 2 YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal: 1 Agustus 2013 Oleh: ARIEF DHARMA KURNIAWAN NIM: 20090320063 Pembimbing: Rahmah, S.Kep.,Ns., M.Kep.,Sp.Kep.An ( ) Penguji: Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC ( ) Mengetahui Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (dr. H. Ardi Pramono, Sp., An., M. Kes)

PERNYATAAN Dengan ini selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah Yogyakarta. Nama : Arief Dharma Kurniawan NIM : 20090320063 Judul : Pengaruh Breastfeeding Terhadap Penurunan Nyeri pada Bayi yang Dilakukan Imunisasi di Puskesmas Kasihan 2 Yogyakarta. Setuju/tidak setuju*) naskah publikasi penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author. Demikian harap maklum. Yogyakarta, Agustus 2013 Pembimbing Mahasiswa Rahmah, S.Kep,. Ns., M.Kep.,Sp.Kep.An Arief Dharma Kurniawan *) Coret yang tidak perlu

PENGARUH BREASTFEEDING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI DI PUSKESMAS KASIHAN 2 YOGYAKARTA Arief Dharma Kurniawan 1, Rahmah, S.Kep., Ns., M.Kep.,Sp.Kep.An 2 INTISARI Latar Belakang: Imunisasi pada bayi merupakan tindakan yang dapat menimbulkan trauma karena hal tersebut dapat menyebabkan nyeri. Salah satu teknik menejemen nyeri non-farmakologi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Breastfeeding terhadap penurunan nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi. Metode: Penelitian menggunakan metode quasy experimental dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel didapatkan 30 responden, 15 responden kelompok intervensi. 15 responden kelompok kontrol di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 2 Yogyakarta. Analisis perbedaan respon nyeri menggunakan Independent Sample t-test. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata tingkat nyeri pada bayi yang diukur dengan skala nyeri FLACC pada kelompok intervensi adalah 4.53. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tingkat nyerinya adalah 7.93. Hasil uji statistic menunjukkan dengan tingkat signifikasi 95% didapatkan nilai p=0.000, rata-rata tingkat nyeri pada bayi yang diberikan ASI (intervensi) lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI (kontrol) pada saat dilakukan penyuntikan imunisasi. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ASI pada bayi yang dilakukan imunisasi dapat menurunkan nyeri diukur dengan skala nyeri FLACC (p=0.000), pada saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dari pada bayi yang tidak diberi ASI. Saran: ASI dapat digunakan sebagai teknik penurunan respon nyeri nonfarmakologi pada bayi yang dilakukan penyuntikan imunisasi. Kata Kunci: Breastfeeding, Bayi, Nyeri, Imunisasi 1. Mahasiswa Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Dosen Keperawatan Anak Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

THE EFFECT OF BREASTFEEDING ON PAIN REDUCTION IN INFANT PERFORM IMMUNIZATION IN HEALTH CENTER KASIHAN 2 YOGYAKARTA Arief Dharma Kurniawan 1, Rahmah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An 2 ABSTRACT Background: Immunization in infants is an action that can lead to trauma because it can cause pain. One of the techniques of non-pharmacological pain management is by breastfeeding. The purpose of this study was to determine the effect of Breastfeeding on pain reduction in infants immunization. Methods: The study uses Quasy experimental methods and sampling techniques using purposive sampling, the number of samples obtained 30 respondents, 15 respondents intervention group. 15 respondents in the control group In Health Center Kasiahan 2 Yogyakarta. Analysis of pain response using the Independent Sample t-test. Results: The results showed the average level of pain in infants as measured by pain scales FLACC in the intervention group is 4.53. Whereas in the control group the average pain level was 7.93. Results of statistical tests indicate the 95% significance level obtained p = 0.000, the average level of pain in breastfed infants (intervention) compared with infants who are not breastfed (control) at the time of immunization injections. Conclusion: This study shows that breastfeeding infants who performed immunization can reduce pain measured with FLACC pain scale (p = 0.000), at the time of immunization injections in breast-fed infants is lower than in infants who are not breastfed. Suggestion: ASI can be used as a technique of reduction of non-pharmacological pain response in infants who performed immunization injection. Keywords: Breastfeeding, Infant, Pain, Immunization 1. Student Nursing, Nursing Science Program, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta. 2. Lecturer of Pediatric Nursing, Nursing Science Program, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta

