49 50 16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN NGANJUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9) ; 03 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 6. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nonor 4741) ; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
51 52 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK dan BUPATI NGANJUK MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBENGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN NGANJUK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Nganjuk ; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Nganjuk ; 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 4. Kabupaten adalah Kabupaten Nganjuk ; 5. Bupati adalah Bupati Nganjuk ; 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Nganjuk ; 7. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk ; 8. Badan Daerah adalah Badan Daerah Kabupaten Nganjuk ; 9. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Nganjuk ; 10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nganjuk ; 11. Kantor Daerah adalah Kantor Daerah Kabupaten Nganjuk. BAB II PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGAKAT DAERAH Pasal 2 Dengan peraturan daerah ini dibentuk Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, yang terdiri atas : 1. Inspektorat ; 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 3. Badan Kepegawaian Daerah. 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah.
53 54 5. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah. 6. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah. 7. Kantor Ketahanan Pangan Daerah. 8. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Daerah. 9. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. 10. Kantor Lingkungan Hidup Daerah. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. (2) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi : a. perencanaan program pengawasan ; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan ; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan. (3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah. (4) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan ; b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan, pembangunan daerah ; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. (5) Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. (6) Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. (7) Lembaga teknis daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya ; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya ; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. (8) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur (9) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan. (10) Lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dipimpin oleh kepala badan, kantor dipimpin oleh kepala kantor. (11) Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. (12) Kepala Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah (13) Kepala Badan dan Kepala Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui Sekretaris Daerah.
55 56 (14) Pada lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dapat dibentuk unit pelaksana teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 Susunan Organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1, terdiri dari : Inspektur, membawahi : 1. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan ; b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan ; c. Sub Bagian Administrasi dan Umum. 2. Inspektur Pembantu Wilayah I terdiri dari : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 3. Inspektur Pembantu Wilayah II terdiri dari : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 4. Inspektur Pembantu Wilayah III terdiri dari : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 5. Inspektur Pembantu Wilayah IV terdiri dari : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan ; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan ; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 5 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2 meliputi: Kepala Badan membawahi : 1. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Keuangan ; c. Sub Bagian Program dan Evaluasi. 2. Bidang Pemerintahan terdiri dari : a. Sub Bidang Pemerintahan Umum ; b. Sub Bidang Pemerintahan Daerah. 3. Bidang Sosial Ekonomi terdiri dari : a. Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan ; b. Sub Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat. 4. Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Lingkungan Hidup terdiri dari : a. Sub Bidang Bina Marga dan Keciptakaryaan ; b. Sub Bidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan Pengairan. 5. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari : a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan, Pembangunan dan Keuangan Daerah ; b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Perekonomian, Sosial dan Kemasyarakatan. 6. Bidang Pendataan dan Pelaporan terdiri dari : a. Sub Bidang Data dan Dokumentasi ;
57 58 b. Sub Bidang Pelaporan. 7. Kelompok jabatan fungsional. Pasal 6 Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, meliputi : Kepala Badan, membawahi : 1. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Keuangan ; c. Sub Bagian Program dan Evaluasi. 2. Bidang Pengadaan dan Mutasi terdiri dari : a. Sub Bidang Mutasi ; b. Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun. 3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari : a. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan/Kader ; b. Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional. 4. Bidang Pengendalian dan Pembinaan Pegawai, terdiri dari : a. Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai ; b. Sub Bidang Dokumentasi dan Informasi Pegawai. 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 7 Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, meliputi : Kepala Badan, membawahi : 1. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Keuangan ; c. Sub Bagian Program dan Evaluasi. 2. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan terdiri dari : a. Sub Bidang Bina Pemerintahan Desa dan Kelurahan ; b. Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya. 3. Bidang Penguatan kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat terdiri dari : a. Sub Bidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat ; b. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Pembangunan Partisipatif. 4. Bidang pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna terdiri dari : a. Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat ; b. Sub Bidang Teknologi Tepat Guna. 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 8 Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, meliputi : Kepala Badan, membawahi : 1. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Keuangan ; c. Sub Bagian Program dan Evaluasi. 2. Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri dari : a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender ; b. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 3. Bidang Keluarga Berencana terdiri dari : a. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana ; b. Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Reproduksi. 4. Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga terdiri dari :
