PENGARUH PERLAKUAN ALKALI PADA REKAYASA BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI BERMATRIK POLIESTER TERHADAP KEKUATAN MEKANIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID

REKAYASA DAN MANUFAKTUR RANDOM COCONUT FIBER COMPOSITES BERMATRIK EPOXY UNTUK PANEL INTERIOR AUTOMOTIVE

HARD RUBBER COMPOSITES BERPENGUAT SERAT KENAF UNTUK PANEL

OPTIMASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMIE BERMATRIK POLYESTER BQTN 157 TERHADAP FRAKSI VOLUME DAN TEBAL SKIN

REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT RANDOM COCONUT FIBER BERMATRIK GYPSUM UNTUK PLAFON GEDUNG

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

PENGARUH SIKLUS THERMAL PADA REKAYASA BAHAN KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMI DENGAN CORE SEKAM PADI UNTUK PANEL OTOMOTIF

REKAYASA BAHAN KOMPOSIT SANDWICH HIBRID UNTUK STRUKTUR SISTEM PANEL

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT LIMBAH GEDEBOG PISANG

REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMI DENGAN CORE LIMBAH SEKAM PADI UNTUK PANEL INTERIOR OTOMOTIF DAN RUMAH HUNIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REKAYASA DAN MANUFAKTUR KOMPOSIT SANDWICH HIBRID UNTUK PANEL

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN BENDING KOMPOSIT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER DENGAN CORE SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHIDE

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

I. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik

REKAYASA BAHAN KOMPOSIT HYBRID SANDWICH BERPENGUAT SERAT KENAF DAN SERAT GELAS DENGAN CORE KAYU PINUS

KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT HYBRID PADA SKIN DAN CORE BERMATRIK POLYESTER

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT SERAT KENAF DAN SERAT RAYON BERMATRIK POLIESTER TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN IMPAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Fraksi Volume Dan Panjang Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Epoksi

Rekayasa Dan Manufaktur Komposit Core Berpenguat Serat Sabut Kelapa Bermatrik Serbuk Gypsum Dengan Fraksi Volume Serat 20%, 30%, 40%, 50%

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT SERAT RAMBUT MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

KAJIAN OPTIMASI PENGARUH ORIENTASI SERAT DAN TEBAL CORE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN BENDING DAN IMPAK KOMPOSIT SANDWICH GFRP DENGAN CORE PVC


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

Djati Hery Setyawan D

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT LIMBAH GEDEBOG PISANG

KAJIAN KOMPREHENSIF PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT NANAS-NANASAN (BROMELIACEAE)

ANALISA FRAKSI VOLUME DAN ARAH SERAT TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT LAMINAT SERAT TEBU - POLIESTER

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER SERAT RAMI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

PENGARUH KOMPOSIT SERAT PANDAN SAMAK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING PADA MATERIAL BODI KENDARAAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Grup konversi energi. ii iii. iii. Kata Pengantar Daftar Isi. Makalah KNEP IV Grup Engineering Perhotelan

PENGARUH ALKALISASI TERHADAP KOMPATIBILITAS SERAT SABUT KELAPA ( Cocos Nucifera ) DENGAN MATRIKS POLYESTER

REKAYASA KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMIE DENGAN CORE SEKAM PADI

Analisa Sifat-Sifat Serat Alam Sebagai Penguat Komposit Ditinjau Dari Kekuatan Mekanik

Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 167, Malang

KOMPOSIT CORE HYBRID BERPENGUAT SERBUK KAYU JATI DAN MAHONI BERMATRIK POLYESTER

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TANGKAI ILALANG SEBAGAI BAHAN PANEL RAMAH LINGKUNGAN

TUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER

I. PENDAHULUAN. otomotif saja, namun sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING ABSTRACT

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT POLIESTER BERPENGUAT SERAT IJUK

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan banyaknya pencemaran lingkungan, maka. kebutuhan industri sekarang ini lebih mengutamakan bahan

Uji Karakteristik Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Acak Cieba Pentandra (Kapuk Randu) Dengan Fraksi Berat Serat 10%, 20% dan 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERBUK GENTING TERHADAP PERUBAHAN KEKUATAN LENTUR DAN KEKUATAN IMPAK PADA KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

PENGARUH RENDAMAN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER RESIN-ARANG SEKAM PADI UNTUK MATERIAL BOARD PANEL.

