PENGARUH PUPUK NPK PELANGI DAN PUPUK DAUN GROW TEAM M TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum L. Mill) VARIETAS PERMATA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG F1

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG F-1

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 1, Maret 2016 ISSN :

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK ORGANIK CAIR ELANG BIRU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET PB 260 (HEVEA BRASILIENSIS L.)

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

1 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman 1-8 ISSN

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L. )

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

RESPON TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

PENGARUH KOSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN LIMBAH CAIR PKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK MUTIARA 16:16:16 TERAHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS PERMATA

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET OKULASI (Hevea brasiliensis Muell.

Oleh : Bambang Supriyanto Dosen Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda

RESPON BEBERAPA VARIETAS MENTIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN AIR KELAPA TUA

BAHAN METODE PENELITIAN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mayz saccharata Sturt) VARIETAS SWEET BOY

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING VARIETAS ARIMBI (Capsicum annuum L.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK GUANO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA DUA METODE VERTIKULTUR

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SUPER ACI

Pengaruh Pemberian Pupuk Nutrisi Saputra dan Intervalnya Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutencens L)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian Pupuk Nutrisi Saputra dan Intervalnya Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutencens L)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EMPAT JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum L.) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Sangatta

PENGARUH DOSIS PUPUK DAUN MAMIGRO DAN KERAPATAN POPULASI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK CATTLEYA. Triana Kartika Santi.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

SKRIPSI PENGARUH APLIKASI UNSUR FE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN TOMAT. Oleh Aprilia Ike Nurmalasari H

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG AKIBAT PEMBERIAN PUPUK DAUN GANDASIL D DAN ZAT PENGATUR TUMBUH HARMONIK

PENGARUH PUPUK ORGANIK SUPERNASA PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKWENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN ZPT HANTU TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN BUAH NAGA DAGING SUPER MERAH (Hylocereus costaricencis).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Transkripsi:

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 PENGARUH PUPUK NPK PELANGI DAN PUPUK DAUN GROW TEAM M TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum L. Mill) VARIETAS PERMATA Nanang Saberan 1, Abdul Rahmi 2, dan Helda Syahfari 3 1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. 2 Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75234, Indonesia. herry@untag-smd.ac.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mempelajari pengaruh pupuk NPK Pelangi dan pupuk daun Grow Team M, serta interaksi mereka pada pertumbuhan dan hasil tomat, (2) untuk menemukan dosis pupuk NPK Pelangi dan konsentrasi yang tepat dan pupuk daun untuk pertumbuhan yang lebih baik dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei 2013, karena persiapan media tanam sampai tanaman dipanen. Penelitian Ini dilaksanakan di Melak Ilir Kelurahan, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menggunakan RAL dengan faktorial 4 x 4 dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk dosis NPK Pelangi (N) yang terdiri dari 4 level : ada aplikasi pupuk NPK Pelangi (n0), 125 kg ha - 1 setara dengan 1,25 g polybag - 1 (n1), 250 kg ha - 1 equals 2,50 g polybag - 1 (n2), dan 375 kg ha - 1 setara dengan 3,75 g polybag - 1 (n3). Dan faktor kedua pupuk daun Grow Team M (D) yang terdiri dari 4 level : Tanpa pupuk daun (d0), 1 ml per liter air (d1), 2 ml per liter air (d2), dan 3 ml per liter air (d3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pupuk NPK Pelangi terpengaruh sangat signifikan pada tinggi tanaman pada 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam, hari tanaman berbunga pertama, hari tanaman dipanen, jumlah buah per tanaman, berat per buah, dan bobot buah per tanaman. Buah terbaik adalah dicapai oleh 375 kg ha -1 setara dengan 3,75 g polybag -1 pengobatan (n3), yaitu 195,83 g per tanaman. Sedangkan yang paling ringan sekali tidak NPK Pelangi pengobatan pemupukan (n0) dengan hanya 120,83 g per tanaman, (2) pupuk daun Grow Team M konsentrasi semprot daun yang terkena dampak sangat signifikan terhadap tinggi tanaman pada 2, 4, dan 6 minggu setelah menabur, hari tanaman berbunga pertama, hari tanaman dipanen, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, dan bobot buah per tanaman. Buah terbaik pada perlakuan 2 ml per liter pengolahan air (d2), yaitu 192,50 g per tanaman dan yang paling tidak perpengaruh adalah dengan tidak pupuk daun perlakuan pemberian pupuk semprot (d0) dengan hanya 159,17 g per tanaman; dan (3) interaksi antara dua faktor yang mempengaruhi signifikan sampai sangat signifikan pada tinggi tanaman pada 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam dan jumlah buah per tanaman, tetapi tidak memberikan signifikan pada hari-hari pertama tanaman berbunga, hari tanaman dipanen, berat per buah, dan bobot buah per tanaman. Kata kunci : Pupuk NPK Pelangi, Pupuk Daun Grow Team M, Tomat ABSTRACT Objectives of the research were : (1) to study the effect of NPK Pelangi fertilizer abd Grow Team M foliar spray fertilizer, as well as their interaction on the growth and yield of tomato; (2) to find profer dosage of NPK Pelangi fertilizer and proper concentration of Grow Team M foliar spray fertilizer for better growth and yield of tomato. The research was carried out from January to May 2013, since preparation of growing media until crop harvested. It was held at Melak Ilir Urban Village, Melak Sub-District, West Kutai District. The Completely Randomised Design was employed for this research with factorial 4 x 4 and 4 replications. The first factor was NPK Pelangi fertilizer dosage (N) that consisted of 4 levels: no NPK Pelangi fertilizer application (n0), 125 kg ha -1 equals to 1,25 g polybag -1 (n1), 250 kg ha -1 equals to 2,50 g polybag -1 (n2), and 67

