KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

: Widi Pramudito NPM :

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

ANTENA MIKROSTRIP PANEL BERISI 5 LARIK DIPOLE DENGAN FEEDLINE KOAKSIAL WAVEGUIDE UNTUK KOMUNIKASI 2,4 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SIMULASI MODEL ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED UNTUK APLIKASI WIMAX 2,35 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP OMNI DIRECTIONAL BERSTRUKTUR LARIK GAP FOLDED DIPOLE

[Type the document title]

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA

Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip dengan Metode Aperture Coupled Feed pada Frekuensi 800 MHz

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

Makalah Seminar Tugas akhir. PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP DENGAN METODE APERTURE COUPLED FEED PADA FREKUENSI 800 MHz

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Antena mikrostrip..., Slamet Purwo Santosa, FT UI., 2008.

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

Perancangan Antena Mikrostrip Dual-Band Patch Persegi Panjang Plannar Array 6 Elemen dengan Defected Ground Structure

Simulasi Pengaruh Kombinasi Slot Horisontal dan Slot Vertikal Pada Antena Microstrip 2.4 GHz

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

BAB II ANTENA MIKROSTRIP

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

Karakterisasi Antena Mikrostrip dengan Metode FDTD dalam Substrat FR4 untuk Frekuensi Kerja 2,4 GHz

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH RECTANGULAR SLOT DUAL BAND 2,4 GHz - 5,8 GHz

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PLANAR ARRAY

BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNJUK KERJA ANTENA MIKROSTRIP SEGI EMPAT MENGGUNAKAN KONSEP FRACTAL KOCH ITERASI SATU

BAB IV HASIL SIMULASI, PENGUKURAN DAN ANALISA Simulasi Parameter Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

Lower Frequency (MHz) Center Frequency (MHz)

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

Bab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Gbr. 2.1 Grafik Faktor Refleksi Terhadap. Faktor Refleksi

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wifi) Oleh Daniel Pebrianto NIM:

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD

Simulasi Antena Mikrostrip Patch Persegi Panjang Planar Array 6 Elemen dengan Pencatuan Aperture Coupled

BAB II ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT

Rancang Bangun Antena Mikrostrip Dua Elemen Patch Persegi Untuk Aplikasi Wireless Fidelity

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

3 BAB III PERANCANGAN PABRIKASI DAN PENGUKURAN

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED

BAB 2 LANDASAN TEORI

SKRIPSI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM. ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz

Bab III Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SIRKULAR UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

Transkripsi:

KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS Rolly Ega Suganda 1, Nurma Sari 1, dan Suryajaya 1 ABSTRAK. Telah dibuat antena mikrostrip patch segitiga samasisi dengan frekuensi kerja 2,4 GHz. Antena mikrostrip patch segitiga dipilih karena memiliki dimensi yang lebih kecil untuk menghasilkan radiasi dan frekuensi kerja yang sama dibandingkan bentuk geometris lainnya. Mikrostrip patch segitiga samasisi dibuat melalui tahap-tahap simulasi, fabrikasi, dan karakterisasi. Program simulasi antena mikrostrip dibuat menggunakan fitur GUI pada pemrograman Matlab. Antena yang telah difabrikasi, dibuat pada substrat FR4 dengan 4,7 pada ketebalan 1,6 mm dan 1,0 mm, variasi yang diterapkan adalah ukuran substrat yang dibuat pada luasan 55mmx55mm dan 60mmx60 mm, dengan total keseluruhan berjumlah empat sampel antena. Pada kondisi ideal keempat sampel harus memiliki return loss -54,4223 db; VSWR 1,00; impedansi 49,81 ohm; dan gain 6,93 pada ketebalan substrat 1,6 mm dan 4,89 pada ketebalan substrat 1,0 mm. Hasil karakterisasi yang telah dilakukan didapatkan nilai return loss keempat sampel berurutan sebesar -19,558; -20,416; -17,25 dan -8,97 db, VSWR berurutan bernilai 1,24; 1,21; 1,32 dan 2,26, Impedansi bernilai 56,734; 56,457; 54,069 dan 55,641 ohm, dan gain bernilai 2,21; 2,23; 2,1 dan 2,22 db. Pola radiasi azimuth dan polarisasi membentuk kuncup besar dan kuncup belakang yang dominan, padahal pada kondisi ideal kuncup belakang dominan hanya terjadi pada antena omnidirectional. Pola radiasi elevasi membentuk pola menyerupai setengah lingkaran yang tidak sempurna ke arah gain maksimum. Dari keempat sampel, hanya antena empat yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada frekuensi kerja 2,4 GHz, karena memiliki return loss dan VSWR yang tidak memenuhi standar. Kata kunci: komunikasi wireless, antena mikrostrip patch segitiga, Matlab PENDAHULUAN Komunikasi nirkabel ( wireless) adalah salah satu bidang yang paling dinamis dalam dunia komunikasi modern. Komunikasi wireless hadir karena komunikasi menggunakan kabel dianggap kurang praktis. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan komunikasi wireless mengalami perkembangan yang sangat signifikan pada beberapa dekade terakhir, termasuk perkembangan pada komponen elektronik penyusunnya. Salah satu komponen elektronika yang paling berperan pada sistem komunikasi wireless adalah antena. (Tse & Viswanath, 2005). Antena adalah perangkat yang memungkinkan terjadinya transfer sinyal dalam bentuk gelombang 1 Program Studi FisikaFMIPA Universitas Lambung Mangkurat Email:rollyega@outlook.co.id 21

