KONGLOMERASI INDUSTRI MEDIA KOMUNIKASI. Karmilasari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Yaitu, media massa dijadikan sebagai institusi ekonomi. massa ialah penggabungan media-media dalam kepemilikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

PETA MEDIA INDONESIA. Dyan Rahmiati. Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

b. Peningkatan SDM pengelola kearsipan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai macam produknya kepada masyarakat. Berkembangnya industri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak

BAB 3 STUDI KASUS MASYARAKAT PERS DAN PENYIARAN INDONESIA (MPPI) VS PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK (MNC)

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di masa sekarang ini kita dengan mudah dapat menikmati penyiaran radio

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pengelolaan program media relations dalam membangun brand image MNC Fashion

BAB I PENDAHULUAN. saksi. Penulis membaca berita tersebut melalui media online yaitu Detik.com pada

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

PENGUMUMAN LELANG PENGADAAN JASA PUBLIKASI BPJS KESEHATAN TAHUN 2016 NOMOR 04/PLPJP/0516

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

Komunikasi Massa. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa adalah yang paling

I. PENDAHULUAN. dan tingkatan ekonomi serta umur sudah dapat menggunakannya. Internet adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam. perkembangannya Public Relations memiliki berbagai macam definisi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

MEDIA AND COMMUNICATION SYSTEM

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Isi Media Judul: MIP No Teror Paris Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 16/11/2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Dagang, dan Perusahaan Jasa. Dalam era globalisasi saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. online, media elektronik dan cetak menjadi primadona dalam menyebarkan

BAB 4 PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

Analisis Isi Media Judul: MIP No.218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014

PENGUMUMAN LELANG PASCAKUALIFIKASI Nomor : 03/PLPJPP/0315

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

Transkripsi:

KONGLOMERASI O INDUSTRI MEDIA KOMUNIKASI Karmilasari

Fungsi Komunikasi Masa terhadap masyarakat (Lasswell dan Wright 1975) Pengawasan lingkungan Fungsi ini merujuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi. Media massa menyebarkan segala kejadian dan peristiwa i sehingga menjadi informasi bagi khalayak. Kejadian dan peristiwa yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya akan selalu dilaporkan oleh media massa. Penghubung antar bagian dalam masyarakat Setiap sajian berita yang menyangkut hidup orang banyak, akan menjadi stimuli bagi khalayak k untuk memberikan tanggapan dan mengenalkan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. 2

Fungsi Komunikasi Masa terhadap masyarakat (Lasswell dan Wright 1975) Sosialisai atau pewarisan nilai-nilai Fungsi ini merujuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari satu generasi kepada generasi yang berikutnya, atau dari satu kelompok masyarakat terhadap para anggota kelompok yang baru. Hiburan Fungsi hiburan merujuk upaya-upaya komunikatif yang bertujuan untuk memberikan hiburan pada khalayak luas 3

Industri Media Masa Teori Agenda Setting (McComb dan Donald Shaw sekitar tahun 1968). Teori iini iberasumsi ibh bahwa media mempunyai kemampuan untuk mentransfer isu untuk mempengaruhi agenda publik. Khalayak akan menganggap gg suatu isu tersebut penting, karena media menganggap gg isu tersebut penting Teori Depensi Mengenai EfekKomunikasi Massa (Sandra Ball Rokeach dan Melvin L DeFleur 1976). Fokus perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu ee efek media massa. Pemikiran terpenting t dari teori ini bahwa a dalam masyarakat modern, audience menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi bagi pengetahuan tentang, dan orientasi ikepada, apa yang terjadi didl dalam masyarakatnya. kt Kd Kedua, berkaitan dengan apa yang dilakukan media yang pada dasarnya melayani berbagai fungsi informasi 4

Industri Media Masa Edward S. Herman dan Robert W. McChesney, The Global Media : A New Missionaries to Corporate Capitalism, 1997 : Sejak pertengahan 1980an, industri media global menunjukkan perkembangan terjadinya kapitalisasi i dan industri i media yang makin lama hanya dikuasa oleh beberapa pelaku industri. 5

Definisi Konglomerasi Media : Penggabungan beberapa perusahaan menjadi perusahaan yang besar yang membawahi banyak media Melakukan korporasi dengan perusahaan media lain yang dianggap memiliki visi yang sama Pembentukannya dengan cara kepemilikan saham, joint venture atau meger atau pendirian kartel komunikasi dalam skala besar 6

Kebijakan Hukum terkait Konglomerasi Media di Indonesia Undang-Undang (UU) Penyiaran No. 32 Tahun 2002 Pemusatan kepemilikan dan penguasaan lembaga penyiaran swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siar maupun beberapa b wilayah siar, dibatasi. i 7

Kebijakan Hukum terkait Konglomerasi Media di Indonesia Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta menyebutkan tentang pembatasan kepemilikan dan penguasaan atas jasa penyiaran radio dan televisi i Pasal 31 (1) Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio oleh 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, di seluruh wilayah Indonesia dibatasi sebagai berikut: 1 (satu) badan hukum hanya boleh memiliki 1 (satu) izin penyelenggaraan penyiaran jasa penyiaran ra dio; paling banyak memiliki saham sebesar 100% (se ratus perseratus) pada badan hukum ke 1 (kesatu) sampai dengan ke 7 (ketujuh); paling banyak memiliki saham sebesar 49% (empat puluh sembilan perseratus) pada badan hukum ke 8 (kedelapan) sampai dengan ke 14 (keempat belas); paling banyak memiliki saham sebesar 20% (dua puluh perseratus) pada badan hukum ke 15 (kelima belas) sampai dengan ke 21 (keduapuluh satu) paling banyak memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus) pada badan hukum ke 22 (ke dua puluh dua) dan seterusnya). badan hukum sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, berlokasi di beberapa 8 wilayah kabupaten/kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kebijakan Hukum terkait Konglomerasi Media di Indonesia Paragraf 2 Jasa Penyiaran Televisi Pasal 32 (1) Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran televisi oleh 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, di seluruh wilayah Indonesia dibatasi sebagai berikut: 1 (satu) badan hukum paling banyak memiliki 2 (dua) izin penyelenggaraan penyiaran jasa penyiaran televisi, yang berlokasi di 2 (dua) provinsi yang ber beda; paling banyak memiliki saham sebesar 100% (seratus perseratus) pada badan hukum ke 1 (kesatu); paling banyak memiliki saham sebesar 49% (empat puluh sembilan perseratus) pada badan hukum ke 2 (kedua); paling banyak memiliki saham sebesar 20% (dua puluh perseratus) pada badan hukum ke 3 (ketiga); paling banyak memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus) pada badan hukum ke 4. (keempat) dan seterusnya; badan hukum sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, berlokasi di beberapa wilayah provinsi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 9

Kebijakan Hukum terkait Konglomerasi Media di Indonesia Bagian Kedua PembatasanKepemilikan Silang Pasal 33 Kepemilikan silang antara Lembaga Penyiaran Swasta, perusahaan media cetak, dan Lembaga Penyiaran Berlangganan baik langsung maupun tidak langsung dibatasi sebagai berikut: 1 (satu) Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan 1 (satu) Lembaga Penyiaran Berlangganan dengan 1 (satu) perusahaan media cetak di wilayah yang sama; atau 2. 1 (satu) Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran televisi dan 1 (satu) Lembaga Penyiaran Berlang ganan dengan 1 (satu) perusahaan media cetak di wilayah yang sama; atau 3. 1 (satu) Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan 1 (satu) Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran televisi dengan 1 (satu) Lembaga Penyi aran Berlangganan di wilayah yang sama. 10

Pengelompokan Konglomerasi Media di Indonesia MNC Grup : RCTI, Global TV, dan MNC TV (TPI), Koran Sindo, Radio Dangdut TPI, MNC Sport, Trijaya (Sindo FM), Global l Radio, Okezone.com, Sun TV, Indovision, Sindo TV, Majalah Trust, Majalah High n Teen. VIVA Group : TVOne, ANTV dan VIVANews.com Surya Citra Media (SCM) : SCTV, Indosiar, O Channel, dan Liputan6.com Media Group : Metro TV, Media Indonesia, Lampung Pos. Trans Corp : Transs TV, Trans 7, Detik.com 11

Pengelompokan Konglomerasi Media di Indonesia Berita Satu Media Holding bekerjasama dengan First Media dan Sitra wimax menaungi 12 media, al: a.l Berita Satu.com, Jakarta Globe, Investor Daily, Suara Pembaruan, Campus Life. Gramedia Group : Kompas Group (koran2 tersebar di berbagai daerah seluruh Indonesia dengan label Tribun, misal Tribun Pekanbaru), Tabloit Bola, Tabloit Nova, Kompas.com Kompas TV, Warta Kota. JAWAPOS GROUP : JPNN (Jawa Pos News Network kantor berita, JPNN.com), JPMC (Jawa Pos Multimedia Center), Jawa Pos, Indo Pos, Rakyat MErdeka, Lampu Hijau, Koran Nonstop. Koran koran lainnya di bawah grup POS seperti : Tangsel Pos, Riau Pos dan Koran dengan lebel RADAR seperti Radar Bogor, Radar Purwokerto, TV Lokal seperti : JTV di Jawa Timur, Riau TVdi Riau, Majalah RM, Tabloid Nyata. 12