PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 06 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 13 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 2 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 2

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL, DAN MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

Tahun 1953 Nomor 9; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 352) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN KOTA SAMARINDA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 05 TAHUN 2006

BUPATI PAKPAK BHARAT

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KOTA SAMARINDA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 02 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN DANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 04 TAHUN 2005 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR TAHUN 2010 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E

WALIKOTA KOTA SURAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA PADANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 08 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR KEPADA KOPERASI, USAHA MENENGAH KECIL DAN MIKRO DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA, Menimbang : a. bahwa untuk mempercepat akselerasi / percepatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, perlu dilakukan pembinaan kepada pelaku usaha Koperasi, Usaha Menengah Kecil Mikro dalam bentuk pemberian pinjaman modal kerja bergulir ; b. bahwa untuk mendukung upaya tersebut diatas dipandang perlu mengatur tata cara, prosedur dan mekanisme pemberian dan pengembalian pinjaman modal kerja bergulir tersebut ; c. bahwa sehubungan dengan point a dan b tersebut diatas perlu dibentuk dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 9 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820) ; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3502) ; 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3611) ; 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 ; Tambahan lembaran Negara Nomor 4286) ; 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ;

2 7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400 ) ; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 9. Undangan-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) 10. peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578 ) ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah 14. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pembinaan Usaha menengah ; 15. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 03 Tahun 2001 tentang Pembentukan Lembaga Tekhnis Daerah Kota Samarinda 16. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 17 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Susunan Organisasai dan Tata Kerja Bank Perrkreditan Rakyat Kota Samarinda 17. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 01 Tahun 2008 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda Tahun Anggaran 2008. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA Dan WALIKOTA SAMARINDA MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR KEPADA KOPERASI, USAHA MENENGAH KECIL DAN MIKRO DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud : 1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Kota Samarinda dan DPRD Kota Samarinda menurut asas otonom dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Samarinda dan Perangkat Daerah Kota Samarinda sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Samarinda. 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Walikota Samarinda. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 6. Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah Kota Samarinda yang bertanggung jawab kepada Kepala daerah melalui Sekretaris Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Kota Samarinda sesuai kewenangan dan tanggung jawab berdasarkan tupoksi masing-masing. 7. Sekretaris Daerah selanjutnya disebut SEKDA adalah Sekretaris Daerah Kota Samarinda yang karena kedudukannya sebagai Pejabat pembina Pegawai Negeri Sipil di Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Kepala Daerah dalam penyusunan kebijakan dan mengkoordinasikan. 8. Kantor Koperasi Usaha kecil dan Menengah adalah Instansi tekhnis yang membidangi Koperasi Usaha kecil dan menengah Kota Samarinda. 9. Pembina adalah Walikota Samarinda. 10. Pembinaan dan Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, Dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah serta Koperasi dan dilakukan secara terarah dan terpadu serta berkesinambungan agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. 11. Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 12. Usaha Menengah Kecil dan Mikro yang selanjutnya disingkat UMKM adalah adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil. 13. Modal Kerja Bergulir adalah sejumlah uang dan atau barang/peralatan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Samarinda untuk meningkatkan kinerja usaha Koperasi dan UMKM sebagai upaya untuk menumbuhkan dunia usaha serta ekonomi kerakyatan di Kota Samarinda yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda. 14. Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutna disingkat BPR adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kota Samarinda.

4 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda. BAB II MODAL KERJA BERGULIR Pasal 2 (1) Modal Kerja Bergulir adalah Sejumlah Uang yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada Kantor Koperasi dan UKM untuk dikelola dan diberikan kepada Pelaku Koperasi, Usaha Menengah Kecil dan Mikro yang dilaksanakan secara berkala. (2) Kepala Daerah memberikan Pinjaman Modal Kerja bergulir secara bertahap sesuai Kemampuan Keuangan Daerah kepada Koperasi, UMKM yang proses penyaluran dan pengembaliannya dilakukan melalui Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat setelah terlebih dahulu melalui proses verifikasi dan Rekomendasi dari Instansi Tekhnis. (3) Modal Kerja bergulir sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). BAB III HAK DAN KEWAJIBAN INSTANSI TEKHNIS DAN PERUSDA BPR Pasal 3 (1) Instansi Tekhnis mempunyai Hak dan Kewajiban sebagai berikut : a. Berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan baik pada saat penyaluran pinjaman, pemanfaatan pinjaman serta pengembalian pinjaman; b. Melakukan pemantauan dan atau pemeriksaan kegiatan usahanya serta menerima laporan secara tertulis mengenai kegiatan usaha minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan; c. Untuk penyaluran Modal Kerja bergulir kepada Pengusaha Koperasi, UMKM melalui pertimbangan tekhnis oleh Tim Pembina dan Tim Tekhnis evaluasi dan Monitoring; d. Jasa pinjaman modal kerja bergulir selama 1 (satu) tahun ditetapkan sebesar 6 % (enam persen) atau setiap bulannya sebesar 0,5 % ( nol koma lima persen) dengan jangka waktu pinjaman antara 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan disetorkan melalui Bank Perkreditan Rakyat bersamaan dengan pokok pinjaman; e. Terhadap pemberian pinjaman modal kerja bergulir sebagaimana dimaksud Instansi Tekhnis diberikan biaya operasional pembinaan dan pengawasan serta monitoring tekhnis melalui Program Kegiatan Kantor Koperasi dan UKM, dengan besaran tidak boleh melebihi dari jumlah 6 % (enam persen) per tahun dari jumlah keseluruhan hutang yang diperhitungkan secara flate / rata.

