India Vietnam 2 Thailand Philipina Palau Malaysia Singapura Malaysia Timor Leste Papua Nugini 10 Negara: India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Palau (wil. Amerika Serikat), Filipina, Papua New Guinea, Australia, Timor Lorosae 10 Prov. :NAD, Sumut, Riau, Kalbar, Kaltim, Kaltara, Sulut, Maluku Utara, Papua & NTT. Australia 1
HANNIRMILITER ANCAMAN (KOMPLEKS ) MULTIDIMENSI KEMENTERIAN/ LEMBAGA K SADAR & & K PUAN BELA NEGARA KETAHANAN NASIONAL PROFESIONALISME DLM DUKUNG BANGNAS 3 DIMENSI ANCAMAN NONMILITER IDEOLOGI POLITIK EKONOMI SOSIALBUDAYA TEKNOLOGI KESELAMATAN UMUM LEGISLASI MEWUJUD DLM BERBAGAI FENOMENA KEHIDUPAN BERMASY, BERBANGSA, BERNEG, YG MENGANCAM KEDAULATAN NEG, KEUTHN WIL & KESELMT BGS 4 2
POTENSI KEKUATAN PERTAHANAN NIRMILITER DI WILAYAH PERBATASAN DILAKSANAKAN SCR KOMPREHENSIP, TERPADU & BERLANJUT K/L & PEMDA SDM, SDA, SDB, SARPRASNAS, NILAI-NILI, TEKNOLOGI, DANA, WILAYAH NEGARA REVITALISASI UNTUK KEPENTINGAN KESEJEHTERAAN & KEPENTINGAN PERTAHANAN TUJUAN : UNTUK MENHILANGKAN STIGMA WILTAS, AL: ü KESENJANGAN EKONOMI ü KETERTINGGALAN PEMBANGUNAN ü KETERISOLASIAN ü MINIMNYA SARANA PRASARANA ü MARAKNYA KEGIATAN ILEGAL WUJUDKAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BERANDA DEPAN NKRI 5 SUMBER DAYA PERTAHANAN NIRMILITER ANCAMAN NONMILITER (IPOLEKSUSBUD, KESUM, TEK & LEG) KEKUATAN NIRMILITER KEMENTERIAN/LEMBAGA + UNSUR LAIN K KUATAN BGS & PEMDA SDM SDA SDB SARPRASNAS NILAI NILAI TEKNOLOGI DANA WILAYAH NEGARA SUMBER DAYA HAN NIRMIL Bekerja menghadapai ancaman nonmiliter dan juga berperan sbg kekuatan pendukung pertahanan militer 6 3
PENGINTEGRASIAN HAN NIRMIL DAN MIL DALAM SISHANNEG SISHANNEG PERTAHANAN MILITER FISIK & NONFISIK PERTAHANAN NIRMILITER KOM UT KOM CAD KOM DUK UNSUR UTAMA (K/ L DI LUAR BID HAN) KOMPONEN HANMIL UNSUR LAIN KUAT BGS (K/L LAIN, PEMDA) (OMP) TNI (OMSP) KOMPONEN HANNIRMIL ANCAMAN MILITER ANCAMAN NONMILITER 7 POTKUAT HANIRMIL DI WILTAS a. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM); - Pendayagunaan SDM WILTAS SBG SUBYEK & bukan sbg obyek pembangunan. - Pembangunan wiltas adl dl rk pemenuhan jah mulai hak (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan & jah lainnya) shg menghasilkan SDM yg berkualitas, cinta tanah air & bangga sebagai bangsa Indonesia. b. SUMBER DAYA ALAM (SDA) - Hasil SDA di WILTAS harus dapat dikelola & didayagunakan untuk sebesarbesarnya kepentingan JAH rakyat yg scr paralel utk kepentingan HANNEG. - Tata kelola SDA di wiltas harus dilakukan scr efektif, efisien & profesional & memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup, shg tidak lagi ada celah bagi terjadinya berbagai kegiatan ilegal yg menguntungkan negara lain & sebaliknya justru merugikan negara sendiri. c. SUMBER DAYA BUATAN (SDB) Pengelolaan SDA menjadi SDB harus dapat dilakukan di wilayah perbatasan, sehingga berguna untuk kepentingan JAH maupun kepentingan pertahanan. Dg demikian akan mengurangi ketergantungan masyarakat WILTAS dg SDB negara lain. 8 4
Lanjutan... d. SARANA DAN PRASARANA NASIONAL (SARPRASNAS) - Optimalisasi ketersediaan sarprasnas di WILTAS harus menjadi prioritas dalam rangka menunjang perwujudakn WILTAS sbg beranda depan NKRI. - Sarprasnas berupa FASOS, FASUM, ekonomi & pemerintahan serta sarana konektivitas transportasi yg memadahi & aksesibel ke lokasi-lokasi strategis untuk eksplorasi/produksi, pengolahan, pasar dan lain-lain. e. NILAI-NILAI Penanaman sikap mental & perilaku masyarakat di WILTAS sejak dini, terus menerus & berkesinambungan guna mewujudkan masyarakat yg memahami, menghayati & mengamalkan nilai-nilai Pancasila sbg ideologi negara & falsafah hidup bangsa, memiliki rasa cinta tanah air, kerelaan berkorban bagi bangsa dan negara serta bangga sebagai bangsa Indonesia. f. TEKNOLOGI Ketersediaan teknologi yg menunjang aksesbilitas informasi dan komunikasi, maupun produksi barang & jasa menjadi faktor prioritas yg diperlukan untuk menunjang perwujudan WILTAS sbg beranda depan NKRI. Tanpa itu semua, masyarakat WILTAS akan selalu tergantung dg kemajuan teknologi negara tetangga. g. DANA Ketersediaan dana yg cukup scr berkelanjutan untuk mewujudkan pembangunan WILTAS sbg beranda depan NKRI menjadi faktor utama yang harus ada. Tanpa itu, pembangunan WILTAS hanya menjadi sebuah slogan kosong yg tak pernah terealisasi sampai kapanpun. 5
6