PENDAHULUAN Keperawatan anak merupakan pelayanan yang berfokus pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manajemen kasus. Pemberian asuhan keperawatan diperlukan keterlibatan keluarga, mengingat anak selalu membutuhkan orang tua selama di rumah sakit ketika mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diberikan oleh petugas kesehatan selama hospitalisasi. Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak dan kemampuan keluarga dalam merawat merupakan dasar dalam pemberian asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga, aspek keamanan dan kenyamanan harus diperhatikan juga dalam pemberian asuhan keperawatan karena hal tersebut merupakan bagian terpenting guna mengurangi dampak psikologis anak, sehingga rencana keperawatan dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan pada anak akan tercapai (Hidayat, 2005). Atraumatic care merupakan bentuk perawatan terapeutik yang dapat diberikan pada keluarga dan anak untuk mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan (Hidayat, 2005). Hal yang dapat menyebabkan nyeri pada bayi adalah imunisasi, karena hal tersebut menurut Jacobson et al., (2001) dalam Ismanto (2010) imunisasi pada anak-anak merupakan tindakan yang dapat menimbulkan trauma baik untuk anak, keluarga, tenaga kesehatan dan juga bagi masyarakat, karena hal tersebut menyebabkan nyeri. Imunisasi dalam PD3I adalah cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit, sehingga kelak apabila terpajan penyakit tubuh tidak menjadi sakit, kekebalan tersebut bisa diperoleh dari imunisasi baik berupa kekebalan aktif maupun pasif. Tujuan dari imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakti tertentu pada seseorang, menghilangkan penyakit tersebut pada masyarakat (Hadinegoro, 2011). Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi perhatian, hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya: tidak mau memakai analgesik karena takut terhadap efek samping, kesalahan menafsirkan ekspresi nyeri pada bayi sebagai ekspresi rasa takut serta perhatian diutamakan untuk menangani pada nyeri yang dialami (Devaera et al., 2007)

Strategi penurunan nyeri pada bayi yaitu menggunakan tehnik pemberian ASI sebelum dilakukan imunisasi, hal ini sesuai dengan pekembangan pada bayi yaitu fase oral. Selain aman, pemberian ASI juga dapat meningkatkan hubungan antara ibu-bayi (Potter & Perry, 2010). METODE Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental, dengan rancangan menggunakan dua kelompok (suatu kelompok dilakukan intervensi sesuai dengan metode yang dikehendaki dan kelompok lainnya dilakukan seperti biasanya). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan (Nursalam, 2011). Dimana pemberian ASI ini sebagai intervensi pada bayi yang dilakukan injeksi imunisasi, pada penelitian ini, menggunakan 2 kelompok, kelompok intervensi menerima perlakuan pemberian ASI dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang dilakukan injeksi imunisasi di Puskesmas Kasihan 2 Yogyakarta dengan 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol dengan jumlah keseluruhan 30 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu cara pemilihan sample sesuai dengan keinginan peneliti dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi sample ini adalah bayi yang berusia 0-12 bulan, bayi yang menerima imunisasi melalui penyuntikan, bayi yang sehat dan tidak mengalami kontraindikasi imunisasi, orang tua bayi setuju anaknya menjadi responden. Kriteria eksklusi sample ini adalah bayi yang sakit, bayi yang mengalami kontraindikasi Imunisasi, ibu yang menolak untuk menjadi responden. Variable dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas yaitu pemberian ASI serta variable terikat yaitu nyeri dan variable perancu yaitu umur jenis kelamin dan jenis imunisasi. Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data, pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan skala pengukuran nyeri yaitu skala nyeri FLACC. Alat pengkajian respon perilaku nyeri FLACC merupakan

