BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2. berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. segenap bangsa Indonesia, karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam. pengetahuan adalah hak bagi setiap orang beriman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah memberikan dorongan agar manusia menuntut ilmu, itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar seseorang untuk mengubah dan mengarahkan sikap dan kepribadian serta kemampuan seseorang kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud dengan baik, diperlukan keterkaitan berbagai pihak, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Berhasil tidaknya pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah Indonesia selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan baik kualitas maupun kuantitas. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam ilmu Pengetahuan dan teknologi sangat berkaitan dengan sumber daya manusia, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mantap. Dalam meningkatkan pendidikan 1 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara Bandung, 2003), h. 4.

sumber daya manusia dilakukan melalui proses pendidikan. Proses pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah (formal) dan pendidikan luar sekolah (non formal). Madrasah Aliyah merupakan salah satu jenjang pendidikan sekolah menengah yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat berperan penting. Karena itu matematika bergelar queen of science yaitu sebagai ratu, ia melayani raja (dalam hal science). Ini dapat diartikan bahwa semua pengetahuan memerlukan matematika. Bahkan jatuh bangunnya suatu negara, dewasa ini terkandung dari kemajuannya di bidang matematika. 2 Untuk mencapai hasil maksimal maka langkah pertama yang sebaiknya dilakukan khususnya bagi siswa adalah mempelajari metode, teknik, kemahiran atau cara belajar yang baik, berencana dan efisien. Namun demikian setiap siswa mempunyai cara belajar sendiri-sendiri. Cara belajar itu bersifat individual, artinya bergantung kepada masing-masing orang (siswa) itu sendiri. Karena cara belajar memerlukan waktu, metode dan tempat yang tentu saja berbeda-beda antara seorang siswa dengan siswa lainnya. Adapun ayat al-qur an yang berhubungan dengan ilmu hitung menghitung, salah satunya terdapat pada surah al-baqarah : 261 م ث ل ال ذ ين ي ن ف ق ون أ م و ا ل م ف س ب يل اهلل ك م ث ل ح ب ة أ ن ب ت ت س ب ع س ن اب ل ف ك ل س ن ب ل ة م ائ ة ح ب ة و اهلل ي ض اع ف ل م ن ي ش اء و اهلل و اس ع ع ل يم. h. 172 2 Jujun S. Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001),

Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa ilmu matematika itu tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika yang dipelajari di sekolah diberikan secara bertahap dan berjenjang sesuai dengan perkembangan mental dan intelektual anak disebut juga matematika sekolah. Untuk peningkatan kualitas pengajaran matematika, maka materi yang akan diberikan harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk itu diperlukan suatu pengajaran yang sungguh-sungguh agar konsep yang akan diajarkan benar-benar dipahami. Matematika yang diberikan pada jenjang sekolah menengah diharapkan dapat menata nalar anak didik dan menjadi dasar pembentukan sikap, serta menjadikannya terampil dalam penerapan matematika tersebut. Matematika yang diajarkan pada anak didik juga berperan penting yaitu sarana berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman serta sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Pada Madrasah Aliyah ruang lingkup materi pelajaran matematika terbagi dalam lima bagian yaitu aljabar, geometri. aritmatika, trigonometri dan kalkulus. Pada bagian aljabar terdapat pokok bahasan persamaan kuadrat yang disajikan di kelas X semester 1. Adapun salah satu cara yang digunakan untuk menentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut adalah dengan faktorisasi. Pokok bahasan ini sangat berperan dalam mempelajari matematika pada bagian-bagian yang lain dan lanjutan, misalnya pada pokok bahasan irisan kerucut yang