Pengaruh Pupuk NPK Pelangi Nanang Saberan 375 kg ha -1 equals to 3,75 g polybag -1 (n3). And the second factor was Grow Team M foliar spray concentration (D) that consisted of 4 levels: no Grow Team M foliar spray fertilizer application (d0), 1 ml per litre water (d1), 2 ml per litre water (d2), and 3 ml per litre water (d3). Results of the research revealed that: (1) the NPK Pelangi fertilizer affected very significantly on the plant height at 2, 4, and 6 weeks after sowing, days of crop firstly flowered, days of crop harvested, number of fruit per crop, weight per fruit, and fruit weight per crop. The weighest fruit was attained by 375 kg ha -1 equals to 3,75 g polybag -1 treatment (n3), namely 195,83 g per crop. Whereas the lightest one was by no NPK Pelangi fertilizer application treatment (n0) with only 120,83 g per crop; (2) the Grow Team M foliar spray concentration affected very significantly on the plant height at 2, 4, and 6 weeks after sowing, days of crop firstly flowered, days of crop harvested, number of fruit per crop, weight per fruit, and fruit weight per crop. The weighest fruit was attained by 2 ml per litre water treatment (d2), namely 192,50 g per crop and the lightest one was by no Grow Team M foliar spray fertilizer application treatment (d0) with only 159,17 g per crop; and (3) the interaction between those two factors affected significant until very significantly on the plant height at 2, 4, and 6 weeks after sowing and number of fruit per crop, but it did not give significant on the days of crop firstly flowered, days of crop harvested, weight per fruit, and fruit weight per crop. Keywords : NPK Pelangi Fertilizer, Grow Team M Foliar Spray Fertilizer, Tomato 1. PENDAHULUAN Tanaman pertanian sangat penting dalam kehidupan manusia karena merupakan sebagai bahan makanan, bahan baku industri dan sumber pendapatan masyarakat. Oleh karena ini pengembangan dan peningkatan sektor pertanian sangat penting. Tanaman hortikulutra khususnya sayur-sayuran mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan petani dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Tomat merupakan sayuran populer di Indonesia, buah tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas buahnya. Apabila dilihat dari rata rata produksinya tomat di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Kutai Barat pada khususnya masih rendah. Rendahnya produksi tomat tersebut disebabkan varietas yang ditanam tidak unggul, kultur teknis yang kurang baik, dan pengendalian hama dan penyakit yang kurang efisien. Untuk daerah Kutai Barat, umumnya petani masih menggunakan varietas lokal, teknik budidaya yang tidak intensif, dan tingkat kesuburan tanah yang rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dapat dilakukan dengan berbagai usaha seperti perluasan areal tanam (ekstensifikasi), rehabilitasi lahan dan peningkatan produksi tanaman per satuan luas lahan (intensifikasi) diantaranya dengan pemberian pupuk. Pemberian pupuk bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (Sarief, 1985). Salah satu jenis pupuk majemuk yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat adalah pupuk NPK Pelangi (15:15:15). Hal ini dilakukan karena pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) yang merupakan kunci utama dalam usaha budidaya tanaman tomat. Ketersedian unsur hara N, P dan K dalam tanah merupakan faktor yang sangat peting dalam pemeliharan dan peningkatan kesuburan tanah. Peran unsur N adalah untuk mendorong pertumbuhan vegetatif dan hasil tanaman, unsur P untuk mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa pembungaan dan panen, dan unsur K berfungsi untuk 68

