Karakterisasi Pressure Drops Pada Aliran Bubble dan Slug Air Udara Searah Vertikal Ke Atas Melewati Sudden Contraction

dokumen-dokumen yang mirip
PENGURANGAN INTENSITAS FLUKTUASI TEKANAN PADA PEMBESARAN MENDADAK ALIRAN UDARA AIR SEARAH HORISONTAL DENGAN PENEMPATAN RING

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

STUDI DISTRIBUSI TEKANAN ALIRAN MELALUI PENGECILAN SALURAN SECARA MENDADAK DENGAN BELOKAN PADA PENAMPANG SEGI EMPAT

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

Observasi Pola Aliran Dua Fase Air-udara Berlawanan Arah pada Pipa Kompleks ABSTRAK

Pengaruh Hambatan Cincin Terhadap Fenomena Flooding Dalam Aliran Dua Fase Berlawanan Arah Pipa Vertikal

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI PITCH COILED TUBE TERHADAP NILAI HEAT TRANSFER DAN PRESSURE DROP PADA HELICAL HEAT EXCHANGER ALIRAN SATU FASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

Pengaruh Viskositas terhadap Aliran Fluida Gas-Cair melalui Pipa Vertikal dengan Perangkat Lunak Ansys Fluent 13.0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOEFISIEN RUGI-RUGI SUDDEN EXPANSION PADA ALIRAN FLUIDA CAIR

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang

PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR 3

Pengaruh Variasi Diameter Injektor Konvergen Udara Terhadap Fenomena Flooding Dalam Aliran Dua Fase Gas-Cair Berlawanan Arah Pada Pipa Vertikal

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

THE EFFECT OF THE CONCENTRATION OF THE SALT SOLUTION TO THE CHARACTERISTICS OF TWO PHASE FLOW AIR WATER

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

POLA ALIRAN DUA FASE (AIR+UDARA) PADA PIPA HORISONTAL DENGAN VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. industri, transportasi, perkapalan, maupun bidang keteknikan lainnya. Namun

STUDI KARAKTERISTIK LAJU ALIRAN ENERGI UNTUK FLUIDA AIR DAN UDARA PADA PIPA HORISONTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR DUA FASA UDARA DAN AIR SEARAH DALAM PIPA VERTIKAL PADA DAERAH ALIRAN KANTUNG (SLUG FLOW)

PROSIDING TEKNIK MESIN

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

REKAYASA INSTALASI POMPA UNTUK MENURUNKAN HEAD LOSS

Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE. Putu Wijaya Sunu*, Daud Simon Anakottapary dan Wayan G.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

PREDIKSI DAN VISUALISASI PEMBENTUKAN FLOODING PADA ALIRAN DUA FASE VERTIKAL BERLAWANAN ARAH

KAJI EKSPERIMENTAL ALIRAN DUA FASE AIR-CRUDE OIL MELEWATI PIPA SUDDEN EXPANSION

KAJI EKSPERIMENTAL ALIRAN DUA FASE WATER-CRUDE OIL MELEWATI PIPA SUDDEN EXPANSION HORISONTAL BERPENAMPANG LINGKARAN

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

Simposium NasionalTeknologi Terapan(SNTT) ISSN: X ANALISIS ALIRAN DUA FASE (CAIR-UDARA) TERSTRATIFIKASI PADA SALURAN CABANG KECIL

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

FLUKTUASI GAYA PADA PIPA SAMBUNGAN T AKIBAT ALIRAN DUA FASA CAIR-GAS

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

KARAKTERISASI ALIRAN FLUIDA GAS-CAIR MELALUI PIPA SUDDEN CONTRACTION

Sidang Tugas Akhir. Alfin Andrian Permana

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

PERBANDINGAN KINERJA POMPA REKONDISI TIPE VERTIKAL API 610 OH-4 MODEL 3900L DI PT.Y DENGAN CAE

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Skema pressurized water reactor ( September 2015)

