Prodi Teknik Informatika FMIPA Unsyiah November 22, 2011
Selain memberikan banyak keuntungan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, Internet juga dapat menjadi ancaman, terutama bagi Perlindungan Hak kekayaan intelektual (),salah satunya adalah masalah Perlindungan Hak cipta. Teknologi Internet sekarang ini dapat memberikan peluang kepada siapa pun untuk membajak ciptaan orang lain, dengan waktu yang relatif singkat, dan kualitas yang hampir sama dengan karya aslinya. Hanya dalam hitungan detik, suatu karya yang dilindungi dengan Hak cipta, seperti musik, lagu, program komputer, dan materi-materi hak cipta lainya dapat dengan mudah di peroleh, dan di perbanyak. Hak cipta tersebut juga dapat dengan mudah berpindah dari satu komputer, ke komputer lainya maupun dari media lain seperti kertas, disket, maupun CD, hanya dengan men-downloadnya saja.
Penjelasan Pasal 12 Ayat (1), huruf d Lagu atau musik dalam Undang-undang ini diartikan sebagai karya yang bersifat utuh, sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi, syair atau lirik, dan aransemennya termasuk notasi. Yang dimaksud dengan utuh adalah bahwa lagu atau musik tersebut merupakan satu kesatuan karya cipta. Ayat (1), huruf k Karya sinematografi yang merupakan media komunikasi massa gambar gerak (moving images) antara lain meliputi: film dokumenter, film iklan, reportase atau film cerita yang dibuat dengan skenario, dan film kartun. Karya sinematografi dapat dibuat dalam pita seluloid, pita video, piringan video, cakram optik dan/atau media lain yang memungkinkan untuk dipertunjukkan di bioskop, di layar lebar atau ditayangkan di televisi atau di media lainnya. Karya serupa itu dibuat oleh perusahaan pembuat film, stasiun televisi atau perorangan.
Tidak semua perangkat lunak (software)yang dapat diunduh (download) di internat legal untuk digunakan. Khusus untuk software, tersedia dalam berbagai bentuk lisensi: Packaged Software Custom Software Web Application Open Source Software Shareware Freeware Public-Domain Software
Packaged Software atau disebut juga perangkat lunak komersial adalah perangkat lunak yang diproduksi secara masal, perangkat lunak yang memiliki hak cipta (copyright) yang dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai pengguna, bukan hanya pengguna tunggal atau perusahaan. Custom Software yaitu perangkat lunak yang khusus dibuat untuk melakukan fungsi atau tugas khusus pada bisnis atau industri. Hal ini terjadi karena perusahaan sering tidak dapat menemukan perangkat lunak komersial yang memenuhi persyaratan unik. Web Application adalah sebuah situs Web yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan berinteraksi dengan perangkat lunak dari komputer atau perangkat yang terkoneksi dengan internet.
Open Source Software adalah perangkat lunak yang disediakan untuk dapat: digunakan dimodifikasi direstribusi Perangkat lunak open source biasanya dapat diunduh dari internet, sering tanpa biaya. Shareware adalah perangkat lunak yang memiliki hak cipta tetapi didistribusikan tanpa biaya untuk periode tertentu. Untuk menggunakan program shareware luar periode itu, kita harus membeli lisensinya ke perusahaan pengembangnya.
Freeware adalah perangkat lunak yang memiliki hak cipta tetapi disediakan tanpa biaya oleh individu atau perusahaan. Individu atau perusahaan tetap mempertahankan hak cipta perangkat lunak tersebut. Kata gratis, di freeware menunjukkan perangkat lunak tidak perlu bayar.
Public-Domain Software yaitu perangkat lunak yang telah didonasikan untuk publik dan tidak memiliki batasan hak cipta. Siapapun dapat menyalin atau mendistribusikan Public-Domain Software kepada orang lain tanpa biaya.
GNU General Public License (GNU/GPL) Kumpulan ketentuan pendistribusian tertentu untuk sebuah program. Proyek GNU menggunakannya sebagai perjanjian distribusi untuk sebagian besar perangkat lunak GNU. Disini semua modifikasi yang dihasilkan harus tetap menjadi perangkat lunak GNU.
Di Indonesia, HaKI perangkat lunak (software) termasuk ke dalam kategori Hak Cipta (Copyright). Pada industri perangkat lunak, sangat umum perusahaan besar memiliki portfolio paten yang berjumlah ratusan, bahkan ribuan. Sebagia besar perusahaan-perusahaan ini memiliki perjanjian cross-licensing, artinya Saya izinkan anda menggunakan paten saya asalkan saya boleh menggunakan paten anda. Akibatnya hukum paten pada industri perangkat lunak sangat merugikan perusahaan-perusahaan kecil yang cenderung tidak memiliki paten Banyak pihak tidak setuju terhadap paten perangkat lunak karena sangat merugikan industri perangkat lunak.
Sebuah paten berlaku di sebuah negara Jika sebuah perusahaan ingin patennya berlaku di negara lain, maka perusahaan tersebut harus mendaftarkan patennya di negara lain tersebut Tidak seperti hak cipta, paten harus didaftarkan terlebih dahulu sebelum berlaku