MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):25-32

dokumen-dokumen yang mirip
MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):33-42

STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DARI CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI PERAIRAN KOTA JAYAPURA

PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT ASTER DI PERAIRAN LAUT JAWA BAGIAN BARAT MADURA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL. ANALISIS SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DI PERAIRAN BELAWAN KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Kandungan Klorofil-a Fitoplankton di Sekitar Perairan Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

Validasi Algoritma Estimasi Konsentrasi Chl-A pada Citra Satelit Landsat 8 dengan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

CHLOROPHYLL-A SPREAD ANALYSIS USING MERIS AND AQUA MODIS SATTELLITE IMAGERY (Case Study: Coastal Waters of Banyuwangi)

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

Pemetaan Lokasi Fishing Ground dan Status Pemanfaatan Perikanan di Perairan Selat Madura

ANALISIS POLA SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

VALIDASI ALGORITMA ESTIMASI KONSENTRASI CHL-A PADA CITRA SATELIT LANDSAT 8 DENGAN DATA IN-SITU (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

Jurnal KELAUTAN, Volume 3, No.1 April 2010 ISSN :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA

ANALISIS KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONI DENGAN CITRA LANDSAT 8 (Studi Kasus: Laut Selatan Pulau Lombok, NTB)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN SEBARAN KLOROFIL-A DI MUARA SUNGAI LUMPUR, SUMATERA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS AIR LAUT DI PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN ANALYSIS OF SEA WATER QUALITY IN THE SOUTHERN OF BANGKA STRAIT

Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2012: 1-9 ISSN : ANALISIS MASSA AIR DI PERAIRAN MALUKU UTARA

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juni 2015, ISSN

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

VALIDASI ALGORITMA ESTIMASI KONSENTRASI CHL-A DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8(Studi Kasus : Laut Selatan Pulau Lombok, NTB)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE


JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1

Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali

Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman Hamdani Universitas Padjadjaran

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

ANALISA VARIABEL OSEANOGRAFI DATA MODIS TERHADAP SEBARAN TEMPORAL TENGGIRI (Scomberomorus commersoni, Lacépède 1800) DI SEKITAR SELAT KARIMATA

FORMASI SPASIAL PERAIRAN PULAU 3S (SALEMO, SAGARA, SABANGKO) KABUPATEN PANGKEP UNTUK BUDIDAYA LAUT Fathuddin dan Fadly Angriawan ABSTRAK

JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

BAB III BAHAN DAN METODE

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL

3. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober Survei

Analisa Kondisi Perairan UntukMenentukan Lokasi Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.1 April 2011 ISSN :

Korelasi Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus Spp) Dengan Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu

Pola Sebaran Konsentrasi Klorofil-a di Selat Bangka dengan Menggunakan Citra Aqua-Modis

JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT

J. Sains & Teknologi, Agustus 2008, Vol. 8 No. 2: ISSN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 4. METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

MASPARI JOURNAL Juli 2017, 9(2):85-94

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel.

PENGARUH MONSUN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN SELATAN BALI

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE

POLA DISTRIBUSI KANDUNGAN KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

CONTENT BY USING AQUA MODIS SATELLITE IMAGERY IN MARINE WATERS OF ROKAN HILIR REGENCY RIAU PROVINCE

MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES JOURNAL Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-8 Online di :

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

Perubahan Luasan Mangrove dengan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

STUDI PEMETAAN KESESUAIAN BUDIDAYA KERANG HIJAU (Perna Viridis) MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT DAN SIG DI PERAIRAN LAUT TEJAKULA

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN

Universitas Sumatera Utara, ( 2) Staff Pengajar Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Diterima: 9 Februari 2008; Disetujui: 9 November 2008 ABSTRACT ABSTRAK

