TAHUN : 2006 NOMOR : 04

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 32 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 94 TAHUN 2016

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 5

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PARKIR PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN JARINGAN TRAYEK DALAM WILAYAH KOTA KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 31 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK. 75/AJ.601/DRJD/2003. Tentang PENYELENGGARAAN POOL DAN AGEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO)

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 26

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERIAN SURAT IZIN KERJA (SIK) DI TERMINAL BUS KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 17 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 1994

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PARKIR PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 402 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUB UNIT PENGELOLAAN TERMINAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) TERMINAL DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa Pembentukan dan Susunan Organisasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung telah ditetapkan dengan Keputusan Walikota Bandung Nomor 500 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah untuk pertama kali dengan Keputusan Walikota Bandung Nomor 1550 Tahun 2003; b. bahwa sehubungan dengan beban tugas dan rentang kendali dalam pengelolaan terminal pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Dinas Perhubungan Kota Bandung relatif besar, dipandang perlu dibentuk Sub Unit Pengelolaan Terminal pada Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Terminal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Bandung tentang Pembentukan Sub Unit Pengelolaan Terminal pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Dinas Perhubungan Kota Bandung; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 3. Undang-undang Nomorm 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaran Bermotor di Jalan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas di Jalan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 12. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Perhubungan di Kota Bandung; 14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pungutan Daerah di Bidang Perhubungan; 15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kota Bandung Tahun 2004-2008; 16. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2005 tentang Penundaan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 dan 19 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; Memperhatikan : 1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan; 2. Keputusan Walikota Bandung Nomor 500 Tahun 2000 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Walikota Bandung Nomor 1550 Tahun 2003; 3. Keputusan Walikota Bandung Nomor 1714 Tahun 2002 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Perhubungan di Kota Bandung; 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BADNUNG TENTANG PEMBENTUKAN SUB UNIT PENGELOLAAN TERMINAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) TERMINAL DINAS PERHUBUANGAN KOTA BANDUNG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kota Bandung. 2. Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal yang selanjutnya disingkat UPTD Terminal adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal pada Dinas Perhubungan Kota Bandung. 3. Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan intra dan atau roda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. 4. Sub Unit Pengelolaan Terminal adalah pengelola terminal pada UPTD Terminal. 5. Kepala Sub Unit Pengelolaan Terminal yang selanjutnya disebut Kepala Terminal adalah kepala Sub Unit Pengelolaan Terminal pada UPTD Terminal. 6. Kepala Urusan adalah Kepala Urusan pada Sub Unit Pengelolaan Terminal. BAB II TIPE DAN FUNGSI TERMINAL PENUMPANG Pasal 2 (1) Tipe terminal penumpang terdiri dari : a. Terminal Penumpang Tipe A; b. Terminal Penumpang Tipe B; c. Terminal Penumpang Tipe C. (2) Terminal penumpang Tipe A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaaan. 3

(3) Terminal Penumpang B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, berfungsi melayani kendaraan umum angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pendesaan. (4) Terminal penumpang Tipe C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan. BAB III DAERAH KEWENANGAN TERMINAL Pasal 3 Daerah kewenangan terminal penumpang terdiri dari : a. Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang diperuntukan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal; b. Daerah pengawasan terminal, merupakan daerah di luar daerah lingkungan kerja terminal, yang diawasi oleh petugas terminal untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal. BAB IV PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN BIDANG TUGAS PEMIMPIN UNSUR ORGANISASI Bagian Pertama Pembentukan Pasal 4 Dengan Peraturan ini dibentuk Organisasi Sub Unit Pengelolaan Terminal pada UPTD Terminal yang terdiri dari : a. Sub Unit Pengelolaan Terminal Tipe A; b. Sub Unit Pengelolaan Terminal Tipe B; c. Sub Unit Pengelolaan Terminal Tipe C. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 5 (1) Organisasi Sub Unit Pengelolaan Terminal adalah unsur pelaksana di bidang penyelenggaraan terminal. (2) Organisasi Sub Unit Pengelolaan Terminal dipimpin oleh seorang kepala Terminal yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala UPTD Terminal. 4

