1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan:

dokumen-dokumen yang mirip
APLIK I AN LAN AN EKAP

APLIKA ANALIS IS L A L NSEKA KES E E S S E UAI UAI LAH AN UNTUK UNT TANAM AN P AN ADI

01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3

APLIKASI ANALISIS LANSEKAP

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.

FAKTOR PEMBENTUK TANAH

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

Analisis Lansekap Terpadu 21/03/2011

Definisi Vulkanisme. Vulkanisme

II. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N.

BAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.

Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)

GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme

BAB II TATANAN GEOLOGI

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

Beda antara lava dan lahar

BAB II GEOLOGI REGIONAL KOMPLEKS GUNUNG RAJABASA

geografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Proses Geologi

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

MATERI 3 : PENGENALAN BENTUKLAHAN DI FOTO UDARA

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

TENAGA EKSOGEN BENTUK MUKA BUMI. Dampak Terhadap Kehidupan TENAGA ENDOGEN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

Geomorfologi Sungai Klawing Daerah Bobotsari, Kabupaten Purbalinggga, Jawa Tengah

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

BAB II GEOLOGI REGIONAL

5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku

KONDISI GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI KOTA SEMARANG DAN SEKITARNYA

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

Vulkanisme. Yuli Ifana Sari

KARAKTERISTIK GEOLOGI DAERAH VOLKANIK KUARTER KAKI TENGGARA GUNUNG SALAK

PERUBAHAN MORFOLOGI SUNGAI CODE AKIBAT ALIRAN LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN Dian Eva Solikha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

ACARA IV POLA PENGALIRAN

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

TUGAS TERSTRUKTUR M-2 MATA KULIAH ANALISIS LANSEKAP TERPADU Pembentukan Dataran Blitar-Kediri-Jombang-Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia,

BAB II TINJAUAN UMUM

GEOLOGI REGIONAL YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangkit tenaga listrik. Secara kuantitas, jumlah air yang ada di bumi relatif

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara

Oleh : Imron Bashori*, Prakosa Rachwibowo*, Dian Agus Widiarso (corresponding

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak, Batas, dan Luas Daerah Penelitian. Sungai Oyo. Dalam satuan koordinat Universal Transverse Mercator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

STUDI POTENSI AIRTANAH BEBAS DI DAERAH KEBUMEN JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

Jenis Bahaya Geologi

Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Bentuk lahan Asal Proses Marine

BAB II TATANAN GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI REGIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OKSIDA GRANIT DIORIT GABRO PERIDOTIT SiO2 72,08 51,86 48,36

4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

SEBARAN JENIS TANAH PADA LANSEKAP ANDISOL ANDISOL-1 Tanah berkembang dari abu vulkan (abu vulkan,batu apung, lava,dsb) Tebal lapisan minimal 60 cm Wilayah perbukitan 1

DAERAH FLUVIAL Bila kekuatan alirang berkurang atau masa tanah terlalu banyak (contoh pada bagian saluran yang melebar) maka aliran air akan kehilangan kemampuan sehingga masa tanah akan diendapkan Lereng (gradien) dapat memberi kekuatan pada masa air untuk mengikis permukaan tanah, bila lereng berkurang maka aliran permukaan akan kehilangan tenaga sehingga terjadi pengendapan masa tanah Kondisi permukaan dasar saluran yang kasar akan menghambat kecepatan aliran air dan mengakibat pengedapan masa tanah Ukuran butir masa tanah yang terangkut semakin halus (berkurang) dengan semakin jauh dari sumber aliran (bagian hulu) Erosi terjadi pada bagian permukaan yang cekung dan pengendapan terjadi pada daerah yang cembung. 1) ALLUVIAL FANS Alluvial fan: gently sloping, conical accumulation of coarse alluvium deposited by a braided stream undergoing aggradation below the point of emergence of the channel from a narrow gorge of canyon Fans are built by streams carrying heavy loads of coarse rock waste from a mountain or an upland region 2

