FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 Tentang SYARI AH CHARGE CARD بطاقة الا ي تمان والحسم الا جل ب س م االله الر ح من الر ح ي م

dokumen-dokumen yang mirip
ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

DAFTAR PUSTAKA. Al-Bugha, Musthafa Dib Buku Pintar Transaksi Syariah. Jakarta: PT. Mizan Publika.

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. c. QS. Yusuf [12]: 72: 7 89' : ;<2)=>3 Penyeru-penyeru itu berseru: Kami

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

المضارع الماضي الا مر

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN-MUI)

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

PENETAPAN PRODUK HALAL

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB IV ANALISA UPAH PELACURAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Konversi Akad Murabahah

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 54/DSN-MUI/X/2006 Tentang SYARIAH CARD. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

Hukum Membangun Gereja di jazirah Arab

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

SET KEDUA. Jawab semua soalan. Baca dialog, kemudian jawab soalan-soalan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG YANG DIALIHKAN SYARIAH KCP DIPONEGORO SURABAYA

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Maktabah Abu Salma al-atsari

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

KHUTBAH GERHANA MATAHARI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Transkripsi:

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 Tentang SYARI AH CHARGE CARD بطاقة الا ي تمان والحسم الا جل ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai diperlukan charge card; b. bahwa fasilitas charge card yang ada dewasa ini masih belum sesuai dengan prinsip-prinsip syariah; c. bahwa agar fasilitas tersebut dilaksanakan sesuai dengan Syari ah, Dewan Syari ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah SWT, antara lain: a. QS. al-ma idah [5]:1: ي ا ا ي ه ا ا لذ ي ن ا م ن و ا ا و فو ا ب ا لع قو د Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu. b. QS.Yusuf [12]: 72: قا لو ا ن فق د ص و اع ا لم ل ك و ل م ن ج اء ب ه ح م ل ب ع ي ر و ا ن ا ب ه ز ع ي م. Penyeru-penyeru itu berseru: Kami kehilangan piala Raja; dan barang siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya. c. QS. al-ma idah [5]: 2: و ت ع او ن و ا ع لى ا لب ر و الت قو ى و لا ت ع او ن و ا ع لى الا ث م و ا لع د و ان Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam (mengerjakan) dosa dan pelanggaran

42 Syariah Charge Card 2 d. QS. al-furqan [25]: 67: و ا لذ ين ا ذا ا ن ف قوا لم ي س ر فوا و لم ي قت ر وا و كا ن ب ي ن ذل ك قو ام ا. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. e. QS. Al-Isra [17]: 26-27: و لا ت ب ذر ت ب ذ ير ا ا ن ال م ب ذر ين كان وا ا خ و ا ن الش ي اط ين و كا ن الش ي طا ن ل ر ب ه ك فور ا. dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. f. QS. al-isra [17]: 34: و ا و فو ا ب ا لع ه د ا ن ا لع ه د كا ن م س ي و لا. Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggunganjawabannya. g. QS. al-qashash [28]: 26: قا لت ا ح د اه م ا ي ا ا ب ت اس ت ا ج ر ه ا ن خ ي ر م ن اس ت ا ج ر ت ا ل قو ي الا م ي ن. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, Hai ayahku! Ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. h. QS. al-baqarah [2]: 275: ا لذ ي ن ي ا ك لو ن الر ب ا لا ي قوم و ن ا لا كم ا ي قوم ا لذ ي ي ت خ ب طه الش ي طا ن م ن ا لم س ذل ك ب ا ن ه م قا لوا ا ن م ا ا لب ي ع م ث ل الر ب ا و ا ح ل ال له ا لب ي ع و ح ر م الر ب ا فم ن ج اء ه م و ع ظ ة م ن ر ب ه فان ت ه ى ف له م ا س لف و ا م ر ه ا لى ال له و م ن ع اد ف ا و لي ك ا ص ح اب الن ار ه م ف يه ا خ ال د و ن. Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang

42 Syariah Charge Card 3 demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. i. QS. al-baqarah [2]: 282: ي ا ي ه ا ا لذ ي ن ا م ن و ا ا ذا ت د اي ن ت م ب د ي ن ا لى ا ج ل م س م ى فا كت ب و ه... Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis. j. QS. al-baqarah [2]: 280: و ا ن كا ن ذو ع س ر ة فن ظ ر ة ا لى م ي س ر ة Dan jika ia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tangguh sampai ia berkelapangan 2. Hadis Nabi s.a.w.; antara lain: a. Hadis Nabi riwayat Imam al-tirmidzi dari Amr bin Auf al- Muzani, Nabi s.a.w. bersabda: الص لح ج اي ز ب ي ن ا لم س ل م ين ا لا ص لح ا ح ر م ح لا لا ا و ا ح ل ح ر ام ا و ا لم س ل م و ن ع لى ش ر وط ه م ا لا ش ر طا ح ر م ح لا لا ا و ا ح ل ح ر ام ا. Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. b. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-daraquthni, dan yang lain, dari Abu Sa id al-khudri, Nabi s.a.w. bersabda: لاض ر ر و لاض ر ار. Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri maupun orang lain. c. Hadis Nabi riwayat Bukhari dari Salamah bin al-akwa : ا ن الن ب ي ص لى االله ع لي ه و ا ل ه و س لم ا ت ي ب ج ن از ة ل ي ص لي ع لي ه ا

42 Syariah Charge Card 4 ف قا ل: ه ل ع لي ه م ن د ي ن قا لو ا: ا خ ر ى ف قا ل: ه ل ع لي ه م ن د ي ن قا لو ا: لا فص لى ع لي ه ثم ا ت ي ب ج ن از ة ن ع م قا ل: ص لو ا ع لى ص اح ب كم قا ل ا ب و قت اد ة: ع لي د ي ن ه ي ار س و ل االله فص لى ع لي ه. Telah dihadapkan kepada Rasulullah s.a.w. jenazah seorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah bertanya, Apakah ia mempunyai utang? Sahabat menjawab, Tidak. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya, Apakah ia mempunyai utang? Mereka menjawab, Ya. Rasulullah berkata, Salatkanlah temanmu itu (beliau sendiri tidak mau mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, Saya menjamin utangnya, ya Rasulullah. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah tersebut. d. Hadis Nabi riwayat Abu Daud, Tirmizi dan Ibn Hibban: ع ن ا ب ي ا م ام ة ا لب اه ل ي و ع ن ا ن س ب ن م ال ك و ع ب د االله ب ن ع ب اس قا ل ر س و ل االله ص لى االله ع لي ه و ا ل ه و س ل م: الز ع ي م غار م. Za im (penjamin) adalah gharim (orang yang menanggung). e. Hadis Nabi riwayat Abu Daud dari Sa`d Ibn Abi Waqqash, ia berkata: كن ا ن كر ي الا ر ض ب م ا ع لى الس و اق ي م ن الز ر ع و م اس ع د ب ا لم اء م ن ه ا فن ه ان ا ر س و ل االله ص لى االله ع لي ه و ا ل ه و س لم ع ن ذل ك و ا م ر ن ا ا ن ن كر ي ه ا ب ذه ب ا و ف ض ة. Kami pernah menyewankan tanah dengan (bayaran) hasil pertaniannya; maka, Rasulullah melarang kami melakukan hal tersebut dan memerintahkan agar kami menyewakannya dengan emas atau perak. f. Hadis riwayat Abd ar-razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa id al-khudri, Nabi s.a.w. bersabda: م ن اس ت ا ج ر ا ج ي ر ا ف لي ع ل م ه ا ج ر ه. Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya. g. Hadis Nabi riwayat Muslim, Nabi bersabda: م ن فر ج ع ن م س ل م كر ب ة م ن كر ب الد ن ي ا فر ج االله ع ن ه كر ب ة

42 Syariah Charge Card 5 م ن كر ب ي و م ا لق ي ام ة و االله ف ي ع و ن ا لع ب د م اد ام ا لع ب د ف ي ع و ن ا خ ي ه. Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-nya selama ia (suka) menolong saudaranya h. Hadis Nabi riwayat Jama ah, Nabi bersabda: م ط ل ا لغ ن ي ظ لم Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman i. Hadis Nabi riwayat Nasa i, Abu Daud, Ibn Majah, dan Ahmad, Nabi bersabda: لي ا لو اج د ي ح ل ع ر ض ه و ع قو ب ت ه. Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan memberikan sanksi kepadanya. j. Hadis Nabi riwayat Bukhari, Nabi bersabda: ا ن خ ي ر كم ا ح س ن كم قض اء. Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling baik dalam pembayaran utangnya. 3. Kaidah Fiqh; antara lain: a. الا ص ل ف ي ا لم ع ام لات الا ب اح ة ا لا ا ن ي د ل د ل ي ل ع لى ت ح ر ي م ه ا. Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. b. ا لم ش ق ة ت ج ل ب الت ي س ي ر. Kesulitan dapat menarik kemudahan. c. ا لح اج ة قد ت ن ز ل م ن ز ل ة الض ر و ر ة. Keperluan dapat menduduki posisi darurat. d. e. ال ثاب ت ب ا لع ر ف كال ثاب ت ب الش ر ع. Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara (selama tidak bertentangan dengan syari at). د ر ء ا لم فاس د م قد م ع لى ج ل ب ا لم ص ال ح.

