1 Befly F. Tokala 2 Lisbeth F. J. Kandou 2 Anita E. Dundu.

dokumen-dokumen yang mirip
2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Kesehatan N0.36 Tahun 2009 menjelaskan

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP. PROF. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik (GGK) atau Chronic Kidney Diseases (CKD) dalam jangka waktu yang lama (Black & Hawks, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, dan mengatur keseimbangan asambasa

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 15,2%, prevalensi PGK pada stadium 1-3 meningkat menjadi 6,5 % dan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta

penyakit yang merusak massa nefron ginjal.

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASANGAN HIDUP PASIEN YANG MENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP PROF.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi


PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPUTUSAN INISIASI HEMODIALISIS PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RUANG DAHLIA RSUP PROF. DR. R.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

HUBUNGAN MEKANISME KOPING INDIVIDU DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI UNIT HEMODIALISA RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kembali kehidupan, masa pensiun dan penyesuaian diri dengan peran-peran sosial

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Cahyani, et al, Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Hidup pada Pasien...

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Depresi Pasien Chronic Kidney Disease Stadium 5D yang Menjalani Hemodialisis di RSD dr.

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

Manado

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

Idea Nursing Journal Vol. V No ISSN:

Gambaran hasil produk kalsium dan fosfor pada pasien penyakit ginjal kronik stadium V di Ruang Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D.

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Hannie Qalbina Syaiful 1, Fadil Oenzil 2, Rudy Afriant 3

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH II YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

TINGKAT KECEMASAN PASIEN YANG DILAKUKAN TINDAKAN HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ABSTRAK

GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD. PROF. DR. W. Z.

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

Setiawan Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Siti Khadijah Palembang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

HUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan antara Tingkat Depresi dengan Kualitas Hidup Pasien Chronic Kidney Disease yang Menjalani Hemodialisis di RSD dr.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi

Afniwati, Amira Permata Sari Tarigan, Yunita Ayu Lestari Tarigan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA


BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 1990, penyakit ginjal kronik merupakan penyakit ke-27 di

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PASIEN HEMODIALISIS DALAM MENGONTROL CAIRAN TUBUH. Di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia (Ruggenenti dkk, 2001). Penyakit gagal ginjal kronis

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang berlebihan dari

BAB I PENDAHULUAN. ginjal tahap akhir (End Stage Renal Disease, [ERDS]) adalah istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan radiologis (Joannidis et al.,

DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

INDIKATOR KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA BERDASARKAN STRATEGI KOPING

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 AMBON DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Transkripsi:

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 HUBUNGAN ANTARA LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO 1 Befly F. Tokala 2 Lisbeth F. J. Kandou 2 Anita E. Dundu 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: bftokala11_169@yahoo.co.id Abstract: The incidence of chronic kidney disease (CKD) has increased. Efforts are being made to deal with this problem by using hemodialysis. CKD patients undergo hemodialysis for years. This can result in disorders such as anxiety. This study aimed to obtain the relationship between the duration of hemodialysis and levels of anxiety in patients with CKD in hemodialysis unit at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. This was an observational analytical study using cross sectional approach. Data were socio-demographic status and the HARS questionnaire which were processed by using SPSS 20. From a total of 34 respondents, 18 people (52.9%) experienced varying degrees of anxiety. The Spearman test resulted in p = 0.462 > 0.05 which meant that there was no relationship between the duration of hemodialysis and levels of anxiety in patients with CKD. Conclusion: There was no relationship between the duration of hemodialysis and levels of anxiety in patients with CKD in hemodialysis unit, however, there were some respondents who experienced anxiety. Keywords: anxiety, hemodialysis, CKD Abstrak: Kejadian Penyakit ginjal kronik (PGK) semakin meningkat. Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah ini salah satunya dengan hemodialisis. Pasien PGK membutuhkan waktu bertahun tahun untuk menjalani hemodialisis. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan psikologi seperti kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK di unit hemodialisis RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Data dikumpulkan melalui pengisian data sosiodemografi dan wawancara dengan kuesioner HARS kemudian diolah dengan SPSS 20. Dari total 34 responden, ditemukan 18 orang (52,9%) mengalami kecemasan dengan derajat yang berbedabeda, akan tetapi pada uji Spearman menunjukan hasil p = 0,462 yaitu > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan PGK. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK di unit hemodialisis, walaupun demikian terdapat sebagian responden yang mengalami cemas. Kata kunci: kecemasan, hemodalisis, penyakit ginjal kronik Penyakit ginjal kronik sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat. 1,2 Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah penyakit ginjal kronik seperti 402 mengatur pola makan (diet), dialisis dan transplantasi ginjal. Dialisis terbagi menjadi dua yaitu peritoneal dialisis dan hemodialisis. Metode pengobatan yang

