DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

dokumen-dokumen yang mirip
Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka

Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TENTANG. Penajam Paser Utara Tahun ;

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Penajam Paser Utara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

orga BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR.27 TAHUN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTRA NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terutama pasal 19 ayat (3) dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana termaktub pada Pasal 150 Ayat (3), maka Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara perlu menyusun dan menetapkan Dokumen Perencanaan Pembangunan Lima Tahunan Daerah; b. bahwa Dokumen Perencanaan Pembangunan Lima Tahunan Daerah sebagaimana huruf a merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi Kalimnatan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182); 2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

- 2-5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4027); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6); Dengan Pesetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH dan BUPATI PENAJAM PASER UTARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2009-2013.

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 4. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara. 5. Kepala Daerah adalah Kepala Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia; 8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013. 9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk periode 5 (lima ) tahun ke depan terhitung sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. 10. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP) adalah dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 11. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 12. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan misi. Pasal 2 RPJMD merupakan Dokumen Perencanaan Daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013. Pasal 3 RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah secara langsung tahun 2008. Pasal 4 (1) RPJMD disusun berdasarkan : a. Visi, Misi dan Program bupati b. Hasil Penyempurnaan dari Musrenbang

- 4 - (2) RPJMD menjadi pedoman bagi: a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra SKPD) b. Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Pasal 5 (1) RPJMD disusun dengan sistemmatika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN BAB II : GAMBARAN UMUM DAERAH BAB IV : VISI DAN MISI BAB V : STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH BAB VI : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB VII : ARAH KEBIJAKAN UMUM BAB VIII : PROGRAM PEMBANGUNAN BAB IX : PENUTUP (2) Uraian secara rinci RPJMD sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dimuat dalam Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 6 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melaksanakan program dalam RPJMD Tahun 2009-2013 yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Pasal 7 Dalam rangka mencapai capaian sasaran, setiap tahun dilakukan evaluasi sebagai dasar penyusunan perencanaan tahunan daerah. Pasal 8 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Ditetapkan di Penajam pada tanggal Januari 2009 BUPATI PENAJAM PASER UTARA, H. ANDI HARAHAP Diundangkan di Penajam pada tanggal Januari 2009 SEKRETARIS DAERAH, H. SUTIMAN LEMBARAN DAERAH TAHUN 2009 SERI E NOMOR

- 5 - Lampiran : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2009 TANGGAL : JANUARI 2009 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2009-2013

1.1. LATAR BELAKANG 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN RPJMD 1.3. LANDASAN HUKUM 1.4. HUBUNGAN RPMJD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penajam Paser Utara adalah daerah kabupaten baru di Indonesia yang berdiri atas kemauan masyarakatnya untuk hidup lebih sejahtera dan semangat demokrasi. Dalam rangka perjalanannya maka pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan visi misi Kepala Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Salah satu upaya tersebut adalah dengan pembentukan RPJM Daerah. Agenda pertama pimpinan daerah terpilih Kabupaten Penajam Paser Utara adalah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah yang substansinya merupakan penjabaran dari visi dan misi. RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai sebuah desain pembangunan jangka menengah (5 tahunan) setidaknya mencakup 3 (tiga) unsur kerangka pembangunan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dalam proses pelaksanaan pembangunan. Ketiga aspek tersebut adalah pertama, kerangka permasalahan pembangunan. Kerangka ini mencerminkan suatu pemahaman yang komprehensif tentang kondisi objektif dari berbagai aspek atau sektor pembangunan yang menjadi landasan dalam menentukan kerangka pembangunan berikutnya yaitu kerangka intervensi pembangunan. Kerangka intervensi adalah serangkaian upaya strategis dan sistematis dalam rangka mengubah kondisi ke arah yang lebih baik. Sebuah kerangka intervensi mencerminkan suatu rumusan mengenai tujuan, pendekatan dan metodologi dalam mewujudkan tujuan utama (goals) pembangunan, yaitu kesejahteraan masyarakat. Kerangka terakhir adalah kerangka implementasi pembangunan. Kerangka ini mencerminkan berbagai instrumen pembangunan yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan serta instrumen untuk pemantauan pelaksanaannya dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. KERANGKA KERANGKA KERANGKA 2

PERMASALAHAN INTERVENSI IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN Kondisi Umum Daerah Isu Strategis PEMBANGUNAN Visi Misi Strategi dan Prioritas Pembangunan PEMBANGUNAN Kebijakan Keuangan Kebijakan Pembangunan Program Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJM Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan, disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM Daerah dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RPJM Daerah dilengkapi dengan matrik indikasi program yang merinci tujuan beserta indikator dan targetnya, sasaran beserta indikator dan targetnya, kebijakan, dan program untuk masing-masing misi. RPJM Daerah adalah rencana pembangunan untuk periode 5 tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah. Dengan demikian tahap awal dari penyusunan RPJM Daerah adalah penjabaran visimisi, dan program Kepala Daerah ke dalam rancangan awal. Rancangan awal ini dijadikan sebagai pedoman bagi semua Satuan Kerja Pemerintah daerah (SKPD) dalam menyusun rencana strategisnya (Renstra-SKPD). Draft RPJM Daerah disusun dengan menggunakan Renstra-SKPD dan menjadi bahan bagi Musrenbang 3