5 (2) Perusda BPR memiliki Hak dan kewajiban : a. Menyalurkan dan menyerahkan pinjaman Modal kerja bergulir kepada Koperasi, Usaha menengah Kecil dan Mikro; b. Menerima angsuran pokok pinjaman dan jasa pinjaman setiap bulan; c. Mengadakan pencatatan serta pengadministrasian dan pembukuan secara tertib dan teratur; d. Membuat laporan tertulis secara periodik minimal satu (satu) kali dalam setiap 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian kepada Kepala Daerah mengenai perkembangan Modal Usaha bergulir yang dikelolanya. BAB IV TUJUAN PEMBERIAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR Pasal 4 (1) Pemberian bantuan pinjaman modal kerja bergulir bertujuan untuk meningkatkan Eksistensi pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan mendorong peningkatan serta memperlancar perekonomian masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) diperlukan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pemberian Bantuan pinjaman modal kerja bergulir yang diberikan kepada pelaku usaha untuk membantu pengembangan dan peningkatan produktivitas usahanya. Pasal 5 Perubahan Kebijakan pemberian Modal Kerja Bergulir sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB V PENERIMA PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR Pasal 6 Kepala Daerah melalui Instansi Tekhnis memberikan pinjaman modal kerja kepada Koperasi, dan UMKM berupa pinjaman modal kerja bergulir yang besarnya didasarkan atas pertimbangan besarnya permohonan pinjaman, kelayakan usaha, kelengkapan ijin usaha yang dimiliki, ketersediaan barang jaminan bila diperlukan dan atas persetujuan Kepala Daerah.

6 BAB VI PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENGEMBALIAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR Pasal 7 (1) Pinjaman diserahkan kepada Koperasi, UMKM secara langsung dan tunai melalui Bank Perkreditan Rakyat setelah dilakukan verifikasi oleh Instansi Tekhnis. (2) Pengembalian pinjaman sebagaimana dimaksud dalam perjanjian, dilakukan dengan cara mengangsur sebesar angsuran pinjaman pokok ditambah bunga dan jasa sesuai dengan kesepakatan / perjanjian melalui Bank Perkreditan Rakyat. BAB VII PENGGUNAAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR Pasal 8 (1) Penggunaan pinjaman oleh Koperasi, UMKM harus sesuai dengan proposal dan rencana kerja yang disetujui oleh Kepala Daerah. (2) Penggunaan pinjaman harus sesuai dengan proposal dan rencana kerja sebagaimana tertuang pada ayat (1), serta harus sesuai dengan bidang usaha yang tertuang dalam Anggaran Dasar Koperasi, UMKM. (3) Apabila Koperasi, UMKM akan menggunakan pinjaman tidak sesuai dengan proposal atau bidang usaha yang tertuang dalam Anggaran Dasar Badan Usaha, maka perubahan penggunaan tersebut terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Daerah. (4) Dalam hal Koperasi, UMKM menggunakan pinjaman tidak sesuai dengan proposal atau kegiatan usahanya tanpa persetujuan tertulis Kepala Daerah, maka Kepala Daerah dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat secara sepihak dan Koperasi, UMKM wajib mengembalikan seluruh pinjaman pokok dan bunganya yang telah diterima secara tunai melalui Bank Perkreditan Rakyat. BAB VIII PENGAWASAN DAN SANKSI Pasal 9 (1) Atas pengelolaan Pinjaman, Koperasi, UMKM wajib melaporkan kegiatan usahanya minimal 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Daerah melalui Instansi tekhnis, selama jangka waktu perjanjian dengan uraian kekayaan yang berkaitan langsung dengan perkembangan kegiatan usaha dan pemanfaatan pinjamannya.

7 (2) Apabila Koperasi, UMKM tidak memenuhi kewajibannya, maka Kepala Daerah dapat memberikan Sanksi Administrasi dan atau Pencabutan ijin sesuai dengan Ketentuan Peraturan Prundang-undangan yang berlaku. (3) Apabila diperlukan Kepala Daerah bersama Instansi tekhnis dapat melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan usaha Koperasi, UMKM. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. Pasal 11 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kota Samarinda. Ditetapkan di Samarinda pada tanggal 8 Juli 2008 WALIKOTA SAMARINDA, H. ACHMAD AMINS Diundangkan di Samarinda pada tanggal 10 Juli 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA, H. M. FADLY ILLA LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2008 NOMOR 08 SERI E NOMOR 01 Fad.Perda 08 Penyertaan Modal Ktr Koperasi dan UKM Kota Samarinda