22 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 13 No.1, Februari 2016 (21 29) elektromagnetik yang dipancarkan melalui ruang bebas dan dapat diterima oleh antena lain (Eibert & Volakis, 2007). Mengingat fungsinya yang sangat penting, para produsen selalu mengembangkan desain, bentuk dan teknologi antena seiring waktu. Salah satu jenis antena yang mudah dikembangkan dan dimodifikasi ialah antena mikrostrip. Antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi saat ini, yang mana sangat memperhatikan ukuran dan bentuk. Antena mikrostrip dibuat berdasarkan dimensi dengan patch tertentu yang akan membentuk pola radiasi dan memancarkan gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang dan frekuensi tertentu. Antena mikrostrip memerlukan sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai simulator untuk menentukan dimensi pada suatu patch. Perangkat lunak matlab dapat dipergunakan sebagai simulator antena mikrostrip dengan memanfaatkan fitur GUI. Antena mikrostrip memiliki banyak bentuk geometris yang dipergunakan sebagai bentuk dasar patch. Antena mikrostrip patch berbentuk segitiga samasisi pada frekuensi yang sama memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan bentuk geometris lainnya sehingga lebih efisien tempat. Antena Mikrostrip Segitiga Antena mikrostrip merupakan antena berbentuk geometri, yang dapat difabrikasi dengan mudah. Antena mikrostrip dapat dibagi menjadi empat kategori dasar yaitu antena mikrostrip patch, antena mikrostrip dipole, antena mikrostrip slot printed dan antena mikrostrip travelling-wave. (Chang, 2000). Sebuah antena mikrostrip patch terdiri dari patch dari setiap planar atau non-planar geometri pada satu sisi substrat dielektrik dengan ground di sisi lain. Salah satu bentuk patch antena mikrostrip adalah segitiga. Bentuk segitiga ini terbagi berdasarkan besar ketiga sudutnya yaitu, 45 0-45 0-90 0, 30 0-60 0-90 0, dan segitiga samasisi dengan sudut 60 0-60 0-60 0, seperti terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Antena mikrostrip patch segitiga (Tu, 1983). Pada antena mikrostrip segitiga samasisi nilai frekuensi resonansi suatu

Suganda, R.E., dkk. Karakterisasi Antena Mikrostrip Patch Segitiga... 23 peradiasi segitiga samasisi yang dikopel pada mode TMmn dinyatakan dengan Persamaan 1:, = 2 3, + + (1) fr adalah frekuensi resonansi (GHz), c adalah kecepatan cahaya bernilai 3x10 8 m/s, µ0 adalah permeabilitas ruang vakum, adalah konstanta dielektrik bahan, μ adalah permitivitas bahan dielektrik, dan a adalah panjang sisi segitiga (mm). Pada aplikasi mode dominan TM10, digunakan persamaan 2. = 2 3 atau = (2) (Chang, Bahl & Nair, 2002). Saluran Transmisi Antena Mikrostrip Ada beberapa buah teknik penyambungan dalam fabrikasi antena mikrostrip yaitu penyambungan garis mikrostrip ( microstrip line feed), penyambungan koaksial ( coaxial feed), penyambungan celah bergabung (aperture coupled feed), dan penyambungan proksimasi bergabung (proximity coupled feed). Gambar 5 menunjukan teknik penyambungan garis mikrosotrip (Pambudhi, Darjat, & Gambar 2. Penyambungan garis mikrostrip (microstrip line feed) Dalam teknik penyambungan garis mikrostrip sebuah patch dihubungkan dengan tepi substrat yang terhubung dengan konektor. Daerah penyambungan ini disebut saluran transmisi (Chang, 2000). Saluran transmisi merupakan suatu media rambatan bagi gelombang yang dikirimkan dari sumber ke beban yang berada di ujung saluran. Karakteristik saluran transmisi terukur pada nilai impedansi karakteritik sepanjang saluran yang dimilikinya. Besar impedansi karakteristik saluran transmisi mikrostrip ditentukan oleh spesifikasi yang terdapat pada substrat. Dimensi saluran transmisi yang diperhitungkan hanya ukuran lebarnya saja, karena panjang saluran transmisi tidak begitu mempengaruhi nilai impedansi karakteristiknya. Lebar saluran transmisi dapat diperoleh menggunakan persamaan 4. = 1 ln 2 1 + ln 1 + 0,39, (4) Ajulian, 2010).