Bagian Ketiga Tugas Pokok Pasal 6 Organisasi Sub Unit Pengelolaan Terminal mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD Terminal dalam melaksanakan sebagaian tugas UPTD Terminal di bidang Penyelenggaraan Terminal. Bagian Keempat Fungsi Pasal 7 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Organisasi Sub Unit Pengelolaan Terminal mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pengelolaan terminal; b. pemeliharaan terminal; c. penertiban terminal. Bagian Kelima Susunan Organisasi Pasal 8 (1) Susunan Organisasi Pengelolaan Terminal Tipe A, terdiri dari : a. Kepala Terminal; b. Urusan Pengawasan dan Pengendalian Operasional; c. Urusan Administrasi; d. Urusan Retribusi; e. Urusan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3). (2) Susunan Organisasi Pengelolaan Terminal Tipe B, terdiri dari : a. Kepala Terminal; b. Urusan Pengawasan dan Pengendalian Operasional dan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3); c. Urusan Administrasi; d. Urusan Retribusi; (3) Susunan Organisasi Pengelolaan Terminal Tipe C, terdiri dari : a. Kepala Terminal; b. Urusan Pengawasan dan Pengendalian Operasional dan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3); c. Urusan Administrasi dan Retribusi. (4) Bagan Struktur Organisasi Sub Unit Pengelolaan Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) tercantum dalam lampiran I, II dan III. 5

BAB V BIDANG TUGAS PEMIMPIN UNSUR ORGANISASI Bagian Pertama Pengelola Terminal Tipe A Paragraf 1 Kepala Terminal Pasal 9 Kepala Terminal, mempunyai tugas : a. memberi arahan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas para pegawai di terminal dan pegawai dari unit lain yang bertugas di lingkungan terminalnya sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk melaksanakan perjalanan kendaraan umum sesuai peraturan yang berlaku; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mengarahkan dan mengusulkan penggunaan prasarana diterminalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku; d. melaporkan dan menyampaikan usulan kepada pimpinan secara hirarkis mengenai hal-hal yang dihadapi di luar kemampuan dan kewenangan terminalnya; e. mengadakan evaluasi dan perbaikan secara bersama dengan pegawai di terminalnya dan unit lain yang terkait, atas hasil pelaksanaan pelayanan angkutan penumpang; f. atas petunjuk kepala UPTD melaksanakan koordinasi dengan unit intern dan instansi luas dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan di terminalnya; g. melakukan evaluasi dan optimalisasi terminal melalui pengaturan jalur-jalur pemberangkatan dan kedatangan bus, pengaturan jalur lintas bus, pemisahan jalur angkutan umum, penataan jam pemberangkatan pada masing-masing jalur, dan penataan lay out terminal sedemikian rupa sehingga penggunaan daerah manfaat terminal dapat dilakukan seoptimal mungkin; h. mengatur jalur pada pelataran menurut rute/jurusan dengan melakukan invetarisasi luas pelantaran terminal dan penataan terminal; i. mengatur pemberangkatan menurut jadwalnya; j. melakukan pencatatan jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk terminal; k. menyajikan daftar trayek dan tarif; 6

l. memantau pelaksanaan tarif angkutan; m. melakukan pemungutan jasa terminal; n. menjaga dan memelihara K-3 di terminal. Paragraf 2 Kepala Urusan Pengawasan dan Pengendalian Operasional Pasal 10 Kepala Urusan Pengawasan dan Pengendalian, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan pengawasan dan pengendalian sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; d. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya; f. kegiatan pelaksanaan operasional terminal meliputi pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal, pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan, pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum menurut jadwal yang telah ditetapkan, pemberitahuan tentang pemberangkatan kendaraan kepada penumpang, pengaturan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal, pencatatan dan pelaporan pelanggaran, dan pencatatan jumlah kendaraan penumpang yang datang dan berangkat; g. kegiatan pengawasan operasional terminal meliputi pengawasan terhadap tarif angkutan, kelaikan jalan kendaraan yang dioperasikan, kapasitas muatan yang diijinkan, pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan dan pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan peruntukannya; h. penertiban calon penumpang yangkeluar dan/atau masuk daerah dengan peruntukannya, penertiban terminal dari gabungan pedagang asongan, pengemis, dan calo serta penertiban terminal dari gangguan keamanan. Paragraf 3 Kepala Uruasan Administrasi Pasal 11 Kepala Urusan Administrasi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan administrasi sesuai program kerja yang telah ditetapkan; 7

b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; d. memantau, mengatur dan mengendalikan tugas pelaksanaan oeprasional administrasi terminal; e. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 4 Kepala Urusan Retribusi Pasal 12 Kepala Urusan Retribusi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan retribusi sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk kepada bawahan; c. memantau, mengatur dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan operasional terminal yang meliputi pemungutan jasa penggunaan tempat parkir kendaraan (emplasement) untuk menaikan dan menurunkan penumpang, jasa pelayanan penumpang angkutan umum, jasa penggunaan fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraan angkutan umum penumpang dan jasa hasil pelayanan lainnya; d. menyetorkan hasil pungutan jasa terminal kepada kasir penerimaan sesuai peraturan yang berlaku; e. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 8

Paragraf 5 Kepala Urusan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan Pasal 13 Kepala Urusan Ketertiban, Kebersihan dan keindahan (K3), mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk kepada bawahan; c. memantau, mengatur dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan operasional terminal yang meliputi pemeliharaan kondisi dan kebersihan bangunan dan pelataran terminal, perawatan rambu dan marka dan papan informasi, perawatan saluran air, perawatan instalasi listrik dan lampu penerangan, perawatan alat komunikasi, perawatan sistem hidran dan alat pemadam kebakaran, penertiban terminal terhadap kegiatan yang mengganggu; d. memaraf atau menanda tangani naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan terminal di bidang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; e. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Pengelola Terminal Tipe B Paragraf 1 Kepala Terminal Pasal 14 a. memberi arahan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas para pegawai di terminal dan pegawai dari unit lain yang bertugas di lingkungan terminalnya sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk melaksanakan perjalanan kendaraan umum sesuai peraturan yang berlaku; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mengarahkan dan mengusulkan penggunaan prasarana diterminalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku; 9

d. melaporkan dan menyampaikan usulan kepada pimpinan secara hirarkis mengenai hal-hal yang dihadapi di luar kemampuan dan kewenangan terminalnya; e. mengadakan evaluasi dan perbaikan secara bersama dengan pegawai di terminalnya dan unit lain yang terkait, atas hasil pelaksanaan pelayanan angkutan penumpang; f. atas petunjuk kepala UPTD melaksanakan koordinasi dengan unit intern dan instansi luas dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan di terminalnya; g. melakukan evaluasi dan optimalisasi terminal melalui pengaturan jalur-jalur pemberangkatan dan kedatangan bus, pengaturan jalur lintas bus, pemisahan jalur angkutan umum, penataan jam pemberangkatan pada masing-masing jalur, dan penataan lay out terminal sedemikian rupa sehingga penggunaan daerah manfaat terminal dapat dilakukan seoptimal mungkin; h. mengatur jalur pada pelataran menurut rute/jurusan dengan melakukan invetarisasi luas pelantaran terminal dan penataan terminal; i. mengatur pemberangkatan menurut jadwalnya; j. melakukan pencatatan jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk terminal; k. menyajikan daftar trayek dan tarif; l. memantau pelaksanaan tarif angkutan; m. melakukan pemungutan jasa terminal; n. menjaga dan memelihara K-3 di terminal. Paragraf 2 Kepala Urusan Pengawasan dan Pengendalian Operasional, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan Pasal 15 Kepala Urusan Pengawasan dan Pengendalian, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan pengawasan dan pengendalian sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; 10

d. kegiatan pelaksanaan operasional terminal meliputi pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal, pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan, pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum menurut jadwal yang telah ditetapkan, pemberitahuan tentang pemberangkatan kendaraan kepada penumpang, pengaturan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal, pencatatan dan pelaporan pelanggaran, dan pencatatan jumlah kendaraan penumpang yang datang dan berangkat; e. kegiatan pengawasan operasional terminal meliputi pengawasan terhadap tarif angkutan, kelaikan jalan kendaraan yang dioperasikan, kapasitas muatan yang diijinkan, pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan dan pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan peruntukannya; f. penertiban calon penumpang yangkeluar dan/atau masuk daerah dengan peruntukannya, penertiban terminal dari gabungan pedagang asongan, pengemis, dan calo serta penertiban terminal dari gangguan keamanan. g. menyusun rencana kerja urusan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) sesuai program kerja yang telah ditetapkan; h. mendistribusikan dan memberi petunjuk kepada bawahan; i. memantau, mengatur dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan operasional terminal yang meliputi pemeliharaan kondisi dan kebersihan bangunan dan pelataran terminal, perawatan rambu dan marka dan papan informasi, perawatan saluran air, perawatan instalasi listrik dan lampu penerangan, perawatan alat komunikasi, perawatan sistem hidran dan alat pemadam kebakaran, penertiban terminal terhadap kegiatan yang mengganggu; j. memaraf atau menanda tangani naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan terminal di bidang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; k. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Kepala Urusan Administrasi Pasal 16 Kepala Urusan Administrasi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan administrasi sesuai program kerja yang telah ditetapkan; 11

b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; d. memantau, mengatur dan mengendalikan tugas pelaksanaan oeprasional administrasi terminal; e. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 4 Kepala Urusan Retribusi Pasal 17 Kepala Urusan Retribusi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan retribusi sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk kepada bawahan; c. memantau, mengatur dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan operasional terminal yang meliputi pemungutan jasa penggunaan tempat parkir kendaraan (emplasement) untuk menaikan dan menurunkan penumpang, jasa pelayanan penumpang angkutan umum, jasa penggunaan fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraan angkutan umum penumpang dan jasa hasil pelayanan lainnya; d. menyetorkan hasil pungutan jasa terminal kepada kasir penerimaan sesuai peraturan yang berlaku; e. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 12