skala interval yang mencakup 5 kategori perilaku, yaitu face (ekspresi muka), leg (gerakan kaki), activity (aktivitas), cry (menangis), dan consolability (kemampuan dihibur). Skala nyeri FLACC: Tidak nyeri-nyeri ringan: 0-3, nyeri sedang: 4-7, nyeri berat: 8-10. Analisa dalam penelitian ini meliputi analisa univariat dan bivariate, menggunakan teknik analisa data Independent Sample t-test karena sebaran datanya normal. Independent Sample t-test digunakan untuk mengukur hasil dari pengukuran skala nyeri bayi yang diukur dengan skala nyeri FLACC. Untuk menghindari terjadinya tindakan yang tidak etis dalam penelitian, peneliti mendapatkan persetujuan kelayakan etik penelitian dari komite etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY untuk melakukan penelitian. HASIL 1. Analisa Univariat a. Karakteristik Responden Umur Jenis Kelamin Jenis Imunisasi Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin dan jenis imunisasi di Puskesmas Kasihan 2 Bantul DIY Karakteristik 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 8 bulan 9 bulan Laki-laki Perempuan BCG Campak DPT DPT Combo IPV Combo Polio Polio 3 Polio 2 Sumber: data primer 2013 Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol n % n % - - 2 13.3 3 20.0 2 13.3 3 20.0 1 6.7 3 20.0 3 20.0 1 6.7 5 33.3 1 6.7 - - 4 26.7 2 13.3 8 53.3 10 66.7 7 46.7 5 33.3 1 5 1 4 1 2 1-6.7 33.3 6.7 26.7 6.7 13.3 6.7-2 2 3 7 - - - 1 13.3 13.3 20.0 46.7 - - - 6.7

Karakteristik responden berdasarkan usia pada kelompok intervensi paling banyak usia 9 bulan yaitu 4 orang responden (26.7%), Kelompok kontrol paling banyak usia 5 bulan sebanyak 5 orang (33.3%). Berdasarkan jenis kelamin pada kelompok intervensi laki-laki sebanyak 8 orang (53.3%) dan kelompok kontrol laki-laki sebanyak 10 orang (66.7%). Berdasarkan jenis imunisasi pada kelompok intervensi paling banyak adalah imunisasi campak sebanyak 5 orang (33.3%). Pada kelompok kontrol paling banyak adalah imunisasi DPT Combo sebanyak 7 orang (46.7%). Tabel 4.2 Respon Nyeri Imunisasi Bayi di Puskesmas Kasihan 2 Bantul DIY Variable Mean Median SD Min-max 95% CI Intervensi 4.53 5.00 1.597 2.00-8.00 3.64-5.41 FLACC Kontrol 7.93 8.00 1.709 4.00-10.00 6.98-8.88 Sumber: data primer 2013 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.2 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata respon nyeri pada bayi pada saat dilakukan tindakan penyuntikan imunisasi yang diukur dengan skala nyeri FLACC Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa ratarata tingkat nyeri yang diukur dengan skala nyeri FLACC pada kelompok intervensi diantara 3.64-5.41.Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata tingkat nyeri yang diukur dengan skala nyeri FLACC pada kelompok kontrol diantara 6.98-8.88. b. Hasil analisa rata-rata tingkat skala nyeri FLACC pada kelompok intervensi dan kontrol. Tabel 4.3 Hasil Independent sample t-test Rata-rata Tingkat Skala Nyeri FLACC pada Kelompok Intervensi dan Kontrol Kelompok Mean SD SE P Value N Intervensi 4.53 1.597 0.412 15 0.000 Kontrol 7.93 1.709 0.441 15 Sumber: data primer 2013

Table 4.4 menunjukkan skala nyeri FLACC pada kelompok intervensi adalah 4.53 dengan standar deviasi 1.597 dan standar eror 0.412. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tingkat nyerinya adalah 7.93 dengan standar deviasi 1.709 dan standar eror 0.441. Berdasarkan data tabel di atas dengan menggunakan SPSS.15 uji Independent sample t-test diperoleh nilai Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.000. terdapat perbedaan skala nyeri, pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibanding dengan bayi yang tidak diberi perlakuan hasil pengukuran tersebut diukur dengan skala nyeri FLACC. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Usia responden dalam penelitian ini pada rentang 0-12 bulan. Responden terbanyak dalam penelitian ini 9 bulan pada kelompok intervensi sebanyak 4 orang (26,7%) dan pada kelompok kontrol 5 bulan sebanyak 5 orang (33,3%). Usia merupakan variable yang penting dalam mempengaruhi nyeri pada individu. Anak yang masih kecil sulit menginterpretasikan nyeri dan prosedur yang dapat menyebabkan nyeri itu timbul. Anak kecil belum bisa meengungkapkan kata-kata dan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan secara verbal, tingkat perkembangan akan sejalan dengan seiringnya pertambahan usia, sehingga dengan bertambahnya usia toleransi terhadap nyeri akan meningkat. Pada saat tindakan penyuntikan imunisasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan respon nyeri saat penyuntikan imunisasi. Intervensi pemberian ASI efektif dapat menurunkan nyeri pada saat penyuntikan imunisasi berbagai tingkat umur bayi sampai dengan 12 bulan (Prasetyo (2010) dalam Ismanto (2010). Responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada perempuan, pada kelompok intervensi berjumlah 8 orang (53,3%) dan kelompok kontrol berjumlah 10 orang (66,7%). Responden perempuan pada kelompok perlakuan berjumlah 7 orang (46,7%) dan kelompok kontrol berjumlah 5 orang (33,3%). Penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih

(2009) menjelaskan bahwa perbedaan respon nyeri tidak ditentukan oleh jenis imunisasi yang diterima oleh bayi. Dalam penelitian ini tidak ada pengaruh antara jenis kelamin terhadap respon nyeri bayi. Hal ini berdasarkan tori Potter & Perry (2006) yang mengatakan bahwa toleransi nyeri sejak lama telah menjadi subjek penelitian yang melibatkan pria dan wanita, akan tetapi toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh beberapa faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu tanpa memperhatikan jenis kelamin. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri adalah (1) faktor fisiologis seperti usia, jenis kelamin, kelelahan dan fungsi neurologis. (2) faktor sosial seperti perhatian klien, pengalaman sebelumnya dan dukungan keluarga. (3) faktor spiritual. (4) faktor psikologis seperti kecemasan, pola koping. (5) faktor budaya seperti makna nyeri dan budaya yang dianut. Sebagian besar jenis imunisasi pada kelompok intervensi adalah campak yang berjumlah 5 orang (33,3%) dan kelompok kontrol adalah DPT kombo berjumlah 7 orang (46,7%). Jenis imunisasi dipengaruhi oleh bebagai faktor antara lain: volume vaksin, ukuran diameter jarum dan tempat penyuntikan setiap jenis imunisasi berbeda yang didapatkan oleh setiap bayi. Selain itu, petugas imunisasi yang melakukan penyuntikan tidak melakukan komunikasi terapeutik dengan benar, walaupun bayi tersebut tidak bisa mengerti selayaknya orang dewasa dan menerapkan dengan benar. Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian Rahayuningsih (2009) yang menunjukkan bahwa perbedaan respon bayi tidak ditentukan oleh perbedaan jenis imunisasi yang diterima oleh bayi. 2. Perbedaan Respon Nyeri Bayi Kelompok Intervensi dan Kontrol Pengukuran respon nyeri pada bayi dalam penelitian ini menggunakan skala nyeri FLACC, respon nyeri bayi yang diukur ketika dilakukan penyuntikan imunisasi menggunakan skala nyeri FLACC menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara 2 kelompok penelitian, yaitu kelompok intervensi dan kontrol, rata-rata respon nyeri pada bayi (intervensi) lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan perlakuan (kontrol) pada saat penyuntikan imunisasi.

Responden dalam penelitian ini adalah bayi yang berumur 0-12 bulan yang dilakukan penyuntikan imunisasi di puskesmas kasihan 2 bantul DIY. Sample dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pada penelitian ini setiap bayi baik yang termasuk kelompok intervensi maupun kontrol diukur respon nyerinya dengan menggunankan alat ukur skala nyeri FLACC saat penyuntikan imunisasi, respon tertinggi pada kelompok intervensi adalah 8, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 10. Hasil skala nyeri yang dihasilkan kelompok intervensi dari penelitian ini tidak jauh beda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2009), dimana skalanyeri tertinggi untuk kelompok intervensi adalah 8. Walaupun berbeda intervensi yang dibandingkan dapat disimpulkan bahwa ASI mempunyai efek positif terhadap penurunan nyeri pada bayi yang dilakukan penyuntikan imunisasi dan juga sebagai salah satu teknik pengalihan nyeri khususnya pada bayi meminimalkan trauma akibat penyuntikan yang dilakukan pada bayi tersebut, hal ini berkaitan dengan asuhan atraumatic care agar bayi merasa aman dan nyaman serta mengurangi dampak psikologis ketika mendapatkan tindakan (Hidayat, 2005). Potter & Perry (2006) menjelaskan bahwa alur saraf desenden mempunyai aktivitas melepaskan opiat endogen, seperti endorphin dan dinorfin suatu pembuluh nyeri alami yang berasal dari dalam tubuh. Di dalam ASI mengandung larutan manis, yaitu laktosa merupakan gula susu yang terdapat dalam kandungan ASI (Prasetyono, 2010). Rasa manis mempunyai pengaruh terhadap respon nyeri, hal ini terjadi karena larutan manis dalam ASI yaitu laktosa dapat menginduksi jalur opioid endogen yang dapat menyebabkan transmisi nyeri yang dirasakan tidak sampai menuju otak untuk dipersepsikan sehingga sensasi nyeri tadak akan dirasakan bayi pada saat penyuntikan imunisasi. Prasetyo (2010) menjelaskan bahwa terdapat berbagai tindakan yang dapat dilakukan perawat untuk mengurangi nyeri yang diderita anak, tindakantindakan tersebut adalah tindakan nonfarmakologis seperti pemberian ASI dan