24 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 13 No.1, Februari 2016 (21 29) B adalah nilai impedansi pada saluran pencatu, dimana B dapat diperoleh menggunakan persamaan: = (5) Zo adalah impedansi karakteristik ideal. Impedansi karakteristik saluran transmisi pada mikrostrip untuk rasio (w/h > 1) dapat diperoleh dengan persamaan: h = [ ],, (, ) (6) w/h ialah rasio perbandingan lebar saluran transmisi terhadap ketebalan substrat, untuk konstanta permitivitas dielektrik relatif ( ) diperoleh melalui persamaan: = + 1 + + 0,04 1 (7) h adalah ketebalan substrat (mm), w adalah lebar saluran (mm), dan adalah konstanta dielektrik. (Chang, Bahl & Nair, 2002). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu membuat program simulasi antena mikrostrip patch segitiga samasisi, kemudian menjalankan program simulasi menggunakan fitur GUI pada perangkat lunak Matlab untuk mendapatkan dimensi antena, dimensi yang telah didapatkan digunakan untuk proses fabrikasi, kemudian hasil fabrikasi antena mikrostrip dikarakterisasi, dan hasil yang diperoleh pada proses karakterisasi akan dibandingkan dengan hasil simulasi antena mikrostrip yang telah dilakukan. Simulasi antena mikrostrip dibuat dan dilakukan menggunakan perangkat lunak Matlab menggunakan fitur GUI. Fitur GUI dalam Matlab dapat dimanfaatkan untuk menampilkan perhitungan dimensi dan parameter antena mikrostrip dalam sebuah tampilan sederhana (Interface). Setelah membuat program simulasi antena mikrostrip patch segitiga sama sisi, tahap berikutnya adalah menjalankan program tersebut untuk menentukan dimensi antena mikrostrip yang kemudian akan difabrikasi. Program simulasi ini akan menentukan panjang sisi segitiga sama sisi dan lebar saluran transmisi ideal agar antena mikrostrip patch segitiga sama sisi dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Apabila dimensi antena mikrostrip dan lebar saluran transmisi telah didapatkan, tahap selanjutnya adalah fabrikasi antena mikrostrip. PCB yang digunakan dalam pembuatan antena mikrostrip adalah PCB FR4 epoxy. Untuk menghasilkan antena mikrostrip single side, bahan PCB FR4 epoxy

Suganda, R.E., dkk. Karakterisasi Antena Mikrostrip Patch Segitiga... 25 yang digunakan adalah PCB double layer dengan nilai εr 4,7 dengan ketebalan 1,0 dan 1,6 mm. Antena mikrostrip patch segitiga sama sisi yang telah dipabrikasi kemudian dikarakterisasi menggunakan peralatan Network Analyzer dan Spectrum Analyzer. Hasil karakterisasi antena mikrostrip akan memperoleh parameter antena berupa: return loss, VSWR, impedansi, gain, pola radiasi dan polarisasi. Parameter antena mikrostrip yang telah diperoleh pada proses pengukuran menggunakan Network Analyzer dan Spectrum Analyzer kemudian dibandingkan dengan parameter antena pada kondisi ideal yang diperoleh dari hasil simulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Simulasi dan Pabrikasi Input data pada program simulasi yang telah dibuat berupa nilai frekuensi kerja, konstanta dielektrik substrat, dan ketebalan substrat. Output data pada program simulasi berupa panjang sisi segitiga samasisi, lebar saluran transmisi, return loss, VSWR, impedansi, efisiensi, gain, dan pola radiasi. Gambar 2.Program simulasi antena mikrostrip yang telah dibuat Tahap selanjutnya ialah menjalankan program simulasi tersebut untuk memperoleh dimensi dan parameter ideal antena. Dengan memasukan nilai input frekuensi kerja sebesar 2,4 GHz, konstanta dielektrik substrat sebesar 4,7 dan ketebalan substrat sebesar 1,6 mm dan 1,0 mm diperoleh hasil simulasi berupa panjang sisi patch segitiga, lebar saluran transmisi dan parameter antena pada kondisi ideal. Ketebalan

