PROSEDUR PENANGANAN GEMPA BUMI (KODE HIJAU)

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN KEJADIAN KEBAKARAN (KODE MERAH)

PANDUAN MENGHADAPI BENCANA

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

C. PERANCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

DISASTER PLAN. Oleh : dr. Iryani R ambarwati

PENANGANAN BENCANA DI RUMAH SAKIT

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tujuan ARSADA. pengembangan Rumah Sakit Daerah secara aktif, terarah dan terpadu sesuai arah dan tujuan Pembangunan Nasional dalam Bidang Kesehatan.

Materi Inti 4: FASILITAS RUMAH SAKIT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN

Penggunaan APAR dan Kedaruratan

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

L A P O R A N K E G I A T A N

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

Rencana Umum Pengadaan

KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010

Rencana Umum Pengadaan

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB III : DATA DAN ANALISA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO. KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

Manual Prosedur Safety Health

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pencarian, Pertolongan Dan Evakuasi

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

EMERGENCY SIGN. Emergency Sign. Hospital Disaster Plan Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Divisi Manajemen Bencana PMPK-UGM

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

Korban banyak, kerusakan infra struktur, disertai ancaman keamanan.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

PENERAPAN SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU TERHADAP BENCANA INDUSTRI DI RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

PEDOMAN PENANGANAN BENCANA RUMAH SAKIT (HOSPITAL DISASTER PLAN)

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

(021) Direktur RSUD Kota Bekasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA. Koordinasi Internal Terbatas (Waket III, Seksi PB, Seksi KSR, Kamacab)

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam

URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL

PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen RUP Tahun Anggaran 2018

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. SLAMET GARUT Nomor : Tentang : PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB)

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB V PENUTUP. kinerja sumber daya manusia tepatnya pada staf medis fungsional di. Instalasi Gawat Darurat adalah berupa uraian pembagian tugas (job

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B

BAB I. PENDAHULUAN A.

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Kata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal RSUD dr. H. Soewondo. PA/KPA dr. Haris Tiyanto, Sp. B

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

Transkripsi:

PROSEDUR PENANGANAN GEMPA BUMI (KODE HIJAU) Perhatikan perilaku binatang peliharaan (kucing/anjing/burung) yang tidak wajar. Perhatikan getaran permukaan air dalam gelas atau tempat penampung lainnya Dengarkan bunyi derit sudut bangunan (pintu/jendela) Jangan panik, usahakan merunduk, berlindung, dan mengamankan kepala. Mencari ruangan yang jauh dari dinding, lemari, jendela, pintu dan sumber api/listrik Untuk lansia, cacat, atau sakit, tetap di tempat dan merunduk. Jika di atas kasur, tetap di tempat dan lindungi kepala dengan bantal/benda lain. Jauhi jendela kaca (yang pecah dan berterbangan saat gempa). Juga, waspada langit-langit/benda menggantung yang mungkin runtuh. Jangan berlari keluar rumah saat bangunan berguncang, sebab bisa tertimpa reruntuhan/terkena lemparan benda. Keluar rumah, bila guncangan semakin besar. Kegiatan penyelamatan yang dilakukan jika terjadi bencana gempa bumi ke tempat yang lebih aman pada petugas, pasien, dan pengunjung : 1. Bila terdapat gedung rusak/roboh segera mengaktifkan sistem evakuasi di dalam rumah sakit. 2. Memasukkan mobil petugas pemadam, Tim SAR, Polisi serta ambulans RS lain yang mengirim pasien maupun yang bermaksud membantu evakuasi. 3. Mengirimkan satpam dan petugas parkir guna mengosongkan area titik kumpul dari mobil yang parkir. 4. Mengirimkan tenaga dokter HDP ke tempat lokasi titik kumpul bagi pasien yang dirawat pada gedung berlantai lebih dari tiga (paviliun abiyasa dan pusat geriatric ) sebagai tim reaksi cepat yang melakukan RHA (Rapid Health Assesssment) sekaligus melakukan triase lapangan. 5. Mengirimkan pengamat, satpam, petugas IPS serta petugas jaga bangsal yang terdekat dengan lokasi gedung berlantai lebih dari tiga (kelas III,

Pavilium Garuda, Rehabilitasi Medik) untuk membantu proses evakuasi pasien serta keluarga menuju area titik kumpul. 6. Mengevaluasi pasien dari titik kumpul menuju ruang rawat sementara pada bagian dari bangsal-bangsal yang memungkinkan di dalam rumah sakit atau ke IGD untuk memperbaiki kondisi pasien sebelum dirawat di ruangan dalam RS atau rujukan ke luar rumah sakit pada pasien yang mengalami penurunan kondisi yang tidak dapat diirawat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo, Purwokerto karena alasan ketiadaan tempat yang tepat (contoh : butuh perawatan ICU, saat ICU penuh). Petugas bangsal yang merasakan adanya gempa: 1. Segera memastikan adanya guncangan gempa dengan bertanya pada orang disekitarnya dan memperhatikan gerakan benda-benda di sekitarnya. 2. Mematikan seluruh alat listrik 3. Menyelamatkan pasien dan keluarga penunggu pasioen dengan melindungi diri dibawah lindungan benda keras 4. Mengecek kondisi gedung secara cepat. Ketentuan sederhana yang dapat dijadikan patokan antara lain : a. Jika tidak terjadi keretakan/kerusakan pada struktur bangunan, maka penghuni bangunan tidak perlu dievakuasi b. Jika terdapat retakan pada dinding namun tidak sampai ke palang atas maka penghuni bangunan tidak perlu dievakuasi. c. Jika terdapat keretakan pada tiang maka semua penghubungi bangunan harus dievakuasi. 5. Segera mempersiapkan proses evakuasi pasien berupa a. Menghitung jumlah pasien

b. Membagi pasien menurut katagori ketergantungan kepada petugas (contoh : pasien yang bisa jalan sendiri, pasien yang bisa ditolong dengan satu petugas, dsb) c. Melaporkan kepada Satpam tentang adanya gempa dengan menyebutkan KODE HIJAU Satpam: 1. Menerima laporan dan ditulis secara cepat pada buku laporan kejadian 2. Melaporkan kepada IPS tentang adanya gempa sekaligus membantu para petugas IPS melakukan pengecekan kondisi gedung-gedung. 3. Menyebutkan perintah kepada anggota Satpam pada pos-pos untuk mengecek kondisi bangunan bersama petugas IPS dan segera melaporkan kondisi masing gedung kepada pos induk melalui radio komunikasi. 4. Segera melaporkan kepada pengamat jaga serta meminta Tim HDP lokasi area titik kumpul gedung-gedung berlantai lebih dari tiga (pavilion abiyasa dan pusat geriatric ) atau gedung yang terena dampak nyata dari gempa guna membantu proses evakuasi. 5. Segera menutup gerbang masuk dan membuka gerbang keluar bagi pengunjung. 6. Mengosongkan area titik kumpul. Lakukan tindakan yang dipelrukan untuk mengosongkan area titik kumpul (contoh memecah kaca jendela mobil untuk memindahkan mobil yang berada di area titik kumpul) 7. Memasukkan mobil pemadam, polisi dan ambulans RS lain (baik yang mengantar pasien baru maupun membantu evakuasi).

8. Segera menuju lokasi gedung yang terkena gempa untuk membantu proses evkuasi dan menjaga keamanan lokasi gempa dengan garis pembatas dari tali dan lokasi titik kumpul serta mengamankan jalur evakuasi 9. Selama proses evakuasi pos satpam tidak boleh kosong Pengamat (Tim HDP) 1. Segera menuju lokasi gedung yang terkena gempa dan langsung bertindak selaku pimpinan penanggulangan gempa di rumah sakit sementara dalam memimpin proses evakuasi. 2. Segera menghitung jumlah pasien yang dirawat sebelum dan setelah proses evakuasi ke titik kumpul. 3. Membagi pasien dari titik kumpul menuju ruang rawat sementara yang terdekat dan memungkinkan serta IGD bagi pasien dengan penurunan kondisi atau RS lain. Jika diluar jam kerja dapat dipikirkan menggunakan IRJA lantai dasar guna tempat rawat sementara. 4. Petugas jaga terdekat yang bangsal tidak terdampak Melaporkan kemungkinan-kemungkinan tempat rawat sementara dari masing-masing bangsal pada pengamat dan segera membantu proses evakuasi menuju bangsal-bangsal yang tidak terdampak serta IGD bagi pasien dengan penurunan kondisi. Dokter jaga HDP 1. Sebagai tenaga medis dibawah komando pengawas: 2. Segera tiba dilokasi membantu proses evakuasi dengan membawa gelang tanda korban bencan dan Met Tag sebagai CM sementara.

3. Melaporkan kondisi terakhir pasien setelah tiba di titik kumpul epada pengamat yang meliputi kebutuhan tenaga peralatan serta ruangan. 4. Koordinasi dengan petugas IGD Bedah/Non Bedah guna mengevakuasi pasien yang mengalami penurunan kondisi dan butuh tata laksana lanjutan IGD meliputi: a. Jumlah dan kondisi korban b. Penyebab c. Kebutuhan tenaga, peralatan, ruangan, dan sebagainya 5. Mencatat semua tujuan evakuasi pasien-pasien korban gempa dalam RS dan mendapat tanda tangan petugas penerima. Petugas IGD : Koordinasi dengan jaga I AB mempersiapkan IDG guna merawat pasien korban kebakaran/ gempa sesuai laporan Tim HDP Petugas TRT 1. Melakukan pemadaman listrik pada lokasi yang terdampak gempa dan sekitarnya, dan menghidupkannya kembali setelah memungkinkan. 2. Memperkirakan kondisi kelayakan gedung dan membuat rekomendasi gedung mana yang dapat dipergunakan bagi perawatan. Tim HDP 1. Melaporkan kepada: Direktur Utama (0816692225) Wadir Umum dan Keuangan (08122757141)

Wadir Pelayanan (08122725575) 2. Koordinasi dengan Ka. IRJA ( 085227890688 ) Kebutuhan Tenaga bantuan dan brankard 3. Koordinasi dengan Ka. IRNA ( 081327116325 ) kebutuhan tenaga banguan dan tempat tidur 4. Ka. ICU/PICU/ICCU/NICU ( 081327067530 ) 5. Koordinasi dengan Ka. SMF di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo bantuan tenaga ke-ass, residen 6. Depo farmasi IGD untuk diteruskan kepada Ka. Instalasi Farmasi kebutuhan obat dan alkes 7. Bagian Laundry dan CSSD kebutuhan linen 8. Bagian Gizi kebutuhan gizi untuk korban 9. Ka. IBS kebutuhan Kamar Operasi 10. BANK DARAH kebutuhan darah Direksi 1. Koordinasi ke dalam RS Direktur menyatakan terjadi musibah massal Wadir Umum dan Keuangan mengerahkan tenaga bantuan dari SMF dan Instalasi lain di RSUD Margono Soekardjo sebagai tenaga tambahan bilaman diperlukan 2. Koordinasi keluiar RS o Koordinasi dengan RS lain :

RS Elisabeth ( 0281 ) 625857 / 631761 RS DKT ( 0281 ) 633062 RS BUNDA ( 0281 ) 635424 RS ANANDA ( 0281 ) 636417 RS HIDAYAH ( 0281 ) 627010 RSI ( 0281 ) 630019 PMI ( 0281 ) 6441014