BAB III BAHAN DAN METODE

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):25-32 AKURASI NILAI KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI PERAIRAN PULAU ALANGGANTANG TAMAN NASIONAL SEMBILANG VALUE ACCURACY OF CHLOROPHYLL-A CONCENTRATION AND SEA SURFACE TEMPERATURE USING REMOTE SENSING DATA AT ALANGGANTANG ISLAND WATER SEMBILANG NATIONAL PARK Astrijaya Sidik 1), Andi Agussalim 1), dan Moh. Rasyid Ridho 2) 1) Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia 2) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia Email: astrijayasidik@yahoo.com Registrasi: 21 Mei 2013; Diterima setelah perbaikan: 19 Juni 2014; Disetujui terbit: 2 Desember 2014 ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui akurasi pemetaan hasil pengolahan citra nilai konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut di sekitar perairan pulau Alanggantang, Taman Nasional Sembilang pada bulan Juli 2013. Proses pemetaan dilakukan dengan mengolah data citra Landsat 8 tanggal 19 Mei 2013 dengan menggunakan perangkat lunak ENVI 4.8 dan ArcGis 9.3 kemudian dianalisis. Hasil analisis pengolahan citra diregresikan dengan data hasil pengukuran lapangan untuk mengetahui akurasi pemetaan. Konsentrasi klorofil-a hasil analisis laboratorium dikorelasikan dengan suhu permukaan laut hasil pengukuran lapangan untuk mengetahui hubungan antara kedua parameter. Hasil penelitian menunjukkan hubungan konsentrasi klorofil-a dengan suhu permukaan laut pengukuran lapangan masuk kedalam kategori rendah yaitu -0,234 dan hubungan signifikan antara kedua parameter adalah tidak signifikan yaitu sebesar 0,321. Akurasi pemetaan menggunakan regresi polynomial 3 untuk klorofil-a koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,314 sedangkan untuk suhu permukaan laut adalah 0,599. KATA KUNCI:, Klorofil-a, Landsat 8, pulau Alanggantang, suhu permukaan laut. ABSTRACT The research aims to determine the accuracy of the mapping results of image processing values chlorophyll-a concentration and sea surface temperature in the waters around the island Alanggantang, Sembilang National Park in July 2013. The mapping process is done by processing the image data of Landsat 8 dated May 19, 2013 by using the software ENVI 4.8 and ArcGIS 9.3 then analyzed. The results of the analysis of image processing regressed with field measurement data to determine the accuracy of the mapping. The concentration of chlorophyll-a laboratory analysis results were correlated with sea surface temperature field measurement results to determine the relationship between the two parameters. The results of the analysis of the distribution of chlorophyll-a field measurements ranged from 4.38 to 13.03 mg / m 3 and for the distribution of sea surface temperatures ranged from 29.9 to 31.1 C. The results showed chlorophyll-a concentration relationship with sea surface

temperature field measurements into the low category is -0,234 and significant relationship between the two parameters is not significant in the amount of 0.321. Accuracy mapping using polynomial 3 regression for chlorophyll-a coefficient of determination (R 2 ) of 0.314, while for sea surface temperature is 0.599. KEYWORDS: Alanggantang island, chlorophyll-a, Landsat 8, sea surface temperature. 1. PENDAHULUAN Pulau Alanggantang terletak dalam wilayah administrasi Taman Nasional Sembilang. Jika dilihat dari peta pulau ini terletak antara Teluk Birik dan Muara Benawang. Teluk Birik maupun Muara Benawang memiliki masukan air sungai, sehingga akan mempengaruhi perairan disekitar pulau Alanggantang. Dengan adanya pengaruh tersebut, kondisi perubahan-perubahan sebaran konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut wilayah ini akan sulit diprediksi sehingga kondisi tingkat kesuburan perairan akan ikut berubahubah. Suhu permukaan laut dapat mempengaruhi kehidupan organisme suatu perairan. Sahabuddin dan Tangko (2008) mengatakan bahwa suhu berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme dan perkembangan suatu organisme. Suhu permukaan laut dapat mempengaruhi pertumbuhan optimum bagi fitoplankton seperti pendapat dari Effendi (2003) yang mengatakan bahwa suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan berkisar 20 30 o C. Adanya pengaruh suhu permukaan laut terhadap pertumbuhan fitoplankton maka secara tidak langsung akan mempengaruhi konsentrasi klorofil-a suatu perairan. Hal ini dikarenakan klorofil-a itu sendiri adalah pigmen yang terdapat pada fitoplankton. Sehingga demikian, klorofil-a dapat dijadikan parameter untuk mendeteksi keberadaan fitoplankton suatu perairan. Adanya perkembangan teknologi satelit masa kini, dapat memberikan informasi konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut. Hal ini akan bermanfaat untuk mengetahui kondisi pada wilayah perairan di sekitar Pulau Alanggantang. Kemudian diharapkan dapat berguna sebagai sarana informasi untuk membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia khususnya di wilayah perairan pesisi Pulau Alanggantang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melakukan pemetaan sebaran konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut pada wilayah perairan di sekitar pulau Alanggantang. Kemudian mengetahui hubungan konsetrasi klorofil-a dengan suhu permukaan laut hasil pengukuran lapangan. Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui akurasi pemetaan hasil pengolahan citra klorofil-a dan suhu permukaan laut. 2. BAHAN DAN METODE Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli 2013, pengukuran parameter dan pengambilan sampel dilakukan di perairan di sekitar Pulau Alangggantang sebanyak 20 stasiun penelitian. Parameter yang diukur yaitu suhu permukaan laut, kecerahan, salinitas, DO, ph, kecepatan dan arah arus. Pengambilan sampel klorofil-a digunakan botol Gelap sebagai sarana pengambilan sampel kemudian akan dianalisis dengan metode Hutagalung et al. (1997). Analisis sampel konsentrasi klorofil-a dilakukan di Laboratorium 26