tindakan farmakologi seperti pemberian topical anastesi, dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa ASI berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada bayi yang dilakukan penyuntikan imunisasi. Menurut Supartini (2004) dengan memberikan ASI maka kebutuhan psikologis anak akan terpenuhi sekaligus karena saat memberikan ASI pelukan dan dekapan ibu kepada bayi dapat memberikan rasa nyaman dan hangat. Dengan memenuhi kebutuhan bayi akan terasa nyaman dengan melalui pemberian ASI, hal ini akan menimbulkan ikatan batin antara ibu dan bayi. Menurut Scehcther et, al. (2007) dalam Ismanto (2010) pemilihan tempat penyuntikan dapat mempengaruhi respon nyeri imunisasi. Pemilihan di tempat anterolateral thigh (vastus lateralis/paha) untuk bayi dapat menurunkan respon nyeri akibat imunisasi. Hai itu karena uasnya massa otot dan kurangnya susunan saraf pusat. Pada masa bayi, aktivitas gerak lebih banyak pada daerah lengan atau tangan. Selain itu juga, si bayi ini belajar merangkak sehingga tangan banyak bergerak. Adanya pengaruh di tempat penyuntikan vastus lateralis dapat disebabkan karena kurangnya pergerakan pada bayi saat dilakukan penyuntikan di daerah vastus lateralis. 3. Pengaruh Breastfeeding Terhadap Penurunan Nyeri pada Bayi yang Dilakukan Imunisasi di Puskesmas Kasihan 2 Yogyakarta Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan Breasfeeding terhadap penurunan nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Kasihan 2 Yogyakarta. Hasil uji statistik Independent Sample t- Test didapatkan nilai p=0.000. terdapat perbedaan skala nyeri, pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibanding dengan bayi yang tidak diberi perlakuan hasil pengukuran tersebut diukur dengan skala nyeri FLACC dengan rata-rata skala nyeri pada kelompok intervensi adalah 4.53, pada kelompok kontrol rata-rata skala nyeri adalah 7.93. Banyak manfaat yang didapatkan pada saat menyusui, selain rasa manis yang dapat menginduksi opioid endogen, menyusui juga berpengaruh terhadap respon nyeri karena adanya kontak badan antara bayi dan ibu

sehingga bayi merasa nyaman dan terlindungi. Pada usia 0-12 bulan fase perkembangan bayi berada dalam fase oral, dimana segala kesenangan berpusat di mulutnya. Sehingga pada saat menyusui, rasa nyeri yang dialami ketika imunisasi akan teralihkan dan terpusat pada oral activity. Hasil penelitian ini dikuatkan oleh teori Potter & Perry (2010) bahwa upaya untuk menangani nyeri pada bayi yaitu dengan teknik manajemen nyeri salah satunya dengan teknik distraksi. Teknik manajemen nyeri dengan mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain salah satunya dengan pemberian ASI. Fase pekembangan menurut teori Psikoseksual Freud pada masa bayi adalah fase oral, dimana pada fase ini bayi akan mendapatkan kepuasan melalui rangsangan ataupun stimulus yang berpusat pada mulut, seperti menghisap, mengigit. Strategi penurunan nyeri pada bayi yaitu menggunakan tehnik pemberian ASI sebelum dilakukan imunisasi, karena hal ini sesuai dengan pekembangan pada bayi yaitu fase oral. Selain aman, pemberian ASI juga dapat meningkatkan hubungan antara ibu-bayi. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2009) yang bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ASI terhadap respon nyeri pada bayi yang dilakukan penyuntikan imunisasi dengan membandingkan antara kelompok intervensi dan kontrol didapatkan hasil skala nyeri terendah pada kelompok intervensi 0 dan tertinggi 8, sedangkan pada kelompok kontrol terendah 0 dan tertinggi 9. Penelitian yang dilakukan oleh Devaera, Gunardi dan Budiman (2007) tentang Larutan Glukosa Oral sebagai obat analgesik pada pengambilan darah tumit bayi baru lahir: uji acak tersamar ganda, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian 0.5 ml larutan glukosa 30% per oral 2 menit sebelum pengambilan darah tumit bayi baru lahir dapat mengurangi nyeri. Menurut penelitian Ismanto (2010) tentang Studi Komparatif Pemberian ASI dan Topikal Anastesi Terhadap Respon Nyeri Imunisasi pada Bayi di Puskesmas Bahu Manado, hasil penelitian menunjukkan bahwa respon nyeri pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan dengan dengan

