BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Sekilas Tabungan Wisata Sejarah Tabungan Wisata

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan Allah SWT bagi mereka. Suatu hal yang paling mendasar

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

MUD{A<RABAH DAN DI BPRS JABAL NUR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Simpanan Pelajar (SIMPEL) KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan secara luas dinegara lain untuk menyebutkan bank dengan prinsip

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA Lembaga-lembaga keuangan muncul karena tuntutan obyek yang berlandaskan prinsip efisiensi. Dalam kehidupan berekonomi, manusia senantiasa berupaya untuk selalu lebih efisien. Berkenaan dengan konteks keuangan tuntutan obyektif efisiensi tadi tampil berupa keinginan untuk serba lebih praktis dalam menyimpan dana maupun kecenderungan untuk mengurangi resiko suatu transaksi. 64 Lembaga-lembaga keuangan, khususnya lembaga keuangan syariah menjalankan peran sebagai perantara keuangan. Baik dalam bentuk menghimpun dana dari masyarakat kemudian disalurkan kembali ke masyarakat. Maupun dalam suatu transaksi jual beli, ia mengambil alih posisi tengah, antara kalangan pembeli dan kalangan penjual. Instrumen keuangan tersebut muncul dari hasil penemuan karena tuntutan efisiensi. Salah satu kebutuhan masyarakat yang membutuhkan adanya efisiensi adalah pemenuhan kebutuhan lebaran. Efisiensi pemenuhan kebutuhan lebaran adalah agar pemenuhan kebutuhan lebaran terasa ringan dan tidak perlu repot dalam membelanjakan barang-barang kebutuhan lebaran. Maka orang perlu untuk menabung maupun melakukan pemesanan barang kebutuhan lebaran jauh hari sebelum lebaran tiba. Dalam konteks inilah diperlukan adanya lembaga keuangan yang mampu mengelola 64 Muhammad, et all., Bank Syari ah Analisis, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, (Yogyakarta: Ekonosia, 2006), 100.

pemenuhan kebutuhan lebaran agar terasa ringan, baik dalam bentuk simpanan maupun sebagai perantara antara konsumen dan produsen yang berfungsi sebagai penjamin keamanan dana maupun mengantisipasi resiko penipuan. Untuk itu, kehadiran Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT-UGT Sidogiri Cabang Surabaya dapat memberikan kontribusi yang positif karena dapat mewujudkan efisiensi pemenuhan kebutuhan lebaran. Selain itu juga bertindak sebagai penanggungjawab jika terjadi resiko penipuan. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan Tabungan di KJKS BMT-UGT Sidogiri Cabang Surabaya maka perlu di kaji dari beberapa aspek, antara lain: A. Analisis terhadap Pelaksanaan Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT-UGT Sidogiri Cabang Surabaya Dalam perspektif hukum Islam, Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT-UGT menggunakan akad wadi> ah. Dimana akad didefinisikan sebagai pertalian antara ijab dan kabul yang dibenarkan oleh syarak yang menimbulkan akibat hukum terhadap obyeknya dan wadi> ah adalah akad penitipan barang/uang antara pihak yang mempunyai barang/uang (mawaddi ) dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang/uang. 65 Program Tabungan Paket Lebaran di KJKJ BMT-UGT Sidogiri Cabang Surabaya merupakan kegiatan dalam rangka efisiensi pemenuhan 65 Wirdyaningsih, et al., Bank..., 163.

kebutuhan lebaran. Dalam hal ini Islam sangat mendukung karena adanya unsur tolong-menolong dalam rangka meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan lebaran. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. al- Maidah ayat 2: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. al-maidah: 2) 66 Dalam fikih Islam prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip wadi> ah. Wadi> ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki, berarti sesuatu yang harus dikembalikan sesuai dengan apa yang dititipkan. Akan tetapi dalam praktek paket lebaran di KJKS BMT-UGT sesuatu (barang) yang dititipkan tidak kembali dalam bentuk semula, yaitu tabungan tersebut kembali dalam bentuk parcel atau kebutuhan lebaran (hari raya) berupa barang. Prinsip yang digunakan Akad wadi> ah yang terjadi dalam pelaksanaan Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT-UGT termasuk kategori prinsip wadi> ah yad d}amanah di mana semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tersebut menjadi milik KJKS BMT-UGT (karena KJKS BMT-UGT berperan sebagai pihak penanggung seluruh kemungkinan kerugian). Sebagai imbalan si penyimpan (anggota) mendapatkan jaminan keamanan. Akan 66 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Semarang: asy-syifa, 1984), 106.

tetapi, ketentuan dalam bonus KJKS BMT-UGT telah mensyaratkan di awal akad bahwa anggota mendapatkan bonus. Dari hasil wawancara dan penjelasan tentang pelaksanaan tabungan paket lebaran, penulis dapat menganalisis bahwa di dalam pelaksanaannya adanya kejanggalan, dimana perjanjian awal yang dilakukan pihak KJKS BMT-UGT dengan nasabah tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada pelaksanaanya meskipun KJKS BMT-UGT Sidogiri Cabang Surabaya bukan merupakan lembaga sosial tetapi KJKS BMT-UGT adalah lembaga keuangan yang juga ingin mendapatkan keuntungan. Jika dilihat dari segi operasionalnya, Tabungan Paket Lebaran bergerak dalam kegiatan tabungan sekaligus usaha pengadaan barang-barang kebutuhan lebaran. B. Analisis hukum Islam terhadap Akad Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT- UGT Sidogiri Cabang Surabaya Menurut fukaha amshar bahwa wadi> ah adalah amanat yang tidak harus diganti (manakala terjadi kerusakan padanya). Dalam fikih Islam prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip wadi> ah.wadi> ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki, berarti sesuatu yang harus dikembalikan sesuai dengan apa yang dititipkan. Akan tetapi dalam praktek paket lebaran idul fitri di KJKS BMT-UGT sesuatu (barang) yang dititipkan

tidak kembali dalam bentuk semula, yaitu tabungan tersebut kembali dalam bentuk parcel atau kebutuhan hari raya berupa barang. Menurut Islam ketentuan semacam ini tidak diperbolehkan, karena pengembalian barang yang tidak sesuai dengan perjanjian termasuk ke dalam transaksi yang bersifat gharar. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Huud ayat 58: Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orangorang yang beriman bersama Dia dengan rahmat dari kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. 67 Akad wadi> ah yad d}amanah yang terjadi dalam pelaksanaan Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT-UGT, dimana KJKS BMT-UGT mensyaratkan bahwa keuntungan dari dana setoran anggota hanya diperuntukkan bagi KJKS BMT-UGT. Ketentuan dalam akad wadi> ah yad d}ama>nah bahwa KJKS sebagai pengembang dari dana nasabah boleh memberikan bonus atau tidak memberikan bonus dari keuntungan dana titipan tersebut. Jadi bonus merupakan hak prerogatif dari KJKS itu sendiri. Akan tetapi, bonus dari keuntungan tersebut dipersyaratkan sebelumnya dan Oleh karena itu, akad wadi> ah yad d}ama>nah dalam pelaksanaan Tabungan Paket Lebaran bertentangan dengan ketentuan hukum Islam. Dalam perspektif hukum Islam, akad semacam ini tidak diperbolehkan, karena Islam mensyaratkan dalam setiap transaksi harus ada kerelaan di antara 67 Ibid., 228.

para pihak yang berakad (an-taro>din). Sebagaimana disebutkan dalam QS. an- Nisa ayat 29: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 68 Disebutkan dalam hadits: ق اؿ ر س وؿ اهلل ص ل ى اهلل ع ل يو ك س ل م : امنا البيع ع ن تراض ر ك اه ابنحباف Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya jual beli itu sah dengan saling merelakan (HR. Ibnu Hibba>n). Dari redaksi ini menunjukkan bahwa suatu akad haruslah benar-benar didasarkan atas kehendak yang bebas (tanpa ada paksaan) yang timbul dari masing-masing pihak yang mengadakan akad. Oleh karena itu, manakala terjadi suatu akad, di mana salah satu pihak tidak menginginkan/tidak menghendaki artinya dalam keadaan terpaksa maka akad itu tidak sah/batal. Ketika seseorang terdaftar menjadi anggota tabungan paket lebaran dan telah memilih paket sesuai dengan yang dikehendakinya, secara sekilas sudah terjadi shighat akan tetapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa anggota tidak cakap hukum dan tidak suka rela. Maka dalam pelaksanaan tabungan paket lebaran tidak terjadi shighat. Diantara syarat sighat adalah 68 Ibid., 83.

akad tidak menggantungkan pada kejadian yang akan datang. Dengan demikian unsur spekulasi dalam ketentuan harga tabungan paket lebaran, bertentangan dengan ketentuan tersebut. Oleh karena itu, syarat dalam ijab qabul ini tidak terpenuhi. Dari hasil wawancara dengan kepala cabang KJKS BMT-UGT Sidogiri cabang Surabaya, yakni Bapak Samsul Arifin disebutkan bahwa salah satu keuntungan anggota yang dijanjikan KJKS BMT-UGT adalah KJKS BMT- UGT dapat menjaga kepercayaan kepada anggota. Akan tetapi jika di lihat dari pelaksanaan tabungan paket lebaran terdapat pelanggaran terhadap janji tersebut antara lain terhadap pengembalian paket kepada anggota. Berbagai bentuk kegiatan muamalah dengan segala model, seperti halnya pelaksanaan Tabungan Paket Lebaran di KJKS BMT-UGT Sidogiri cabang Surabaya, dapat menunjukkan bahwa konsep mu amalah mampu menjangkau wilayah kebutuhan dan mampu mengikuti perkembangan pola kehidupan modern yang menuntut kemajuan dan kecepatan berinteraksi baik secara ekonomi maupun sosial, khususnya dalam bidang koperasi. Karena dalam Pelaksanaan tabungan paket lebaran di KJKS BMT- UGT Sidogiri cabang Surabaya akadnya bertentangan dengan hukum awal akad yang telah disetujui. Demikian juga dalam pelaksanaannya bahwa akad wadiah yang digunakan belum sesuai dengan hukum Islam, yakni pengembalian paket tidak sesuai dengan perjanjian. Oleh karena itu hukum

tabungan paket lebaran adalah belum sesuai dengan akad wadi> ah yad d}amanah. Akan tetapi, pelaksanaan tabungan lebaran di KJKS BMT-UGT sesuai dengan ketentuan hukum Islam, jika menggunakan akad wadi> ah yad d}ama>nah maka sebaiknya bonus tidak ditentukan di awal akad dan pengembalian tabungan berupa sejumlah uang yang dititipkan bukan berupa barang. Dengan demikian, selama transaksi berpedoman kepada prinsip-prinsip hukum Islam dengan terpenuhinya rukun dan syarat yang ada menjadi sah, baik dalam akad maupun pelaksanaannya.