17.2 Pengertian Informasi Geografis

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

[Type the document title]

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

Pengertian Analisis Spasial

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Model Data Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB II LANDASAN TEORI

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI?

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

GIS UNTUK PENATAAN DAN MANAJEMEN TATA RUANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Session_02 February. - Komponen SIG - Unsur-unsur Essensial SIG. Matakuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

Sesi Pokok Bahasan TIK Sub Pokok Bahasan Durasi Pre requisite Metoda/alat Referensi 1. Pengenalan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

PETA DASAR DALAM JARINGAN VER

III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1. Semut dalam Proses menemukan sumber makanan

BAB I PERSYARATAN PRODUK

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS E - WAKAF PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

1.2 TUJUAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Task 1. Sistem Informasi Geografis Kompetensi Dasar. Memahami dasar-dasar Sistem Informasi Geografis.

Pengantar GIS Pengenalan GIS. By: Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat sedangkan informasi

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

Tombol ini berfungsi untuk menghapus data yang sudah ada. Cara menghapus. tombol hapus,maka detil data tersebut akan hilang (Gambar 4.27).

Input dan Mengolah Data Atribute

MANAJEMEN DATA INPUT DATA

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peluang pasar dan arti ekonomi cukup baik. digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Dinas Pertanian adalah sebuah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

Teknik Digitasi. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

Kesesuaian Lahan dan Geographic Information System (GIS)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Registrasi Image dengan ARC VIEW

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

Transkripsi:

Bab 17 Sistem Informasi Geografis 17.1 Pendahuluan Sistem informasi geografis atau SIG merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur mentransformasikan yang dimaksud adalah data sparsial yang ciri-cirinya adalah: 1. Memiliki geometri properti seperti koordinat dan lokasi. 2. Terkait dengan aspek ruang seperti, kota, kawasan, pembangunan. 3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya data, kejadian, gejala atau objek. 4. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis pemantauan ataupun pengolahan. 17.2 Pengertian Informasi Geografis Istilah SIG merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan demikian pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Istilah geografis merupakan merupakan bagian dari spasial. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian dan tertukar hingga timbul istilah dalam konteks SIG. Penggunaan kata geografis mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi.

448 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi Istilah informasi geografis mengenai tempat-tempat yang terletak dipermukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak dipermukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan atribut yang terdapat dipermukaan bumi. Objek-objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi geografis itu berada penting dianalisis demi pengambilan keputusan atau demi kepentingan-kepentingan tertentu. Adapun proses-proses dalam SIG adalah, input, manajemen data, analisis dan manipulasi, output. Sarana terpenting dalam SIG adalah basisdata yang terpadu tanpa penggunaan data secara bersama atau yang dikenal dengan istilah berbagi pakai data, maka penyajian hasil analisis yang optimal tidak akan terjamin. 17.3 Perkembangan Perangkat SIG Masih banyak pihak-pihak yang mengembangkan perangkat SIG hingga saat ini. Apalagi jumlah dan variasi dari produk-produknya. Disini hanya menyebutkan sebagian kecil pihak pengembang dari kalangan pemerintah, akademis, dan perusahaan swasta. Walaupun demikian, ada beberapa produk SIG lain yang juga sering disebut dan digunakan, yaitu: ER Mapper, ERDAS, SpansGIS, MGE dari Intergraph, dan sebagainya (Prahasta, 2002). Dengan membanjirnya produk-produk SIG ini, para calon pengguna makin tidak mudah untuk memilih. Masing-masing menjanjikan kemudahan dan keunggulannya sendiri dengan harga yang cenderung menurun dari waktu ke waktu. Tidak ada satupun perangkat SIG tunggal yang sesuai untuk semua aplikasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Karena variasi aplikasi yang timbul di masyarakat akan terus meningkat, maka developer perangkat SIG juga turut mengikuti perkembangan ini dengan melakukan pengembangan inovasi-inovasi lebih lanjut di bidang aplikasi yang baru. Biasanya pengembangan lebih lanjut ini diimplementasikan dalam bentuk modul-modul atau komponen-komponen perangkat