3

LANDFORM GRUP VOLKANIK (V) Terbentuk karena aktivitas volkan / gunung berapi (resen atau subresen). Dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volkan, aliran lahar, lava ataupun dataran yang merupakan akumulasi bahan volkan. Landform dari bahan volkan yang mengalami proses patahan - lipatan (sebagai proses sekunder) tidak dimasukkan dalam landform - volkanik. V.1. Volkan Berlapis (Strato Volcano) Sistem gunungapi dengan letusan berulang-ulang sehingga terjadi pelapisan bahan hasil letusan V.1.1. Kerucut Volkan (Volcanic Cone) Gunungapi yang berbentuk kerucut V.1.2. Aliran Lahar (muda) Bagian kerucut volkan berupa aliran lahar pada lereng dan kaki kerucut, umumnya berbatu V.1.3. Aliran Lava (muda) Bagian kerucut volkan berupa aliran lava pada lereng dan kakinya 4

V.2. Volkan Tameng (Shield Volcano) Volkan dengan lereng landai terbentuk karena erupsi lava basaltik pada suhu tinggi. Lereng dekat puncak sekitar 5 o dimana lava paling panas dan paling cair membeku dan berangsur-angsur lereng meningkat mendekati 12 o ke bagian bawah (dasar) dimana lava lebih dingin cenderung menumpuk. V.2.1. Tameng Membulat (Rounded Shield) Volkan tameng dengan bentuk cembung membulat V.2.2. Plateu Volkan tameng dengan permukaan relatif datar dengan dinding-dinding terjal di sekitarnya. 5

V.3. Aliran Lahar Lebih Tua (Older Lahar Flow) Aliran bahan-bahan piroklastika hasil erupsi gunungapi yang telah lama diendapkan, baik langsung dari erupsi (lahar panas) atau karena jenuh air dari hujan atau air kepundan. V.3.1. Lahar Bagian Atas (Upper part) Bagian aliran lahar yang terletak berdekatan dengan sumber lahar V.3.2. Lahar Bagian Tengah (Middle part) Bagian aliran lahar antara bagian atas dan bagian bawah V.3.3. Lahar Bagian Bawah (Lower part) Bagian aliran lahar sekitar ujung aliran yang terletak di 6

V.4. Kipas Volkanik (Volcanic Fan) V.4.1. Bagian Atas (Upper part) Bagian kipas volkan yang terdapat berdekatan dengan celah tempat keluarnya bahan tersebut V.4.2. Bagian Tengah (Middle Part) Bagian kipas volkan yang terdapat di antara bagian atas dan bawah V.4.3. Bagian Bawah (Lower Part) Bagian kipas volkan yang terdapat dengan ujung aliran V.5. Kerucut Anakan (Adventives Cone) Kerucut volkan yang terbentuk bukan pada kawah utama, tetapi pada anak-anak kawah/kawah tambahan di sekitar kawah utama. V.6. Dataran Volkanik (Volcanic Plain) Dataran (plain) yang terbentuk oleh lava atau bahan lain hasil letusan gunungapi. 7

V7. Lungur Volkan (Volcanic Ridges) Bukit-bukit memanjang dengan bahan volkanik. V.7.1. Perbukitan Volkan (Volcanic Hill) Lungur volkan dengan lereng > 15 % dan perbedaan tinggi 50 300 m. V.7.2. Pegunungan Volkan (Volcanic Mountain) Lungur volkan dengan lereng > 15 % dan perbedaan tinggi 50 300 m. V.10. Intrusi (Intrusion) Penerobosan magma melalui celah/retakan/ patahan dalam kulit bumi, membeku di bawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul ke permukaan karena erosi. V.10.1. Perbukitan Intrusif (Intrusion Hill) bentuk wilayah berbukit (lereng 15 30 % dan perbedaan tinggi 50 300 m) V.10.1. Pegunungan Intrusif (Intrusion Mountain) bentuk wilayah bergunung (lereng > 30 % dan perbedaan tinggi > 300 m). 8