Oseanogrfi, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Pengolahan Data Citra Klorofil-a Proses pengolahan data citra Landsat 8 (P124 R061, tanggal 19 Mei 2013, wilayah Taman Nasional Sembilang) menggunakan perangkat lunak ENVI 4.8 dan untuk memetakan hasil output pengolahan citra digunakan ArcGis 9.3. Algortima yang digunakan untuk klorofil-a menggunakan algoritma Nuriya et al. (2010), karena dalam penelitian ini digunakan data citra Landsat 8, maka formulasi algoritma tersebut sedikit mengalami perubahan rasio band. Rasio band yang digunakan menyesuaikan panjang gelombang rasio band dalam algoritma Nuriya et al. (2010) adalah Band 6, Band 5, dan Band 4. Sehingga pada pengolahannya pada data citra Landsat 8 algoritma yang digunakan seperti berikut: C : Konsentrasi klorofil-a (mg/m 3 ) B4 : Nilai reflektansi kanal 4 Landsat 8 B5 : Nilai reflektansi kanal 5 Landsat 8 B6 : Nilai reflektansi kanal 6 Landsat 8 Dikarenakan pada algoritma ini digunakan nilai reflektansi, maka data citra harus diekstrak terlebih dahulu dari nilai DN (digital number) ke nilai radiansi. Kemudian dari nilai radiansi ke nilai Reflektansi. Suhu Permukaan Laut Sedangkan untuk Pengolahan data citra Landsat 8 untuk SPL, setelah didapatkan nilai radian spektral, dicari nilai temperatur radian setiap piksel yang dihitung berdasarkan nilai radiansi spektral dengan menggunakan persamaan berikut: TR = K2 / ln (K1 / Lλ + 1) TR = Temperatur radian ( o K) K2 = Konstanta kalibrasi2 (1321,08 Kelvin) K1 = Konstanta kalibrasi 1 (774,89 Kelvin) = Radiansi spektral Lλ Kemudian diperoleh temperatur kinetik yang sesuai dengan nilai temperatur objek di bumi dengan menggunakan persamaan (Robinson, 1985): TK = TR/ε 1/4 TK = Temperatur kinetik objek di bumi ε = Nilai emisitas permukaan air laut bernilai 0,98 kemudian dilakukan perubahan satuan o K menjadi o C. Analisis Hasil Pengolahan Citra Landsat Analisis sebaran konsentrasi klorofil-a dan SPL pada permukaan perairan pesisir sekitar Pulau Alanggantang berdasarkan data citra dilakukan secara digital dan interpretasi hasil olahan citra Landsat secara visual dan dibahas secara deskriptif. Analisis akurasi pemetaan Setelah didapatkan hasil analisis data hasil pengolahan citra yang dilakukan untuk klorofil-a dan SPL, maka langkah selanjutnya dilakukan analisis akurasi pemetaan. Analisis 27

