Kompetensi. Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. hukum dengan HTSdP.

dokumen-dokumen yang mirip
P U T U S A N. Perkara Nomor 008/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 102/PUU-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-VI/2008

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PUTUSAN Perkara Nomor 008/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-4

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PUTUSAN Nomor 73/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab IV Penutup. A. Kebebasan Berekspresi sebagai Isi Media

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perang Dunia II dan pada waktu pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun

KEAMANAN NASIONAL KEBEBASAN INFORMASI

KUASA HUKUM Munathsir Mustaman, S.H., M.H. dan Habiburokhman, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 18 Desember 2014

ANALISIS YURIDIS KEBEBASAN BERSERIKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

RINGKASAN PUTUSAN.

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

RechtsVinding Online

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan oleh lembaga legislatif.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

MODUL VII HAK AZAZI MANUSIA

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

RINGKASAN PUTUSAN. 2. Materi pasal yang diuji: a. Nomor 51/PUU-VI/2008: Pasal 9

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 15/PUU-XIII/2015

Ringkasan Putusan. 1. Pemohon : HABEL RUMBIAK, S.H., SPN. 2. Materi pasal yang diuji:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

HAK AZASI MANUSIA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28D ayat (4) disebutkan bahwa salah satu

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

Modul ke: Hak Asasi Manusia. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK)

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PEMILIHAN UMUM. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 6 Juni 2008

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN TERHADAP UPAYA PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali

Hak atas Informasi dalam Bingkai HAM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN TERHADAP UPAYA PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS

Transkripsi:

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Andhika Danesjvara & Nur Widyastanti Kompetensi 1. Mampu menjelaskan pengertian tentang Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. 2. Mampu menganalisis hubungan antara hukum dengan HTSdP. 1

Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan Dan Konstitusi Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat kembali dalam setiap jabatan pemerintahan. Hak Untuk Memperoleh Kesempatan Yang Sama Dalam Pemerintahan (Pasal 28 D ayat [3] UUD Tahun 1945) Universal Declaration of Human Rights Article 21. 1. Everyone has the right to take part in the government of his country, directly or through freely chosen representatives. 2. Everyone has the right of equal access to public service in his country. 3. The will of the people shall be the basis of the authority of government; this will shall be expressed in periodic and genuine elections which shall be by universal and equal suffrage and shall be held by secret vote or by equivalent free voting procedures. 2

The Cairo Declaration on Human Rights in Islam Adopted and Issued at the Nineteenth Islamic Conference of Foreign Ministers in Cairo 14 Muharram 1411 H (5 Agustus 1990) Article 23 a) Authority is a trust; and abuse or malicious exploitation thereof is explicitly prohibited, in order to guarantee fundamental human rights. b) Everyone shall have the right to participate, directly or indirectly in the administration of his country's public affairs. He shall also have the right to assume public office in accordance with the provisions of Shari'ah. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan Pasal 43 (1)Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2)Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau dengan perantaraan wakil yang dipilihnya dengan bebas, menurut cara yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan. (3)Setiap warga negara dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan.. 3

Pasal 44 Setiap orang baik sendiri maupun besamasama berhak mengajukan pendapat, permohonan, pengaduan, dan atau usulan kepada pemerintah dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien, baik dengan lisan maupun dengan tulisan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hukum Tentang Negara Dan Hak Asasi Manusia 1. Pengertian NEGARA HUKUM 2. Kewajiban negara dalam pemenuhan dan penegakan HAM 3. Pengertian Pemerintahan Demokratis (Democratic Governance) 4. Pengertian jabatan pemerintahan 5. Hubungan demokrasi dengan pemilihan umum. 6. Prinsip-prinsip kewarganegaraan 4

Negara Hukum Dan HTSdP 1. Asas Legalitas 2. Konsep Pembagian Kekuasaan 3. Independensi Peradilan 4. Persamaan dalam Hukum 5. Penghormatan terhadap HAM Unsur Penting Hubungan Pembagian Kekuasaan dengan HTSdP 1. Pengawasan terhadap penegakan dan pemenuhan HAM (HTSdP) 2. Organ Negara pelaksana HTSdP 3. Penyelenggaraan pemilihan umum 4. Pemerintah sebagai penyelenggaraan sehari-hari pelaksanaan HTSdP 5

HTSdP dalam Konsep Pemerintahan Administrasi Pemerintahan adalah semua bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah dan badan hukum lain yang diberi wewenang pemerintahan, untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kepentingan seseorang atau badan hukum perdata dan penduduk dalam wilayah hukum administrasi negara. Administrasi pemerintahan terikat secara langsung dengan hak-hak dasar sebuah konstitusi negara hukum yang demokratis. Hal ini menjamin hakhak dasar manusia yang tidak menjadi obyek, melainkan subyek yang aktif terlibat dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Untuk memberikan jaminan perlindungan kepada setiap warga, maka dimungkinkan keberatan dan gugatan terhadap keputusan dan tindakan instansi pemerintahan di Peradilan. Demokrasi Dan HTSdP Demokrasi Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, Pengakuan hakekat dan martabat manusia. Partai Politik Memiliki tujuan khusus yaitu meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan Netralitas Birokrasi 6

Hak Untuk Berpartisipasi Dalam Politik Dan Pemerintahan 1. Makna Partisipasi a. Setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi secara berkala, dalam suatu pemilihan umum yang diselenggarakan dengan sifat rahasia. b. Setiap warga negara mempunyai hak berupa kesempatan untuk ambil bagian dalam urusan publik. 2. Transparansi a. Hak atas transparansi dari lembaga-lembaga publik dan prosedur pembuatan kebijakannya b. Hak atas terjaganya akuntabilitas pejabat publik c. Hak atas akses seluas mungkin terhadap informasi tentang kegiatan otoritas nasional dan lokal. 3. Keterbukaan Informasi a. Merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan hak asasi manusia serta salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; b. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik c. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui dan berpartisipasi dalam seluruh proses pembuatan kebijakan publik, termasuk pengelolaan badan publik yang baik. Pemenuhan/Penegakan Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan (Norma Hukum) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights); diratifikasi dengan UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik 7

Pemenuhan/Penegakan Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan (Institusi) 1. Pemerintah/Daerah Menyelenggarakan pemilihan umum secara reguler. Meningkatkan akuntabilitas pejabat publik. Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengambil bagian dalam urusan publik. Meningkatkan transparansi lembaga publik termasuk prosedur pembuatan kebijakannya. Meningkatkan akses masyarakat seluas mungkin terhadap informasi tentang kegiatan otoritas nasional dan lokal. 2. Mahkamah Konstitusi Menegakkan konstitusionalisme berdasarkan hak asasi yang membentuk norma konstitusi, sebagai sistem kontrol yang demokratis. 3. Komnas HAM Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945. dan Piagam Perserikatan Bangsa- Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. 4. Ombudman RI Lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. 5. Komisi pemilihan umum di tingkat pusat maupun daerah. 6. MPR. DPR, DPD, DPRD 7. Badan perwakilan dan legislasi nasional maupun daerah 8. Lembaga-Lembaga Pemerintahan Lainnya i. Mahkamah Agung ii. Bawaslu iii. KPI iv. dll 8