bayi yang diberi topikal anastesi p=0.000. Penelitian ini merekomendasikan ASI dapat digunakan sebagai teknik penurunan respon nyeri pada bayi. KESIMPULAN DAN SARAN Pemberian ASI pada bayi yang dilakukan imunisasi dapat menurunkan nyeri diukur dengan skala nyeri FLACC (p=0.000), pada saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dari pada bayi yang tidak diberi ASI. Selain itu ASI dapat digunakan sebagai teknik penurunan respon nyeri nonfarmakologi pada bayi yang dilakukan penyuntikan imunisasi. RUJUKAN Arif N, (2009). ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta, Media Pressindo. Curry, et al., (2012). Effectiveness of Oral Sucrose for Pain Management in Infant during Immunization. Pain Management Nursing, Vol 13, no 3 (September), 2012: pp 139-149. Department Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Gerakan imunisasi Nasional Universal Child Immunization 2010-2014. Jakarta. Devaera, et al., (2007). Larutan Glukosa Oral Sebagai Analgesik Pada Pengambilan Darah Tumit Bayi Baru Lahir: Uji Klinis Acak Tersamar Ganda. Seri Pediatric, Vol 9, no. 2, agustus 2007. Dinkes Kabupaten Bantul, (2012). Diakses tanggal 31 juli 2013. http://puskesmas.bantulkab.go.id/kasihan2/gambaran-umum-2/ Dynamics, L. Road, M. Waverley. (2011). Common Reaction to Vaccines. http://docs.health.vic.gov.au/docs/doc/5e2866ae5cdbcb1eca2579 06001704F5/$FILE/Indonesian.pdf, diakses tanggal 6 April 6, 2013 Hadinegoro, R.S, (2011). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Badan Penerbit IDAI. Hidayat, A.A, (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta, Salemba Medika. Hidayat, A.A, (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta, Salemba Medika. Ismanto, Y.A. (2010). Studi Komparatif Pemberian ASI dan Topikal Anastesi Terhadap Respon Nyeri Imunisasi Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Manado. Diakses dari http://lontar.ui.ac.id pada tanggal 12-12-2012. Judha, M. Sudarti. Fauziah, A. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Yogyakarta, Nuha Medika. Kristiyanasari, W, (2009). ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta, Nuha Medika. NANDA International. (2011). Diagnose Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta. EGC. Nursalam, (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta, Salemba Medika.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan edisi ke 7. Jakarta, Salemba Medika. Potter & Perry, (2006). Fundamental Keperawatan edisi ke 4. Jakarta, EGC. Proverawati & Rahmawati. (2010). Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta. Nuha Medika. Prasetyo, N.S. (2010). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta, Graha Ilmu. Prasetyono, D. S. (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta, Diva Press. Rahayuningsih. (2009). Efektifitas Pemberian ASI Terhadap Tingkat Nyeri dan Lama Tangisan Bayi Saat Penyuntikan Imunisasi di Kota Depok Tahun 2009. Universitas Indonesia. Depok. Diakses 19-02-2013 dari http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/ Roesli. U. (2009). Seri I Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta. Trubus Agriwidya. Rudolph. Abraham. (2006). Buku ajar pediatric. Jakarta. EGC. Smeltzer & Bare. (2005). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8. Jakarta.EGC. Sumaryani, S. (2012). Petunjuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Naskah Publikasi dan Poster Penelitian. Yogyakarta, Grafina. Susika, (2007). Pengaruh pemberian ASI terhadap kejadian ISPA pada Batita di Unit Rawat Jalan Anak PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Kepeerawatan Anak. Jakarta. EGC. Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Wilkenstien,M.L., Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Pediatrik edisi 6. Jakarta. EGC.