59 60 a. Sub Bidang Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas ; b. Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi. 5. Bidang Pendataan dan Supervisi, terdiri dari : a. Sub Bidang Pendataan Keluarga ; b. Sub Bidang Supervisi dan Fasilitasi. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. 7. Unit Pelaksana Teknis Badan. Pasal 9 Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6, terdiri dari : Sekretariat, membawahi : 1. Bagian Tata Usaha, membawahi : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Keuangan ; c. Sub Bagian Program dan Evaluasi. 2. Bidang Pembangunan, membawahi : - Tim Teknis 3. Bidang Perekonomian, membawahi : - Tim Teknis 4. Bidang Evaluasi dan Pemantauan, membawahi : - Tim Teknis 5. Bidang Penanaman Modal, membawahi : a. Sub Bidang Data dan Sistem Informasi ; b. Sub Bidang Promosi. 6. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 10 Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, terdiri dari : Kepala Kantor, membawahi : a. Sub Bagian Tata Usaha ; b. Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan ; c. Seksi Keamanan Pangan dan Gizi ; d. Seksi Penganekaragaman Pangan dan Konsumsi ; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 11 Susunan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 8, terdiri dari : Kepala Kantor, membawahi : a. Sub Bagian Tata Usaha ; b. Seksi Kesatuan Bangsa ; c. Seksi Sosial dan Politik ; d. Seksi Perlindungan Masyarakat ; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 12 Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 9, meliputi: Kepala Kantor, membawahi : a. Sub Bagian Tata Usaha ; b. Seksi Perpustakaan ; c. Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis ; d. Seksi Pengelolaan Arsip Statis ; e. Kelompok Jabatan Fungsional.
61 62 Pasal 13 Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 10, meliputi: Kepala Kantor, membawahi : 1. Subbagian Tata Usaha; 2. Seksi Tata Lingkungan; 3. Seksi Konservasi dan Pemulihan Dampak Lingkungan; 4. Seksi Komunikasi Lingkungan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat. 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 14 (1) Sekretariat pada Badan dipimpin oleh seorang sekretaris berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala badan ; (2) Bidang pada badan daerah dipimpin oleh seorang kepala bidang berada dan bertanggung jawab langsung kepada kepala badan dan dikoordinasikan oleh sekretaris ; (3) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas membawahi sub bagian ; (4) Masing-masing bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas membawahi seksi ; (5) Sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada sekretaris ; (6) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang ; (7) Rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga teknis ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Pasal 15 Bagan Susunan Organisasi Insepktorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang tercantum dalam Lampiran I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, dan X merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. BAB V UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN Pasal 16 (1) Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis operasional dan penunjang Badan di lapangan ; (2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Pasal 17 Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Badan yang mempunyai wilayah 1 (satu) atau beberapa Kecamatan. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas UPT Badan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan tugas Badan sesuai dengan bidang operasionalnya di lapangan ; b. Pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional.
63 64 BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 19 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Pemerintah Daerah sesuai keahlian dan kebutuhan. Pasal 20 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dari berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh bupati dan bertanggung jawab kepada sekretaris daerah. (3) Jumlah dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VII TATA KERJA Pasal 21 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur, Kepala Badan, Kepala Kantor, dan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. BAB VIII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 22 (1) Kepala Badan Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati setelah berkonsultasi dengan Gubernur. (2) Kepala Kantor Daerah, Sekretaris Badan Daerah, Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah. (3) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan oleh Bupati. (4) Kepala UPTB dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan oleh Bupati. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 (1) Penjabaran lebih lanjut mengenai tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati. (2) Eselonering jabatan Perangkat Daerah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. (3) Pada saat mulai berlaku peraturan daerah ini, pejabat yang ada tetap melaksanakan tugasnya sampai ditetapkan pejabat yang baru berdasarkan peraturan daerah ini.
65 66 BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 24 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan- Badan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 06 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 26 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor- Kantor Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2002 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi Diundangkan di : Nganjuk Pada tanggal : 16 Desember 2008 SEKRETARIS DAERAH d.t.o. SUMARLAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2008 NOMOR 03 SERI D Pasal 25 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Pasal 26 Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk. Ditetapkan di : Nganjuk pada tanggal : 16 Desember 2008 BUPATI NGANJUK d.t.o. TAUFIQURRAHMAN
67 68 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN NGANJUK I. UMUM Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam sekretariat, unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah, serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah. Pengertian pertanggungjawaban kepala badan/kantor, inspektorat, melalui sekretaris daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas lembaga teknis daerah, dengan demikian kepala badan/kantor, inspektorat, bukan bawahan langsung sekretaris daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18
69 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 ============