Jangka Menengah. Rancangan akhir disusun dengan mengakomodasi hasil Musrenbang dan kemudian ditetapkan menjadi RPJM Daerah. Persoalan yang sering muncul bagi pembangunan daerah adalah tidak terwujudnya visi, misi daerah dalam kegiatan perangkat pemerintah daerah, kalaupun terwujud hanya 25-30%. Artinya sumberdaya pemerintah daerah banyak teralokasikan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan visi dan misi daerah. UU 25 tahun 2004 dan UU 32 tahun 2004 telah menempatkan visi dan misi kepala daerah sebagai visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah. Dengan demikian apabila visi dan misi kepala daerah tidak dikawal oleh suatu desain perencanaan pembangunan untuk masa 5 (lima) tahun yang diterjemahkan dengan baik dalam program dan kegiatan yang terukur, dan terintegrasi akan menjadikan visi dan misi kepala daerah hanya sekedar slogan belaka. Melihat konfigurasi RPJM sebagai sumber ide didalam menetapkan agenda pembangunan daerah maupun rencana kerja satuan perangkat daerah, maka RPJM memiliki nilai strategis sebagai dasar, pedoman, dan acuan untuk tahap perencanaan selanjutnya. Dengan demikian RPJM harus didesain agar memiliki tingkat kesesuaian dengan RPJP Kabupaten Penajam Paser Utara, RPJP Propinsi Kalimantan Timur, RPJP Nasional dan mampu menterjemahkan dengan tepat visi dan misi kepala daerah. RPJM Daerah yang terukur, terintegrasi dan mempunyai keterkaitan antar sektor sehingga mampu memberikan sinergitas dalam pembangunan daerah. Penentuan rencana kerja perangkat daerah adalah suatu kebutuhan yang tidak terhindarkan yang dapat terwujud dalam suatu format RPJM Daerah yang memiliki kerangka logis yang terukur dan terkendali. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, maka sudah saatnya pendekatanpendekatan dalam penyusunan dokumen RPJM diperluas dengan pendekatan yang lebih mendorong masyarakat dan swasta agar memiliki harapan dan pilihan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan kata lain, bahwa pendekatan yang dipilih dalam Penyusunan Dokumen RPJM perlu diperkaya dengan upaya-upaya memperkokoh kapasitas pemerintah daerah, keberdayaan kelembagaan di masyarakat dan kepedulian pihak swasta yang kokoh, agar pada masa berikutnya upaya perencanaan pembangunan dapat dijalankan secara berkelanjutan dan mandiri berlandaskan nilainilai kemanusiaan dan kemasyarakatan yang bersifat universal. Di samping itu perlu juga mendorong pemberdayaan yang hakiki dalam penyusunan RPJM, baik bagi pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat, agar mampu mencapai keseimbangan 4

daya lingkungan, daya sosial budaya dan daya ekonomi, serta mendorong kemitraan sinergis antara pemerintah lokal, masyarakat dan pihak swasta. Ketiga pilar pendekatan tersebut merupakan upaya untuk menggerakkan semua sektor terkait untuk penyusunan dokumen RPJM secara integral dan menyeluruh dalam satu kesatuan wilayah. Secara garis besar bentuk pelaksanaan penyusunan dokumen RPJM tersebut adalah sebagai dasar untuk memberikan bantuan teknis konsultatif berupa penyusunan dokumen RPJM pada Level Kebijakan dan Level Program. Hasil penelaahan evaluatif atas level ini akan menjadi salah satu alat kontrol konsistensi proyek-proyek yang hendak dievaluasi dengan tujuan strategis dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Sedangkan untuk alat kontrol lainnya dari kegiatan evaluasi ini adalah melakukan cross check dengan para kelompok sasaran (target group). Ini akan menjadi resources bagi perbaikan Renstrada agar sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004. Dengan demikian RPJM akan dapat memberikan bantuan teknis konsultatif berupa pendampingan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam rangka membantu terwujudnya kemitraan sinergis dengan masyarakat, swasta dan kelompok peduli setempat. 1.2.Maksud dan Tujuan RPJMD Maksud dari kegiatan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara ini adalah untuk merumuskan program jangka menegah yang bersumber dari aspirasi masyarakat dengan berpedoman pada RPJP Kabupaten Penajam Paser Utara. Secara umum, penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Penajam Paser Utara bertujuan untuk: 1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara; 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah; 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara; 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya Kabupaten Penajam Paser Utara secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan; 5

6. Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Penajam Paser Utara. 1.3.Landasan Hukum Penyusunan RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara 2009-2013 ini berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: a. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286); b. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 66, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4400); c. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; d. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; e. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437); f. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4438); g. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum; h. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata-cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. j. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 6

1.4.Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009-2013 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang baik dalam RPJP Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara maupun RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara, serta dari keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD untuk penyusunan Renstra SKPD. Selanjutnya, untuk setiap tahunnya - selama periode perencanaan - akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, selanjutnya akan dijadikan acuan bagi SKPD untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Diagram yang menggambarkan hubungan RPJMD dan dokumen perencanaan lainnya disajikan pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Hubungan RPJMD Penajam Paser Utara dengan Dokumen Perencanaan Lainnya pedo man pedoman RPJP Nasional pedo man RPJM Nasional Renja KL RPJM Daerah RKL pedoman RAPBN APBN diserasikan melalui Musrenbang dijabar kan pedoman Renstra SKPD Rincian APBN RKP Daerah pedoman RAPBD APBD RKA SKPD Rincian APBD diacu pedo man UU SPPN Renja SKPD pedoman P h ta in r m e h r e a D RPJP Daerah RKA KL diacu dijabar kan diperhatikan pedo man pedoman h ta in r m e P t a s u P Renstra KL UU KN Sumber Data. RPJM Nasional Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003, maka penjabaran RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara ke dalam RKPD Kabupaten Penajam Paser Utara untuk setiap tahunnya, akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara. 1.5.Sistematika Penulisan 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan RPJMD 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5. Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Kondisi Umum 2.2. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Perekonomian Daerah 3.2. Pengelolaan Belanja Daerah 3.3. Kerangka Pendanaan Daerah 3.4. Pendapatan Perkapita BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Isu isu Strategis Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan Daerah 5.2. Misi Pembangunan Daerah 5.3. Tujuan Strategis Pembangunan 5.4. Agenda Utama 5.5. Indikator Misi Pencapaian 5.6. Prinsip dan Nilai BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Agenda Utama dan Strategi 6.2. Arah Kebijakan BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMERINTAH 7.1. Kebijakan Umum 7.2. Program Pembangunan Daerah 7.3. Kebijakan Umum Keuangan Daerah 8

