GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di Bpm Sri Lumintu

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini


HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK. : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013 Umi Baroroh 1 Tias Dwi Arti 2 Tri Hestini 3 Program Studi D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jl.Mataram no.09 Pesurungan Lor Kota Tegal ABSTRAK Pendahuluan Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 6 bulan terjadi penurun dari 62,2% menjadi 56,2%. Hal ini menyebabkan peningkatan AKB di Provinsi Jawa Tengah dari 10,34/1.000 kelahiran hidup menjadi 10,75/1.000 kelahiran hidup yang sebagian besar dikarenakan oleh penyakit diare. Serta peningkatan AKI yang dikarenakan terjadinya perdarahan pada ibu sesudah melahirkan. Sehingga pengetahuan tentang ASI eksklusif perlu diberikan pada ibu sejak dini dan paling tepat pada masa kehamilan. Dengan memberikan pendidikan tentang ASI eksklusif dengan cara konseling pada kelas ibu hamil merupakan cara yang paling baik untuk meningkatkan pengetahuan ASI eksklusif yang tujuannya supaya ibu dapat menerapkan ASI eksklusif kelak pada anaknya.metode Rancangan dan jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dan crossetional, jenis data ada 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner pada 59 responden, sedangkan data sekunder berasal dari sumber dan referensi yang relevan.hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup 64,4% sebelum diberikan konseling tentang ASI eksklusif sedangkan sesudah pemberian konseling sebagian besar tingkat pengetahuan responden berubah menjadi baik 83,1%. Kata Kunci : ASI Eksklusif, Konseling, Kelas Ibu Hami 1. Pendahuluan Berdasarkan survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2006-2007, pemberian ASI Eksklusif dibawah 6 bulan menurun, dibandingkan dengan survei yang sama dilakukan pada tahun 2002. Data Susena (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 6 bulan menurun dari 62,2% di tahun, 2007 menjadi 56,2% pada tahun, 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% tahun, 2007 menjadi 24,3% di tahun, 2008 dan jumlah bayi dibawah 6 bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% pada tahun 2002 menjadi 27,9% pada tahun 2007 (Depkes RI, 2012). Sedangkan AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup ( Depkes Prov. Jawa Tengah, 2013). Meningkatnya AKB disebabkan lebih besar karena diare. Pada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif akan beresiko lebih besar sekitar 15 kali untuk menderita diare (Purwanti, 2004). ASI eksklusif tidak hanya dapat menurunkan AKB tetapi juga dapat menurunkan AKI (ibu post partum) yang disebabkan oleh perdarahan (Arini,2012 Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tegal, pemberian ASI Eksklusif di Kota Tegal baru mencapai 60% dari seluruh jumlah bayi yang ada di Kota Tegal. Berdasarkan hasil survey diperoleh data dari pernyataan 2 ibu hamil sebelum diberikan konseling tetang ASI eksklusif ternyata ibu hamil tersebut hanya mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif secara umum, akan tetapi setelah 2 ibu hamil tersebut diberikan konseling tentang ASI eksklusif ternyata terjadi perubahan tingkat pengetahuan ibu hamil tersebut menjadi lebih tahu secara lengkap tentang ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui eksklusif sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif, mengatahui Eksklusif setelah dilakukan pendidikan kesehatan tetang ASI eksklusif, mengetahui eksklusif berdasarkan karakteristik responden. 2. Landasan Teori Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Wawan (2011), Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu: indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:

a) Usia Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003) dalam Wawan (2011) usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) dalam Wawan (2011) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Menurut Erfandi (2009) usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi daya ingat atau memori seseorang. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka pengetahuan yang diperolehpun semakin bertambah. Usia dibagi 2 yaitu usia reproduksi sehat umur 20-35 tahun dan reproduksi tidak sehat umur <20 tahun dan >35 tahun. b) Pendidikan Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003) dalam Wawan (2011) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga prilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan dalam pembangunan. Menurut Nursalam (2003) dalam wawan (2011), pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003) berupa UU RI No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan dibagi tiga yaitu pendidikan dasar meliputi SD/SMP, pendidikan menengah meliputi SMU/SMK, dan pendidikan tinggi meliputi Perguruan Tinggi. Menurut Erfandi (2009) pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. c) Pekerjaan Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003) dalam Wawan (2011), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan adalah bukan sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Efrandi (2009) menyatakan bahwa memang secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat dengan faktor interaksi sosial dan kebudayaan, sedangkan interaksi sosial dan budaya berhubungan erat dengan pertukaran informasi. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran (Kemenkes RI, 2012). Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2012). 3. Metode Penelitian Rancangan penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan survey cross sectional deskriptif, Jenis penelitian Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengikuti kelas ibu di wilayah kerja Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal yang berjumlah 59 orang. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Sampel Jenuh Dimana semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah

eksklusif sebelum dan sesudah pemberian konseling. Dimana setiap responden mendapatkan 2 kali perlakuan yaitu tingkat pengetahuan sebelum diberikan konseling tentang ASI eksklusif dan tingkat pengetahuan sesudah diberikan konseling tentang ASI eksklusif. Uji Validitas, teknik kolerasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment. Uji validitas ini telah dilaksanakan pada 15 responden di kelas ibu hamil Wilayah Muarareja Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Tahun 2013 dengan mengajukan 35 item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner penelitian. Dari 35 pertanyaan ternyata didapatkan 21 item kuesioner valid dan 14 item pertanyaan yang tidak valid. 14 item pertanyaan yang tidak valid ada 7 item pertanyaan yang diperbaiki dan 7 item pertanyaan yang dianggap gugur. Sehingga total item pertanyaan kuesioner ada 28 item pertanyaan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini. Pada Uji Reliabilitas, dari 35 pertanyaan ternyata didapatkan 21 item kuesioner yang reliable dan 14 item pertanyaan yang tidak reliabel. 14 item pertanyaan yang tidak reliabel ada 7 item pertanyaan yang diperbaiki sehingga menjadi reliable dan 7 item pertanyaan yang tidak diperbaiki dianggap gugur. Sehingga total item pertanyaan kuesioner ada 28 item pertanyaan yang reliabel akan digunakan untuk melakukan penelitian ini. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Analisa dalam penelitian menghasilkan presentase dengan rumus : P = X x 100% N Keterangan : P = Persentasi nilai X = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal 4. Hasil dan Pembahasan Tabel1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden tentang ASI eksklusif responden yang mencakup usia pendidikan, paritas, dan pekerjaan dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan. Dari usia responden sebelum dan sesudah Konseling Tentang ASI eksklusif di Kelas Ibu Hamil Wilayah Kerja Puskemas Tegal Barat Kota Tegal Tahun 2013. Tingkat Sebelum Sesudah Pengeta huan N % N % Baik 3 5,1 49 83,1 Cukup 38 64,4 10 16,9 Kurang 18 30,5 0 0 Jumlah 59 100,0 59 100,0 N=frekuensi %= Prosentase (Sumber : Data Primer yang diolah) Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sebelum dilakukan konseling mempunyai tingkat pengetahuan cukup (64,4%).Hal ini dikarenakan sebagian besar responden sudah mengetahui sedikit tentang ASI eksklusif yang didapat dari sumber informasi seperti televisi, lingkungan dan sosial budaya. Terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu, dimana tingkat pengetahuan baik terdapat peningkatan 78%, tingkat pengetahun cukup terjadi penurunan 47,5%, dan tidak ada ibu yang berpengetahun kurang setelah diberi konseling. Menurut Huda (2011), informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya televisi, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Sedangkan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada lingkungan baik itu lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada pada cara berfikir seseorang. Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Wawan (2011), perubahan pengetahuan akan diperoleh dengan pemberian informasi yang jelas salah satunya melalui konseling atau penyuluhan. Dilihat dari karakteristik rata-rata kategori usia reproduktif aktif dan sebagian besar pula responden berpendidikan sehingga memungkinkan untuk lebih mudah