Bagian Kedua Pengelola Terminal Tipe C Paragraf 1 Kepala Terminal Pasal 18 a. memberi arahan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas para pegawai di terminal dan pegawai dari unit lain yang bertugas di lingkungan terminalnya sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk melaksanakan perjalanan kendaraan umum sesuai peraturan yang berlaku; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mengarahkan dan mengusulkan penggunaan prasarana diterminalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku; d. melaporkan dan menyampaikan usulan kepada pimpinan secara hirarkis mengenai hal-hal yang dihadapi di luar kemampuan dan kewenangan terminalnya; e. mengadakan evaluasi dan perbaikan secara bersama dengan pegawai di terminalnya dan unit lain yang terkait, atas hasil pelaksanaan pelayanan angkutan penumpang; f. atas petunjuk kepala UPTD melaksanakan koordinasi dengan unit intern dan instansi luas dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan di terminalnya; g. melakukan evaluasi dan optimalisasi terminal melalui pengaturan jalur-jalur pemberangkatan dan kedatangan bus, pengaturan jalur lintas bus, pemisahan jalur angkutan umum, penataan jam pemberangkatan pada masing-masing jalur, dan penataan lay out terminal sedemikian rupa sehingga penggunaan daerah manfaat terminal dapat dilakukan seoptimal mungkin; h. mengatur jalur pada pelataran menurut rute/jurusan dengan melakukan invetarisasi luas pelantaran terminal dan penataan terminal; i. mengatur pemberangkatan menurut jadwalnya; j. melakukan pencatatan jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk terminal; k. menyajikan daftar trayek dan tarif; l. memantau pelaksanaan tarif angkutan; m. melakukan pemungutan jasa terminal; n. menjaga dan memelihara K-3 di terminal. 13

Paragraf 2 Kepala Urusan Pengawasan dan Pengendalian Operasional, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) Pasal 19 Kepala Urusan Pengawasan dan Pengendalian, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan pengawasan dan pengendalian sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; d. kegiatan pelaksanaan operasional terminal meliputi pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal, pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan, pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum menurut jadwal yang telah ditetapkan, pemberitahuan tentang pemberangkatan kendaraan kepada penumpang, pengaturan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal, pencatatan dan pelaporan pelanggaran, dan pencatatan jumlah kendaraan penumpang yang datang dan berangkat; e. kegiatan pengawasan operasional terminal meliputi pengawasan terhadap tarif angkutan, kelaikan jalan kendaraan yang dioperasikan, kapasitas muatan yang diijinkan, pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan dan pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan peruntukannya; f. penertiban calon penumpang yangkeluar dan/atau masuk daerah dengan peruntukannya, penertiban terminal dari gabungan pedagang asongan, pengemis, dan calo serta penertiban terminal dari gangguan keamanan. g. menyusun rencana kerja urusan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) sesuai program kerja yang telah ditetapkan; h. mendistribusikan dan memberi petunjuk kepada bawahan; i. memantau, mengatur dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan operasional terminal yang meliputi pemeliharaan kondisi dan kebersihan bangunan dan pelataran terminal, perawatan rambu dan marka dan papan informasi, perawatan saluran air, perawatan instalasi listrik dan lampu penerangan, perawatan alat komunikasi, perawatan sistem hidran dan alat pemadam kebakaran, penertiban terminal terhadap kegiatan yang mengganggu; j. memaraf atau menanda tangani naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan terminal di bidang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; k. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan 14

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Kepala Uruasan Administrasi dan Retribusi Pasal 16 Kepala Urusan Administrasi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja urusan administrasi sesuai program kerja yang telah ditetapkan; b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan tugas dari c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; d. memantau, mengatur dan mengendalikan tugas pelaksanaan oeprasional administrasi terminal; e. atas petunjuk Kepala Terminal melaksanakan koordinasi sesuai dengan f. menyusun rencana kerja urusan retribusi sesuai program kerja yang telah ditetapkan; g. mendistribusikan dan memberi petunjuk kepada bawahan; h. memantau, mengatur dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan operasional terminal yang meliputi pemungutan jasa penggunaan tempat parkir kendaraan (emplasement) untuk menaikan dan menurunkan penumpang, jasa pelayanan penumpang angkutan umum, jasa penggunaan fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraan angkutan umum penumpang dan jasa hasil pelayanan lainnya; i. menyetorkan hasil pungutan jasa terminal kepada kasir penerimaan sesuai peraturan yang berlaku; j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Terminal; k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 15

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka segala ketentuan yang mengatur hal yang sama dan/atau bertentangan dengan Peraturan ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 22 Peraturan ini mulai berlaku pada tangga diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bandung. Diundangkan di Bandung Pada tanggal 12 Juni 2006 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG, TTD. TJUTJU NURDIN BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2006 NOMOR 04 Ditetapkan di Bandung Pada tanggal 12 Juni 2006 WALIKOTA BANDUNG, TTD. DADA ROSADA 16