disajikan di kelas III semester I, terdiri dari lingkaran, parabola, elips dan hiperbola yang merupakan persamaan-persamaan dalam bentuk kuadrat. Selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jahidah dalam skripsinya yang berjudul Kemampuan Menyelesaikan Persamaan Kuadrat Siswa Kelas X MAN I Banjarmasin Tahun Pelajaran 2003/2004 diperlihatkan bahwa secara keseluruhan siswa belum mampu menyelesaikan persamaan kuadrat. Kemudian Fitriawaty dalam skripsinya yang berjudul Kemampuan Menyelesaikan Persamaan Kuadrat Pada Siswa Kelas IX Semester II Madrasah Tsanawiyah Raudhatusysyubban Sungai Lulut Banjarmasin Tahun Pelajaran 2005/2006 disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa belum mampu menyelesaikan persamaan kuadrat. Adapun letak perbedaan antara penelitian Jahidah, Fitriawaty dengan masalah yang akan penulis teliti adalah penelitian Jahidah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri, sedangkan Fitriawaty mengadakan penelitian di MadrasahTsanawiyah Negeri. Adapun topik dalam penelitian Jahidah dan Fitriawaty sama-sama membahas tentang menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna dan dengan menggunakan rumus abc. Sedangkan penulis sendiri melakukan penelitian di MAN I Marabahan dan membatasi pada topik menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi. Selain itu berdasarkan observasi awal, penulis mendapatkan informasi dari beberapa siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri I Marabahan yang menyatakan kesulitan dalam menyelesaikan soal persamaan kuadrat, namun

belum teridentifikasi dengan jelas, sehingga penulis tertarik untuk menemukan identifikasi yang jelas. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh yang akan dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT DENGAN FAKTORISASI SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI I MARABAHAN. B. Definisi Operasional Untuk menghindari adanya kesalahpahaman tentang judul di atas, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah agar sesuai dengan maksud pembahasan, terutama mengenai sasaran yang menjadi topik pembahasan. 1. Kemampuan Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan atau dengan pengertian lain adalah kuasa (sanggup, biasa) melakukan sesuatu. 3 Adapun kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecakapan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan kuadrat dengan faktorisasi, yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria kualifikasi yang dibuat sesuai dengan skor yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) di MAN I Marabahan apabila siswa telah mencapai skor 67% maka siswa dianggap mampu. 3 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), h. 628.

2. Persamaan Kuadrat Persamaan kuadrat merupakan bentuk persamaan dimana pangkat tertinggi dari peubah/variabelnya adalah dua dan koefisiennya tidak nol. 3. Faktorisasi Faktorisasi merupakan proses penguraian suatu bilangan atau faktorfaktornya. Jadi yang dimaksud dengan judul di atas adalah suatu penelitian tentang bagaimana kesanggupan dan ketelitian siswa kelas X MAN I Marabahan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi dengan faktorisasi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapatlah dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu : 1. Bagaimana kemampuan menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi pada siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri I Marabahan? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas X MAN I Marabahan menyelesaikan soal-soal persamaan kuadrat dengan faktorisasi?

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Kemampuan menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri I Marabahan. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas X MAN I Marabahan menyelesaikan soal-soal persamaan kuadrat. E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna untuk : 1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat penelitian untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi. 2. Sebagai bahan informasi, pertimbangan dan pokok pikiran bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan matematika. 3. Sebagai motivator bagi siswa untuk meningkatkan kemampuannya khususnya dalam memahami materi persamaan kuadrat. 4. Sebagai informasi awal bagi peneliti apabila nantinya melakukan penelitian yang serupa untuk memperdalam penelitian ini. 5. Bagi perguruan tinggi sebagai khasanah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

F. Alasan Memilih Judul Adapun alasan yang mendasari penulis sehingga tertarik untuk mengadakan penelitian ini adalah : 1. Mengingat mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus diikuti oleh siswa. 2. Penulis ingin mengetahui kemampuan menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi oleh siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri 1 Marabahan. 3. Untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh saudari Jahidah yang berjudul Kemampuan Menyelesaikan Persamaan Kuadrat Siswa Kelas X MAN I Banjarmasin Tahun Ajaran 2003/2004 dan saudari Fitriawaty yang berjudul Kemampuan Menyelesaikan Persamaan Kuadrat Pada Siswa Kelas IX Semester II MTs Raudhatusysyubban Sungai Lulut Banjarmasin Tahun Pelajaran 2005/2006. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami, pembahasan ini maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, alas an memilih judul, sistematika penulisan.

Bab II Landasan teoritis, yang meliputi pengertian belajar matematika, tujuan pembelajaran matematika di sekolah menengah atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), kurikulum Madrasah Aliyah Negeri 1 Marabahan, persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi. Bab III metode penelitian yang berisikan subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, instrument penelitian, desain pengukuran, teknik dan analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan hasil penelitian yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, hasil uji coba tes, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, yang berisikan simpulan dan saran.