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

`BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pengaruh Variasi Sudut Water Injector Berbentuk Diffuser Terhadap Fenomena Flooding Pada Aliran Dua Fase Cair Udara Vertikal Berlawanan Arah

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PRESSURE DROP PADA SAMBUNGAN T (TEE) UNTUK POSISI FRONTAL DENGAN VARIASI KEMIRINGAN UNTUK SISTEM PERPIPAAN

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

ANALISIS TINGGI DAN PANJANG LONCAT AIR PADA BANGUNAN UKUR BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

SIMULASI CFD ALIRAN ANNULAR

EFEK VARIASI DEBIT ALIRAN PRIMER DAN SKUNDER DALAM MENCAPAI KEVAKUMAN PADA LIQUID JET GAS PUMP

ANALISIS FAKTOR GESEKAN PADA PIPA HALUS ABSTRAK

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB III SET-UP ALAT UJI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa)

Eksperimental Karakteristik Pressure Drop

STUDI EKSPERIMENTAL ALIRAN CAMPURAN AIR-CRUDE OIL MELEWATI PIPA PENGECILAN MENDADAK HORIZONTAL BERPENAMPANG LINGKARAN

BAB IV METODA PENGAMBILAN dan PENGOLAHAN DATA

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

BAB II LANDASAN TEORI. λ = f (Re, ε/d)... (2.1)

Analisis Aliran Fluida Dua Fase (Udara-Air) melalui Belokan 45 o

Klasisifikasi Aliran:

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

JURNAL. Analisis Penurunan Head losses Pada Belokan 180 Dengan Variasi Tube Bundle Pada Diameter Pipa 2 inchi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

Transkripsi:

Karakterisasi Pressure Drops Pada Aliran Bubble dan Slug Air Udara Searah Vertikal Ke Atas Melewati Sudden Contraction Indra Koto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan koto.indra@gmail.com Intisari Karakterisasi pressure drop pada aliran dua fase air dan udara pada sudden contraction pipa vertikal dilakukan dengan debit air0,0642-0,2808 liter/s dengan injeksi udara pada debit 0,0544-0,4461 liter/s serta perbandingan diameter 1:2. Pengukuran pressure drop dilakukan dengan menggunakan differential pressure tranduser (DPT) yang dipasang pada daerah kontraksi (test section) dengan jarak 102.4mm, output data dari DPT dibaca dengan menggunakan digital oscilloscope (DSO) yang dihubungkan dengan komputer Perubahan pola aliran yang terjadi tergantung variasi kenaikan debit udara dan air, untuk pola aliran bubble pada air konstan 0,0642 liter/s, pola aliran bubble terbentuk pada debit udara 0,0544liter/s sedangkan untuk aliran slug terbentuk pada debit udara 0,1238-0,4461 liter/s.untuk debit udara konstan 0.4461 liter/s awalnya akan terjadi pola aliran slug yang besar, namun saat debit air mengalami peningkatan slug udara yang besar akan perlahan mengecil Kata kunci: sudden contraction, aliran dua fase, pressure drop Pendahuluan Suatu fase merupakan salah satu kondisi suatu zat dan dapat berupa padat, cair, dan gas. Aliran multifase adalah aliran serempak dari beberapa fase. Aliran dua-fase merupakan keadaan yang paling sederhana dari aliran multifase yang banyak dijumpai dalam kegiatan industri. Persoalan aliran dua fase sudah menjadi sangat penting dalam teknologi keteknikan, terutama sekali untuk generator uap, industri pengolahan khususnya teknologi nuklir. Selain itu, aplikasi dua fase tidak hanya relevan dengan masalahmasalah keteknikan dan ilmu pengetahuan modern, tapi juga berkaitan dengan fenomena alam, sehingga perlu adanya penelitian-penelitian lebih lanjut. Fenomena sudden contraction ( pengecilan pipa ) dapat dijumpai pada aliran yang melalui perpipaan pada peralatan peralatan industri seperti pada boiler, saluran katup heat exchanger, reaktor nuklir dimana fenomena ini akan mempengaruhi kinerja dari peralatan peralatan tersebut. Pada beberapa industri seperti industri kimia, pemindahan fluida umumnya dilakukan melalui sistem perpipaan. Dalam sistem perpipaan, selain memerlukan pipapipa utama, juga memerlukan beberapa komponen pipa, seperti belokan pipa, siku, katup, perbesaran saluran, pengecilan saluran, dan kombinasi saluran. Dalam sistem pipa yang besar, kerugian pada komponen pipa biasanya hanya merupakan kerugian yang kecil dibandingkan dengan kerugian akibat gesekan sepanjang saluran. Namun pada sistem yang tidak besar, kerugian pada komponen pipa dapat menjadi kerugian utama terhadap kerugian total sepanjang lintasan aliran. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pressure drop dan pola aliran fluktuasi tekanan pada sambungan pipa sudden contraction. Dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan karakteristik pressure drop pada aliran dua fase udara air serta penggunaan aplikatif sebagai salah satu bidang terapan di dunia industri,