26 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 13 No.1, Februari 2016 (21 29) substrat sebesar 1,6 mm dan 1,0 mm dipilih sebagai variasi yang diterapkan pada proses pabrikasi antena. Selain ketebalan, variasi lain yang juga diterapkan adalah ukuran luas substrat yang digunakan yaitu sebesar 55mm x 55 mm dan 60mm x 60mm. Variasi ini diterapkan untuk mengetahui apakah faktor ketebalan dan luasan substrat dapat berpengaruh atau tidak terhadap parameter antena yang nantinya akan dikarakterisasi. Total antena mikrostrip yang akan difabrikasi berjumlah 4 buah sampel, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Empat buah sampel antena mikrostrip patch segitiga sama sisi dengan frekuensi kerja 2,4 GHz dengan ε r 4,7 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Ketebalan Substrat: 1,6 mm Ketebalan Substrat: 1,6 mm Ketebalan Substrat: 1,0 mm Ketebalan Substrat: 1,0 mm Luasan substrat: 55mm x 55mm Luasan substrat: 60mm x 60mm Luasan substrat: 55mm x 55mm Luasan substrat: 60mm x 60mm Berdasarkan hasil simulasi didapatkan dimensi antena berupa panjang sisi sebesar 39,17 mm dengan lebar feedline 2,95 mm pada substrat dengan ketebalan 1,6 mm, serta panjang sisi sebesar 38,9 mm dengan lebar feedline 1,84 mm pada substrat dengan ketebalan 1 mm, dan Parameter antena pada kondisi ideal yang diperoleh dari simulasi menujukan nilai return loss bernilai - 54,4223 db, VSWR bernilai 1,00, impedansi bernilai 49,81, serta gain bernilai 6,93 untuk antena dengan ketebalan substrat 1,6 mm dan 4,89 untuk antena dengan ketebalan 1,0 mm. Dimensi antena mikrostrip yang telah didapatkan dari program simulasi kemudian didesain menggunakan pemrograman grafis. Desain grafis kemudian dicetak dan dietching. Hasil etching kemudian dipasangkan konektor SMA seperti Gambar 3 Gambar 3. Antena mikrostrip yang telah siap untuk dikarakterisasi Karakterisasi Karakterisasi ( Teknik pengukuran) dalam antena mikrostrip terbagi dua jenis yaitu pengukuran medan dekat dan pengukuran medan jauh.

Suganda, R.E., dkk. Karakterisasi Antena Mikrostrip Patch Segitiga... 27 Pengukuran medan dekat dilakukan menggunakan perangkat Network Analyzer. Antena mikrostrip yang sudah difabrikasi kemudian dihubungkan dengan port pada Network Analyzer, secara otomatis parameter return loss, VSWR, dan impedansi akan tampil pada layar Network Analyzer. Pengukuran medan jauh dilakukan menggunakan perangkat spectrum analyzer, antena referensi berupa antena horn, dan sweep oscillator frequency. Antena dipasang pada perangkat pengukuran medan jauh yang berupa pemutar sudut 360 o, berhadapan langsung dengan antena referensi dengan diberi jarak 0,5 sampai 4 meter (jarak antara antena horn dan antena mikrostrip yang akan diuji sudah ditentukan oleh standar dan spesifikasi antena horn yang dipergunakan). Konektor SMA pada antena mikrostrip kemudian dihubungkan dengan spectrum analyzer, sedangkan antena horn dihubungkan ke sweep oscillator frequency. Pengukuran dilakukan dengan mengaktifkan antena mikrostrip sebagai pemancar gelombang elektromagnetik disaat antena horn diaktifkan sebagai penerima gelombang elektromagnetik, begitupula sebaliknya. Hasil yang diperoleh mendapatkan perbandingan daya pemancar terhadap daya penerima, yang kemudian akan membentuk parameter gain. Untuk memperoleh parameter pola radiasi azimuth, pola radiasi elevasi, dan polarisasi, antena mikrostrip diaktifkan sebagai antena penerima gelombang elektromagnetik kemudian diputar perlahan setiap 10 o hingga total berputar 360 o, terhadap arah yang ditentukan. Berdasarkan hasil karakterisasi, didapatkan nilai return loss pada frekuensi kerja untuk semua sampel yang dikarakterisasi berurutan adalah - 19,558, -20,416, -17,25 dan -8,97 db. Nilai VSWR yang terukur berurutan adalah 1,24, 1,21, 1,32, dan 2,26. Nilai impedansi berturut-turut adalah 56,734, 56,457, 54,069, dan 55,641 ohm. Nilai Gain berturut-turut adalah 2,21, 2,23, 2,1, dan 2,22 db. Hasil karakterisasi pola radiasi azimuth dan polarisasi yang terbentuk, membentuk kuncup utama dan kuncup belakang yang dominan, padahal pada kondisi ideal kuncup belakang dominan hanya terbentuk untuk antena omnidirectional, sedangkan pada antena directional kuncup belakang yang terbentuk harus