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah, mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasil serta mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit oleh cendawan (Prihmantoro, 1999). Unsur hara mikro lebih banyak mendapat perhatian karena beberapa hal yaitu: (1) pengangkutan unsur hara mikro oleh tanaman mengurangi konsentrasinya dalam tanah, sehingga menjadi tak cukup untuk pertumbuhan normal tanaman; (2) varietas tanaman unggul yang dikembangkan dapat meningkatkan produksi tanaman dan karena itu pengangkut unsur hara mikro juga lebih banyak; (3) kecenderungan penggunaan pupuk yang mengandung unsur hara makro makin mengurangi pemakaian pupuk yang mengandung beberapa unsur mikro dan ; (4) pengetahuan manusia yang makin meningkat tantang unsur hara membantu dalam diagnosa kekurangan unsur hara mikro yang sebelumnya mungkin tidak diperhatikan (Buckman dan Brady, 1982). Untuk mengatasi kekurangan unsur hara mikro dalam tanah perlu ditambahkan melalui pemberian pupuk yang mengandung unsur hara mikro. Pupuk Grow Team M merupakan pupuk daun yang mengandung unsur-unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman, yaitu antara lain : besi (Fe), Cuprum (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), Molibdenum (Mo), dan Nikel (Ni). Pupuk ini sangat berguna untuk mengatasi kekurangan unsur-unsur hara mikro, merangsang pertumbuhan, membantu proses fotosintesis dan penyerapan unsur hara dari dalam tanah, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal (Brosur Pupuk Daun Grow Team M, 2010). Tujuan penelitian adalah untuk : (1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Pelangi dan Pupuk Daun Grow Team M serta interakinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat; dan (2) memperoleh dosis pupuk NPK Pelangi dan konsentrasi pupuk daun Grow Team M yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanamam tomat. 2. METODE PENELTIAN 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2013 sampai bulan Mei 2013, terhitung sejak persiapan media tanam hingga tanaman dipanen. Tempat penelitian di Kelurahan Melak Ilir RT. 3 Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat. 2.2. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Percobaan Faktorial 4 x 4 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK (N) Pelangi terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK Pelangi (n0), 125 kg ha -1 atau 1,25 g polibag -1 (n1), 250 kg ha - 1 atau 2,50 g polibag -1 (n2), dan 375 kg ha -1 atau 3,75 g polibag -1 (n3). Faktor kedua konsentrasi pupuk daun Grow Team M (D) terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk daun Grow Team M (d0), 1 ml l -1 air (d1), 2 ml l -1 air (d2), dan 3 ml l - 1 air (d3). 2.3. Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian yang dilaksanakan adalah : (1) persiapan media tanam. (2) persemaian, (3) pemberian pupuk NPK Pelangi, (4) penanaman, (5) pemberian pupuk daun Grow Team M, (6) pemeliharaan : penyiraman, penyiangan gulma, pemangkasan tunas air, pemasangan ajir bambu dan pemanenan. 69