Bab 17 Sistem informasi geografis 449 lunak yang terpisah dari paket perangkat SIG standar. Modul inipun dijual secara terpisah sesuai dengan permintaan pengguna. 17.4 Keuntungan Penggunaan SIG SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail atau tema yang diinginkan, menggabungkan suatu kumpulan data dengan kumpulan data yang lain, SIG dapat membantu pemerintah dan perusahaan-perusahaan atau perorangan untuk menyelesaikan masalah, tentang geografis. 17.5 Sistem Pengolahan Data Sparsial Pengolahan data sparsial merupakan hal yang penting dalam pengelolaan lingkungan, pengelolaan yang tidak benar dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Bencana dalam skala besar dan kecil merupakan contoh dari sistem pengolahan data sparsial yang tidak terencana dan teroganisir dengan baik. 17.6 Memperoleh Data SIG Data SIG berupa data digital yang berformat raster dan vector, vector menyimpan data digital dalam bentuk rangkaian koordinat (x,y). Titik disimpan sebagai sepasang angka koordinat dan polygon sebagai rangkaian koordinat yang membentuk garis tertutup. Resolusi dari data vector tergantung dari jumlah titik yang membentuk garis. Raster menyatakan data grafis dalam bentuk rangkaian bujur sangkar yang disimpan sebagai pasangan angka menyatakan baris dan kolom dalam suatu matriks. Titik dinyatakan dalam suatu grid-cell, garis dinyatakan sebagai rangkaian grid-cells bersabungan di suatu sisi, dan polygon dinyatakan sebagai gabungan grid-cells yang bersambungan disemua sisi, resulosi dari data raster ditentukan oleh ukuran grid-cells.

450 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi 17.7 Mengolah Data Prinsip pengolahan data dalam SIG secara sederhana dapat digambarkan dengan sebuah cara overlay beberapa peta berwarna yang tergambar pada kertas transparansi di atas sebuah overhead projector (OHP). Dalam pengolahan digital SIG, masing-masing satuan pemetaan memiliki bobot tertentu. Pembobotan ini dilakukan dengan skorsing. Pengeditan terhadap data dan raster sering kali diperlukan untuk menyempurnakan hasil dan visualisasi. Editing dilakukan seperti pada perluasan, penghapusan, pemotongan, penambahan, pewarnaan dan lainnya. 17.8 Digitasi Data Sparsial Input data sparsial disebut dengan digitasi. Arc View memiliki kemapuan untuk melakukan digitasi. Data hasil yang berasal dari proses input data disimpan dalam sebuah theme yang selanjutnya dapat diolah atau ditransfer ke software lain untuk pengolahan lebih lanjut. Langkah untuk memulai digitasi adalah dilakukan dengan menentukan type feature digitasi, seperti, membuat theme, memilih jenis feature, seperti line, polygon, point dan sebagainya. 17.9 Memasukkan Sumber Data Sumber data yang akan dimasukkan ke dalam sebuah proyek Arc View akan dianggap sebagai sebuah Theme baru. Theme merupakan serangkaian penampakan geografi dalam sebuah view. Sebuah theme sebaiknya hanya berisi satu macam tema data. Misalnya satu theme hanya berisi dari satu nama wilayah yang mewakili keseluruhannya. Sebuah view dapat menampung beberapa buah theme, susunan theme dapat di atur atau dipindahkan dengan menarik theme tersebut ke atas atau ke bawah. View hanya menampilkan beberapa buah

Bab 17 Sistem informasi geografis 451 theme bertipe polygon. Namun jika terdapat beberapa theme yang bertipe polygon, theme hanya menampilkan yang susunannya yang paling atas. 17.10 Metode Snapping Snapping adalah suatu cara merekatkan vertek (titik) digitasi pada vertek-vertek yang lainnya. Dengan menggunakan senapping ini kemungkinan kesalahan dapat diperkecil. Vertek atau garis yang diberi operasi snap akan secara pasti menempel pada vertek tersebut. Pada saat melakukan digitasi sebaiknya selalu menggunakan operasi snap ini, karena selain memudahkan kerja digitasi juga dapat meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi secara tidak sengaja. 17.10.1 Model Snapping 1. Snap to Vertek adalah untuk menghubungkan vertek baru dengan vertek yang ada. 2. Snap to boundary adalah untuk menghubungkan vertek baru dengan garis. 3. Snap to intersection adalah untuk menghubungkan vertek pada perpotongan. 4. Snap to end point adalah untuk menghubungkan vertek dengan titik akhir sebuah garis. 17.11 SIG Berbasis Web Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems/GIS) adalah alat untuk memperoleh, mengelola, meneliti, dan menyatakan secara spasial yang berhubungan dengan informasi (Coors, 1998). SIG mengkonversi data yang berbeda ke dalam bentuk peta dan informasi yang mudah dibaca (easy-to-read) dan peta yang mudah untuk diakses (easy-to-access). Sebagai tambahan, keuntungan world wide web adalah banyak, dua keuntungan utama adalah menjadi tidak tergantung pada

452 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi waktu dan tidak tergantung pada ruang/spasial (Mohler dan Duff, 1999). Pendistribusian data di Internet jadi lebih efisien dibanding transimisi data melalui disk. Internet dan SIG mengubah proses pengaksesan, berbagi, penyebaran dan analisa data. Teknologi untuk berbagi data SIG, seperti Web GIS, Open GIS dan Distributed GIS pada Internet dengan cepat mengalami kemajuan (Honda, 2003). 17.12 Pendekatan Tehadap Internet SIG Internet SIG meliputi banyak aplikasi yang menggunakan Teknologi Internet untuk membuat data mengenai geografis. Informasi geografis dapat didistribusikan dalam berbagai format pada Internet. Ada beberapa pendekatan dasar untuk mentransmisikan data geografis (Garagon, 2002). Yang pertama adalah mendownload data mentah. Jika pengguna mempunyai kemampuan perangkat lunak SIG, pengguna tidak akan meminta peta yang sudah selesai/ jadi. Setelah sekumpulan data telah diberikan pada disk lokal pengguna, SIG dapat bekerja secara off-line. Peta adalah cara yang umum untuk mendistribusikan informasi geografis. Peta mungkin dapat bersifat statis dengan suatu symbology predesigned atau mungkin dinamis dimana jika peta sendiri atau mengamati perspektif tentangnya dapat diubah oleh pengguna, seperti dengan suatu zoom-in/zoom-out untuk melihat suatu daerah tertentu (Selcuk, 2001). Pencarian yang sederhana juga dapat dilakukan dalam basisdata menurut satu kriteria/ukuran. Kriteria-kriteria ini bisa mengenai spasial maupun thematic. Rekord-rekord yang memenuhi kriteria tersebut kemudian dikembalikan ke pengguna, baik dalam bentuk peta atau bentuk laporan. Pada jenis lain pendistribusian, para pengguna dapat melakukan multi-theme query yang kompleks, menciptakan buffer dan peta di-customize, melakukan analisa mengenai statistik spasial, dan seterusnya. Hal tersebut mengijinkan para pengguna untuk membuat data baru tanpa mengubah data tersebut.

Bab 17 Sistem informasi geografis 453 Untuk merancang aplikasi SIG yang berbasis web, variasi program dan format sudah ada tersedia. Tetapi aplikasi web didasarkan pada model yang sama disebut client/server (Plewe, 1997) (Gambar 17.1). Client melakukan suatu permintaan kepada server. Server kemudian memproses permintaan tersebut dan mengembalikan informasi kepada client. Dalam model ini, proses bersama antara client dan server, dengan perbandingan yang berbeda. Proses berbagi ini dihasilkan dalam berbagai format yang mempunyai keuntungan dan kerugian. Suatu client (saling berinteraksi dengan server secara mudah) menyediakan analisa yang kuat. Tetapi sulit untuk memelihara layanan tersebut. Suatu client (saling berinteraksi dengan server yang tangguh) terbatas dengan aplikasi sederhana. Bagaimanapun juga, hal tersebut dapat digunakan oleh banyak orang (Garagon, 2002). Gambar 17.1 Model client-server 17.13 Kesimpulan Sistem informasi geografis atau SIG merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur dan mentransformasikan. ***