Tafsir Surat al-aadiyaat

dokumen-dokumen yang mirip
TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

Lima Syarat Wajib Haji

Pelajaran Dari Perang Badar

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Sekelumit Tentang Perang Badar

Siapakah Mukmin Sejati?

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Jembatan Antara Surga Dan Neraka

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pertama Kali Wahyu Turun

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Tafsir Ringkas Surat at-tiin

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Kelembutan Dalam Islam

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Membalas Kebaikan Orang Lain

Agungnya Nikmat Keamanan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Adab Menjenguk Orang Sakit

Cinta Sejati. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tata Cara Sujud Tilawah

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Sifat Seorang Mukmin

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Tata Cara Shalat Malam

Dunia, Antara Harapan dan Pijakan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Suap, Budaya Terkutuk

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pelajaran Dari Surat al-kautsar

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Tafsir Surat al-infithar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Keutamaan Ibunda Khadijah radhiyallahu 'anha

Tafsir Surat an-nashr

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

Kiat Menjadi Pribadi Yang Bekemauan Kuat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Syarah Istighfar dan Taubat

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Adab Berpakaian. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Ukhuwah Islamiyah. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

TAFSIR SURAT. Syaikh Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Publication: 1439 H_2018 M TAFSIR SURAT AL-INSYIRAH (ALAM NASYRAH)

Hakim yang Adil dan Bijaksana

Memahami Nama Allah al- Hafiidh dan al-haafidh

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Sifat Pengecut. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

Transkripsi:

Tafsir Surat al-aadiyaat ] إندوني [ Indonesia Indonesian Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2014-1435

فواي د وح م من سورة العاديات» باللغة الا ندونيسية «الشيخ أم بن عبد ا الشقاوي تر ة: رف هداية ا أبو أمامة مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2014-1435

Tafsir Surat al-aadiyaat Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Shubhanahu wa ta alla semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'du: Pada sejatinya Allah tabaraka wa ta'ala menurunkan kitab suci al-qur'an adalah supaya direnungi isinya lalu diamalkan dalam praktek keseharian. Hal itu, bisa terlihat jelas dalam banyak ayat yang menjelaskan akan hal ini, seperti salah satunya yang telah dititahkan melalui firman -Nya: : و ل وا نزل ا ءا ت ه ۦ و ت ك ر أ ٱ ل ب ٢ ص[ ك ب أ ه إ ك م رك د د بر و [ ٢٩ "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadaburi ayat-ayat -Nya dan supaya mendapat pelajaran orangorang yang mempunyai fikiran". (QS Shaad: 29). Maka kajian kita kali ini akan mengkaji salah satu surat dalam al-qur'an yaitu surat al-aadiyaat. Surat al-adiyaat termasuk 3

dalam bagian surat-surat pendek yang mungkin sekali kita sering mendengarnya dan telah banyak dihafal oleh kebanyakan kaum muslimin. Sehingga menjadikan hal tersebut, lebih ditekankan lagi untuk memahami makna serta isi kandungan yang tersimpan hukum-hukum didalamnya. Allah Shubhanahu wa ta alla memulai firmannya dengan mengatakan: ۦ حا ٣ ف ث رن ب ه حا ١ فٱ لم ور ت ق دحا ٢ فٱ لم غ ي ت ص ب وٱل د ت ض ب ۥ ل ك ه ٦ ن ور ٩ ٱلق ب ع إ ن ع ا ٥ ن ۦ ف و س ط ب ه ٱ ن ل ر ه ۦ ل ك ن و د ع ٨ أ ف عا ٤ ق ل ش ه يد ل ما ح ص و ب ٱ ۥ ه ٧ ن ل ش د يد م ه ب ه م ر ما ل م إ ذا ب ١ ] العاديات: [١١-١ و ي م ذ ٱ ص دور ١ إ ن "Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, Maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka". (QS al- Aadiyaat: 1-11). 4