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas 8.2. Indikasi Pendanaan Program SKPD BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PEMERINTAH 9.1. Indikator Evaluasi Kinerja Proses Paruh Waktu 9.2. Indikator Evaluasi Kinerja Hasil Penuh Waktu BAB X PENUTUP 10.1. Program Transisi 10.2. Kaidah Pelaksanaan 9

2.1 KONDISI FISIK DASAR 2.2 KEPENDUDUKAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 10

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Kondisi Fisik Dasar 2.1.1. Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian integral dari wilayah Propinsi Kalimantan Timur yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi Kalimantan Timur. Secara administratif pemerintahan terbagi dalam 4 kecamatan, 24 kelurahan dan 23 desa sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Jumlah Desa, Kelurahan dan Kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2006 No 1 2 3 4 Kecamatan Kelurahan Babulu Waru Penajam Sepaku Desa 0 1 19 4 24 Jumlah Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara Luas Wilayah 10 2 2 9 23 39.945 53.388 120.737 117.236 333.306 Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terletak antara 00o54 78 01o30 00 Lintang Selatan dan 116o7 40.54 Bujur Timur. Mencakup 4 (empat) Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam, dan Kecamatan Sepaku. Sedangkan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebagai berikut. Sebelah Utara: Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara Sebelah Timur: Kecamatan Semboja Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan dan Selat Makasar. Sebelah Selatan: Kecamatan Longkali, Kabupaten Pasir dan Selat Makasar. Sebelah Barat: Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat dan Kecamatan Longkali Kabupaten Pasir. 11

Gambar 2 Peta Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Sumber Data. BAPPEDA Kabupaten Penajam Paser Utara 2.1.2. Luas Wilayah dan Tata Guna Tanah Dilihat dari tata guna tanah menunjukkan bahwa lahan yang diusahakan untuk kegiatan pertanian mencakup areal seluas 166.390 Ha dari total luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Areal pertanian meliputi: lahan sawah seluas 30.563 Ha (9,17%), lahan kering 48.249 Ha (14,48%), hutan 51.840 Ha (15,55%), sedangkan untuk perkebunan 15.520 Ha (4,66%) dan rawa/tambak/kolam seluas 20.218 Ha (6,07%). Selebihnya seluas 166.916 Ha (50,08%) terdiri dari pekarangan dan bangunan 39.763 Ha (11,93%), lahan tidur 22.242 Ha (6,67%) dan lain-lain seluas 104.911 Ha (31,00%). (Lihat Tabel 2.2) Sebagian besar dari areal lahan sawah terdapat di Kecamatan Babulu dan Penajam yang merupakan wilayah utama penghasil beras di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dari total luas areal lahan sawah seluas 30.563 Ha di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, 14.030 Ha (45,91%) dari total luas lahan sawah merupakan lahan sawah yang belum diusahakan secara produktif, dan seluas 3.182 Ha (10,41%) 12

dapat ditanami padi dua kali dalam setahun, sedangkan sisanya seluas 13.351 Ha (43,68%) hanya dapat ditanami padi sekali dalam setahun. Salah satu faktor penyebab utamanya adalah kondisi sistem irigasi yang belum memadai, yang diindikasikan dengan kenyataan bahwa seluas 17.758 Ha (58,10%) areal persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan sawah tadah hujan. Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaannya di Kabupaten Penajam Paser Utara Luas (Ha) Jenis Penggunaan Tanah Kec. Babulu 9.258 2.345 Kec. Waru 2.500 532 Kec. Penajam 17.975 35.150 Total Kec. Luas (Ha) Sepaku 830 30.563 1.736 39.763 % 1. Sawah 9,17 2. Pekarangan & Bangunan 11,93 3. Lahan Kering (Tegal, 1.857 1.768 17.250 27.374 48.249 14,48 Ladang, Padang rumput) 4. Hutan (Hutan Rakyat dan 9.040 505 21.250 21.045 51.840 15,55 Hutan Negara) 5. Perkebunan 1.595 1.625 10.000 2.300 15.520 4,66 6. Rawa, Tambak, Kolam 1.595 360 14.112 4.151 20.218 6,07 7. Lahan Tidur 1.362 280 3.000 17.600 22.242 6,67 8. Lain-lain *) 12.893 47.818 2.000 42.200 104.911 31,48 Total 39.945 55.388 120.737 117.236 333.306 100,00 % 11,98 16,62 36,22 35,17 100,00 Sumber data: a) Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2003 (dianalisis lebih lanjut). b) Kecamatan Babulu, Waru, Penajam dan Sepaku Dalam Angka Tahun 2001. *) Terdiri atas: wilayah lautan, jalan dan lain-lain. Luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari 333.06 Ha yang terdiri dari 3.060,82 Km2 wilayah berupa daratan, dan 272,24 Km2 berupa lautan. Secara umum, sebagian besar belum terolah dan dibudidayakan pemanfaatannya. Dari data penggunanan lahan tahun 2005 pada Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa 60% dari luas areal yang ada masih berbentuk hutan lebat. Sedangkan lahan yang sudah dimanfaatkan masing-masing adalah; pemukiman sebesar 0,9%, sawah seluas 1,5%, pertanian tanah kering seluas 3,43%, perkebunan seluas 3,9%, tambak seluas 0,23% dan industri seluas 0.09%. 13

Tabel 2.3 Penggunaan Lahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2005-2007 Luas (Ha) Jenis Penggunaan Tanah 2005 1. Pemukiman 2.808 2. Sawah 4.715 3. Pertanian Tanah Kering 10.740 4. Perkebunan 12.217 5. Kolam/Tambak 709 6. Industri 290 7. Pertambangan 48 8. Hutan Lebat 188.175 9. Hutan Belukar 50.075 10. Hutan Sejenis 15.253 11. Hutan Rawa 2.400 12. Semak Belukar 18.320 13. Lain-lain 7.810 Jumlah/Total 313.560 Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008 2.1.3. 2006 2007 2.808 4.715 10.740 12.217 709 290 48 188.175 50.075 15.253 2.400 18.320 7.810 313.560 3.547 8.038 9.657 29.130 2.197 90 242 1.106 163.131 27.960 2.744 63.428 2.290 313.560 Topografi dan Iklim Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari wilayah daratan dan perairan laut. Wilayah perairan laut terbesar ditiga kecamatan yaitu kecamatan Babulu, Waru dan Penajam dimana ketiga kecamatan tersebut berbatasan lansung dengan Selat Makassar. Tinjauan dari aspek hidrologi terhadap Kabupaten Penajam Paser Utara menunjukkan bahwa keberaaan sistem drainase yang belum memadai menyebabkan banyaknya daerah genangan berupa rawa-rawa. Sementara itu, di beberapa wilayah pesisir terjadi kecenderungan meningkatnya abrasi pantai oleh air laut. Karena itu untuk menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir, maka pengelolaan hutan bakau (mangrove) perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Bedasarkan kajian data iklim pada masing-masing kecamatan dapat diketahui bahwa rata-rata hari hujan di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebanyak 10 hari perbulan dengan curah hujan rata-rata sebesar 230 mm per bulan. Sedangkan curah hujan di atas 300 mm perbulan terjadi antara bulan Desember sampai dengan Februari. Curah hujan sebesar 100 300 mm per bulan pada umumnya terjadi pada bulan Maret sampai bulan juni, dan pada bulan juli sampai bulan Oktober. Kondisi iklim di wilayah Propinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa karakteristik iklim di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk wilayah 14

iklim tropika humida. Temperatur udara rata-rata sebesar 260C dengan perbedaan temperatur pada waktu siang dan malam berkisar antara 5-70C. Temperatur minimum terjadi antara bulan Oktober sampai bulan Agustus, Berdasarkan pembagian iklim di wilayah Kalimantan Timur, iklim Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk zone 1 dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1500 sampai 2000 mm pertahun. Dengan tipe iklim E1 dan E2. Tabel 2.4 Banyaknya Curah Hujan Menurut Pos Pengamatan per Bulan Bulan Babulu Waru Penajam Januari 21.0 9.0 _ Februari 23.0 8.0 _ Maret 23.0 3.0 _ April 21.0 9.0 _ Mei 12.0 4.0 _ Juni 25.0 16.0 _ Juli 13.0 10.0 _ Agustus 10.0 7.0 _ September 8.0 4.0 _ Oktober 6.0 7.0 _ Nopember 13.0 5.0 _ Desember 14.0 6.0 _ Total 189.0 88.0 _ Sumber Data. BPS Kab. Penajam Paser Utara 2008 Sepaku 19.0 15.0 8.0 19.0 16.0 13.0 18.0 6.0 4.0 10.0 16.0 12.0 156.0 2.1.4. Karakteristik dan Potensi Fisik Wilayah Berdasarkan pertimbangan karakteristik dan potensi wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dibagi dalam 3 (tiga) wilayah pembangunan (WP), yaitu: Wilayah Pembangunan (WP) pedalaman Wilayah Pembangunan (WP) utara Wilayah Pembangunan (WP) selatan WP pedalaman dicirikan oleh morfologi bergelombang sampai berbukit, tidak atau kurang dipengaruhi oleh ekosistem pesisir dengan basis ekonominya sub sektor kehutanan dan perkebunan yang ditenggarai oleh perkembangan kawasan khusus kehutanan dan perkebunan. Dalam WP Pedalaman terbagi dalam 2 (dua) kawasan, yaitu kawasan pedalaman dan kawasan pengembangan khusus, fungsi Kawasan Pedalaman adalah sebagai pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi, industri agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan, peternakan, kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan kawasan pedalaman meliputi kelurahan Maridan, Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi Harapan, Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, Kelurahan Tengin Baru, Kelurahan 15

Sepaku, Desa Argomulyo, Desa Sukomulyo, Desa Semoi II, Desa Wonosari, Kelurahan Mentawir dan Desa Karang Jinawi. Fungsi dari Kawasan Pengembangan Khusus adalah sebagai pusat industri agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan kawasan pengembangan khusus meliputi Desa Labangka, Desa Babulu Darat, Desa Api-api, Desa Sesulu, Kelurahan Waru, Kelurahan Nenang, Kelurahan Sepan, Kelurahan Sotek, dan Desa Bukit Subur. Sedangkan WP Utara dan WP Selatan dicirikan oleh morfologi pedataran sampai bergelombang, banyak dipengaruhi oleh kosistem pesisir dengan basis ekonominya sektor perkotaan, pertanian tanaman pangan dan perikanan. WP Utara mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan skala regional dan skala lokal, kegiatan ekonomi skala regional dan skala lokal, pertambangan, zona industri, pariwisata, pertanian tanaman pangan lahan basah, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan WP Utara meliputi Kelurahan Penajam, Kelurahan Gunung Seteling, Kelurahan Nenang, Kelurahan Petung, Desa Girimukti, Kelurahan Lawe-lawe, Kelurahan Buluminung, Kelurahan Sepan, Kelurahan Pantailango, Kelurahan Gresik, Kelurahan Riko, Kelurahan Jenebora, Desa Bukit subur, Kelurahan Sungai Parit, Kelurahan Sesumpu, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Saloloang, Kelurahan Tanjung Tengah, Kelurahan Pejala, Kelurahan Waru, Desa Sesulu dan Desa Api-api. Fungsi WP Selatan adalah sebagai pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi, pertanian tanaman pangan lahan basah, pertambangan, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan WP Selatan meliputi Desa Babulu Darat, Desa Labangka, Desa Gunung Makmur, Desa Sriraharja, Desa Rawamulya, Desa Gunung Intan, Desa Sumber Sari, Desa Babulu Laut dan Desa Sebakung Jaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.4. Melihat perkembangan Wilayah Kecamatan yang terjadi saat ini, maka ada potensi atau indikasi pemekaran wilayah kecamatan menjadi beberapa kecamatan baru, antara lain: Pembentukan Kecamatan Petung sebagai pemekaran dari kecamatan penajam 16

Pembentukan Kecamatan Maridan sebagai pemekaran dari Kecamatan Sepaku Tabel 2.4 Rencana Penetapan Wilayah Pembangunan (WP) Di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2003 2012 Total Pusat No. WP Penduduk Fungsi Wilayah Pertumbuhan Tahun 2012 1. WP Pendalaman: Perkotaan 34.440 Fungsi sebagai Pusat Maridan pemerintahan skala Kelurahan Maridan lokal, kegiatan Kelurahan Pamaluan ekonomi,industri argo Desa Bumi Harapan foresty, pertambangan, Desa Bukit Raya pertaniantanaman Desa Sukaraja pangan lahan kering, Kelurahan Tengin Baru perkebunan, kehutanan, Kelurahan Sepaku pemukiman, dan Desa Argomulyo fasilitas sosial Desa Sukomulyo ekonomi. Desa Babulu Darat Desa Labangka Desa Gunung Makmur Desa Sriraharja Desa Rawa Mulya Desa Gunung Intan Desa Sumber Sari Desa Babulu Laut Desa Setakung Jaya Semoi II Desa Wonosari Kelurahan Mentawir Desa Karang Jenawi A. Kawasan Pengembangan 2.346 Fungsi sebagai pusat Khusus: industri agro foresty, pertambangan, Desa Labangka pertanian tanaman Desa Babulu Darat pangan lahan kering, Desa Api api perkebunan, Desa Sesulu kehutanan,dan fasilitas Kelurahan Waru sosial ekonomi. Kelurahan Nenang Keluarahan Sepan Kelurahan Sotek Kelurahan Subur 2. WP Utara: Perkotaan 77.282 Fungsi pusat Penajam pemerintahan skala Kelurahan Penajam Petung regional an skala lokal, Kelurahan Gunung Seteling Pertambangan, zona Kelurahan Petung industri, pariwisata, Desa Girimukti pertanian tanaman Kelurahan Lawe-lawe pangan lahan basah, Kelurahan Buluminung perkebunan, perikanan, Kelurahan Pantailango peternakan kehutanan, Kelurahan Gresik pemukiman dan Kelurahan Riko fasilitas sosial ekonomi Kelurahan Jenebora Desa Bukit Subur Kelurahan Sungai Parit Kelurahan Ssumpu Kelurahan Kampung Baru Kelurahan Pejala 17

No. 3. Pusat Pertumbuhan WP Kelurahan Saloloang Kelurahan Tanjung Tengah Kelurahan Pejala Kelurahan Waru Desa Sesulu Desa Api-api WP Selatan: Desa Rintik Perkotaan Babulu Total Penduduk Tahun 2012 Fungsi Wilayah 28.326 Fungsi sebagai pusat pmerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi, pertanian tanaman pangan lahan basah, pertambangan, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, 2003-2012 2.2. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) merupakan seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, keterbelakangan atau keterasingan, kekumuhan, korban tindak kekerasan, kerentanan sosial dan kondisi atau perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung atau menguntungkan seperti kejadian bencana alam. 2.2.1. Kependudukan Selama periode tahun 2002-2007, penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara meningkat dari 111.420 jiwa pada akhir tahun 2002 menjadi 140.288 jiwa pada akhir tahun 2007. Proporsi penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara dapat dilihat pada diagram berikut. Grafik 2.1. Perkembangan Jumlah Penduduk 18

140,000 120,000 100,000 58,757 60,200 61,694 63,242 57,365 61,600 62,981 64,411 65,892 67,426 80,000 60,000 40,000 20,000 0 1 2 3 Laki - laki 4 5 Perempuan Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara. 2008 Grafik 2.2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 Babulu Waru Penajam Laki - laki Sepaku Perempuan Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008 Grafik 2.3. Piramida Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara 60 + 55 59 50 54 45 49 40 44 35 39 30 34 25 29 20 24 15 19 10 14 5 9 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 1000 2000 PEREMPUAN 3000 4000 5000 6000 7000 LAKI - LAKI 19 8000

Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008 Grafik 2.4 Persentase PNS Menurut Golongan Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara 36% 2% GOL. I 49% 13% GOL. II GOL. III GOL. IV Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008 20