42 Syariah Charge Card 6 Menghindarkan kerusakan (kerugian) harus didahulukan (diprioritaskan) atas mendatangkan kemaslahatan. Memperhatikan : 1. Pendapat fuqaha ; antara lain dalam: a. Kitab I anah al-thalibin, jilid III/77-78 : لا ب م ا س ي ج ب كد ي ن قر ض ) س ي قع... و ذل ك ك ا ن قا ل: ا قر ض ه ذا م ا ي ة و ا ن ا ض ام ن ه ا ف لا ي ص ح ض م ان ه لا ن ه غي ر ثاب ت. و قد ت قد م ل لش ار ح ف ي فص ل ا ل قر ض ذ كر هذ ه ا لم س ا لة و ا ن ه ي ك و ن : ) ض ام ن ا ف ي ه ا. و ع ب ار ت ه ه ن اك : و لو قا ل ا قر ض ه ذا م ا ي ة... و ا ن ا له ا ض ام ن ف ا قر ض ه ا لم ا ي ة ا و ب ع ض ه ا كا ن ض ام ن ا ع لى الا و ج ه. في كو ن م ا ه ن ا م ن ع د م ص ح ة الض م ان م ن اف ي ا ل م ا م ر ع ن ه م ن ا ن الا و ج ه الض م ا ن. (Tidak sah akad penjaminan [dhaman] terhadap sesuatu yang akan menjadi kewajiban, seperti utang dari akad qardh) yang akan dilakukan. Misalnya ia berkata: Berilah orang ini utang sebanyak seratus dan aku menjaminnya. Penjaminan tersebut tidak sah, karena utang orang itu belum terjadi. Dalam pasal tentang Qardh, pensyarah telah menuturkan masalah ini --penjaminan terhadap suatu kewajiban (utang) yang belum terjadi -- dan menyatakan bahwa ia sah menjadi penjamin. Redaksi dalam pasal tersebut adalah sebagai berikut: Seandainya seseorang berkata, Berilah orang ini utang sebanyak seratus dan aku menjaminnya. Kemudian orang yang diajak bicara memberikan utang kepada orang dimaksud sebanyak seratus atau sebagiannya, maka orang tersebut menjadi penjamin menurut pendapat yang paling kuat (awjah). Dengan demikian, per-nyataan pensyarah di sini (dalam pasal tentang dhaman) yang menyatakan dhaman (terhadap sesuatu yang akan menjadi kewajiban) itu tidak sah bertentangan dengan pernyataannya sendiri dalam pasal tentang qardh di atas yang menegaskan bahwa hal tersebut adalah (sah sebagai) dhaman. b. Kitab Mughni al-muhtaj, jilid II: 201-202: (و ي ش ت ر ط ف ى ا لم ض م و ن ) و ه و الد ي ن ) كو ن ه ) ح ق ا ( ثاب ت ا) ح ا ل ا لع قد ف لاي ص ح ض م ا ن م ا لم ي ج ب ض م ا ن م ا س ي ج ب ) قد ت د ع و ا لي ه. (و ص ح ح ا ل قد ي م ك ثم ن م اس ي ب ي ع ه ا و م اس ي قر ض ه لا ن ا لح اج ة