28 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 13 No.1, Februari 2016 (21 29) membentuk pola yang sangat kecil dibandingkan kuncup utama. Pola radiasi elevasi menunjukan grafik yang cukup mirip dengan kondisi ideal, yaitu membentuk pola menyerupai setengah lingkaran. KESIMPULAN Semua sampel antena yang telah dikaraketerisasi menunjukkan bahwa semua sampel dapat digunakan pada frekuensi kerja 2,4 GHz, kecuali sampel 4. Berdasarkan karakteristik return loss dan VSWR antena pada sampel 4 tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada frekuensi kerja 2,4 GHz karena memiliki return loss di atas -10 db dan VSWR di atas 2,0, sedangkan untuk parameter lainnya antena pada sampel 4 memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan sampel lainnya. Gain antena mikrostrip yang umumnya renda dapat ditingkatkan dengan mengoptimasi antena mikrostrip ( single) patch menjadi antena array dengan memodifikasi single patch menjadi double patch atau lebih. Hasil karakterisasi antena mikrostrip yang sedikit berbeda dengan kondisi ideal menunjukan bahwa parameter ideal hanya dipengaruhi dimensi matematis sedangkan parameter antena yang telah dikarakterisasi selain dipengaruhi dimensi matematis juga dipengaruhi faktor lainnya. Faktor yang mempengaruhi perbedaan parameter hasil simulasi dan karakterisasi terbagi menjadi tiga macam yaitu faktor teknis, nonteknis, dan pemilihan bahan. Faktor teknis berupa kesalahan fabrikasi meliputi ketidaktelitian dalam skala kecil pada proses pendesainan patch dan saluran mikrostrip, ketidakrapian dalam pemotongan sisi substrat dan hasil etching yang tidak smooth. Faktor nonteknis berupa gangguan gelombang elektromagnetik ekternal (jaringan wifi), gangguan benda-benda sekitar yang dapat menyerap dan memantulkan gelombang elektromagnetik dan kondisi cuaca yang fluktuatif. Faktor pemilihan bahan berupa pengaruh ketebalan substrat yang digunaakan dan perbedaan ketebalan konduktor (tembaga) pada masing-masing jenis substrat. Simulasi Matlab yang telah dibuat dapat dipercaya sebagai acuan pembanding antena mikrostrip yang telah dikarakterisasi. Untuk pengukuran medan dekat seperti return loss, VSWR, dan impedansi, parameter hasil simulasi dengan karakterisasi memiliki selisih yang tidak terlalu signifikan. Untuk pengukuran medan jauh seperti gain,

Suganda, R.E., dkk. Karakterisasi Antena Mikrostrip Patch Segitiga... 29 pola radiasi azimuth, pola radiasi elevasi, dan polarisasi memiliki selisih yang cukup besar terhadap parameter ideal, ini disebabkan pengukuran medan jauh sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi sekitar, sedangkan pada kondisi ideal, lingkungan sekitar dianggap ruang bebas hambatan dan kedap elektromagnetik. DAFTAR PUSTAKA Chang,K. 2000. RF and Microwave Wireless System. Wiley: New York, Amerika Serikat. Chang,K, I,Bahl & V,Nair. 2002. RF and Microwave Circuitand Component Design for WirelessSystem. Wiley: New York, Amerika Serikat. Eibert.T.F & J.L. Volakis. 2007. Antennas Enginering Handbook. The Mcgraw-Hill Companies. Amerika Serikat. Pambudhudi,H,T. Darjat, & A,Z,Ajulian. 2010. Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip dengan Metode Aperture Coupled Feed pada Frekuensi 800 MHz. Universitas Diponegoro: Jurnal Transmisi, 12 (1), 2010, 14-20. Tse,D& P,Viswanath. 2005. Fundamentals of Wireless Communication. Cambridge University Press, Inggris. Tu,Y. 1983. A Study of Triangular Microstip Antennas. Scientic Report No. 73.