Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1075/SEKJEN/2015 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

PIAGAM AUDIT INTERN. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016 Inspektur Jenderal RILDO ANANDA ANWAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

STANDAR PENGAWASAN INTERNAL BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU TFMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TENTANG

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

PIAGAM AUDIT INTERNAL

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DPR menjadi parlemen moden. Sistem Pendukung

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM AUDIT INTERNAL

ATURAN ETIKA DAN PERILAKU APARAT PENGAWAS INTERN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 109 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 21 SERI E

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 04/PRT/M/2006 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR : PER/04/M.PAN/03/2008 TENTANG

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG ATURAN PERILAKU AUDITOR INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

VISI, MISI, TUJUAN, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

PENGAWASAN INTERNAL INSPEKTORAT UTAMA SETJEN DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

INTERNAL AUDIT CHARTER

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR AUDIT INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan rencana,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

Transkripsi:

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1

Irtama 2016 2

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. 2. Inspektorat Utama adalah unsur pengawasan internal di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal DPR RI. 3. Inspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan internal di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. 4. Inspektorat Utama memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi Satuan Kerja/Biro/Pusat, mengatur sumber daya APIP, meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan internal serta kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam lampirain piagam ini. 5. Untuk mewujudkan pengawasan internal yang efektif, Pimpinan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI wajib menciptakan dan memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui : a. Penegakan integritas dan nilai etika; b. Komitmen terhadap kompetensi; c. Kepemimpinan yang kondusif; d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; g. Mewujudkan peran APIP yang efektif; h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Penjelasan atas Piagam Audit Intern ini adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Piagam ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Piagam ini. Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila diperlukan akan dilakukan perubahan dan/atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik di bidang pengawasan, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 1 Oktober 2015 Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, ttd. (DR. Winantuningtyastiti S., M.Si.) 3

BAB I : Pendahuluan Berisi latar belakang, visi dan misi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, tujuan dan sasaran, serta wewenang dan tanggung jawab. BAB II : Struktur Organisasi Inspektorat Utama BAB III : Standar Profesi dan Kode Etik Berisi standar profesi auditor umum, standar profesi auditor kepegawaian serta kode etik auditor. BAB IV : Standar Audit Berisi standar umum audit, persyaratan profesionalisme auditor, persyaratan lingkup kerja auditor, persyaratan pelaporan audit serta persyaratan pengelolaan Sistem Pengendalian Intern. BAB V : Pola Hubungan Inspektorat Utama dengan Para Pihak Berisi hubungan Inspektorat Utama dengan Auditee, Auditor Eksternal, BURT DPR RI serta Sekretaris Jenderal DPR RI. BAB VI : Penutup Irtama 2016 4

Latar Belakang a. Untuk terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta untuk menjamin agar Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, peranan pengawasan yang dilakukan Inspektorat Utama perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan kewenangan dan kebutuhan. b. Demi terselenggaranya peranan pengawasan secara optimal, perlu adanya Piagam Pengawasan internal sebagai pegangan para auditor dalam melaksanakan tugasnya. c. Piagam Pengawasan internal diperlukan agar ada persamaan persepsi dan kesatuan arah bagi para auditor dalam melaksanakan tugasnya. d. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit intern oleh APIP. e. Piagam Audit Intern merupakan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi audit audit intern atas penyelenggaran pemerintahan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI Visi dan Misi Inspektorat Utama Visi Mewujudkan Unit Pengawasan internal yang Profesional dan Berintegritas Sebagai Mitra Strategis Setjen dalam Meningkatkan Kinerja Setjen dan BKD DPR RI Misi 1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI; 2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI; 3. Mengembangkan kapasitas Inspektorat Utama yang Profesional dan Kompeten. Irtama 2016 5

Tugas Inspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan internal di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Utama menjalankan fungsi: 1) Perumusan dan evaluasi rencana strategis Inspektorat Utama; 2) Koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Inspektorat Utama; 3) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan; 4) Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; 5) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Sekretaris Jenderal dan/atau Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; 6) Penyusunan laporan hasil pengawasan; 7) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Utama; 8) Pembinaan Satuan Pengendalian Internal (SPI) di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI dan Badan Keahlian DPR RI; 9) Pemberian rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan intern dan ekstern; 10) Pemantauan tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan intern dan ekstern; 11) Pendampingan/pemberian keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan pada lingkup Sekretariat Jenderal DPR RI dan Badan Keahlian DPR RI; 12) Pelaksanaan sosialisasi mengenai pengawasan, konsultasi, asistensi, dan pemaparan hasil pengawasan; 13) Penyusunan laporan kinerja Inspektorat Utama; 14) Pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Sekretaris Jenderal; dan 15) Pelaksanaan fungsi lain yang diamanatkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan. Irtama 2016 6

Irtama 2016 7

Persyaratan Auditor yang Duduk dalam Inspektorat Utama 1. Memenuhi sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor dan/atau sertifikasi lain di bidang pengawasan intern pemerintah serta persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundang-undangan; 2. Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; 3. Memliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; 4. Wajib memenuhi Kode Etik dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia; 5. Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab audit intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan; 6. Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik, pengendalian intern pemerintah, dan manajemen risiko, serta 7. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus. Larangan Perangkapan Tugas dan Jabatan Auditor 1. Auditor tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu penilaian independensi dan obyektivitas auditor; 2. Auditor tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat struktural Irtama 2016 8

1. Kompetensi Auditor. Auditor harus mempunyai pendidikan, pengetahuan, keahlian dan keterampilan, pengalaman, serta kompetensi lain yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya 2. Latar Belakang Pendidikan Auditor. Auditor harus mempunyai tingkat pendidikan formal yang diperlukan 3. Kompetensi Standar. Kompetensi standar yang harus dimiliki oleh auditor adalah kompetensi umum, kompetensi teknis audit internal, dan kompetensi kumulatif. 4. Sertifikasi Jabatan serta Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan. Auditor harus mempunyai sertifikasi jabatan fungsional auditor (JFA) dan/atau sertifikasi lain di bidang pengawasan internal pemerintah 5. Penggunaan Tenaga Ahli. Pimpinan APIP dapat menggunakan tenaga ahli apabila Auditor tidak mempunyai keahlian yang diharapkan untuk melaksanakan penugasan audit internal 6. Kecermatan Profesional Auditor. Auditor harus menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan audit internal Irtama 2016 9

1. Kewajiban Auditor a) Mengikuti Standar Audit. Auditor harus mengikuti Standar Audit dalam segala pekerjaan audit internal yang dianggap material b) Meningkatkan Kompetensi. Auditor wajib meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan, serta kompetensi lain melalui Pendidikan dan Pelatihan Profesional Berkelanjutan (Continuing Professional Education) guna menjamin kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan APIP dan perkembangan lingkungan pengawasan 2. Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas Pimpinan APIP harus merancang, mengembangkan, dan menjaga program pengembangan dan penjaminan kualitas yang meliputi semua aspek kegiatan audit intern Irtama 2016 10

Prinsip No.1: INTEGRITAS. 1. Auditor internal wajib melakukan pekerjaannya dengan jujur, sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab. 2. Auditor internal wajib mematuhi hukum dan memberikan penjelasan sesuai dengan yang diharapkan oleh ketentuan hukum dan profesi. 3. Auditor internal harus menghormati dan memberikan dukungan kepada tujuan organisasi yang sah dan etis. 4. Auditor internal dilarang menerima gratifikasi terkait dengan jabatan dalam bentuk apapun. 5. Bila gratifikasi tidak bisa dihindari, auditor internal wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah gratifikasi diterima atau sesuai ketentuan pelaporan gratifikasi. Prinsip No.2: OBYEKTIVITAS. 1. Auditor internal tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat, atau patut diduga dapat, mengurangi kemampuannya untuk melakukan penilaian (assessment) secara objektif. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan atau hubungan apapun yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan organisasinya. 2. Auditor internal dilarang menerima apapun, yang dapat atau patut diduga dapat, mempengaruhi pertimbangan profesionalnya. 3. Auditor internal wajib mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yaitu fakta yang jika tidak diungkapkan, dapat mengubah atau mempengaruhi pengambilan keputusan atau menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar hukum. Prinsip No.3: KERAHASIAAN. 1. Auditor internal wajib bersikap hati-hati (prudent) dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperolehnya selama melaksanakan tugas. 2. Auditor internal dilarang menggunakan informasi, untuk mendapatkan keuntungan pribadi, atau dengan cara apapun yang bertentangan dengan hukum atau merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis. Prinsip No.4: KOMPETENSI. 1. Auditor internal wajib memberikan layanan yang dapat dilaksanakan dengan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman penting yang dimilikinya. 2. Auditor internal wajib melakukan pengawasan sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal. 3. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan keahlian dan efektivitas, serta kualitas pelaksanaan tugasnya, baik yang diperoleh dari pendidikan formal, pelatihan, sertifikasi, maupun pengalaman kerja. Prinsip No.5:AKUNTABEL. Auditor internal wajib menyampaikan pertanggungjawaban atau jawaban dan keterangan atas kinerja dan tindakannya secara sendiri atau kolektif kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Prinsip No.6:PERILAKU PROFESIONAL. 1. Auditor internal dilarang terlibat dalam segala aktivitas illegal, atau terlibat dalam tindakan yang menghilangkan kepercayaan kepada profesi pengawasan internal atau organisasi; 2. Auditor internal dilarang mengambil alih peran, tugas, fungsi, dan tanggung jawab manajemen auditi dalam melaksanakan tugas yang bersifat konsultasi. Irtama 2016 11

Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan internal, Inspektorat Utama perlu menjalin kerjasama dan koordinasi dengan satuan kerja, APIP lainnya, Aparat Penegak Hukum (APH), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pihak terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (selaku lembaga yang berwenang untuk merumuskan kebijakan nasional di bidang pengawasan), dan aparat pengawasan ekstern pemerintah. Irtama dengan Satuan Kerja Biro/Pusat : hubungan kemitraan antara auditor dan auditi atau antara konsultan dengan penerima jasa; satuan kerja harus memberikan dan menyajikan informasi yang relevan dengan ruang lingkup penugasan; Auditi harus menindaklanjuti setiap rekomendasi audit yang diberikan oleh Inspektorat Utama dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap rekomendasi audit kepada Inspektorat Utama sesuai dengan prosedur yang berlaku. Irtama dengan BPKP selaku Pembina penyelenggaraan SPIP: 1. Penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2. Sosialisasi SPIP; 3. Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4. Pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan 5. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan internal pemerintah. Inspektorat Utama harus menggunakan peraturan-peraturan di bidang Jabatan Fungsional Auditor yang dikeluarkan oleh BPKP selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor. IRTAMA DENGAN APARAT PENGAWASAN EKSTERN PEMERINTAH : Inspektorat Utama menjadi mitra pendamping bagi aparat pengawasan ekstern pemerintah selama pelaksanaan penugasan, baik sebagai penyedia data/informasi maupun sebagai mitra auditi pada saat pembahasan temuan audit; dapat berkoordinasi dengan aparat pengawasan ekstern pemerintah untuk mengurangi duplikasi dengan lingkup penugasannya ; Tindak lanjut dan status atas setiap rekomendasi audit yang disampaikan aparat pengawasan ekstern pemerintah merupakan bahan pengawasan bagi Inspektorat Utama terhadap penyelenggaran tugas dan fungsi instansi pemerintah; Inspektorat Utama menyampaikan laporan hasil pengawasan pemeriksaan kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan kepada BPKP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Irtama 2016 12

Irtama 2016 13