KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 01/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 023/SK/K01-SA/2002 TENTANG HARKAT PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 47/SK/K01-SA/2005 TENTANG

TATA CARA PENGUSULAN, PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERTAMA : Jenis dan Ketentuan Laporan Unit Kerja Institut Teknologi Bandung Tahun 2002 dan 2003 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2. sar IPB; Lampiran Salinan Keputusan Senat Akademik IPB

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 43/SK/K01-SA/2003 TENTANG

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENETAPAN KELEMBAGAAN PROGRAM PASCASARJANA

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

LAPORAN TAHUNAN DEPARTEMEN

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR XXX/SK/I1.A/PP/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALUR CEPAT SARJANA-MAGISTER INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN

Kata Pengantar. Padang, 18 Juni Pembantu Rektor Bidang Akademik. Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram NIP

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 72/SA-IPB/2010 Tentang KEBIJAKAN PENGANGKATAN GURU BESAR EMERITUS DI LINGKUNGAN

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN DASAR DAN NORMA AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor: 21/SK/K01-SA/2009 TENTANG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Senat Akademik IPB, tanggal 23 Desember MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Kata Pengantar. Padang, 14 Juni Pembantu Rektor Bidang Akademik. Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram NIP

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

. ( SENA T AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEBIJAKAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 032/SK/K01-SA/2002 TENTANG NILAI-NILAI INTI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MENANDATANGANI DAN MENGELOLA KERJASAMA KELEMBAGAAN

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN SATUAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

bahwa sebagai tindak lanjut butir d perlu penerbitan Surat Keputusan Senat Akademik.

SURAT KEPUTUSAN DEKAN SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 08/SK/K01.17/KP/2010.

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/I3/PP/2011 Tentang PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI INSTITUT

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 02/MWA-IPB/2002 T E N T A N G ORGANISASI MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

Perihal : Draft Ketetapan MWA-IPB Bogor, 24 Juni 2004 Ttg Penyampaian Aspirasi Stakeholder

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGANGKATAN PARA WAKIL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERIODE

KETPUTUSAN SENA T AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor: 1O/SKlIl-SAlOT12012 TENTANG HARKA T PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/PP/2010 Tentang KETENTUAN KHUSUS BAGI MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 141/PER/2013 TENTANG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 18/SK/K01-SA/2007 TENTANG

Memperhatikan : Berita Acara Penetapan 21 orang dari 29 orang Bakal Calon Rektor IPB, Sidang Pleno Senat Akademik IPB, 25 September 2007.

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

Bandung, 13 Juli 2017

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 37 llsklll.al KU I TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG : KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Nomor : 91/SA-IPB /SP/2014

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 005/I3/KU/2007 Tentang REKENING DANA MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

DRAFT PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : /H27/PP/2009 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 81/PSK/HKTL/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENENTUAN ANGGOTA SENAT FAKULTAS

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Penanaman Nilai-nilai Keagamaan pada Siswa. Oleh: Siti Bahiroh

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. FORUM SA PTNbh Bandung Juli 2017 Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

UNIT PENJAMINAN MUTU

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 12/SK/I1-SA/OT/2012 TENTANG

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Transkripsi:

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 01/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : a. Bahwa berdasarkan pasal 35 ayat (1) butir (c) Peraturan Pemerintah RI nomor 155 tahun 2000, Senat Akademik bertugas mengatur ketentuan mengenai kurikulum pendidikan, tahun akademik, bahasa pengantar yang digunakan anak didik, gelar akademik, gelar profesional, sebutan kehormatan, pemberian ijazah dan sertifikat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Bahwa berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah RI nomor 155 tahun 2000, Institut diselenggarakan antara lain berdasarkan asas keunggulan ilmiah, keadilan, demokrasi, keterbukaan dan kesederajatan; c. Bahwa menurut Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung (SK SA No. 023/SK/K01-SA/2002 Tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung), pendidikan di Institut Teknologi Bandung mencakup pendidikan keilmuan dan pengembangan kepribadian yang bermartabat yang senantiasa menjunjung tinggi tata nilai luhur; d. Bahwa dalam rangka perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pendidikan, diperlukan ketentuan tentang penilaian hasil belajar mahasiswa. e. Bahwa sistem penilaian hasil belajar mahasiswa yang digunakan di lingkungan institut harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang baik dan benar f. Bahwa Sidang Senat Akademik tanggal 21 September 2007 telah menyetujui untuk ditetapkannya kebijakan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa yang diterapkan di lingkungan institut teknologi Bandung. g. Bahwa sebagai tindak lanjut butir f. di atas perlu ditetapkan dalam Surat Keputusan Senat Akademik. Mengingat : 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah nomor 61 tahun 1999, tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum; 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 5. Peraturan Pemerintah nomor 155 tahun 2000, tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung sebagai Badan Hukum Milik Negara; 6. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung nomor 023/SK/K01-SA/2002 tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung; 7. Keputusan Majelis Wali Amanat ITB nomor 004/SK/K01-MWA/2006, tentang Pengesahan Pengurus Senat Akademik Institut Teknologi Bandung periode 2006-2008.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Kebijakan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini. KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan diubahnya ketetapan ini dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya. Ditetapkan di Bandung Pada tanggal 7 Januari 2008 Ketua, Prof. Dr. Tommy Firman Tembusan Yth. : NIP. 130604362 1. Ketua Majelis Wali Amanat 2. Ketua Majelis Guru Besar 3. Rektor 4. Para Dekan Fakultas

Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik Nomor : 01/SK/K01-SA/2008 Tanggal : 7 Januari 2008 PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. PENDAHULUAN 1. Harkat Pendidikan di ITB adalah mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh-sungguh dalam menjunjung etika berprofesi dan etika bermasyarakat, serta kompeten untuk membuat dirinya bermanfaat di lapangan kerja dan di masyarakat. Adapun tujuan pendidikan di ITB adalah agar para lulusannya mampu berkontribusi positif dalam mewujudkan cita-cita masyarakat, baik dalam masyarakat keilmuan dan masyarakat keprofesian, maupun dalam masyarakat umum, baik dalam masyarakat antara bangsa maupun masyarakat regional dan masyarakat bangsa sendiri (SK SA No. 023/SK/K01-SA/2002 Tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung). Mengukur ketercapaian tujuan pendidikan di atas adalah sangat penting, bukan saja untuk melakukan evaluasi bagi Institut dalam melaksanakan fungsinya, tetapi juga untuk memberikan penilaian atas potensi peserta didik dalam mewujudkan cita-cita tujuan pendidikan di ITB bagi masyarakat melalui hasil belajar masing-masing peserta didik. 2. Hasil belajar mahasiswa pada suatu penyelenggaraan pendidikan dipengaruhi oleh banyak unsur, baik yang menyangkut para pelaku (mahasiwa, dosen, lingkungan) maupun proses penyelenggaraan pendidikannya. Sementara, proses penyelenggaraan pendidikan sangat bergantung pada usaha untuk terwujudnya harkat dan tujuan pendidikan, suasana pembelajaran yang terjadi, serta perangkat yang ada pada program pendidikan yang bersangkutan. Dengan kata lain keberhasilan belajar dari peserta didik (mahasiswa: dalam hal ketercapaian tujuan pendidikan), selain dipengaruhi oleh kapasitas yang bersangkutan, sangat dipengaruhi pula oleh unsur-unsur yang disebutkan di atas. Pada dasarnya nilai dan/atau peringkat potensi lulusan, segera setelah yang bersangkutan menyelesaikan pendidikannya, tidak dapat sepenuhnya dinyatakan oleh kumpulan nilai keberhasilan yang bersangkutan dalam menempuh masing-masing matakuliah yang diikutinya. Sebaliknya terdapat banyak unsur yang berpengaruh pada nilai hasil belajar peserta didik, yaitu semua unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk terwujudnya harkat serta tujuan pendidikan pada Institut. Ini menunjukan bahwa indeks prestasi belajar yang dihitung dari kumpulan nilai matakuliah bukanlah satu-satunya komponen yang menentukan keberhasilan lulusan Institut dalam mewujudkan cita-cita pendidikan di ITB. Ini berarti bahwa kegagalan pada hasil belajar (nilai yang diperoleh) oleh seorang mahasiswa tidak semata-mata oleh karena kapasitas dari mahasiswa yang bersangkutan, namun terdapat kontribusi dari ketidak-berhasilan unsur-unsur pembelajaran yang lainnya yang disebutkan di atas. 3. Untuk terwujudnya keadilan, hasil belajar (kapasitas) peserta didik harus dilepaskan dari kekurangan pada unsur-unsur di luar peserta didik yang bersangkutan. Dengan mensyaratkan bahwa unsur-unsur yang lain telah terselenggara dengan baik dan benar, hasil belajar kemudian dapat didasarkan pada nilai yang ditunjukan oleh instrumen ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan (kapasitas yang bersangkutan) relatif terhadap berbagai obyektif yang dirancang pada tujuan belajar. Dalam hal nilai keberhasilan mahasiswa hanya menggambarkan kapasitas hasil belajar yang bersangkutan, maka nilai tersebut harus

representatif atas ketercapaian tujuan umum maupun khusus dari pembelajaran bagi yang bersangkutan. Model tujuan umum dari proses pembelajaran antara lain diberikan oleh Bloom s taxonomy (Benjamin Bloom, 1956). Terdapat 3 domain obyektif/aspek kegiatan belajar yaitu: cognitive (knowledge), affective (attitude), dan psychomotor (skill). Selanjutnya, Bloom s taxonomy memberikan 6 (enam) elemen yang mendukung unsur cognitive sebagai berikut: knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis, dan evaluation. Sementara diberikan 5 (lima) elemen yang mendukung unsur affective, yaitu: receiving phenomena, responsing to phenomena, valuing, organization, internalizing values. Bergantung pada tingkat dan tujuan pendidikan, masing-masing unsur mempunyai distribusinya masing-masing relatif terhadap elemen-elemen yang lain yang ada di dalamnya. 4. Untuk tujuan evaluasi keberhasilan proses belajar-mengajar, ITB telah memiliki dan melaksanakan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa, khususnya yang menyangkut penila ian hasil kuliah mahasiswa. Disadari bahwa penerapan yang tidak tepat atas sistem penilaian hasil belajar mahasiswa akan memiliki implikasi sosial yang cukup luas bagi mahasiswa/lulusan, bagi ITB sebagai institusi pendidikan tinggi, bahkan bagi stake-holder ITB Implikasinya adalah bukannya tidak mungkin lulusan ITB akan dirugikan atau menempati posisi yang tidak tepat dalam menghadapi tantangan kedepan dalam kiprahnya di dunia profesi dan masyarakat. Untuk itu, dipandang perlu ditetapkan kebijakan penilaian hasil belajar mahasiswa ITB yang lebih sesuai, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas dalam proses belajar mengajar di ITB. II. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa seyogyanya dilaksanakan secara terintegrasi dengan upaya terus menerus dalam perbaikan proses belajar-mengajar dan peningkatan lingkungan akademik yang makin kondusif. Dalam kaitan ini dosen perlu bersikap membantu pengembangan potensi mahasiswa. Ini berarti bahwa usaha perbaikan pada berbagai unsur yang berpengaruh pada proses belajar-mengajar harus mendapatkan prioritas sebelum kemudian menetapkan model sistem penilaian yang baru terhadap hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan pada model Bloom, sebelum memberikan penilaian atas hasil belajar seorang peserta didik, terlebih dahulu perlu ditetapkan unsur-unsur yang hendak dinilai (cognitive, affective, psychomotoric). Masing-masing unsur hendaknya dapat dinyatakan oleh parameter indikator yang tepat. Setelah mendapatkan ketetapan atas parameter-parameternya, kemudian ditetapkan model ketercapaian masing-masing unsur sebagai fungsi dari parameter-parameter yang bersangkutan. Selanjutnya ditetapkan instrumen ukur dari masing-masing parameter indikator tersebut. Prinsip-prinsip penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa perlu didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut: Penilaian hasil belajar harus dilaksanakan secara adil, transparans, akuntabel, dapat dipertanggung jawabkan terhadap harkat dan tujuan pendidikan, dan sejauh mungkin dapat merepresentasikan secara integral potensi yang bersangkutan. Penilaian perlu didasarkan pada kinerja peserta didik, namun demikian sikap (attitude) dan upaya (effort) peserta didik dan kehadiran kuliah dapat pula dipertimbangkan sebagai salah satu komponen dalam penilaian Penilaian harus relevan dengan objektif/tujuan kuliah Proses penilaian tidak bersifat parsial, dan harus membandingkan antar peserta didik dengan menggunakan kriteria yang sama Penilaian perlu mempertimbangkan tingkat kesulitan (degree of difficulty) materi uji (materi kuliah)

Dapat membedakan (discriminating) kemampuan peserta didik yang menguasai dan kurang menguasai materi kuliah (materi uji) Didukung komponen penilaian yang mencukupi/memadai sesuai dengan strata pendidikannya agar dihasilkan evaluasi yang absah terhadap hasil belajar mahasiswa, antara lain tugas, kuis, seminar, ujian, partisipasi di kelas, kerja kelompok. Semua unsur di atas hendaknya dirancang untuk mengukur tingkat keberhasilan pada berbagai obyektif dari pembelajaran (cognitive, affective, psychomotoric). Penilaian perlu didasarkan pada upaya mengembangkan potensi mahasiswa III. PROSEDUR PENETAPAN SISTEM PENILAIAN Dalam hal diperlukan perbaikan terhadap sistem penilaian yang berlaku, maka perlu ditempuh prosedur sebagai berikut : 1. Evaluasi terhadap sistem penilaian yang sedang dijalankan/diberlakukan di ITB yang terutama mencakup aspek-aspek standar penilaian dan implikasi sosial sistem penilaian. 2. Simulasi sistem penilaian yang diusulkan sebelum diberlakukan 3. Penyampaian usulan sistem penilaian baru dan hasil evaluasi sistem yang sedang berjalan untuk memperoleh persetujuan Senat Akademik IV. PENUTUP Perbaikan proses belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar mahasiswa di ITB perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk terwujudnya harkat serta tujuan pendidikan di ITB, dengan selalu memperhatikan kaidah-kaidah keadilan, transparansi, akuntabilitas, serta tanggung jawab kepada masyarakat Ketua, Prof. Dr. Tommy Firman NIP. 130604362