Pengaruh Pupuk NPK Pelangi Nanang Saberan 2.4. Pengambilan dan Analisis Data Data utama yang dikumpulkan yaitu : (1) tinggi tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam; (2) umur tanaman saat berbunga pertama kali, (3) umur tanaman saat panen; (4) jumlah buah per tanaman; (5) berat per buah tomat, dan (6) berat segar buah per tanaman. Data penunjang adalah analisis tanah di laboratorium tanah Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda Untuk mengetahui pengaruh pemberian Pupuk NPK Pelangi dan pupuk daun Grow Team M serta interaksinya terhadap pertumbuhan tanaman tomat dilakukan dengan sidik ragam. Bila dari hasil sidik ragam menunjukkan berbeda nyata (F hitung > F tabel 5%) dan berbeda sangat nyata (F hitung > F tabel 1%), maka untuk membandingkan dua rata rata perlakuan dilakukan uji lanjutan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Sedangkan bila hasil sidik ragam berbeda tidak nyata (F hitung F tabel 5%) tidak dilakukan uji lanjutan. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengaruh pupuk NPK Pelangi dan pupuk daun Grow Team M serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Penelitian Pengaruh Pupuk NPK Pelangi dan Pupuk Daun Grow Team M serta Interaksinya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Faktor-Faktor Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) 2 MST 4 MST 6 MST Umur Saat Berbunga (HST) Umur Saat Panen (HST) Jumlah Buah per Tanaman (buah tanaman -1 ) Berat Satu Buah Tomat (g buah -1 ) Berat Buah Tomat (g tanaman -1 ) Pupuk NPK ** ** ** ** ** ** ** ** Pelangi (N) 0 kg ha -1 (n0) 25,32 c 38,80 c 60,47 c 60,47 a 75,66 a 15,33 b 7,96 c 120,83 d 125 kg ha-1 (n1) 30,16 a 41,79 b 70,58 b 71,99 b 87,92 b 18,16 b 10,20 a 183,33 c 250 kg ha-1 (n2) 27,77 b 49,76 a 75,75 a 75,23 b 103,75 c 23,33 a 10,11 a 218,33 a 375kg ha-1 (n3) 25,91 c 43,48 b 75,08 a 75,16 b 106,66 c 21,58 a 8,44 b 195,83 b Pupuk Grow Team ** ** ** ** ** ** ** ** M (D) 0 ml l -1 air (d0) 27,19 bc 40,59 b 64,83 c 67,08 a 87,32 a 18,00 b 9,05 b 159,17 d 1 ml l -1 air (d1) 27,77 b 44,45 a 70,79 b 70,79 b 90,75 b 18,49 b 9,74 a 182,08 c 2 ml l -1 air (d2) 28,48 a 44,54 a 74,72 a 73,47 b 100,25 d 24,83 a 8,19 c 192,50 a 3 ml l -1 air (d3) 25,71 c 44,26 a 71,54 b 71,52 b 95,66 c 19,08 b 9,72 a 184,58 b Interaksi (N x D) * ** * tn tn * tn tn n0d0 n0d1 n0d2 n0d3 n1d0 n1d1 n1d2 n1d3 n2d0 n2d1 n2d2 n2d3 n3d0 n3d1 n3d2 n3d3 25,32 ef 25,13 ef 25,98 de 24,95 ef 27,16 cd 31,74 ab 32,94 a 28,79 bcd 28,56 cd 26,53 cde 29,50 bc 26,58 cde 27,82 cde 27,69 cde 25,51 ef 22,61 f 38,83 efg 41,75 def 37,89 fg 35,07 g 39,28 efg 43,13 abc 38,23 f 44,86 cd 46,97 abc 49,92 ab 50,69 a 51,47 a 37,27 fg 42,99 cde 48,00 ab 45,65 bcde 58,50 e 60,50 de 62,89 de 71,67 de 60,33 de 75,67 b 74,66 b 71,67 bc 66,00 cd 74,33 b 85,00 a 77,67 b 74,50 b 72,67 b 76,33 b 76,83 b 58,50 g 60,50 fg 62,89 efg 60,00 fg 66,00 def 75,66 abc 74,66 abc 71,66 bcd 69,00 cde 74,33 abc 80,00 a 77,60 ab 74,83 abc 72,66 bcd 76,33 ab 76,33 ab 69,66 74,33 83,00 75,66 81,66 87,00 92,00 91,00 93,66 98,66 116,33 106,33 104,33 103,00 109,66 109,66 14,00 f 14,33 f 13,00 f 20,00 bcde 16,00 def 15,66 ef 23,00 bcd 18,00 cdef 17,00 def 21,66 de 36,33 a 18,32 cde 25,00 bc 22,33 bcde 27,00 b 20,00 bcdef 6,66 7,33 10,26 7,58 10,00 11,49 9,13 10,19 12,59 10,77 5,96 11,10 6,93 9,40 7,41 10,00 93,33 105,00 133,33 151,66 160,00 180,00 210,00 183,.37 214,00 233,33 216,66 203,33 173,33 210,00 200,00 200,00 70