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

OPTIMALISASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHYDE TERHADAP FRAKSI VOLUM DAN TEBAL CORE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. uji raw material, komposit sandwich untreatment dan komposit sandwich

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

Rekayasa Dan Manufaktur Komposit Core Berpenguat Serat Sabut Kelapa Bermatrik Serbuk Gypsum Dengan Fraksi Volume Serat 20%, 30%, 40%, 50%

Pengaruh Moisture Content dan Thermal Shock Terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Berbasis Serat Gelas dan Coir (Aplikasi: Blade Turbin Angin)

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. mendukung sektor Industri Otomotif merupakan kegiatan yang. memanfaatkan kelebihan sumber daya alam lokal, yang diharapkan

Rekayasa dan Manufaktur Komposit Sandwich...

PENINGKATAN KETAHANAN BENDING KOMPOSIT HIBRID SANDWICH SERAT KENAF DAN SERAT GELAS BERMATRIK POLYESTER DENGAN CORE KAYU SENGON LAUT

ANALISIS KEKUATAN BENDING DAN KEKUATAN IMPACT KOMPOSIT EPOXY DIPERKUAT SERAT PELEPAH LONTAR

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

PENGARUH FRAKSI VOLUME TERHADAP KARAKTERISASI MEKANIK GREEN COMPOSITE WIDURI EPOXY

Pengaruh Rendaman Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Komposit Polyester Resin - Partikel Arang Sekam Padi

Pengaruh Perbandingan Volume Serat Sabut Kelapa Dengan Matrik Polyester Terhadap Kekuatan Mekanis Material Komposit

Gambar 3.2. Polyeseter dan MEKPO.

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

Kata kunci : Serat purun tikus, NaOH, polyester,kekuatan tarik & Bending

Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a

BAB III METODE PENELITIAN

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS DAN MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (40%, 50%, 60%)

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

Analisis Serat Pelepah Batang Pisang Kepok Material Fiber Komposit Matriks Recycled Polypropylene (RPP) Terhadap Sifat Mekanik dan SEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

KARAKTERISTIK SIFAT TARIK DAN MODE PATAHAN KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT TAPIS KELAPA

Transkripsi:

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI PADA REKAYASA BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI BERMATRIK POLIESTER TERHADAP KEKUATAN MEKANIS Agus Hariyanto Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura email: agus_haryanto @ums.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh waktu perlakuan alkali terhadap peningkatan kekuatan bending dan impak komposit berpenguat serat rami bermatrix poliester. Mekanisme perpatahan diamati dengan photo makro. Bahan utama penelitian adalah serat rami, resin unsaturated polyester 157 BQTN. Hardener yang digunakan adalah MEKPO dengan konsentrasi 1%. Komposit dibuat dengan metode cetak tekan (press mold). Komposit terdiri dari serat rami acak. Fraksi volume serat komposit adalah 40%. Perlakuan alkali (NaOH) 5% dengan variasi lama perendaman 2, 4, 6, 8 jam. Spesimen dan prosedur pengujian bending dan impak izod mengacu pada standart ASTM D 790 dan ASTM D 5941. Penampang patahan dilakukan foto makro untuk mengidentifikasi pola kegagalannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan waktu perlakuan alkali (NaOH) 5% menurunkan kekuatan bending dan kekuatan impak secara signifikan pada komposit. Mekanisme patahan terjadi patah getas akibat kekuatan bending dan impak, diawali oleh tahapan pola kegagalan tarik pada komposit sisi bawah dan kegagalan tekan pada komposit sisi atas, kegagalan fiber pull out. Kata Kunci: komposit, perlakuan alkali, kekuatan bending kekuatan impak mekanisme kegagalan. PENDAHULUAN Penggunaan bahan komposit sebagai alternatif pengganti bahan logam dalam bidang rekayasa sudah semakin meluas, yang tidak hanya sebagai panel di bidang transportasi tetapi juga merambah pada bidang lainnya seperti properti dan arsitektur. Hal ini dikarenakan oleh adanya keuntungan penggunaan bahan komposit seperti konstruksi menjadi lebih ringan, tahan korosi dan kekuatannya dapat didesain sesuai dengan arah pembebanan. Fokus pemilihan bahan yang tepat untuk suatu konstruksi menuntut sebuah kepastian tentang material penyusun yang tepat pula. Tuntutan fungsi panel saat ini tidaklah hanya sebatas kekuatan mekanik saja, tetapi juga sifat fisisnya (Peijs, 2002). Dalam penelitian ini ditekankan pada penyelidikankekuatan bending dan kekuatan impak bermatrix poliester serta pola kegagalannnya. Penggunaan kembali serat alam, dipicu oleh adanya regulasi tentang persyaratan habis pakai (end of life) produk komponen otomotif bagi negara-negara Uni Eropa dan sebagian Asia. Bahkan sejak tahun 2006, negaranegara Uni Eropa telah mendaur ulang 80% 8 Pengaruh Perlakuan Alkali pada Rekayasa Bahan Komposit Berpenguat Serat Rami

komponen otomotif, dan akan meningkat menjadi 85% pada tahun 2015. Di Asia khususnya di Jepang, sekitar 88% komponen otomotif telah di daur ulang pada tahun 2005 dan akan meningkat pada tahun 2015 menjadi 95%. Pengembangan teknologi komposit berpenguat serat alam sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menggali potensi local genius yang ada. Hal ini tentu akan mampu meningkatkan pemberdayaan sumber daya alam lokal yang dapat diperbaharui (Jamasri, 2008). Lebih lanjut lagi, perkembangan teknologi komposit pun mengalami perkembangan yang sangat dinamis dan cepat. Saat ini material penguat komposit mengalami pergeseran dari penggunaan serat sintetis menuju serat alam. Hal ini disebabkan oleh adanya efek limbah serat sintetis yang tidak dapat terurai secara alami. Indonesia sebagai negara tropis menghasilkan berbagai jenis serat alam seperti kenaf, rami, abaca, agave, dan lain sebagainya. Produksi serat rami di dunia dapat dikatakan cukup besar, 400.000 ton per tahun sampai saat ini kekurangan pasokan sebesar 270.000 ton per tahun, dengan total penawaran 130.000 ton. Dari hasil penelitian, serat rami di Indonesia kualitasnya mampu bersaing dengan serat rami dari Cina, Brazil, Filipina, Taiwan, Korea, Komboja, Thailand dan Vietnam. Dengan demikian pengembangan tanaman ini memiliki prospek yang sangat cerah, karena sampai saat ini Indonesia merupakan potensi yang besar untuk menggerakkan ekonomi rakyat melalui perekonomian pedesaan (Sudiro.D., 2004). Dengan demikian, pemanfaatan serat rami sebagai penguat panel komposit merupakan salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan nilai teknologi dan ekonomi serat rami. Kajian riset bahan panel komposit kini banyak dikonsentrasikan pada studi sifat mekanis dan fisis. Namun, penggunaan komposit sebagai panel tidak lepas dari tuntutan keselamatan pengguna. Salah satu sifat panel yang mendukung keselamatan yang baik adalah panel yang sudah diketahui kekuatan mekanisnya. Sebagai contoh, penggunaan bahan hasil industri yang diketahui spesifikasinya. Seiring dengan konsep rancangan bahan komposit serat rami bermatrik poliester yang akan digunakan sebagai panel, maka sifat mekanis yang baik diperlukan sebagai salah satu parameter yang menentukan keselamatan pemakaian. Pentingnya analisis mekanis ini didasarkan pada penentuan kekuatan desain struktur untuk memberikan keyakinan atas keselamatan pemakaian. Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa kajian riset panel menjadi penting untuk di kaji. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sifat mekanis bending dan impak komposit berpenguat serat rami dengan matrik unsaturated polyester. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sifat mekanis bending dan impak komposit berpenguat serat rami dengan matrik unsaturated polyester. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperoleh solusi pemilihan material struktur komposit ataupun solusi alternatif rancangan struktur komposit yang dalam aplikasinya erat kaitannya dengan keamanan/ keselamatan pemakaian. TINJAUAN PUSTAKA Pada penelitian pendahuluan, Nugraha, dkk (2005) melakukan perlakuan kimia serat alam ramie (Boehmeria Nivea) yang menunjukkan kekuatan tarik serat dapat ditingkatkan sehingga akan mampu menjadi alternatif media penguatan pada bahan komposit polimer penguatan serat alam. Marsyahyo, dkk (2005) membandingkan kekuatan tarik komposit polimer epoxy dan polyester dengan penguatan serat alam dari beberapa tanaman tropis tanpa mengalami perlakuan ( green fibers) dengan hasil bahwa serat ramie memiliki penguatan relatif paling tinggi dibandingkan serat alam daun nanas, pelepah pisang, kenaf, bambu, serbuk tempurung kelapa dan agel (agave). Perlakuan serat kenaf kontinyu dan acak dengan 5 % NaOH yang direndam pada suhu 19 ± 2 ºC selama 48 jam menyebabkan permukaan serat menjadi lebih kasar karena lapisan lignin dan kotoran di bagian permukaan serat hilang. Topografi permukaan serat yang kasar akan menghasilkan mechanical interlocking yang lebih baik dengan matrik. Perlakuan 5 % NaOH serat kenaf kontinyu selama MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 8-14 ISSN 1411-4348 9

48 jam masing-masing mempengaruhi elastisitas bending, kekuatan bending, dan harga impak komposit kenaf-polyester pada V f = 64 %, yaitu 13 GPa, 123 MPa, dan 75 KJ/m 2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan serat selama 48 jam menurunkan elastisitas bending sebesar 3%, kekuatan bending sebesar 3 %, dan harga impak sebesar 3 %, dibandingkan tanpa perlakuan alkali (Azis dkk, 2003). METODE PENELITIAN Bahan utama penelitian adalah serat rami acak dengan massa jenis 1,53 gr/cm 3, unsaturated poliester type 157 BQTN, hardener MEKPO dengan kadar 1%. Serat ramie yang digunakan dengan perlakuan.alkali (NaOH) = 5 % dengan variasi lama perendaman 2, 4, 6, dan 8 jam. Pembuatan komposit dibuat dengan metode cetak tekan (press mold). Variabel penelitian ini adalah fraksi volume serat ramie sebesar 40%. Pengujian bending dilakukan dengan three point bending method, seperti ditunjukkan pada gambar 1. Spesimen dan metode pengujiannya mengacu pada standar ASTM D 790-02. 3PL δ σ b = [ 1+ 4 ( ) ] 2 2bh L...(2) Modulus elastisitas bendingnya dapat dirumuskan dengan persamaan : 3 1 L E b = 3 4 bh P δ Perhitungan kekakuan bending: 2...(3) D = E b x I...(4) Momen inersia untuk balok: 3 b h I =...(5) 12 Rumusan untuk menghitung besarnya energi yang terserap komposit pada pengujian impak izot adalah (Manual book of Gotech- Izod Impact); = WR α + β! α + α! [ ( ) ( ) ] cos β cos α cosα cosα...(6) Energi terserap pada pengujian impak adalah (Shackelford, 1992): [ ] = WR Cosβ Cosα...(7) Gambar 1. Metode Pengujian Three Point Bending (ASTM D790) Kekuatan bendingnya dapat dihitung dengan persamaan berikut (ASTM, D 790): 3PL σ b = 2...(1) 2 bd dengan catatan; P = beban (N), L = panjang span (mm), b = lebar (mm), dan d = tebal (mm). Jika defleksi maksimum yang terjadi lebih dari 10 % dari jarak antar penumpu (L), Dengan catatan; = energi terserap (J), W = berat pendulum (N), R = panjang lengan pendulum (m),?= sudut pantul pendulum ( 0 ), dan?= sudut ayun pendulum ( 0 ). Besarnya kekuatan impak dapat dihitung dengan persamaan (Shackelford, 1992); Kekuatan Impak = HI=...(8) A dengan A = luas penampang komposit. 10 Pengaruh Perlakuan Alkali pada Rekayasa Bahan Komposit Berpenguat Serat Rami