khususnya pada bidang ilmu mekanika fluida dan aliran 2 fase. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Buku (2007) tentang penurunan tekanan aliran dua fase gascair searah keatas pada daerah slug-churn pipa dengan perbedaan diameter 19 mm, 24 mm dan 32 mm yang menjelaskan bahwa perubahan pola aliran bergantung pada variasi kenaikan debit udara dan debit air. Pada debit air yang kecil dan debit udara yang meningkat terjadi proses perubahan pola aliran dari aliran kantung ke aliran acak sementara aliran acak pada debit udara konstan dapat berubah menjadi aliran kantung apabila debit air dinaikkan.pada kondisi debit aliran udara konstan, penurunan tekanan akan bertambah dengan meningkatnya debit aliran air. Pada kondisi debit aliran air konstan dan udara meningkat maka penurunan tekanan akan menurun pada pengecilan pipa. Sumarli, (2000) melakukan penelitian mengenai penurunan tekanan dua fase gas-cair melewati pengecilan mendadak penampang segi empat aliran searah horisontal, menyatakan bahwa penurunan tekanan bertambah besar pada fluks massa (G) dan kualitas (x) yang lebih besar. Penurunan tekanan pada aliran dua fase udara-air lebih besar dibanding penurunan tekanan aliran satu fase air. Sedangkan penurunan tekanan model aliran homogen lebih besar dibandingkan penurunan tekanan model aliran terpisah. Penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2008), penurunan tekanan eksperimen dengan fluida udara air melewati pengecilan luas penampang saluran segiempat 3x3cm ke 2x2cm searah ke atas. Bila debit air dalam kondisi konstan sedangkan debit udara diperbesar maka penurunan tekanan akan berkurang demikian parameter fluks massa dan bilangan Reynolds sedangkan kualitas dan fraksi hampa meningkat. Pada debit udara konstan penurunan tekanan semakin meningkat bila debit air diperbesar dan parameter fluks massa juga meningkat, sedangkan kualitas aliran dan fraksi hampa semakin menurun. Dekam dan calvert (1988) melakukan penelitian mengenai kerugian tekanan pada daerah transisi mendadak antara saluran berpenampang bujur sangkar yang mempunyai ukuran sisi 158 mm dengan saluran yang berpenampang segi empat (rectangular) dengan rasio perbandingan 0.3 dan 0.625, panjang saluran rectangular 1422 mm, yang menyimpulkan bahwa pada aspek rasio yang kecil dapat menaikkan penurunan tekanan dan memperbesar daerah terpisah. Tinjauan Teori Secara sederhana penurunan tekanan satu fase dapat diperoleh dengan memperhatikan tiga komponen penurunan tekanan, yaitu: penurunan tekanan akibat gesekan, gravitasi dan percepatan aliran. Sehingga penurunan tekanan dapat dirumuskan sebagai berikut : P P P P (1) f Pada pengecilan diameter yang mendadak seperti pada gambar 1, garis aliran pada bagian hulu sambungan akan mengecil pada vena kontrakta. Percobaanpercobaan menunjukkan bahwa luas potongan pada vena kontrakta sekitar 0,6 A 2. Untuk kecepatan di vena kontrakta (V c ), berdasarkan persamaan kekontinyuan didaerah vena kontrakta adalah: A2 V2 Vc. V2 (2) A 0,6 c (a) (b) Gambar 1. Garis aliran melewati pengecilan mendadak (Triatmojo,1993) Penurunan tekanan dapat disebabkan oleh adanya gesekan, gravitasi perubahan kecepatan. Untuk aliran yang mengalami pengecilan diameter mendadak, maka persamaan momentumnya adalah: g a

P 2 A 2 P 1 A 1 = m 1 (u 11 -u 12 ) + m g ( u g1 u g2 ) (3) Bila aliran yang terjadi homogen, maka persamaan penurunan tekanan (Collier dan Thome, 1994)) dapat ditulis: P 1-2 homogen: 2 2 G 2 1 2 l 1 (1 ) 1 x 1 (4) 2 l Cc g Metode Penelitian Instalasi Pengujian Hasil dan Pembahasan Pressure drop pada debit air konstan Dari hasil eksperimen diperoleh jika debit air konstan dengan debit udara meningkat maka pressure drop ( p) akan menurun, demikian juga bilangan reynold (Re), Fluks massa (G), disisi lain fraksi hampa(α h ) dan kualitas aliran (x) semakin meningkat, penyebabnya adalah karena faktor kehampaan yang semakin meningkat berakibat pada volume udara yang semakin meningkat dalam sistem. Pengecilan diameter 64mm ke 32mm Notasi: F = flow meter PT = pressure tranduser K = kompressor P = Pompa M = manometer Ol = outlet SU = seksi uji SU OL PT penurunan tekanan (N/m 2 ) 1200 1000 800 600 400 200 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 debit udara (liter/s) 0,064 liter/s 0,096 liter/s 0,128 liter/s 0,161 liter/s 0,201 liter/s 0,246 liter/s 0,280 liter/s Gambar 4. Hubungan Pressure drop terhadap debit udara pada debit air konstan F K F M P Bak air Gambar 2. Instalasi Pengujian d2=32mm Pressure drop pada debit udara konstan Dalam hal ini, jika debit udara konstan dengan debit air meningkat maka pressure drop akan naik, hal ini disebabkan oleh fraksi hampa (α h ) dan kualitas aliran (x) semakin semakin kecil.peningkatan debit air ini juga menyebabkan juga meningkatkan bilangan reynold (Re) dan Fluks massa (G ) ring d1=64mm Air dan udara Gambar 3. Seksi Uji h =104 mm penurunan tekanan (N/m 2 ) 1200 1000 800 600 400 200 Pengecilan diameter 64mm ke 32mm eksperimen 2 fase tanpa ring 0 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 debit air (liter/s) 0,054 liter/s 0,123 liter/s 0,189 liter/s 0,250 liter/s 0,320 liter/s 0,380 liter/s 0,446 liter/s Gambar 5. Hubungan Pressure drop terhadap debit air pada debit udara konstan

Pola aliran Pada sudden contraction (diameter 64mm ke32mm) pola aliran awal yang terbentuk adalah pola aliran bubble, bubble diperoleh apabila debit air yang yang dipompakan lebih besar dibandingkan injeksi debit udara, namun jika debit udara lebih besar maka akan terjadi aliran slug, semakin besar debit udara yang di injeksikan slug akan memanjang dan membesar. Dampak yang dapat ditimbulkan aliran bubble adalah pressure drop akan naik karena cairan lebih dominan terdeteksi pada titik pengukuran, sedangkan pada aliran slug apabila berada pada titik pengukuran maka pressure drop akan berkurang, jika titik pengukuran dilewati oleh cairan maka pressure drop akan kembali bertambah, terjadinya kenaikan dan penurunan pressure drop akibat perbedaan massa jenis. Tabel 1. hubungan debit air konstan pada 0,2808liter/s dengan pola aliran Q udara (liter/s) x α h P eks Pola aliran 0,0544 0.00022664 0.162384305 1066,18 bubble 0,1238 0.00051558 0.306105669 1026,25 bubble 0,1894 0.00078818 0.402832063 1011,19 bubble 0.2500 0.00103986 0.470954361 954,56 slug 0,3200 0.00133063 0.53259037 934,88 slug 0.3800 0.00157973 0.575028335 850,61 slug 0,4461 0.00185406 0.613676691 839,04 slug Pola aliran terbentuk karena variasi debit udara dan air, aliran bubble terbentuk apabila debit air konstan pada 0,2808 liter/s dan udara bervariasi pada debit 0,0544-0,18944liter/s namun jika debit udara lebih ditingkatkan akan terbentuk aliran slug Tabel 2. hubungan debit udara konstan pada 0,4461liter/s dengan pola aliran Q air (liter/s) x α h P eks Pola aliran 0.0642 0.0108305 0.9035078 345.10 slug 0.0964 0.0071051 0.8595442 368.41 slug 0.1284 0.0050835 0.8137653 556.91 slug 0.1616 0.0038869 0.7694295 668.25 slug 0.2010 0.0031280 0.7285149 699.54 slug 0.2460 0.0025568 0.6867344 744.0 slug 0.2808 0.0022410 0.6576334 839.03 slug Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini: a. Dalam aliran dua fase terjadi penurunan dan peningkatan pressure drop. Apabila debit udara konstan dan air bervariasi akan menyebabkan volume air bertambah menyebabkan fraksi hampa ( α h) mengecil sehinggga pressure drop akan meningkat, sebaliknya jika debit air konstan dan debit udara bervariasi maka volume udara yang bertambah menyebabkan fraksi hampa ( α h) bertambah sehingga pressure drop akan menurun b. Perubahan pola aliran yang terjadi tergantung variasi kenaikan debit udara dan air, untuk pola aliran bubble pada air konstan 0,2808 liter/s, pola aliran bubble terbentuk pada debit udara 0,0544-0,189 liter/s sedangkan untuk aliran slug terbentuk pada debit udara 0,25-0,4461 liter/s.untuk debit udara konstan 0.4461liter/s awalnya akan terjadi pola aliran slug yang besar, namun saat debit air mengalami peningkatan slug udara yang besar akan perlahan mengecil c Dampak yang dapat ditimbulkan aliran bubble adalah pressure drop akan naik karena volume air yang bertambah sehingga cairan lebih dominan terdeteksi pada titik pengukuran, sedangkan pada aliran slug apabila berada pada titik pengukuran maka pressure drop akan berkurang, jika titik pengukuran dilewati oleh cairan maka pressure drop akan kembali bertambah, terjadinya kenaikan dan penurunan pressure drop akibat perbedaan massa jenis

Daftar Pustaka Collier, J.G, 1977, Single Phase and Two-Phase Flow Behaviour in Primary Circuit Components, dalam Kakac (Ed), Two Phase Flow and Heat Transfer, Washington, Hemisphere Publishing Corporation Buku, A., 2007, Penurunan Tekanan Aliran Gas-Cair Searah Keatas pada Daerah Slug-Churn Pipa dengan PerubahanPenampang Mendadak, Tesis S2, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Dekam, E.I. dan Calvert, J.R., 1988, Pressure Losses in Sudden Transitions Between Square and Rectangular Ducts of the Same Cross-Sectional Area, Int. J. Heat and Fluid, Flow Vol. 9, No 1. Koestoer, R.A., Proborini, S., 1982, Aliran Dua Fase Dan Fluks Kalor Kritis, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Sihombing, R., 2008, Karakteristik Aliran Gas Cair- Searah dan Berlawanan Arah Pada Perubahan Penampang Berpenampang Segi Empat Saluran Vertikal. Tesis S-2, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Two-Phase System for Industrial Design and Nuclear Engineering, Washington, Hemisphere Publising Corporation.