akurasi pemetaan didapatkan dari hasil output persamaan regresi antara data lapangan dengan data citra Landsat menggunakan persamaan: Regresi Linear : y = a + b x Polynomial orde 2: y = a + bx 2 + b1x Polynomial orde 3: y = a + bx 3 + b1x2 + b2x Keeratan hubungan kedua variabel tersebut akan dilihat dari nilai determinasi (R 2 ). Bila R 2 mendekati +1 hubungan hubungan antara kedua variabel nilai adalah kuat, maka terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya. Sebaliknya jika R 2 mendekati nol, hubungan keduanya sangat lemah (Walpole, 1995). Persamaan di atas dapat bertujuan untuk estimasi algoritma baru yang lebih akurat untuk mengolah data citra Landsat 8 untuk mendeteksi konsentrasi klorofil-a khususnya pada wilayah kajian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebaran Konsentrasi Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut Hasil pengukuran suhu permukaan laut dan analisis kandungan klorofil-a lapangan (insitu) : Tabel 1. Pengukuran klorofil dan spl (insitu) STASIUN Klorofil-a (mg/m3) Suhu ( C) 1 4.41 30.1 2 8.31 30.3 3 5.16 30.5 4 7.73 30.5 5 4.38 31.1 6 4.91 30.5 7 6.56 30.7 8 12.31 30.5 9 6.21 30.8 10 13.03 30.2 11 11.53 30.7 12 7.79 30.1 13 5.89 30.4 14 10.12 29.9 15 9.78 30.6 16 8.36 30.9 17 9.91 30.3 18 5.81 30.5 19 6.45 30.7 20 5.74 30.3 Berdasarkan hasil pengukuran suhu permukaan laut berkisar antara 29,9 31,1 C. Stasiun dengan nilai suhu permukaan tertinggi terdapat pada Stasiun 5 dengan nilai 31,1 o C. Sedangkan untuk stasiun dengan nilai suhu permukaan laut terendah terdapat pada stasiun 14 yaitu 29,9 o C. Menurut Nontji (2002) suhu air permukaan di perairan Nusantara umumnya berkisar antara 28-31 o C. Jika dilihat dari hasil pengukuran, pendapat tersebut hampir menyamai kisaran yang telah disebutkan oleh Nontji (2002). Suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton telah dijelaskan sebelumnya seperti pendapat dari Effendi (2003) yang mengatakan bahwa suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan berkisar antara 20 30 o C. Jika ditinjau dari pendapat tersebut, pada wilayah penelitian stasiun 14 memiliki potensi pertumbuhan fitoplankton yang lebih optimal. Sedangkan nilai kandungan klorofil-a hasil analisis berkisar antara 4,38 13,03 mg/m 3. konsentrasi klorofil-a tertinggi terdapat pada Stasiun 10 yaitu 13,03 mg/m 3. Sedangkan nilai kandungan konsentrasi terendah terdapat pada Stasiun 5 dengan nilai konsentrasi sebesar 4,38 mg/m 3. Jika ditinjau dari klasifikasi tingkat kesuburan menurut Basmi (2000) 28

bahwa kandungan klorofil-a pada wilayah kajian secara keseluruhan tergolong kedalam Mesotrofik. Gambar 1. Suhu permukaan laut (insitu) Berdasarkan Gambar 1 diatas suhu permukaan laut yang lebih tinggi didominasi terdapat pada wilayah yang lebih dangkal. Gambar 2. Konsentrasi Klorofil-a hasil analisis laboratorium Gambar 2 menunjukkan konsentrasi klorofil-a pada wilayah kajian yang lebih dekat dengan muara sungai cenderung bernilai lebih rendah dengan nilai konsentrasi berkisar antara 4-6,5 mg/m 3. Begitu pula sebaliknya sebaran konsentrasi klorofila cenderung lebih tinggi pada wilayah ke arah laut dengan nilai konsentrasi berkisar antara 10-12,5 mg/m 3. Korelasi Parameter Hasil Penelitian Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menggunakan pendapat dari Sugiyono (2007) sebagai berikut: 0,00-0,199 = sangat rendah 0,20-0,399 = rendah 0,40-0,599 = sedang 0,60-0,799 = kuat 0,80-1,000 = sangat kuat Pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut: o Jika angka signifikansi hasil riset <0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan. o Jika angka signifikansi hasil riset >0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan Hubungan antar parameter lainnya dapat dilihat pada tabel 1. Hasil output analisis korelasi dari SPSS 16.0 Berdasarkan hasil output analisis korelasi (Tabel 2) didapatkan nilai korelasi antara klorofil-a dengan suhu permukaan laut adalah negatif 0.234. Besaran angka korelasi tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara klorofil-a dan SPL berada dalam kategori rendah, sementara nilai negatif mengindikasikan pola hubungan antara kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai suhu tinggi, maka nilai klorofil-a akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Tingkat signifikan didapatkan nilai sebesar 0,321, hal ini menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah tidak signifikan karena 0,321 > 0,05. Tabel 2. Hasil output analisis korelasi CHL SUHU CHL Pearson Correlation 1 -.234 Sig. (2-tailed).321 SUHU Pearson Correlation -.234 1 Sig. (2-tailed).321 29

DO Pearson Correlation.285 -.050 Sig. (2-tailed).223.835 ph Pearson Correlation.583 ** -.229 Sig. (2-tailed).007.331 SALINITAS Pearson Correlation.401 -.338 Sig. (2-tailed).080.145 KECERAHAN Pearson Correlation -.211.163 Sig. (2-tailed).372.492 Gambar 4. Peta SPL hasil pengolahan data citra Landsat 8 Gambar 4 menunjukkan kisaran nilai suhu adalah 29,7 30,2 o C, sedangkan data pengukuran dilokasi penelitian berkisar antara 29,9 31,1 o C. Gambar 3. Peta konsentrasi klorofil-a hasil pengolahan data citra Landsat 8 Gambar 3 menunjukkan kisaran nilai klorofil-a adalah 5,39 5,45 mg/m 3, sedangkan data pengukuran dilokasi penelitian berkisar antara 4,38 13,03 mg/m 3. Tabel 3. Uji akurasi formulasi untuk klorofil-a (Nuriya et al., 2010) Rasio Kanal Model Hubungan R² y = 0.086x + 6.809 0,037 y = -0.042x 2 + 0.983x + 3.519 0,280 y = -0.003x 3 + 0.057x 2 + 0.118x + 5.215 x : Nilai Rasio Kanal y : Nilai Klorofil-a data citra 0,314 Tabel 3 menunjukkan hasil regresi polynomial 3 memiliki nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,314. Tabel 4. Uji akurasi formulasi untuk SPL (Robinson, 1985). Rasio Kanal B10 Model Hubungan R² y = -0.019x + 30.15 0.588 y = 0.000x 2-0.024x + 30.17 0.590 y = 1E-04x 3-0.002x 2 + 0.001x + 30.11 x : Nilai Rasio Kanal y : Nilai SPL data citra 0.599 Tabel 3 menunjukkan hasil regresi polynomial 3 memiliki nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,599. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan adalah akurasi data insitu dengan data citra untuk klorofil-a dapat dilihat dari hasil persamaan polynomial 3 dengan nilai determinasi sebesar 0,314. Sedangkan untuk suhu permukaan laut nilai determinasi adalah 0,599. DAFTAR PUSTAKA Basmi HJ. 2000. Planktonologi: Plankton Sebagai Bioindikator Kualitas 30

Perairan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Penerbit Karsinus. Hutagalung HP, Setiapermana D, Riyono SH. 1997. Metode Analisa Air Laut, Sedimen dan Biota Buku 2. Jakarta: P3O-LIPI. Nontji A. 2002. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan. Nuriya H, Hidayah Z, Nugraha WA. 2010. Pengukuran konsentrasi klorofil-a dengan pengolahan citra landsat ETM-7 dan uji laboratorium di Perairan Selat Madura bagian barat. Jurnal Kelautan. 3(1):60-66. Robinson IS. 1985. Satellite Oceanography : An Introduction for Oceanographers and Remote- Sensing Scientists. England: Ellis Horwood Series in Marine Science, Chichester. Sahabuddin, Tangko AM. 2008. Pengaruh jarak lokasi budidaya dari garis pantai terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut Eucheuma cottoni. Seminar Nasional Kelautan IV, 24 April 2008, Surabaya. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Walpole. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 31

32