Spesime R=0.25±0.12 Tumpuan tetap R=0.8±0.2 mm Penjepit 22.0±0.05 Gambar 2. Metoda Pengujian Impak Izod Skin (ASTM D 5941) Penampang patahan spesimen uji dilakukan foto makro untuk mengidentifikasi pola kegagalannya. Dari hasil pengujian bending komposit skin dengan V f =40% konstan diperoleh kekuatan bending tertinggi pada komposit dengan perlakuan alkali 5% lama perendaman 2 jam sebesar 143.96 N/mm 2. Terjadinya penurunan kekuatan serat akibat perendaman yang terlalu lama. Sehingga, dengan mengetahui nilai optimasi tegangan tarik serat tunggal tertinggi dicapai pada perlakuan alkali 5% selama 2 jam dan pengaruh perbesaran diameter serat - serat kekasaran permukaan serat mengakibatkan mechanical interlocking yang kuat antara matrik dan serat. Hal inilah yang menyebabkan nilai optimasi kekuatan bending tertinggi dicapai pada komposit perlakuan selama 2 jam. Adapun grafik kekuatan bending komposit dengan V f 40% terhadap variasi lama perlakuan alkali sesuai gambar 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji bending komposit berpenguat serat rami perlakuan NaOH = 5%. Pengujian bending komposit berpenguat serat rami perlakuan variasi lama perendaman 2, 4, 6, 8 jam dilakukan dengan acuan pengujian sesuai standar ASTM D 790. Data hasil pengujian bending komposit skin berpenguat serat rami ditunjukkan sesuai tabel 1. Tabel 1. Data Hasil Pengujian Bending Komposit Skin Berpenguat Serat Rami Perlakuan 2 jam 4 jam 6 jam 8 jam Fraksi Volume Serat (V f ) Kekuatan Bending rata-rata (N/mm 2 ) 40% 143.96 40% 46.02 40% 123.26 40% 86.76 MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 8-14 ISSN 1411-4348 Gambar 3.Grafik Kekuatan Bending Komposit dengan V f 40% terhadap Variasi Lama Perlakuan Alkali 2. Uji impak komposit berpenguat serat ramie perlakuan. Pengujian impak komposit skin berpenguat serat rami merupakan pengujian mekanis yang berguna untuk mengetahui kekuatan impak komposit tersebut. Sampel spesimen dipersiapkan dengan perlakuan alkali variasi waktu perendaman serat (2, 4, 6, 8 jam) dengan V f konstan 40%. Data hasil pengujian impak komposit skin berpenguat serat rami ditunjukkan sesuai tabel 2. 11

Tabel 2. Data Hasil Pengujian Impak Komposit Skin Berpenguat Serat Rami Perlakuan 2 jam 4 jam 6 jam 8 jam Fraksi Volume Serat (Vf) Kekuatan Impak Rata-rata (J/mm 2 ) 40% 1.167 40% 1.067 40% 1.067 40% 1.033 Dari hasil pengujian impak sesuai tabel 2, kekuatan impak tertinggi terjadi pada komposit dengan perlakuan allkali 5% selama 2 jam yaitu sebesar 1.167 J/mm 2. Hal ini menunjukkan adanya sifat propertis dasar serat yang jauh lebih kuat pada perlakuan selama 2 jam dan juga dengan kasarnya permukaan serat dapat menyebabkan mechanichal interlocking yang kuat antara matrik dan serat pada komposit tersebut. Sebaliknya, penurunan kekuatan impak disebabkan akibat sifat propertis dasar serat yang menurun kekuatannnya dan juga akibat ketidaksempurnaan ikatan antara matrik dan serat yang menyebabkan lemahnya mechanical interlocking antar serat dan matrik. Grafik kekuatan impak terhadap variasi waktu perlakuan NaOH 5% seperti pada gambar 4. Bila ditinjau dari segi kekuatan impak, penambahan waktu perlakuan menurunkan kekuatan impak komposit. Kekuatan impak komposit yang diperkuat serat ramie acak memiliki sifat keuletan bahan ini dapat dikatakan lebih baik. Analisis Pola Kegagalan Bending dan Impak 5 mm Patah tekan Fiber Pull Out Patah tarik Gambar 5. Penampang Patahan Kegagalan Bending dengan V f 40% Waktu Alkali 2 jam Kegagalan bending komposit ditunjukkan pada gambar 5. Secara umum, pola kegagalan diawali dengan retakan pada komposit skin yang menderita tegangan tarik pada sisi bawah dan tegangan tekan pada sisi atas. Kemudian, beban bending tersebut didistribusikan pada skin sehingga menyebabkan mengalami kegagalan fiber pull out. Mekanisme patahan impak ditunjukkan pada Gambar 6 terjadi karena kegagalan patah getas dan fiber pull out akibat beban berawal dari skin komposit sisi belakang (bawah). Gambar 4.Grafik Kekuatan Impak terhadap Variasi Waktu Perlakuan 12 Pengaruh Perlakuan Alkali pada Rekayasa Bahan Komposit Berpenguat Serat Rami

serat V f = 40%, perlakuan alkali (NaOH) serat rami (0, 2, 4, 6, dan,8 jam) menghasilkan kekuatan mekanis terbaik dengan perendaman selama 2 jam sebesar 1,167 (J/mm 2 ). 3. Tahapan pola kegagalan komposit adalah kegagalan tarik pada komposit sisi bawah dan kegagalan tekan pada komposit sisi atas, kegagalan fiber pull out. Mekanisme patahan, terjadi patah getas akibat kekuatan bending dan impak. NOTASI PERSAMAAN: Gagal tekan Gambar 6. Patahan Spesimen Uji Impak dengan V f 40% Waktu Alkali 2 Jam KESIMPULAN 1. Optimasi kekuatan mekanis terbaik dari pengujian bending bahan komposit serat rami - polyester dengan variabel fraksi volume serat V f = 40%, perlakuan alkali (NaOH) serat rami (0, 2, 4, 6, dan,8 jam) menghasilkan kekuatan mekanis terbaik dengan perendaman Patah geser selama 2 jam 1mm sebesar 143,96 (N/mm 2 ). 2. Optimasi kekuatan mekanis terbaik dari pengujian impak bahan komposit serat rami - polyester dengan variabel fraksi volume σb = kekuatan bending (MPa) P = beban yang diberikan(n) L = panjang span (mm) b = lebar spesimen (mm) d = tebal spesimen (mm) ä = defleksi (mm) Eb = modulus elastisitas (MPa) D = kekakuan (N/mm 2 ) E = modulus elastisitas (N/mm 2 ) I = momen inersia (mm 4 ) W = Berat pendulum (N) R = Jarak pendulum ke pusat rotasi (m) β = Sudut pendulum setelah menabrak benda uji ( ) α = Sudut pendulum tanpa benda uji( ) = energi terserap (J) HI = Kekuatan impak (J /mm 2 ) Fiber Pull Out pada ikatan interfacial DAFTAR PUSTAKA Annual Book of Standards, Gagal tarik Section 8, D 638-02, Standard Test Method for Tensile Properties of Plastics, ASTM, 2002. Gambar 6. Patahan Annual spesimen Book of Standards, uji impak Section 8, D 790-02, Standard Test Methods forflexural Properties dengan V f 40% waktu of alkali Unreinforced 2 jam and Reinforced Plastics and Electrical Insulating Materials1, ASTM, 2002. Annual Book of Standards, D 5941 00, Standard Test Methods for Determining the Izod Pendulum Impact Resistance of Plastics, ASTM, 2000. Anonim, Manual Book of Izod Impact - Gotech MEDIA MESIN, Vol. 11, No. 1, Januari 2010, 8-14 ISSN 1411-4348 13

Anonim, 2001,Technical data Sheet,PT Justus Sakti Raya Corporation, Jakarta. Aziz, S.H., Martin, P, Ansell, 2003, The effect of alkalization and fibre alignment on the mechanical and thermal properties of kenaf and hemp bast fibre composites, Department of Engineering and Applied Science, University of Bath, Bath BA2 7AY, UK. Jamasri, 2008, Prospek Pengembangan Komposit Serat Alam Di Indonesia, Pengukuhan Jabatan Guru besar, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Marsahyo E., Soekrisno, Jamasri, Rochardjo H.S.B., 2005. Kajian Mikromekanika Bahan Komposit Serat Ramie-Epoxy, Disertasi Doktor (dalam proses penyelesaian), UGM, Yogyakarta. Nugraha, I.N.P., Marsyahyo, E., Rochardjo, H.S.B., 2005, Pengaruh Perlakuan Kimia pada Serat Alam Ramie terhadap Kekuatan tarik Serat Tunggal, paper paper Seminar nasional Perkembangan Riset dan Teknologi bidang Industri, Universitas Gadjah Mada, 18-19 Mei 2005, Jogjakarta. Peijs, T., 2002, Composites turn green, Department of Materials, Queen Mary, University of London. Sudiro.D., 2004, Rami Tanaman Asli Indonesia Untuk Meningkatkan Kemandirian Kebutuhan Alat Pertahanan, Buletin Balitbang STT No2289 volume VII nomor 13. Shackelford, 1992. Introduction to Materials Science for Engineer, Third Edition, MacMillan Publishing Company, New York, USA. 14 Pengaruh Perlakuan Alkali pada Rekayasa Bahan Komposit Berpenguat Serat Rami