Sedangkan angka-angka statistik secara terperinci tentang penduduk KabupatenPenajam Paser Utara dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.5 Banyaknya Penduduk Kabupaten PPU Menurut Jenis Kelamin Tahun 2002-2007 No Tahun Laki-laki Jiwa Perempuan % 1 2 3 4 1 2002 58.563 52.56 2 2003 61.384 51.82 3 2004 62.373 51.87 4 2005 64.559 52.71 5 2006 67.696 52.13 6 2007 73.519 52.41 Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU 2008 Jumlah Jiwa % 5 52.857 57.082 57.867 59.650 62.158 66.769 6 47.44 48.18 48.13 47,29 47,86 47,59 7 111.420 118.466 120.240 124.209 129.854 140.288 Penduduk pada akhir tahun 2007 sebesar 140.288 jiwa terdiri dari 73.519 penduduk laki-laki dan 66.769 penduduk perempuan dengan persentase pertumbuhan 10,05%. Rasio jenis kelamin penduduk pada tahun 2007 di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat lebih besar dari angka 100 yaitu 110,11 yang artinya penduduk perempuan lebih sedikit dibanding penduduk laki-laki. Tabel 2.6 Banyaknya Penduduk Kabupaten PPU Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2007 Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk (tahun) (jiwa) (jiwa) (jiwa) 0 4 6.957 6.628 13.585 5 9 7.862 7.369 15.231 10 14 7.169 6.624 13.793 15 19 6.614 6.233 12.847 20 24 7.126 6.739 13.865 25 29 7.787 6.929 14.716 30 34 6.345 5.827 12.172 35 39 5.932 5.552 11.484 40 44 5.007 4.418 9.425 45 49 4.039 3.394 7.433 50 54 2.990 2.362 5.352 55 59 2.174 1.659 3.833 60 + 3.517 3.035 6.552 Jumlah 73.519 66.769 140.288 Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU 2008 21

Dilihat dari aspek distribusi penduduk, sebaran penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara di Kecamatan Penajam sebanyak 64.148 jiwa, di Kecamatan Sepaku 31.491 di Kecamatan Babulu 29.691 jiwa, dan di Kecamatan Waru sebanyak 14.958 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara yang paling tinggi terdapat di Kecamatan Babulu sebesar 74,3 jiwa/km2, dan terendah terdapat di Kecamatan Sepaku dengan kepadatan penduduknya 26,9 jiwa/km2. Tabel 2.7 Struktur Penduduk Kabupaten PPU Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2007 Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk No. 1. Tidak/ Belum Sekolah 29.067 jiwa 3. Tidak Tamat SD/ Sederajat 26.861 jiwa 4. Tamat SD/ Sederajad 37.833 jiwa 5. SMP/ Sederajad 20.566 jiwa 6. SMA/ Sederajad 21.378 jiwa 6. Diploma I/ II 1.069 jiwa 7. Akademi/ Diploma III/ S. Muda 1.585 jiwa 8. Diploma IV/ Strata I 1.789 jiwa 9. Strata II 121 jiwa 10. Strata III 19 jiwa Jumlah 140.288 jiwa Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU 2008 Jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta pengelompokan umur berdasarkan usia sekolah merupakan beberapa statistik penting yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan. Secara umum hal ini berkaitan dengan kepentingan penyusunan perencanaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat serta rencana intervensi program dalam berbagai sektor seperti perencanaan tingkat kebutuhan pangan, kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur wilayah. Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3.025 persen per tahun, dari 111.420 jiwa pada tahun 2002 menjadi 127.477 jiwa pada tahun 2006. Sedangkan jika dilihat dari sisi jenis kelamin maka terdapat keseimbangan jumlah laki-laki dan perempuan. Sejalan dengan derap langkah pembangunan sebuah daerah pemekaran maka diperkirakan pertumbuhan penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan lebih 22

meningkat lebih cepat, sehubungan dengan pertumbuhan kawasan perkotaan yang menjadi daya tarik terjadinya urbanisasi. Selengkapnya jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel 2.8 berikut ini. Tabel 2.8 Jumlah, Sex Ratio dan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara 2007 Jumlah Penduduk Sex Tahun Total Ratio Laki-laki Perempuan (1) (2) (3) (4) (5) 2002 58.563 52.857 111.420 110,80 2003 61.384 57.082 118.460 107,54 2004 62.373 57.867 120.240 107,78 2005 64.559 59.650 124.209 108,23 2006 66.258 61.219 127.477 108,23 2007 67.426 63.242 130.668 106.62 Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008 Pertumbuhan % (6) 1,00 6,3 1,5 3,3 2,63 2,42 Selanjutnya dilihat dari persebaran penduduk perkecamatan maka terdapat jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Penajam yang pada tahun 2007 mencapai 57,745 jiwa atau hampir separoh dari jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara. Sedangkan wilayah dengan penduduk terpadat terdapat di Kecamatan Babulu dengan kepadatan per Ha mencapai 80,08 jiwa. No. 1 2 3 4 Tabel 2.9 Kepadatan Penduduk Penajam Paser Utara per Kecamatan Tahun 2007 Jumlah Luas areal Kecamatan Penduduk (Ha) Babulu 399,45 31.989 Waru 533,88 12,815 Penajam 1207,37 57,745 Sepaku 1.172,36 28,119 Jumlah rata-rata 3.333,06 130,668 Kepadatan/Ha 80.08 23.14 47,83 23,98 39,20 Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008 Gambaran mengenai komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur akan mengindikasikan produktivitas yang dihasilkan oleh suatu daerah. Produktivitas daerah yang tinggi akan ditandai dengan keberadaan penduduk usia produktif yang cukup tinggi seimbang dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. 23

