Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Andhika Danesjvara & Nur Widyastanti Kompetensi 1. Mampu menjelaskan pengertian tentang Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. 2. Mampu menganalisis hubungan antara hukum dengan HTSdP. 1
Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan Dan Konstitusi Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat kembali dalam setiap jabatan pemerintahan. Hak Untuk Memperoleh Kesempatan Yang Sama Dalam Pemerintahan (Pasal 28 D ayat [3] UUD Tahun 1945) Universal Declaration of Human Rights Article 21. 1. Everyone has the right to take part in the government of his country, directly or through freely chosen representatives. 2. Everyone has the right of equal access to public service in his country. 3. The will of the people shall be the basis of the authority of government; this will shall be expressed in periodic and genuine elections which shall be by universal and equal suffrage and shall be held by secret vote or by equivalent free voting procedures. 2
The Cairo Declaration on Human Rights in Islam Adopted and Issued at the Nineteenth Islamic Conference of Foreign Ministers in Cairo 14 Muharram 1411 H (5 Agustus 1990) Article 23 a) Authority is a trust; and abuse or malicious exploitation thereof is explicitly prohibited, in order to guarantee fundamental human rights. b) Everyone shall have the right to participate, directly or indirectly in the administration of his country's public affairs. He shall also have the right to assume public office in accordance with the provisions of Shari'ah. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan Pasal 43 (1)Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2)Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau dengan perantaraan wakil yang dipilihnya dengan bebas, menurut cara yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan. (3)Setiap warga negara dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan.. 3
Pasal 44 Setiap orang baik sendiri maupun besamasama berhak mengajukan pendapat, permohonan, pengaduan, dan atau usulan kepada pemerintah dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien, baik dengan lisan maupun dengan tulisan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hukum Tentang Negara Dan Hak Asasi Manusia 1. Pengertian NEGARA HUKUM 2. Kewajiban negara dalam pemenuhan dan penegakan HAM 3. Pengertian Pemerintahan Demokratis (Democratic Governance) 4. Pengertian jabatan pemerintahan 5. Hubungan demokrasi dengan pemilihan umum. 6. Prinsip-prinsip kewarganegaraan 4
Negara Hukum Dan HTSdP 1. Asas Legalitas 2. Konsep Pembagian Kekuasaan 3. Independensi Peradilan 4. Persamaan dalam Hukum 5. Penghormatan terhadap HAM Unsur Penting Hubungan Pembagian Kekuasaan dengan HTSdP 1. Pengawasan terhadap penegakan dan pemenuhan HAM (HTSdP) 2. Organ Negara pelaksana HTSdP 3. Penyelenggaraan pemilihan umum 4. Pemerintah sebagai penyelenggaraan sehari-hari pelaksanaan HTSdP 5
HTSdP dalam Konsep Pemerintahan Administrasi Pemerintahan adalah semua bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah dan badan hukum lain yang diberi wewenang pemerintahan, untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kepentingan seseorang atau badan hukum perdata dan penduduk dalam wilayah hukum administrasi negara. Administrasi pemerintahan terikat secara langsung dengan hak-hak dasar sebuah konstitusi negara hukum yang demokratis. Hal ini menjamin hakhak dasar manusia yang tidak menjadi obyek, melainkan subyek yang aktif terlibat dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Untuk memberikan jaminan perlindungan kepada setiap warga, maka dimungkinkan keberatan dan gugatan terhadap keputusan dan tindakan instansi pemerintahan di Peradilan. Demokrasi Dan HTSdP Demokrasi Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, Pengakuan hakekat dan martabat manusia. Partai Politik Memiliki tujuan khusus yaitu meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan Netralitas Birokrasi 6
Hak Untuk Berpartisipasi Dalam Politik Dan Pemerintahan 1. Makna Partisipasi a. Setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi secara berkala, dalam suatu pemilihan umum yang diselenggarakan dengan sifat rahasia. b. Setiap warga negara mempunyai hak berupa kesempatan untuk ambil bagian dalam urusan publik. 2. Transparansi a. Hak atas transparansi dari lembaga-lembaga publik dan prosedur pembuatan kebijakannya b. Hak atas terjaganya akuntabilitas pejabat publik c. Hak atas akses seluas mungkin terhadap informasi tentang kegiatan otoritas nasional dan lokal. 3. Keterbukaan Informasi a. Merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan hak asasi manusia serta salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; b. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik c. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui dan berpartisipasi dalam seluruh proses pembuatan kebijakan publik, termasuk pengelolaan badan publik yang baik. Pemenuhan/Penegakan Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan (Norma Hukum) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights); diratifikasi dengan UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik 7
Pemenuhan/Penegakan Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan (Institusi) 1. Pemerintah/Daerah Menyelenggarakan pemilihan umum secara reguler. Meningkatkan akuntabilitas pejabat publik. Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengambil bagian dalam urusan publik. Meningkatkan transparansi lembaga publik termasuk prosedur pembuatan kebijakannya. Meningkatkan akses masyarakat seluas mungkin terhadap informasi tentang kegiatan otoritas nasional dan lokal. 2. Mahkamah Konstitusi Menegakkan konstitusionalisme berdasarkan hak asasi yang membentuk norma konstitusi, sebagai sistem kontrol yang demokratis. 3. Komnas HAM Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945. dan Piagam Perserikatan Bangsa- Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. 4. Ombudman RI Lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. 5. Komisi pemilihan umum di tingkat pusat maupun daerah. 6. MPR. DPR, DPD, DPRD 7. Badan perwakilan dan legislasi nasional maupun daerah 8. Lembaga-Lembaga Pemerintahan Lainnya i. Mahkamah Agung ii. Bawaslu iii. KPI iv. dll 8