paling sering untuk penyakit ginjal kronis adalah hemodialisis. 3,4 Menurut data dari Indonesian Renal Registry, pada tahun 2011 terdapat 15.353 pasien yang baru akan menjalani hemodialisis dan 6.951 pasien yang tercatat aktif menjalani hemodialisis, pada tahun 2012 terjadi peningkatan, pasien yang baru akan menjalani hemodialisis berjumlah 19.621 dan pasien yang aktif menjalani hemodialisis 9.161 orang. Kejadian ini meningkat berdasarkan jumlah pasien yang baru dan lama tercatat lebih banyak karena jumlah unit hemodialisis yang melaporkan pun meningkat. 5 Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal. Hal ini menjadi stresor fisik yang berpengaruh pada berbagai dimensi kehidupan pasien yang meliputi biologi, psikologi, sosial, spiritual (biopsikososial). Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual, muntah, nyeri, lemah otot dan edema merupakan sebagian dari manifestasi klinik dari pasien yang menjalani HD. 6 Pasien yang menjalani dialisis mungkin mengalami kurangnya kontrol atas aktivitas kehidupan sehari-hari dan sosial, kehilangan kebebasan, pensiun dini, tekanan keuangan, gangguan dalam kehidupan keluarga, perubahan citra diri, dan berkurang harga diri. Hal ini mengakibatkan masalah dalam psikososial, seperti kecemasan, depresi, isolasi sosial, kesepian, tidak berdaya, dan putus asa. 7 Berdasarkan penelitian Tanvir dkk di Pakistan, 65,9% pasien dengan penyakit ginjal kronik yang dihemodialsis mengalami kecemasan dan depresi. 8 Pada penelitian yang pernah di lakukan di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia pada tahun 2012 di temukan tingkat derajat kecemasan yang berbeda-beda pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis. 4 Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara lamanya menjalani Hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien Penyakit Ginjal Kronik di unit hemodialisis RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Tokala, Kandou, Dundu: Hubungan antara lamanya... KECEMASAN Kecemasan menurut Kaplan, Sadock dan Grebb adalah suatu sinyal yang menyadarkan, memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Kecemasan memperingatkan adanya ancaman eksternal dan internal; dan memiliki kualitas menyelamatkan hidup. 9 1. Tingkat Kecemasan 10 Menurut Townsend, tingkat kecemasan dibagi atas : a. Kecemasan Ringan: Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan ini menyebabkan seseorang menjadi waspada. b. Kecemasan Sedang: Manifestasi yang muncul kelelahan, denyut jantung, pernapasan dan ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, mampu untuk belajar namun tidak terfokus pada rangsang yang tidak menambah kecemasan, mudah tersinggung, mudah lupa, marah dan menangis. c. Kecemasan Berat: Manifestasi yang timbul seperti mengeluh pusing, sakit kepala, mual, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri, tidak berdaya, bingung dan mengalami disorientasi. d. Panik: Tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan tanda dan gejala yang di alami seperti susah bernafas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak-teriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi, dan mengakibatkan peningkatan motorik, penurunan kemampuan berhubungan dengan orang lain dan tidak mampu berpikir rasional. HEMODIALISIS Hemodialisis (HD) adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah 403

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 mesin diluar tubuh yang disebut dialiser. 11 Hemodialisis menggunakan prinsip-prinsip difusi zat terlarut menembus membrane semipermeabel. Perpindahan produk sisa metabolik berlangsung mengikuti penurunan gradien konsentrasi dari sirkulasi ke dalam dialisat. 12 Indikasi dialisis pada Penyakit Ginjal Kronik adalah bila laju filtrasi glomerulus (LFG) sudah kurang dari 5 ml/menit. Dialisis di anggap baru perlu di mulai bila di jumpai salah satu dari hal berikut: Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata, K serum > 6 meq/l, Ureum darah > 200 mg/l, ph darah < 7,1, Anuria berkepanjangan ( > 5 hari), dan fluid overloaded atau hipervolemia HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK Menurut Smeltzer, seperti yang dikutip Yunita dalam jurnal Hubungan tingkat stress dan strategi koping pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa, pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sering mengalami masalah baik biologis maupun masalah psikososial yang muncul dalam kehidupan. 13 Akibatnya, mereka juga mengalami masalah psikososial, seperti kecemasan, depresi, isolasi sosial, kesepian, tidak berdaya, dan putus asa. 7 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini di lakukan pada dua unit Hemodialisis RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado, Sulawesi Utara. Populasi penelitian yaitu pasien yang menjalani hemodialisis di dua unit hemodialisis RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Cara pengambilan sampel secara purposive sampling. Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang sedang menjalani terapi hemodialisis, pasien yang sudah menikah dan memiliki pasangan hidup sah yang datang bersama pasangan, berumur <60 tahun. Penelitian ini menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale 404 (HARS) untuk menilai tingkat kecemasan responden. HASIL PENELITIAN 1. Jenis Kelamin Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Kategori Jenis Kelamin Jenis Kelamin n (%) Laki laki 30 88,2 Perempuan 4 11,8 Tabel 1 menunjukkan bahwa responden terbanyak ialah laki laki sebanyak 30 orang (88,2%) sedangkan perempuan 4 orang (11,8%). 2. Umur Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Kategori Umur Umur n (%) 26-35 tahun 4 11,8 36-45 tahun 10 29,4 46-55 tahun 11 32,4 56-65 tahun 9 26,5 Tabel 2 menunjukkan responden dalam kategori umur 46-55 tahun sebanyak 11 orang (32,4%) yang paling sedikit dalam kategori 26-35 tahun yaitu 4 orang (11,8%). 3. Lama Menjalani Hemodialisis Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Menjalani Hemodialisis Lama HD n (%) 6 bulan 15 44,1 >6 bulan 19 55,9 Tabel 3 menunjukan bahwa responden yang menjalani hemodialisis 6 bulan sebanyak 15 orang (44,1%) dan > 6 bulan sebanyak 19 orang (55,9%).

4. Tingkat Kecemasan Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Tingkat Kecemasan n (%) Tidak ada 16 47,1 Ringan 11 32,4 Sedang 6 17,6 Berat 1 2,9 Berat Sekali 0 0 Tabel 4 menunjukkan responden yang terbanyak adalah responden tanpa kecemasan sebanyak 16 orang (47,1%) dan yang paling sedikit responden dengan kecemasan berat yaitu 1 orang (2,9%). Hasil analisis bivariat hubungan antara tingkat lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan Pada Tabel 5, berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman menunjukan hasil nilai uji p = 0,462 yaitu > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik. Tabel 5. Hasil analisis bivariat Hubungan r p Lamanya Menjalani Hemodialisis Tingkat Kecemasan Berdasarkan HARS 0,130 0,462 BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis univariat menurut karakteristik responden yang berjumlah 34 orang menunjukan jenis kelamin terbanyak yaitu laki laki sebanyak 30 orang dan perempuan 4 orang. Jumlah pasien ini hampir sama pada penelitian yang di lakukan oleh Hannie dkk dalam Hubungan Umur dan Lamanya Hemodialisis dengan Status Gizi pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis di RS. Tokala, Kandou, Dundu: Hubungan antara lamanya... 405 Dr. M. Djamil Padang yaitu jumlah lakilaki lebih banyak daripada perempuan yaitu laki-laki 36 orang dan perempuan 23 orang, 14 begitu juga pada penelitian yang dilakukan oleh Anees yang menyatakan bahwa prevalensi laki-laki gagal ginjal kronik lebih banyak dua kali lipat dibandingkan dengan perempuan (58,4%). 15 Tingkat kecemasan berat yang di alami 1 orang responden laki-laki, menurut peneliti hal ini bergantung pada bagaimana cara pandang pasien terhadap penyakitnya, dukungan keluarga, lingkungan sosial pasien dan masalah yang di alami pasien. Menurut Gottlieb (1983) dalam Nursalam dan Dian (2007) yang di kutip oleh Romani dkk yang mengungkapkan bahwa dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. 16 Hasil penelitian menurut umur responden yang terbanyak pada kategori umur 46-55 tahun sebanyak 11 orang dan yang paling sedikit pada kategori umur 26-35 tahun. Hasil distribusi umur ini hampir sama dengan penelitian yang di lakukan Bertalina dkk yang memperoleh jumlah responden terbanyak dari umur 41-60 tahun keatas. 17 Pada responden yang termasuk dalam kategori umur 46-55 tahun, 1 orang responden mengalami kecemasan berat, hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengatasi masalah pasien. 16 Berdasarkan tingkat kecemasan responden terdapat 18 orang (52,9%) pasien mengalami cemas dengan derajat tingkat kecemasan berbeda-beda dan 16 orang (47,1%) tidak mengalami kecemasan. Hal ini sesuai dengan penelitian Luana dkk dalam Kecemasan pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS Universitas Kristen Indonesia yang mengatakan bahwa tingkat kecemasan pada pasien hemodialisis dalam derajat yang berbedabeda. 4 Menurut peneliti kecemasan merupakan suatu perasaan emosional, yang dapat membuat pasien merasa khawatir dan takut akan suatu hal.