Tafsir Ayat: Allah ta'ala memulai firman -Nya dengan mengatakan: ] العاديات: [ ١ حا ١ وٱل د ت ض ب "Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah". (QS al- Aadiyaat: 1). Huruf wawu dalam permulaan ayat ini disebut oleh para ahli tafsir sebagai wawu qosam (untuk sumpah), sedang yang dijadikan sebagai obyek untuk bersumpah oleh Allah ta'ala adalah al-aadiyaat yakni kuda perang yang berlari kencang. Adapun makna adh-dhubha ialah suara ringkikan kuda dikala lari kencang. Kemudian Allah ta'ala melanjutkan firman -Nya sambil mengatakan: ] العاديات: [٢ 5 فٱ لم ور ت ق دحا ٢ "Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya) ". (QS al- Aadiyaat: 2). Maksudnya kuda tersebut mampu meletupkan api tatkala berlari dimalam hari disebabkan pukulan kuku kakinya yang sangat keras ke atas batu. Selanjutnya Allah azza wa jalla berfirman: ] العاديات: [ ٣ حا ٣ فٱ لم غ ي ت ص ب "Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi". (QS al-aadiyaat: 3).

Yaitu kuda yang merubah arah menuju kearah musuh sambil menyerang secara tiba-tiba diwaktu pagi. Kemudian Allah ta'ala berfirman: ] العاديات: [ ٤ عا ٤ "Maka ia menerbangkan debu". (QS al-aadiyaat: 4). ق ر ۦ ف ث ن ب ه Yang dimaksud dengan an-naq'u ialah debu yang dihasilkan dari hentakan kaki kuda tersebut ketika berhadapan dengan musuh. Seperti dikatakan oleh seorang penyair: Seakan debu itu berkobar-kobar diatas kepala kami Sedang kilauan pedang berkilat, bercahaya bagaikan dimalam hari Lalu Allah Shubhanahu wa ta alla melanjutkan firman -Nya: ن ۦ ع ا ٥ ] العاديات: [ ٥ ب ه ف و س ط "Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh". (QS al-aadiyaat: 5). Maksudnya kuda-kuda tersebut maju mampu merangsek ketengah-tengah kumpulan musuh sehingga benar-benar berada 6

ditengah medan pertempuran dan kumpulan pasukan. Sebagaimana dikatakan oleh seorang penyair: Mereka berada ditengah-tengah, hingga hilang dalam kumpulan Dibawah serangan, dalam hujan debu yang menyelimutinya Selanjutnya Allah ta'ala berfirman: ل ك ٱ ن ل ر ه ۦ ٦ ل ك ن و د ۥ ه ن ل ش ه يد ب ٱ ۥ ه ٧ ن ٨ ] العاديات: ٨-٦ [ إ ن ل ش د يد "Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta". (QS al- Aadiyaat: 6-8). Disinilah letak jawaban dari sumpah-sumpah diatas. Dan yang dimaksud dengan al-kunud ialah orang yang ingkar dan tidak mengakui akan nikmat-nikmat Allah Shubhanahu wa a alla yang ada. Sebagaimana ditafsirkan oleh Ibnu Abbas. Sedang al-hasan mengatakan: "Yang dimaksud dengan al-kunud ialah orang yang hanya mengingat musibah yang menimpanya dan melupakan nikmat yang banyak". 0F1 seorang penyair mengatakan: Duhai orang yang dhalim dalam tindak-tanduknya 1. Tafsir Ibnu Katsir 14/436. 7

Ketahuilah, kedhaliman akan kembali atasmu Sampai kapan engkau dan hingga kapan Dirimu terus mengeluh dan lupa terhadap nikmat Dan keadaan manusia, sesuai sekali dengan apa yang digambarkan oleh ayat ini walaupun lisannya mengklaim tidak mengatakannya. Sedang yang dimaksud dengan al-khair ialah harta dan kecintaan manusia terhadapnya sebagaimana digambarkan dengan jelas oleh Allah ta'ala melalui firman -Nya: ٢ ] الفجر: [ ٢٠ ا ا ب ح ال ٱلم ون ب و "Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan". (QS al- Fajr: 20). Selanjutnya Allah ta'ala mengatakan dalam firman -Nya: ٩ ] العاديات: ١١-١ [ ع م ع ور أ ف ل إ ذا ما ٱلق ب "Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur". (QS al-aadiyaat: 9). Az-Zamakhsary menjelaskan: "Kosa kata ini yaitu ع itu terambil dari dua kalimat yaitu: al-ba'tsu dan an-nutsur. Sedang makna yang pertama adalah bangkitnya mereka dari kematian. Dan yang kedua ialah gambaran mereka ketika bangkit yaitu seperti 8

bagaikan benih bertebaran yang disebar. Maka ini menunjukan pada kita bahwa kebangkitan mereka itu bertebaran dimana-mana seperti halnya benih manakala tumbuh". 2 dan makna ini dijelaskan secara gamblang oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya: راد ن ت ٧ [القمر: ٧ ج ه م م ن ٱ ج د ا ث ك ون ر ج م ا ب ر ه شع "Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan". (QS al-qomar: 7). [ Dan firman -Nya: ] القارعة: [ ٤ ي ون ث و ث ٤ ب يوم ٱ ا س كٱل فرا ش ٱلم "Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran". (QS al- Qaari'ah: 4). Kemudian Allah Shubhanahu wa a alla melanjutkan: ٱ ص دور ١ ] العاديات: ١١-١ [ ل ما ح ص و "Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada". (QS al-aadiyaat: 10). 2. Tatimatu Adhwaail Bayan 9/248. Cetakan Daarul Kutub Ilmiyah oleh Athiyah Salim. 9

Syaikh Ibnu Sa'di mengatakan dalam tafsirnya tentang ayat ini: "Artinya menjadi jelas dan nampak isi yang ada didalam dada, dari perkara yang baik maupun buruk. Sehingga pada saat itu perkaranya berubah yang rahasia menjadi jelas, yang dalam bathin menjadi nampak terlihat". 3 hal itu, seperti yang dikatakan oleh seorang penyair: Tiap orang pada saat itu akan mengetahui semua perbuatan Apabila dibuka catatan amalnya dihadapan Allah Dan Allah azza wa jalla menutup dengan ayat -Nya: ب ] العاديات: [ ١١ م ب ه م ه ر و إ ن ي م ذ " Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka". (QS al-aadiyaat: 11). Artinya pada hari kiamat sebagaimana tersirat dalam ayat sebelumnya yang mengatakan: ور ٩ ] العاديات: ١١-١ [ ما ٱلق ب ع إ ذا م ل ع أ ف "Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur". (QS al-aadiyaat: 9). 3. Tafsir Ibnu Sa'di hal: 892. 10

Yang dimaksud dengan al-khabiir ialah Allah azza wa jalla. Dan kalimat ini mempunyai makna lebih khsusus dari kata-kata al- Aliim karena terkumpul dalam makna al-khabiir, ilmu dibarengi bahwa Allah Shubhanahu wa a alla akan membalas dari semua perkara yang ada dalam hati baik yang nampak maupun yang tersembunyi, yang mana tidak ada yang mengetahui perkara tersebut melainkan Allah ta'ala semata. Dan lebih gamblang dari ini adalah manakala menyatukan dua sifat ini dalam salah satu firman -Nya: ] تلحر م: [ ٣ ن ق ا ل ت م ٱ ب ٣ ل يم ٱلع أ ك ق ا ل ب أ بأ ذ "Lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."(QS at-tahriim: 3). Pelajaran yang bisa kita petik: Pertama: Allah ta'ala telah bersumpah dengan kuda perang yang berlari kencang. Dan Allah Shubhanahu wa a alla tidak bersumpah kecuali pada perkara yang agung, dan dengan makhluk -Nya yang menunjukan pula akan keagungannya. Dan manakala Allah Shubhanahu wa a alla menyebut tentang kuda perang, kekuatannya, kencangnya ketika berlari kearah musuh, gagah berani menerobos musuh hingga masuk berada ditengah-tengah medan pertempuran dibawah kilatan cahaya pedang. Ini semua disebut, 11