menangkap informasi dari konseling dan mengingat kembali tentang apa yang sudah dijelaskan. Sedangkan dilihat dari paritas sebagian besar responden sudah memepunyai lebih dari 1 anak dan sebagian besar pula responden mempunyai pekerjaan, hal ini mendukung terjadinya perubahan pengetahuan karena dari pengalaman sebelumnya dan informasi yang didapatkan melalui informasi dari lingkungan sosial. Sehingga pada saat diberikan konseling responden mudah menangkap dan mengerti. Tabel 2 Tingkat pengetahuan responden tentang ASI eksklusif berdasarkan karakteristik responden. Sebelum Sesudah Variabel Baik Cukup Kurang baik Cukup kurang jml % Jml % jml % jml % jml % jml % Usia <20 th 0 0 1 100 0 0 1 100 0 0 0 0 20-35 th 3 6 35 63 17 31 45 82 10 18 0 0 >35 th 0 0 2 67 1 33 3 100 0 0 0 0 Pendidikan SD/SMP 0 0 21 57 16 43 27 73 10 27 0 0 SMA/SMP 1 5 17 85 2 10 20 100 0 0 0 0 PT 2 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 Pekerjaan Bekerja 3 10 24 77 4 13 29 93 2 7 0 0 Tidak Bekerja 0 0 14 50 14 50 20 71 8 29 0 0 Dari tabel 2 menunjukan, berdasarkan usia sebagian besar ibu sebelum diberi konseling memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan setelah diberi konseling memiliki tingkat pengetahuan baik, dan mengalami peningkatan 77,5%. Menurut Hunclok (1998) dalam Wawan (2010) menyebutkan bahwa semakin cukup usia, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Sedangkan menurut Erfandi (2009) yang menyebutkan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Jadi penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan semakin cukup kematangan usia maka semakin tinggi tingkat kematangan pola berfikir. Dilihat dari adanya perubahan tingkat pengetahuan responden setelah diberikan konseling maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari diberikan konseling adalah menfasilitasi perubahan tingkah laku seseorang baik dari pengetahuan ataupun dari prilakunya (Yulifah, 2009). Berdasarkan pendidikan, ibu yang memiliki pengetahuan baik sebelum konseling sebanyak 5 % dan mengalami peningkatan setelah pemberian konseling sebanyak 83%. Menurut Nursalam (2003) dalam Wawan (2011), pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Jadi penelitian ini sesuai dengan teori, yang menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. Berdasarkan pekerjaan, ibu yang memiliki pengetahuan baik sebelum konseling sebanyak 5 % dan mengalami peningkatan setelah pemberian konseling sebanyak 83%. Menurut Erfandi (2009), menyebutkan bahwa secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat dengan faktor interaksi sosial yang mempermudah adanya pertukaran informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori, dimana tempat bekerja juga dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan. Sedangkan sesudah diberikan konseling terjadi perubahan tingkat pengetahuan (93,5%) mempunyai tingkat pengetahuan baik.

Dengan adanya perubahan tingkat pengetahuan responden setelah diberikan konseling maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan tujuan dari konseling adalah untuk pengembangan yang mengacu pada perubahan pengetahuan ataupun dari prilaku seseorang (Priyanto, 2009). 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan, sebagian besar responden sebelum dilakukan konseling mempunyai tingkat pengetahuan cukup (64,4%) dan terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu setelah diberi konseling, dimana tingkat pengetahuan baik terdapat peningkatan 78%, tingkat pengetahun cukup terjadi penurunan 47,5%, dan tidak ada ibu yang berpengetahun kurang setelah diberi konseling, begitu pula dengan tingkat pengetahuan berdasarkan karakteristik, terlihat perbedaan dan peningkatan pengetahuan pada tiap karakteristik setelah diberikan konseling. [8] Priyanto, Agus. 2009. Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba Medika [9] Undang- Undang No 20. 2003. Sistem pendidikan Nasional. [10] Wawan, A, dkk. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika [11] Yulifah, Rita, dkk. 2009; Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika 6. Daftar Pustaka [1] Arini, H. 2012. Mengapa Ibu harus menyusui. Yogyakarta: Flashbooks [2] Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta [3] DepKes RI. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. www.depkes.go.id/profilkesehatanprovin si/13_profil_kes.prov.jawateng..pdf. diunduh tanggal 12 Maret 2013 [4] Erfandi. 2009. Pengetahuan dan Faktorfaktor yang mempengaruhi. http//forbeterhealt.wordpress.com.di unduh tanggal 12 Maret 2013 [5] Huda. 2011. Bimbingan Konseling. http:// tholearies. Blogsportcom/ Bimbingankonseling.com. diunduh tanggal 12 Maret 2013 [6] KemenKes RI. 2011. Pedoman Kelas Ibu Hamil. https://www.google.com/search.materi +KELAS+IBU+HAMIL+DARI+KEMEN KES.com.diunduh tanggal 12 Maret 2013 [7] Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta