BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Syarah Istighfar dan Taubat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB I PENDAHULUAN. kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ini. Salah satu jalan dalam mengarungi kehidupan adalah dengan

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

BAB V PEMBAHASAN. pemaparan data sebagai hasil penelitian melalui wawancara langsung dengan para

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

Al-Samii' dan Al-Bashiir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Alamat : Jl. AES Nasution Gang Samudin Rt 11 Rw 02

BAB I PENDAHULUAN. Daya Dan Lingkungan Pereira. (Kanisius: Yogyakarta. 2003), Hal 5. 1 Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air 8agi Pengelolaan Sumber

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Hadits-hadits Shohih Tentang

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sendi kehidupan dan susunan masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu,

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya pria dan wanita. Pria dan wanita yang telah diciptakan-nya dengan berpasangan tersebut bertujuan untuk saling melengkapi, mengisi, dan menyempurnakan satu sama lain. Namun, hubungan yang terjadi di antara seorang pria dan wanita harus dihalalkan melalui sebuah ikatan yang disebut dengan perkawinan atau pernikahan. Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 1 Perkawinan juga dapat diartikan sebagai pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. 2 Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkawinan dapat diartikan dengan sebuah ikatan lahir batin antara dua insan yaitu pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk saling mencintai, menghasilkan keturunan, dan hidup berdampingan secara damai dan sejahtera sesuai dengan perintah Allah SWT dan petunjuk Rasulullah SAW. Hal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 1. Lihat Tim Citra Umbara, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Citra Umbara, 2011, Cet. vii, h. 2. 2 Kompilasi Hukum Islam, Pasal 2. Lihat Tim Citra Umbara, Undang-Undang, h. 228. 1

2 ini sesuai dengan firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur an Surah Ar-Rum (30) ayat 21, Allah berfirman: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. 3 Lebih lanjut Allah SWT berfirman juga dalam Al-Qur an Surah An-Nahl (16) ayat 72, yang berbunyi sebagai berikut: Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. 4 Selain dari firman Allah SWT, juga terdapat petunjuk-petunjuk dari Rasulullah SAW mengenai anjuran untuk menikah dan barangsiapa yang tidak mengikutinya maka bukan termasuk golongannya. Anjuran dari Rasulullah tersebut menjadi bukti bahwa menikah memiliki tujuan yang mulia. Berikut sabda Rasulullah SAW : 3 Pustaka Al-Mubin, Al-Qur an Terjemah disertai Ayat-Ayat Do a, Ayat-Ayat Keutamaan Al-Qur an, Ayat-Ayat Tazkiyatun Nafs dan Hadits Keutamaan Al-Qur an, Cibinong, 2013, h. 406. 4 Ibid., h. 274.

3 ح د ث ن ا س ع يد ب ن أ ب م ر ي أ خ ب ر ن ا م م د ب ن ج ع ف ر أ خ ب ر ن ا ح ي د ب ن أ ب ح ي د الط و يل أ ن ه س ع أ ن س ب ن م ال ك ر ض ي الل ه ع ن ه ي ق ول ج اء ث ل ث ة ر ه ط إ ل ب ي وت أ ز و اج الن ب ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ي س أ ل ون ع ن ع ب اد ة الن ب ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ف ل م ا أ خ ب وا ك أ ن ه م ت ق ال وه ا ف ق ال وا و أ ي ن ن ن م ن الن ب ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ق د غ ف ر ل ه م ا ت ق د م م ن ذ ن ب ه و م ا ت أ خ ر ق ال أ ح د ه م أ م ا أ ن ا ف إ ن أ ص ل ي الل ي ل أ ب د ا و ق ال آخ ر أ ن ا أ ص وم الد ه ر و ل أ ف ط ر و ق ال آخ ر أ ن ا أ ع ت ز ل الن س اء ف ل أ ت ز و ج أ ب د ا ف ج اء ر س ول الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م إ ل ي ه م ف ق ا ل أ ن ت م ال ذ ين ق ل ت م ك ذ ا و ك ذ ا أ م ا و الل ه إ ن ل خ ش اك م ل ل ه و أ ت ق اك م ل ه ل ك ن أ ص وم و أ ف ط ر و أ ص ل ي و أ ر ق د و أ ت ز و ج الن س اء ف م ن ر غ ب ع ن س ن ت ف ل ي س م ن Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amir Abu Maryam Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Abu Humaid Ath Thawil bahwa ia mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya tentang ibadah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan setelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka merasa hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, "Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?" Salah seorang dari mereka berkata, "Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya." Kemudian yang lain berkata, "Kalau aku, maka sungguh, aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan berbuka." Dan yang lain lagi berkata, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selama-lamanya." Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada mereka seraya bertanya: "Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku". 5 Akibat hukum dari sebuah ikatan perkawinan tidak hanya berpengaruh terhadap pasangan suami istri saja, namun juga terhadap anak-anak yang dilahirkan Hadist. 5 HR. Bukhari, Bab Nikah, No. 4675. Lihat Lidwa Pusaka i-software - Kitab 9 Imam