sebagai peringatan akan keutamaan jihad dijalan Allah serta kedudukannya yang agung dalam agama. Kedua: Adanya isyarat bagi kita untuk mempersiapkan kuda-kuda untuk berjihad dijalan Allah azza wa jalla. Didalam ayat yang lain hal itu dijelaskan secara gamblang, dimana Allah ta'ala menyuruh: ق و وم ن و أع د وا ت م م ا ٱست ط ع له م ن ر ا ط ۦ ر ون ٱ ي ل ت ه ب ب ه ٱ ع د و ٦ ] الا نفال: [ ٦٠ عد و م و "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu". (QS al- Anfaal: 60). Dalam sebuah hadits dijelaskan:» : س ول ق ا ل ر ة ام ق ي م ال يو ا ص ا عليه وسلم «[أخرجه بلخاري و مسلم] إ ا ا ق ود نواص يه ع ا ي ل م "Kuda yang diikatkan tali kekang dikepalanya itu adalah kebaikan sampai hari kiamat". HR Bukhari no: 2850. Muslim no: 1871. Ketiga: Didalam ayat tersirat bahwa segala perkara yang diperoleh oleh kuda perang serta para mujahidin dijalan Allah Shubhanahu wa a alla dari debu yang menempel di seluruh tubuh disebabkan oleh 12

hentakan kudanya, maka hal tersebut merupakan perkara yang tidak akan luput dari Allah Shubhanahu wa a alla sehingga Dia telah mempersiapkan bagi mereka balasan yang besar. Dalam sebuah hadits shahih Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: س ول ق ا ل ر ب ار س يل ا م ص ا عليه وسلم :» ت ا د و ان خ هنم ج «[أخرجه لرتمذي] "Tidak akan mungkin terkumpul pada seorang mujahid, debu di medan perang dan uapnya api neraka jahanam". HR at-tirmidzi no: 1633. Beliau berkata Hadits hasan shahih. Keempat: Ayat yang mulia diatas mengisyaratkan pada kita agar punya perhatian terhadap kuda serta memilih yang terbaik dari kuda-kuda yang ada. Punya keseriusan didalam melatihnya dan mempersiapkan pada momen-momen penting yang dibutuhkan olehnya, diantaranya: memberikan perawatan yang cukup, sering melakukan pertandingan, melatih agar tetap bagus. Dan adanya celaan didalam ayat menunjukan akan hal itu. Didalam sebuah hadits dijelaskan, dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau menceritakan: "Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam berhasil melewati kuda 13

yang kurus yang sudah berjalan lebih dahulu dari Haifa. Dan saat itu kuda tersebut sudah berada di Tsaniyatul Wada'. Dan beliau juga berhasil melewati kuda yang kuat yang sebelumnya sudah berjalan lebih dahulu dari Tsaniyatul Wada'." Kelima: Allah Shubhanahu wa ta alla menciptakan manusia dan menjadikan pada sebagian mereka sebagai tempat ujian. Dengan menciptakan pada sebagian orang beberapa sifat yang tercela, lalu membebaninya untuk berusaha menghilangkan sifat tersebut serta melatihnya sehingga bisa berpaling dari keburukannya. Sebagaimana disinggung dalam firman -Nya yang lain: ها ٩ زٮ من و ق د اب من خ دس ٮ ها ١ [الشمس: ٩-١٠] ف ح ق د أ ل "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya". (QS asy-syams: 9-10). Keenam: Didalam ayat yang mulia ini menetapkan adanya kebangkitan dari kubur setelah kematian. Yang membuktikan bahwa jasad manusia yang terpendam dalam kubur dan telah berubah menjadi tanah, kelak Allah Shubhanahu wata alla akan menghidupkan kembali dan memberi balasan akan perkara yang tersembunyi dalam hatinya. Yaitu disaat tidak berguna lagi harta dan 14

anak keturunan. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya: ب س ل ي ٨ [الشعراء: ل ٱ ب ق ن ٨ إ م ن ون و نفع ي ال م م و ي [ ٨٩-٨٨ "(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orangorang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih". (QS asy-syu'araa: 88-89). Ketujuh: Bahwa hati merupakan tempat berputarnya kebaikan dan kerusakan dalam diri seseorang. Sehingga jika baik hatinya akan menjadikan baik pula amal anggota badannya, dan bila buruk maka akan menjadikan buruk amal anggota badan.3f Akhirnya kita ucapkan segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta alla Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah Shubhanahu wa ta alla curahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau serta para sahabatnya. 4 4. Pembahasan ini banyak diambil dari kitab Tafsir Adhwaul Bayan oleh syaikh Athiyah bin Muhammad Salim, muridnya Syaikh Muhammad Amin Syinqithi. 15

16