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 3.1. Pengaruh Pupuk NPK Pelangi bahwa pengaruh pupuk NPK Pelangi berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa perlakuan pemberian berbagai dosis pupuk NPK Pelangi (n1, n2, dan n3) menghasilkan tanaman tomat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK Pelangi. Hal ini disebabkan karena kandungan N dalam tanah berdasarkan hasil analisis tanah hanya sebesar 0,17 % (tergolong rendah), sehingga dengan pemberian pupuk NPK Pelangi dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara N yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman. Seperti dikemukakan oleh Prihmantoro (1999) bahwa unsur hara N diperlukan tanaman untuk pembentukan klorofil dan merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti batang, cabang dan daun. bahwa pengaruh penggunaan pupuk NPK Pelangi berbeda sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga dan umur tanaman saat panen. Hasil penelitian pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa umur tanaman saat berbunga dan umur tanaman saat panen pada perlakuan perlakuan tanpa pupuk NPK Pelangi adalah lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan berbagai dosis pupuk NPK Pelangi. Keadaan ini diduga disebabkan karena media tanam mengandung unsur hara N, P, dan K yang tergolong rendah, sehingga menyebabkan tanaman tomat menderita kekurangan unsur N, P, dan K tersebut dan akibatnya tanaman lebih cepat menyelesaikan daur hidupnya. Seperti dikemukakan oleh Darjanto dan Satifah (1989) bahwa untuk pertumbuhan bunga dan buah diperlukan unsur-unsur hara terutama N, P dan K, kekurangan unsur hara tersebut dapat menganggu pertumbuhan bunga dan buah tanaman. Ditambahkan oleh Sutejo dan Kartasapoetra (2002) bahwa kekurangan unsur hara terutama N pada tanaman dewasa menyebabkan perkembangan bunga dan buah kurang baik, dan buah cepat masak. bahwa pengaruh pupuk NPK Pelangi berbeda sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman dan berat satu buah tomat. Hasil rekapitulasi penelitian (Tabel 1) menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk NPK Pelagni menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak dan berat satu buah tomat yang lebih berat dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK Pelangi. Hal ini disebabkan dengan pemberian pupuk NPK Pelangi dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P, dan K; Makin banyak unsur hara yang tersedia dapat meningkatkan serapan unsur hara oleh tanaman tomat, yang akhirnya dapat memberikan hasil buah yang lebih baik. Seperti dinyatakan oleh Prihmantoro (1999) bahwa tanaman akan memberikan hasil yang tinggi apabila unsur hara yang diperlukan cukup tersedia. bahwa pengaruh pupuk NPK Pelangi berbeda sangat nyata terhadap berat buah per tanaman. Hasil rekapitulasi penelitian (Tabel 1) menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Pelangi sebesar 250 kg ha -1 atau 2,50 g polibag -1 (n2) menghasilkan berat buah per tanaman yang paling tinggi, yaitu 218,33 g tanaman -1, dan yang paling rendah pada perlakuan tanpa pupuk NPK Pelangi (n0), yaitu 120,83 g tanaman -1. Keadaan ini disebabkan dengan pemberian pupuk NPK Pelangi dapat meningkatkan ketersediaan dan serapan unsur hara N, P, dan K oleh tanaman tomat; Dengan makin tersedianya unsur hara tersebut dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan 71