Tabel 2.10 Penduduk Penajam Paser Utara Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007 Kelompok Umur Laki-Laki Jumlah Total 5.745 6.499 6.437 5.821 5.752 5.795 6.112 6.381 3.853 3.623 2.495 1.558 3.171 63.242 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+ 6.048 8.098 7.455 6.233 4.785 7.038 5.651 5.370 5.390 3.689 2.354 2.159 3.156 67.426 Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008 11.793 14.597 13.892 12.054 10.537 12.833 11.763 11.751 9.243 7.312 4.849 3.717 6.327 130.668 Tabel 2.10 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara berada dalam kelompok usia produktif. Dari sejumlah 130.668 jiwa penduduk maka terdapat 72.005 jiwa penduduk usia produktif. Sedangkan kelompok umur usia sekolah mencapai jumlah 52.336 jiwa jumlah penduduk. Sedangkan penduduk yang berada pada usia pensiun mencapai angka sebesar 5.229 jiwa penduduk. Jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan sampai dengan akhir bulan Desember 2007 sebesar 8.643 jiwa yang terdiri dari 4.960 laki-laki dan 3.683 wanita. No 1 Tabel 2.11 Pencari Kerja Menurut Kelompok Umur yang Belum Ditempatkan pada Akhir Tahun 2007 Kelompok Umur Laki-Laki Wanita 15 19 414 454 2 20-29 3.483 2.830 6.313 3 30 44 1.210 12 1.222 4 45 54 31 14 45 3 55 + 1-1 5.139 3.310 8.449 Jumlah Jumlah 868 Sumber: Kantor Duknaker Kab. PPU. 2008 24

2.2.2. Indeks Pembangunan Manusia Manusia adalah subjek dan sekaligus sebagai objek pembangunan. Kapabilitasnya akan sangat menentukan keberlanjutan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator yang paling sering digunakan untuk menilai keragaan pembangunan manusia di sebuah daerah/negara. Perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.12 di bawah ini. Dari tabel tersebut terlihat bahwa semenjak kabupaten ini dibentuk terdapat kenaikan indeks pembangunan manusia yang cukup signifikan. Di tahun 2004, angka IPM masih sebesar 70,9 kemudian meningkat menjadi 71,5 pada tahun 2005. Tabel 2.12 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2004-2005 Uraian 2004 Angka Harapan Hidup (tahun) 70.5 Angka Melek Huruf 93.3 (Persen) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7.2 Rata-rata Pengeluaran riil per kapita disesuaikan (000 Rp) 613.900 IPM 70.9 PeringKat Nasional 110 Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional 2006 2005 70.9 93.8 7.4 615.100 71.5 116 Pada Tabel 2.12 juga menunjukkan bahwa selama periode tahun 2004-2005 keempat indikator indeks pembangunan manusia mengalami peningkatan yang cukup berarti. Angka harapan hidup yang pada tahun 2004 mencapai rata-rata 70.5 tahun meningkat menjadi selama 70.9 tahun pada tahun 2005, angka melek huruf yang pada tahun 2004 mencapai angka 93.3 persen meningkat menjadi 93,8 persen pada tahun 2005, kemudian rata-rata lama sekolah yang pada tahun 2004 mencapai angka ratarata 7,2 tahun meningkat menjadi rata-rata 7,4 tahun pada tahun 2005. Sedangkan rata-rata pengeluaran riil perkapita pada tahun 2004 mencapai angka Rp.613.900 meningkat menjadi sebesar Rp.615.100 pada tahun 2005. 25

Tabel 2.13 Perbandingan IPM Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2005 No Kabupaten Angka Harapan Hidup (tahun) Angka Melek Huruf (Persen) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 1 2 3 4 5 6 7 8 Rata-rata Pengeluaran riil per kapita disesuaikan (000 Rp) 637.0 638.6 617.1 619.3 617.8 623.0 616.6 Kota Balikpapan 71.1 97.9 10.0 Kota Samarinda 70.0 96.6 9.7 Kota Bontang 71.7 98.1 9.9 Kota Tarakan 70.9 97.5 9.1 Bulongan 72.2 93.6 7.3 Nunukan 70.5 93.3 7.4 Pasir 71.7 92.5 7.3 Penajam Paser Utara 70.9 93.8 7.4 9 Kutai Kertanegara 67.5 96.4 8.3 10 Berau 68.9 93.7 7.6 11 Malinau 67.8 90.1 6.7 12 Kutai Timur 67.8 93.2 7.3 13 Kutai Barat 69.4 88.3 6.8 Kalimantan Timur 70.3 95.3 8.7 Nasional 68.1 90.9 7.3 Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional. 2006 IPM Peringkat Nasional 76.1 75.1 74.9 73.9 72.3 71.7 71.7 14 26 28 49 85 100 102 615.1 71.5 116 620.8 617.4 639.4 612.1 618.5 71.3 70.7 70.3 69.3 69.2 128 144 158 196 202 621.4 619.9 72.9 69.6 6 Grafik 2.5 Perbandingan IPM Penajam Paser Utara Dengan Kaltim dan Nasional 2000 619.9 1800 1600 1400 621.43 1200 1000 800 615.12 600 400 200 0 Nasional Kaltim Penajam Paser Utara 68.1 70.3 70.86 90.9 95.3 93.8 7.3 8.69 7.4 ALS 69.6 72.94 71.46 AHH AMH Kons IPM 68.1 90.9 7.3 619.9 69.6 70.3 95.3 8.69 621.43 72.94 70.86 93.8 7.4 615.12 71.46 Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional 2006 Keterangan AHH AMH ALS Kons : Angka Harapan Hidup : Angka Melek Huruf : Angka Lama Sekolah : Pengeluaran Konsumsi Perkapita Selanjutnya dalam perspektif perbandingan indeks pembangunan manusia yang dicapai oleh Kabupaten Penajam Paser Utara sudah berada diatas capaian IPM nasional namun masih berada di bawah capaian IPM Propinsi Kalimantan Timur. 26