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 Hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji Spearman, menurut lamanya menjalani hemodialsis dengan tingkat kecemasan menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lamanya menjalani hemodiaisis dengan tingkat kecemasan. Tetapi berdasarkan penelitian ini, hemodialisis dapat juga mempengaruhi kecemasan pada pasien, sesuai hasil penelitian yang menunjukan sebanyak 52,9% pasien hemodialisis mengalami kecemasan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penyakit kronik sangat membuat tertekan dan dapat membuat pasien mengalami masalah psikologis. Dan pasien yang menjalani hemodialisis seharusnya mengalami masalah psikososial seperti kecemasan, depresi, isolasi sosial, kesepian, tidak berdaya dan putus asa akibat kurangnya kontrol atas aktivitas kehidupan sehari-hari dan sosial. 7 Dan pada penelitian ini didapatkan juga 47,1% tidak mengalami cemas. Hal ini terjadi karena dukungan keluarga dan bagaimana pasien menghadapi penyakit yang diderita, seperti penelitian Romani dkk dalam hubungan mekanisme koping individu dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis di unit hemodialisa RSUP. Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang mengatakan bahwa pasien yang mendapat dukungan dapat mengatasi kecemasan sehingga kecemasan yang dirasakan tidak berat. 16 Kekurangan dari penelitian ini, hanya memperoleh sedikit sampel, ada perbedaan yang signifikan pada jumlah responden dalam kategori jenis kelamin. Penelitian ini hanya mendeskripsikan karakteristik responden terhadap kecemasan tanpa mencari adanya hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik. Penilaian skor berdasarkan HARS ini dapat menyebabkan bias (kesalahan) karena pada beberapa gejala yang ada merupakan proses alami penuaan dan beberapa poin pada HARS merupakan halhal yang sering terjadi pada pasien hemodialisis. SIMPULAN Tidak terdapat hubungan signifikan antara lama menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan. SARAN Bagi peneliti selanjutnya mempertimbangkan metode penelitian lain dan mencari hubungan dengan faktor-faktor lain yang dinilai dapat merupakan penyebab kecemasan pada pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. Venkat A, Kaufmann KR, Venkat KK. Care of the end-stage renal disease patient on dialysis in the ED. American Journal of emergency medicine. 2006;24:847. 2. Butar-butar A, Siregar CT. Karateristik pasien dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara. Jurnal USU. 2013. 3. Gerogianni SK, Babatsikou FP. Psycological aspect in chronic renal failure. Health science journal. 2014;8:206-14. 4. Luana NA, Panggabean S, Lengkong JVM, Christine I. Kecemasan pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS Universitas Kristen Indonesia. Media medika indonesiana. 2012;46:153 5. Anonim. Indonesian Renal Registry. 5 th report of Indonesian renal registry. Diakses pada tanggal 29 januari 2015, tersedia online di http://www.pernefriinasn.org/laporan/5th%20annual%2 0Report%20Of%20IRR%202012.pdf 6. Ratnawati. Tingkat kecemasan pasien dengan tindakan hemodialisa di BLUD RSU dr. M. M. Dunda kabupaten Gorontalo. Jurnal health and sport. 2011;3:285-362. 7. Tezel A, Karabulutlu E, Sahin O. Depression and perceived social support from family in Turkish patients with chronic renal failure 406

Tokala, Kandou, Dundu: Hubungan antara lamanya... treated by hemodialysis. J Res Med Sci. 2011;16:666-73. 8. Tanvir S, Butt GD, Taj R. Prevalence of depression and anxiety in chronic kidney disease patients on hemodialysis. Ann Pakistan Instituse of Medical Sciences. 2013;9(2)64-67 9. Harold IK, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis psikiatri. Jilid 2. Binarupa Aksara. 2010:3-4 10. Atina II, Winarsih NA. Hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping pada pasien gagal jantung kongestif di RSU Pandan Arang Boyolali. Berita ilmu keperawatan. 2008;1:164-5. 11. Supriyadi, Wagiyo, Widowati SR. Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terapi hemodialisis. Jurnal kesehatan mayarakat. 2011;6:107-12. 12. Liu KD, Chertow GM. Dialisis dalam pengobatan gagal ginjal. Dalam : Jameson JL, Loscalzo J, editor. Harrison nefrologi dan gangguan asam-basa. EGC. 2013. p. 122. 13. Sari Y, Elita V, Novayelinda R. Hubungan tingkat stres dan strategi koping pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Universitas Riau. Jurnal skripsi. 2011 14. Syaiful HQ, Oenzil F, Afriant R. Hubungan umur dan lamanya hemodialisis dengan status gizi pada penderita Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di RS. Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 20143(3):383-8. 15. Anees M, Barki H, Masood M, Ibrahim M, Mumtaz A. Depression in hemodialisis patients. Pak J Med Sci.2008;24(4):560-5. 16. Romani NK, Hendarsih S, Asmarani FL. Hubungan mekanisme koping individu dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis di unit hemodialisa RSUP. Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Medika respati. 2013;8(1):12. 17. Bertalina, Sumardilah DS. Faktor kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Jurnal kesehatan. 2012(2):150-8. 407