Pengaruh Pupuk NPK Pelangi Nanang Saberan tanaman yang selanjutnya dapat memberikan hasil yang tinggi. Seperti dikemukakan oleh Dwidjoseputro (1988) bahwa tanaman akan tumbuh dengan subur apabila elemen (unsur hara) yang dibutuhkannya tersedia cukup dan unsur hara tersebut tersedia dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Hasil penelitian juga menunjukkan pemberian pupuk NPK Pelangi sebesar 375 kg ha -1 atau 3,75 g polibag -1 (n3) cenderung menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil buah tanaman tomat. Hal ini disebabkan dosis pupuk NPK Pelangi yang diberikan melebihi dari kebutuhan tanaman tomat, sehingga berakibat kurang baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Seperti dinyatakan oleh Prihmantoro (1999) bahwa pemberian pupuk anorganik harus sesuai dengan yang dianjurkan, karena apabila pemberiannya berlebihan dapat menyebabkan menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman. 3.2. Pengaruh Pupuk Daun Grow Team M bahwa pemberian pupuk daun Grow Team M berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi pupuk daun Grow Team M (1, 2, dan 3 ml l -1 air) menghasilkan tanaman tomat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk daun Grow Team M (g0). Hal ini disebabkan pemberian pupuk Grow Team M dapat meningkatkan ketersediaan sejumlah hara mikro bagi tanaman tomat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan tinggi tanaman. Seperti dikemukakan oleh Sarief (1985) bahwa tanaman disamping sangat membutuhkan unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) juga membutuhkan unsur hara mikro. Menurut Dwidjoseputro (1998) bahwa unsur hara mikro berperan sebagai penyusun dan aktivator sejumlah enzim yang sangat diperlukan untuk proses metabolisme tanaman. bahwa pemberian pupuk daun Grow Team M berbeda sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga dan umur tanaman saat panen. Hasil penelitain yang disajikan pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa umur tanaman saat berbunga dan umur tanaman saat panen yang dihasilkan pada perlakuan perlakuan tanpa pupuk daun Grow Team M (d0) adalah lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan berbagai konsentrasi pupuk daun Grow Team M (1, 2, dan 3 ml l -1 air). Hal ini disebabkan pada tanaman yang berada dalam cekaman seperti kekurangan unsur hara, maka tanaman lebih cepat menyelesaikan daur hidupnya. Sesuai dengan pendapat Darjanto dan Satifah (1989) bahwa peralihan dari fase vevetatif ke fase generatif meliputi pembentukan kuncup bunga dan pembentukan buah/biji ditentukan oleh faktor dalam tanaman dan oleh faktor luar seperti suhu, cahaya, air, pupuk dan lainlain. Bila salah satu syarat yang diperlukan tanaman tidak terpenuhi, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu. bahwa pengaruh pupuk daun Grow Team M berbeda sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman, berat satu buah tomat, dan berat buah per tanaman. Hasil penelitian pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa perlakuan 1 ml l -1 air (d1) dan 2 ml l -1 air (d2) menghasilkan jumlah buah lebih banyak dan berat satu buah tomat yang lebih berat serta berat buah per tanaman yang lebih besar dibandingkan tanpa pupuk daun Grow Team M (d0). Berat buah 72

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 yang paling tinggi dihasilkan pada pemberian 2 ml l -1 air pupuk daun Grow Team M (d2), yaitu 192,50 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa pupuk daun Grow Team M (d0), yaitu 159,17 g tanaman -1. Hal ini disebabkan meskipun unsur hara mikro yang diserap tanaman diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat esensial karena semua proses metabolisme dalam tubuh tanaman memerlukan kinerja enzim. Dalam hal ini unsur hara mikro berperan sebagai penyusun dan aktivator enzim. Seperti dinyatakan oleh Lingga dan Marsono (2002) bahwa unsur hara mikro sangat berperan dalam proses metabolisme. Kecukupan unsur mikro tersebut dapat mendorong proses metabolisme untuk menghasilkan karbohidrat yang akan digunakan untuk pembentukan dan pengisian buah. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun Grow Team M dengan konsentrasi 2 ml l -1 air (d2) menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang paling baik. Namun apabila konsentrasi pupuk daun Grow Team M yang diberikan menjadi 3 ml l -1 air (d3) cenderung menghasilkan tanaman tomat yang lebih pendek, jumlah buah per tanaman yang lebih sedikit, berat satu buah tomat yang lebih ringan, dan berat buah per tanaman yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan 2 ml l -1 air (d2). Hal ini disebabkan pupuk daun Grow Team M yang diberikan melebihi dari konsentrasi yang dikehendaki tanaman tomat, sehingga berpengaruh kurang baik terhadap tanaman tomat. Sesuai dengan pendapat Anonim (1989) bahwa pemupukan melalui daun dapat mengalami kegagalan apabila konsentrasi larutan pupuk tidak sesuai dengan anjuran, sehingga akan mengakibatkan efektivitas pupuk menjadi berkurang. 3.3. Pengaruh Interaksi antara Pupuk NPK Pelangi dan Pupuk Daun Grow Team M bahwa pengaruh interaksi antara faktor pupuk NPK Pelangi dengan faktor pupuk daun Grow Team M berbeda nyata sampai berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam, dan jumlah buah per tanaman, tetapi berbeda tidak nyata terhadap umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, berat satu buah tomat, dan berat buah per tanaman. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa antara faktor pupuk NPK Pelangi dengan faktor pupuk daun Grow Team M dapat secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Seperti dijelaskan oleh Gomez dan Gomez (1995) bahwa dua faktor perlakuan dikatakan berinteraksi apabila pengaruh suatu faktor perlakuan berubah pada saat perubahan taraf faktor perlakuan lainnya. Selanjutnya dinyatakan oleh Steel dan Torrie (1991) bahwa bila pengaruh interaksi berbeda tidak nyata, maka disimpulkan bahwa diantara faktor-faktor perlakuan tersebut bertindak bebas atau pengaruhnya berdiri sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada berbagai taraf (dosis) pupuk NPK Pelangi yang dikombinasikan dengan berbagai taraf (konsentrasi) pupuk daun Grow Team M cenderung menghasilkan pertumbuhan dan hasil buah tanaman tomat yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK Pelangi dan tanpa pupuk daun Grow Team M. Hal ini menunjukkan bahwa antara pupuk NPK Pelangi dan pupuk daun Grow Team M dapat saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman tomat. Seperti dikemukakan oleh Prihmantoro (1999) bahwa sebaiknya unsur hara 73

Pengaruh Pupuk NPK Pelangi Nanang Saberan makro dan unsur hara mikro diberikan secara rutin melalui pemupukan agar tanaman dapat tumbuh dan memberikan hasil yang baik. 4. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh pupuk NPK Pelangi berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, jumlah buah per tanaman, berat satu buah tomat, dan berat buah per tanaman. Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada pemberian 375 kg ha -1 atau 3,75 g polibag -1 pupuk NPK Pelangi (n3) yaitu 195,83 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa pupuk NPK Pelangi (n0), yaitu 120,83 g tanaman -1. 2. Pengaruh pupuk daun Grow Team M berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, jumlah buah per tanaman, berat satu buah tomat, dan berat buah per tanaman. Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada pemberian 2 ml l -1 air pupuk daun Grow Team M (d2), yaitu 192,50 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa pupuk daun Grow Team M (d0), yaitu 159,17 g tanaman -1. 3. Pengaruh interaksi antara pupuk NPK Pelangi dengan pupuk daun Grow Team M berbeda nyata sampai berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam, dan jumlah buah per tanaman, tetapi berbeda tidak nyata terhadap umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, berat satu buah tomat dan berat buah per tanaman. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. 1989. Pupuk Daun. Penebar Swadaya, Jakarta. [2] Anonim. 2010. Brosur Pupuk Daun Grow Team M. [3] Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Soegiman). Bharatara Karya Aksara, Jakarta. [4] Darjanto dan S. Satifah. 1989. Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta. [5] Dwidjoseputro, D. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta. [6] Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanianv (Terjemahan oleh A. Syamsuddin dan J.S. Baharsyah). UI Press, Jakarta. [7] Mulyani Sutejo, M. dan A G.Kartasapoetra. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Bina Aksara, Jakarta.. [8] Prihmantoro, H. 1999. Memupuk Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta. [9] Steel, R.G.D dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia, Jakarta. 74