Tabel 2.13 menunjukkan bahwa pada tahun 2005 IPM Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai angka 71,5 di bawah capaian Propinsi Kalimantan Timur yang mencapai angka indeks 72,9. Selanjutnya dari sisi peringkat, Kabupaten Penajam Paser Utara berada pada urutan 8 dari 13 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Kalimantan Timur serta urutan 116 dari 450 kabupaten/kota di Indonesia. 2.2.3. Kemiskinan Secara Absolut tingkat kemiskinan yang terdapat di Penajam Paser Utara masih cukup signifikan, data terakhir tahun 2006 menunjukkan bahwa sebanyak 19.000 orang atau sebesar 16.09 persen penduduk masih hidup dalam kemiskinan. Namun demikian jika dilihat dari pola perkembangan data dari tahun 2005-2006 maka terdapat penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan. Pada tahun 2005, dengan garis kemiskinan sebesar Rp.134.256 perkapita perbulan maka didapatkan sebanyak 20.200 orang penduduk miskin atau sebesar 17.26 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan pada tahun 2006 dengan garis kemiskinan sebesar Rp.171.476 perkapita perbulan ditemukan sebesar 19.000 orang atau sebesar 16.09 persen penduduk miskin. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.14 Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2005-2006 Uraian 2005 Jumlah Penduduk Miskin 20.200 Prosentase Penduduk Miskin 17,26 % Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,85 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,88 Garis Kemiskinan 134.256 Sumber Data: Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional 2006 19.000 16,09 % 3,73 1,14 171.476 Selanjutnya pada table di atas jika dilihat indeks kedalaman (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) terlihat adanya gejala kemerosotan. Pada tahun 2005 indeks kedalaman kemiskinan mencapai angka 2,85 yang kemudian meningkat menjadi 3,73 pada tahun 2006. Hal ini juga berlaku pada indeks keparahan kemiskinan, pada tahun 2005 indeks ini menunjukkan angka 0,88 yang kemudian meningkat menjadi sebesar 1,14 pada tahun 2006. 27

Tabel 2.15 Jumlah Kepala Keluarga Miskin Penerima BLT Kabupaten PPU Tahun 2006 Kecamatan Tahap I Tahap II No 1 Babulu 2 Waru 3 Penajam 4 Sepaku Jumlah Sumber: BPS Kab. Penajam Paser Utara Dalam Angka 2006 3.615 772 3.306 3.024 10.717 1.308 414 1.851 676 4.249 Jumlah 4.923 1.186 5.157 3.700 14.966 Penelusuran data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2006 juga menjelaskan angka kemiskinan yang tidak jauh berbeda. Tabel 2.15 menunjukkan bahwa jumlah penerima BLT pada tahun 2006 mencapai angka 14.996 orang yang tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara. 2.2.4. Pendidikan Secara umum, keberadaan sarana dan prasana pendidikan SD, SMP dan SMA terbilang sudah cukup memadai dipandang dari jumlah penduduk usia sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun demikian seiring dengan derap langkah pembangunan daerah maka penguatan terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan niscaya untuk diberlakukan. Sampai dengan akhir bulan April 2008, jumlah TK di Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 57 buah dengan jumlah murid 2.319 siswa dan jumlah guru 190 orang. Selain itu tercatat jumlah SD/MI sebanyak 107 buah, SMP/MTs sebanyak 34 buah, SMA sebanyak 15 buah dan SMK sebanyak 4 buah. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. 28

Tabel: 2.16 Data Perkembangan Pendidikan Kabupaten PPU (April, 2008) Banyaknya Sekolah (Unit) TK SD/MI SMP/MTs SMA SMK Banyaknya Tenaga Pendidik (Orang) TK SD/MI SMP/MTs SMA SMK Banyaknya Murd (Siswa) TK SD/MI SMP/MTs SMA SMK Sumber: Dinas Pendidikan Kab. PPU. 2008 Negeri 2 96 20 8 3 Swasta 55 5 14 7 1 Jumlah 57 101 34 15 4 PNS 8 882 279 159 91 Non PNS 182 261 205 120 52 Jumlah 190 1.143 484 279 67 Negeri 18.653 4.446 2.166 211 Swasta 2.319 367 1.511 897 352 Jumlah 2.319 19.020 5.957 3.063 563 Selama periode 2002-2008, jumlah sekolah TK sebanyak 57 unit, SD/MI 101 unit, SMP/MTs sejumlah 34 unit dan SMA/MA sebanyak 24 unit. Dilihat pada Tabel 2.17 menunjukkan jumlah sekolah, murid, rata-rata murid dan guru persekolah serta rasio guru murid SD di masing-masing kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara. Selanjutnya jumlah murid mengalami peningkatan yaitu dari sejumlah 17.787 siswa pada tahun 2002 meningkat menjadi sejumlah 18.257 siswa pada tahun 2006. Ratarata jumlah siswa persekolah pada tahun 2002 mencapai 180 siswa turun menjadi rata-rata sebanyak 178 siswa pada tahun 2006. Sedangkan rasio guru/murid yang pada tahun 2002 mencapai 1:21 mengamalami perbaikan menjadi 1:16 pada tahun 2006. 29