4 dari ikatan perkawinan yang telah dilakukan. Bagi anak-anak yang dilahirkan dari sebuah perkawinan yang sah secara agama maupun negara memiliki akibat hukum yang jelas. Namun tidak sama halnya dengan anak-anak yang dilahirkan di luar perkawinan atau sebuah perkawinan yang hanya sah menurut agama, akibat hukum yang mengikat mereka hanya terbatas pada ibunya dan keluarga ibunya saja. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 43 Ayat (1), yang berbunyi Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. 6 Selain hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya, anak yang dilahirkan tanpa memiliki kejelasan status ayahnya juga seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil dan stigma 7 di tengah-tengah masyarakat. Sehingga hukum harus memberikan perlindungan dan kepastian hukum terhadap status dan hak-hak yang ada pada seorang anak, termasuk anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan yang keabsahannya masih dipersengketakan. Sejak Mahkamah Konstitusi mengeluarkan sebuah putusan yaitu Nomor 46/PUU-VIII/2010 pada hari Jum at tanggal 17 Februari 2012 dari perkara yang diajukan oleh Hj. Aisyah Mochtar alias Machica binti H. Mochtar Ibrahim dan Muhammad Iqbal Ramadhan bin Moerdiono dengan pokok permohonan dari pemohon yaitu mengajukan pengujian Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 43 ayat (1) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Setelah adanya permohonan tersebut, Mahkamah Konstitusi dalam salah satu putusannya, 6 Lihat Tim Citra Umbara, Undang, h. 17. 7 Stigma artinya ciri negatif yang ada pada diri seseorang akibat pengaruh lingkungan. Lihat Umi Chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2006, Cet. i, h. 631.

5 memutuskan bahwa anak yang dilahirkan di luar perkawinan tidak hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya, tapi juga memiliki hubungan perdata dengan laki-laki sebagai ayahnya dan keluarga ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah. 8 Lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 memiliki banyak hal positif yaitu membuat jelas akibat hukum untuk anak-anak yang dilahirkan di luar perkawinan. Anak-anak tersebut akan mendapatkan hak-haknya sebagai seorang anak dari ayah biologisnya atau ayah kandungnya dan telah dilindungi oleh hukum negara. Namun, yang sekarang jadi pertanyaan penulis adalah apakah putusan Mahkamah Konstitusi tersebut sesuai dengan kaidah dan prinsip hukum Islam, karena putusan itu merupakan hal yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan para pemikir hukum Islam saat ini. Berdasarkan pokok pikiran dan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji secara mendalam mengenai hak anak biologis dalam hukum keluarga di Indonesia pasca adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 yang ditinjau dari sudut pandang hukum Islam menurut pandangan hakim Pengadilan Agama Palangka Raya. Pembahasan ini penulis tuangkan dalam sebuah skripsi dengan judul: AKIBAT HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010 TERHADAP HAK ANAK BIOLOGIS DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Perspektif Hakim Pengadilan Agama Palangka Raya). 8 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010, h. 37. Lihat http://ptabanjarmasin.go.id/download.php?arsip=newsflash&id=272 (online 9 Maret 2013).

6 B. Rumusan Masalah Beranjak dari latar belakang di atas, ada beberapa pokok permasalahan yang penulis rumuskan, yaitu sebagai berikut: 1. Apa akibat hukum dari putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 terhadap hak anak biologis perspektif hakim Pengadilan Agama Palangka Raya? 2. Bagaimana akibat hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU- VIII/2010 terhadap hak anak biologis dalam tinjauan hukum Islam perspektif hakim Pengadilan Agama Palangka Raya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui akibat hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU- VIII/2010 terhadap hak anak biologis perspektif hakim Pengadilan Agama Palangka Raya. 2. Untuk mengetahui akibat hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU- VIII/2010 terhadap hak anak biologis dalam tinjauan hukum Islam perspektif hakim Pengadilan Agama Palangka Raya. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun kegunaan penelitian ini, yaitu: 1. Kegunaan teoritis penelitian ini adalah: a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan serta memberikan kontribusi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan intelektual, khususnya

7 mengenai akibat hukum terhadap hak anak biologis dalam tinjauan hukum Islam pasca adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut; b. Dapat dijadikan titik tolak bagi penelitian selanjutnya, baik untuk peneliti yang bersangkutan maupun peneliti lain, sehingga kegiatan penelitian dapat dilakukan secara berkesinambungan; c. Sebagai bahan bacaan dan sumbangan pemikiran dalam memperkaya khazanah literatur kesyari ahan bagi kepustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya. 2. Kegunaan praktis penelitian ini adalah: a. Sebagai bahan pertimbangan hukum dalam memecahkan problematika yang berkembang di masyarakat, terkait akibat hukum terhadap hak anak biologis dalam tinjauan hukum Islam pasca adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut; b. Meningkatkan apresiasi terhadap pandangan hukum Islam mengenai permasalahan-permasalahan yang faktual di masyarakat, sehingga dapat membuktikan bahwa hukum Islam itu dinamis dan dapat berlaku sepanjang masa; c. Sebagai sumbangan pemikiran yang bersifat praktis bagi masyarakat yang mempunyai permasalahan dengan keadaan yang dipaparkan oleh penulis, terkait dengan hak-hak anak biologis yang harus dipenuhi oleh kedua orang tuanya.

8 E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Telaah pustaka, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan penelitian terdahulu, deskripsi teoritis, serta kerangka pikir. BAB III : Metode penelitian, memuat hal-hal yang berkaitan dengan waktu dan lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan pertanyaan penelitian, pengabsahan data, serta analisis data. BAB IV : Pemaparan data, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, tahapan pelaksanaan penelitian dan pandangan hakim Pengadilan Agama Palangka Raya. BAB V : Pembahasan, memuat analisis mengenai akibat hukum putusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-VIII/2010 terhadap hak anak biologis perspektif hakim Pengadilan Agama Palangka Raya dan akibat hukum putusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU- VIII/2010 terhadap hak anak biologis dalam tinjauan hukum Islam perspektif hakim Pengadilan Agama Palangka Raya. BAB VI : Penutup, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.