42 Syariah Charge Card 7 (Hal yang dijamin) yaitu utang (disyaratkan harus berupa hak yang telah terjadi) pada saat akad. Oleh karena itu, tidak sah menjamin utang yang belum menjadi kewajiban (Qaul qadim --Imam al-syafi i-- menyatakan sah penjaminan terhadap utang yang akan menjadi kewajiban), seperti harga barang yang akan dijual atau sesuatu yang akan diutangkan. Hal itu karena hajat --kebutuhan orang-- terkadang mendorong adanya penjaminan tersebut. c. Kitab al-muhadzdzab, juz I Kitab al-ijarah hal. 394: ي ج و ز ع قد الا ج ار ة ع لى ا لم ن اف ع ا لم ب اح ة... و لا ن ا لح اج ة ا لى ا لم ن اف ع كا لح اج ة ا لى الا ع ي ان ف لم ا ج از ع قد ا لب ي ع ع لى الا ع ي ان و ج ب ا ن ي ج و ز ع قد الا ج ار ة ع لى ا لم ن اف ع. Boleh melakukan akad ijarah (sewa menyewa) atas manfaat yang dibolehkan karena keperluan terhadap manfaat sama dengan keperluan terhadap benda. Manakala akad jual beli atas benda dibolehkan, maka sudah seharusnya dibolehkan pula akad ijarah atas manfaat. d. Kitab Fiqh al-sunnah, Sayyid Sabiq و ال ك فا ل ة با لم ا ل ه ي ا لتي ي لت ز م ف ي ه ا ال ك ف ي ل ال ت زا ما ما ل يا Kafalah (jaminan) harta yaitu kafil (penjamin) berkewajiban memberikan jaminan dalam bentuk harta e. Hai ah al-muhasabah wa al-muraja ah li-al-mu assasah al- Maliyah al-islamiyah, Bahrain, al-ma ayir al-syar iyah, Mei 2001: al-mi yar al-syar iy, nomor 2 tentang Bithaqah al-hasm wa Bithaqah al-i timan. 2. Substansi Fatwa DSN No. 9/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah; Substansi Fatwa DSN No.11/DSN-MUI/IV/2000 tentang Kafalah; Substansi Fatwa DSN No.19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Qardh; 3. Surat-surat masuk dari BII Syariah, BNI Syariah, Bank Danamon Syariah, perihal permohonan fatwa kartu syariah (Islamic Card). 4. Pendapat Rapat Pleno Dewan Syari ah Nasional pada hari Kamis, 07 Rabi ul Akhir 1425 H. / 27 Mei 2004. MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG SYARIAH CHARGE CARD Pertama Hukum Penggunaan charge card secara syariah dibolehkan, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

42 Syariah Charge Card 8 Kedua : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: Ketiga : Ketentuan Akad a. Syariah Charge Card adalah fasilitas kartu talangan yang dipergunakan oleh pemegang kartu (hamil al-bithaqah) sebagai alat bayar atau pengambilan uang tunai pada tempattempat tertentu yang harus dibayar lunas kepada pihak yang memberikan talangan (mushdir al-bithaqah) pada waktu yang telah ditetapkan. b. Membership fee (rusum al- udhwiyah) adalah iuran keanggotaan, termasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang kartu sebagai imbalan izin menggunakan fasilitas kartu; c. Merchant Fee adalah fee yang diambil dari harga objek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil aldayn); d. Fee Penarikan Uang Tunai adalah fee atas penggunaan fasilitas untuk penarikan uang tunai (rusum sahb al-nuqud). e. Denda keterlambatan (Late Charge) adalah denda akibat keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. f. Denda karena melampaui pagu (Overlimit Charge) adalah denda yang dikenakan karena melampaui pagu yang diberikan (overlimit charge) tanpa persetujuan penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial. Akad yang dapat digunakan untuk Syariah Charge Card adalah: a. Untuk transaksi pemegang kartu (hamil al-bithaqah) melalui merchant (qabil al-bithaqah/penerima kartu), akad yang digunakan adalah akad Kafalah wal ijarah. b. Untuk transaksi pengambilan uang tunai digunakan akad al- Qardh wal ijarah. Keempat 1. Ketentuan dan batasan (dhawabith wa hudud) Syariah Charge Card : a. Tidak boleh menimbulkan riba. b. Tidak digunakan untuk transaksi objek yang haram atau maksiat. c. Tidak mendorong israf (pengeluaran yang berlebihan) antara lain dengan cara menetapkan pagu. d. Tidak mengakibatkan utang yang tidak pernah lunas (ghalabah al-dayn). e. Pemegang kartu utama harus memiliki kemampuan finansial untuk melunasi pada waktunya. 2. Ketentuan Fee: a. Iuran keanggotaan (Membership fee)

42 Syariah Charge Card 9 Kelima Penerbit kartu boleh menerima iuran keanggotaan (rusum al- udhwiyah) termasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang kartu sebagai imbalan izin penggunaan fasilitas kartu. b. Merchant Fee (ujrah) Penerbit kartu boleh menerima fee yang diambil dari harga objek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil al-dayn). c. Fee Penarikan Uang Tunai Penerbit kartu boleh menerima fee penarikan uang tunai (rusum sahb al-nuqud) sebagai fee atas pelayanan dan penggunaan fasilitas yang besarnya tidak dikaitkan dengan jumlah penarikan. Denda-denda Keenam : Ketentuan Penutup a. Denda Keterlambatan (Late Charge) Penerbit kartu boleh mengenakan denda keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. b. Denda karena melampaui pagu (Overlimit Charge) Penerbit kartu boleh mengenakan denda karena pemegang kartu melampaui pagu yang diberikan (overlimit charge) tanpa persetujuan penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial. 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syari ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 07 Rabi ul Akhir 1425 H 27 Mei 2004 M Ketua, Sekretaris, K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin