Promotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal 1-6 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEKTIVITAS JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RSUD ANUNTALOKO PARIGI

dokumen-dokumen yang mirip
Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 19-26

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MALEI KECAMATAN LAGE KABUPATEN POSO

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

BAB 4 METODE PENELITIAN

Lisda W. Longgupa 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB III METODE PENELITIAN

Dinamika Kesehatan Vol. 7 No. 2 Desember 2016 Rahman, et. al.,gambaran Tingkat...

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan (Depkes RI, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah sebagai instansi tertinggi yang bertanggung jawab atas

PERBEDAAN MINAT KUNJUNGAN ULANG ANTENATAL CARE PADA PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI POLIKANDUNGAN RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat dan sejahtera adalah hak setiap warga negara. Pemerintah

Oleh : Rahayu Setyowati

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat. a. Gambaran Kepuasan Pasien Jamkesmas Pada Pelayanan Keperawatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB II PELAKSANAAN JAMKESMAS DI KOTA BANDUNG

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan

BAB 5 PENUTUP. Determinan unmet..., Muhammad Isa, FE UI, Universitas Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang muncul dilingkungan masyarakat. Menanggapi hal itu, maka perawat

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan perilaku pencegahan DBD pada murid sekolah dasar di Kota Depok.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan antara dua variabel dimana dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

BAB IV METODE PENELITIAN

Yulisetyaningrum ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA FACTOR JARAK PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN POS KESEHATAN DESA DI DESA GAWANAN KECAMATAN COLOMADU

PENGARUH KOMPETENSI PETUGAS TERHADAP KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DIPUSKESMAS PEUREUMEUEKABUPATEN ACEH BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

BAB 4 METODE PE ELITIA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Tabumela Kecamatan Tilango

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB III METODE PENELITIAN. Liyodu, Desa Batuloreng. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yaitu

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MABELOPURA KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA AKSES PEMANFAATAN PUSKESMAS PONELO KEPULAUAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA FENTRIYATI GUSASI

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Rawat Jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Ampenan Tahun 2013

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEKTIVITAS JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RSUD ANUNTALOKO PARIGI Sudirman Bagian Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan FKM Unismuh Palu ABSTRAK Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Untuk mendaptkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin pemerintah telah membuat program pelayanan kesehatan gratis bagi mesyarakat miskin melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas jaminan kesehatan masyarakat di RSUD Anuntaloko Parigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien peserta JAMKESMAS yang berkunjung di RSUD Anuntaloko Parigi dalam kurun bulan Januari sampai dengan September 2009 sebanyak 1099 Orang. Jumlah sampel sebanyak 92 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 92 responden yang diwawancarai yang mengatakan tingkat ekonomi tinggi sebanyak 68,5% dan rendah sebanyak 31,5%, administrasi kepesertaan baik 69,6 % dan tidak baik sebanyak 34,4%, dan biaya pelayanan kesehatan yang mengatakan mahal sebanyak 85,9 % dan yang mengatakan tidak mahal sebanyak 14,1% setelah dilakukan tabel silang antara variabel independen dan dependen menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat ekonomi, administasi kepesertaan dengan efektivitas jaminan kesehatan masyarakat, sedangkan pelayanan kesehatan tidak ada hubungannya dengan efektivitas jaminan kesehatan masyarakat. Penelitian ini memberikan saran untuk melakukan verifikasi data agar yang menjadi peserta jamkesmas sesuai dengan konsep jamkesmas yang sebenarnya, yaitu benar-benar masyarakat miskin yang menjadi peserta jamkesmas. Dalam melakukan pendataan di desa diharapkan agar di bentuk tim untuk pendataan peserta jamkesmas. Dalam melakukan pendataan tim benar-benar melihat masyarakat yang memenuhi syarat sesuai dengan pedoman jamkesmas tahun 2009 yang di keluarkan oleh Departemen Kesehatan. Kata Kunci : Jamkesmas, administrasi, ekonomi, biaya pelayananan Daftar Pustaka : 12 (1997 2010) PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Konstitusi Negara dan Undang-Undang Nomor : 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional mengamanatkan untuk memberikan perlindungan bagi fakir miskin, anak dan orang terlantar serta orang yang tidak mampu yang pembiayaan kesehatannya dijamin oleh Pemerintah. (Depkes RI 2009). Pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) tahun 2009 termaktub tujuan penyelenggaran JAMKESMAS yakni meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien seluruh peserta 1

JAMKESMAS; dan mempunyai 3 (tiga) tujuan khusus : Pertama memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta diseluruh jaringan Pemberi Pelayan Kesehatan (PPK); kedua mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berlebihan sehingga terkendali mutu dan biayanya; ketiga terseleggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. (Depkes RI 2009). Dari tujuan tersebut mengisyaratkan bahwa seluruh masyarakat yang sangat miskin, miskin atau tidak mampu diberikan kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien. Berdasarkan data jaminan kesehatan masyarakat tahun 2008 dan tahun 2009 bahwa jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu di Indonesia sebanyak 76,4 juta jiwa adapun jumlah untuk Propinsi Sulawesi Tengah untuk jumlah rumah tangga miskin sebanyak 211.373 dan anggota rumah tangga miskin sebanyak 851.027 dan untuk Wilayah Kabupaten Parigi Moutong untuk rumah tangga miskin sebanyak 27.018 dan anggota rumah tangga miskin sebanyak 112.474 (Depkes RI 2009). Hasil survei yang dilakukan di RSUD Anuntaloko bahwa jumlah kunjungan peserta JAMKESMAS yang memanfaatkan pelayanan kesehatan pada bulan Mei sampai dengan Desember tahun 2008 sebanyak 573 Orang, dan pada bulan Januari sampai dengan September tahun 2009 sebanyak 1099 Orang, dari data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2009 mengalami peningkatan kurang lebih 52, 14%, meskipun data pada tahun 2008 ada perbedaan satu bulan jumlah kunjungan dibanding dengan tahun 2009, akan tetapi dari peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan dibanding dengan ½ dari peningkatan di tahun 2009. Berdasarkan data tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian yaitu : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Efektivitas Jaminan Kesehatan Masyarakat Di RSUD Anuntaloko Parigi. BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Anuntaloko Parigi pada bulan Maret sampai dengan Juni tahun 2010 Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional study yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan pada waktu bersamaan. (S.Notoatmodjo, 2005:148) Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien peserta JAMKESMAS yang berkunjung di RSUD Anuntaloko Parigi dalam kurung bulan Januari sampai dengan September 2009 sebanyak 1099 Orang. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah pasien peserta JAMKESMAS 92 orang yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Parigi. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik pengambilan secara aksidental. Analisis Data Analisa Data yang digunakan yaitu : 1. Analisis Univariat Yaitu untuk mengetahui proporsi masing masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat dengan menggunakan SPSS. 2. Analisis Bivariat Dilakukan dengan membuat tabel silang antara masing masing 2

variabel independent terhadap statistik yang digunakan adalah uji variabel dependen. Analisa ini Chi Square dengan tingkat dilakukan untuk melihat adanya kepercayaan 95 % karena datanya hubungan antara variabel dependen dalam bentuk kategori dengan dengan variabel independent Uji menggunakan SPSS. HASIL 1) Hubungan Tingkat Ekonomi dan Efektivitas JAMKESMAS Tabel 1 Distribusi Tingkat Ekonomi dan Efektivitas Pelayanan JAMKESMAS Di RSUD Anuntaloko Parigi Efektivitas Pelayanan No JAMKESMAS Tingkat Jumlah Ekonomi Efektif Tidak Efektif n % n % N % 1 Tinggi 55 87,3 8 12,7 63 100,0 2 Rendah 5 17,2 24 82,8 29 100,0 Total 60 65,2 32 34,8 92 100,0 Sumber : Data Primer 2010 Tabel 1 menunjukkan bahwa hubungan tingkat ekonomi dengan efektivitas JAMKESMAS, sebagian besar yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi cenderung efektivitas JAMKESMAS efektif, sedangkan tingkat ekonomi yang rendah efektivitas JAMKESMAS tidak efektif. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square pada penelitian ini diperoleh X 2 hitung = 42,970 atau nilai p = 0,000 dengan taraf P Value 0,000 OR 95% CI 33 (9,783 (111,58) signifikan = 0,05 berarti secara statistik dapat dilihat bahwa ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan efektivitas JAMKESMAS di RSUD Anuntaloko Parigi. Odds Ratio (OR) 33 (9,783 111,58) dengan nilai yang diperoleh tersebut maka dapat diartikan bahwa tingkat ekonomi yang tinggi berpeluang 33 kali untuk JAMKESMAS efektif dibanding dengan tingkat ekonomi yang rendah. 2) Hubungan Administrasi Kepesertaan dan Efektivitas Jemkesmas Tabel 2 Distribusi Administrasi Kepesertaan dan Efektivitas Pelayanan JAMKESMAS Di RSUD Anuntaloko Parigi Efektivias Pelayanan No Administrasi Kepesertaan Efektif JAMKESMAS Tidak Efektif Jumlah P Value OR 95% CI n % n % n % 1 Baik 52 81,3 12 18,8 64 100,0 2 Tidak Baik 8 28,6 20 71,4 28 100,0 Total 60 56,2 32 34,8 92 100,0 Sumber : Data Primer 2010 0,000 10,833 (3,858-30,424) Tabel 2 menunjukkan bahwa hubungan administrasi kepesertaan dengan 3

efektivitas JAMKESMAS, sebagian besar yang menyatakan administrasi kepesertaan yang baik cenderung efektivitas JAMKESMAS efektif, sedangkan administrasi kepesertaan yang tidak baik efektivitas JAMKESMAS tidak efektif. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square pada penelitian ini diperoleh X 2 hitung = 23,828 atau nilai p = 0,000 dengan taraf signifikan = 0,05 berarti secara statistik dapat dilihat bahwa ada hubungan antara administrasi kepesertaan dengan efektivitas Parigi. Odds Ratio (OR) 10,833 (3,858 30, 424) dengan nilai yang diperoleh tersebut maka dapat diartikan bahwa administarsi kepesertaan yang baik berpeluang 10,833 kali untuk JAMKESMAS efektif dibanding dengan administrasi kepesertaan yang tidak baik. 3) Hubungan Biaya Pelayanan dan Efektivitas JAMKESMAS Tabel 3 Distribusi Biaya Pelayanan Kesehatan dan Efektivitas JAMKESMAS Di RSUD Anuntaloko Parigi No Efektivias Pelayanan JAMKESMAS Pelayanan Efektif Tidak Efektif Kesehatan n % N % n % 1 Mahal 54 68,4 25 31,6 79 100,0 2 Tidak Mahal 6 46,2 7 53,8 13 100,0 Total 60 56,2 32 34,8 92 100,0 Sumber : Data Primer 2010 Tabel 3 menunjukkan bahwa hubungan biaya pelayanan dengan efektivitas JAMKESMAS, sebagian besar yang menyatakan pelayanan kesehatan yang mahal cenderung efektivitas JAMKESMAS efektif, sedangkan pelayanan kesehatan yang tidak mahal efektivitas JAMKESMAS tidak efektif. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square pada penelitian ini diperoleh X 2 hitung = 2,425 atau nilai p = 0,119 dengan taraf signifikan = 0,05 berarti secara statistik dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan antara biaya pelayanan kesehatan dengan efektivitas Parigi. PEMBAHASAN Hubungan Tingkat Ekonomi dengan Efektivitas JAMKESMAS Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Anuntaloko Parigi menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat ekonomi dengan efektivitas JAMKESMAS. Ini membuktikan bahwa tingkat pendapatan masyarakat khususnya peserta JAMKESMAS sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Jika dilihat dari kriteria 14 (empat belas) masyarakat miskin menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai yang ada dalam tinjauan pustaka dalam bab II skripsi ini, artinya bahwa dari 92 responden yang diteliti di badan RSUD Anuntaloko Parigi hanya 31,5 % yang memenuhi syarat menjadi peserta JAMKESMAS dan 68,5 % adalah masyarakat yang tidak memenuhi syarat sebagai peserta JAMKESMAS. Pada hasil penelitian ini untuk tabel silang yang dilakukan untuk melihat hubungan tingkat ekonomi dengan efektivitas JAMKESMAS yaitu tingkat ekonomi tinggi sebanyak 63 responden, cenderung menyatakan efektifitas JAMKESMAS efektif yaitu 55 responden (87,3%) dibanding yang menyatakan tidak efektif yaitu 8 responden (12,7%), 4

dan yang menyatakan tingkat ekonomi rendah sebanyak 29 responden, efektivitas JAMKESMAS yang menyatakan efektif sebanyak 5 responden (12,7%) dan yang menyatakan tidak efektif sebanyak 24 responden (82,8 %). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari 63 responden yang menyatakan tingkat ekonomi tinggi, 87,3 % menyatakan pelaksanaan JAMKESMAS efektif dan 12,7 % menyatakan tidak efektif. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ekonomi responden semakin efektif pelaksanaan JAMKESMAS. artinya bahwa berbanding terbalik dengan konsep JAMKESMAS yang sebenarnya. Karena konsep JAMKESMAS menurut pedoman tahun 2009 yang dikeluarkan Departemen Kesehatan adalah sasaran utama JAMKESMAS adalah masyarakat miskin. Hubungan Administrasi Kepesertaan dengan Efektivitas JAMKESMAS Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Anuntaloko Parigi menunjukkan bahwa ada hubungan administrasi kepesertaan dengan efektivitas JAMKESMAS. Pada hasil penelitian ini untuk administrasi kepesertaan sama halnya dengan pembahasan sebelumnya yaitu pada variabel tingkat ekonomi. Berbading terbalik dengan konsep JAMKESMAS. Peneliti menyimpulkan bahwa berbading terbalik karena pada pembahasan sebelumnya pada tingkat ekonomi menunjukkan bahwa yang menjadi peserta JAMKESMAS adalah rata-rata yang berpendapatan tinggi. Artinya bahwa pada adminisrasi kepesertaan yang di jadikan sebagai peserta JAMKESMAS adalah peserta yang sudah tidak memenuhi syarat sebagai peserta JAMKESMAS. Responden menyatakan administrasi kepesertaan baik mungkin disebabkan karena responden yang didata menjadi peserta JAMKESMAS tidak memenuhi syarat sebagai peserta JAMKESMAS, namun lebih banyak mengatakan administrasi kepesertaan baik disebabkan karena semua responden mendapatkan pelayanan kesehatan gratis pada saat memnfaatkan pelayanan kesehatan baik di tingkat puskesmas maupun pada tingkat rujukan atau di rumah sakit. Semua orang pasti membutuhkan pelayanan kesehatan yang gratis. Pada level tingkat pelayanan kesehatan meskipun semuanya mendapat pendataan yang baik namun yang dimaksudkan disini dalam pendataan yang baik adalah hanya sebagai pendataan yang semata-mata, namun tidak sesuai dengan konsep JAMKESMAS yang sebenarnya yaitu masyarakat yang memang betul-betul miskin atau tidak mampu. Hubungan Biaya Pelayanan Kesehatan dengan Efektivitas JAMKESMAS Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Anuntaloko Parigi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan biaya pelayanan kesehatan dengan efektivitas JAMKESMAS. Pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan biaya pelayanan dari 92 responden yang diwawancarai yang menyatakan biaya pelayanan mahal sebanyak 79 responden (85,9 %) dan yang menyatakan tidak mahal sebanyak 13 responden (14,1 %) Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,9 % mengatakan pelayanan kesehatan mahal namun jika dilihat dari variabel tingkat ekonomi 68,5 % adalah peserta JAMKESMAS yang menyatakan diri berpendapatan tinggi. Artinya bahwa masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi masih mengatakan biaya pelayanan kesehatan mahal, pada hal dalam konsep 5

JAMKESMAS masyarakat di bebaskan dari biaya pelayanan. KESIMPULAN 1. Ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan efektifitas Parigi, sesuai hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh X 2 hitung = 42,970 atau nilai p = 0,0000 dengan taraf signifikan = 0,05. 2. Ada hubungan antara administrasi kepesertaan dengan efektifitas Parigi, sesuai hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh X 2 hitung = 23,828 atau nilai p= 0,0000 dengan taraf signifikan = 0,05. 3. Tidak ada hubungan antara biaya pelayanan kesehatan dengan efektifitas JAMKESMAS di RSUD Anuntaloko Parigi SARAN 1. Diharapkan kepada pemerintah setempat untuk malakukan verifikasi data agar yang menjadi peserta JAMKESMAS sesuai dengan konsep JAMKESMAS yang sebenarnya, yaitu benar-benar masyarakat miskin yang menjadi peserta JAMKESMAS. 2. Dalam melakukan pendataan di desa diharapkan agar di bentuk Tim untuk pendataan peserta JAMKESMAS. Dalam melakukan pendataan Tim benar-benar melihat masyarakat yang memenuhi syarat sesuai dengan pedoman JAMKESMAS tahun 2009 yang di keluarkan oleh Departemen Kesehatan. 3. Untuk peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian tentang Efektivitas JAMKESMAS ditambahkan variabel variabel yang lebih mempengaruhi Efektivitas JAMKESMAS yaitu mutu pelayanan, tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, dan tingkat efisiensi pelayanan. DAFTAR PUSTAKA Alkatri,A. dkk, 1997, Rumah Sakit Proaktif Suatu Pemikiran Awal, Jakarta Asrul Azwar, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, penerbit Binarupa Aksara Depertemen Kesehatan, 2008, Pedoman Pelakasanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat, Menteri Kesehatan RI, Jakarta, 2009, Pedoman Pelakasanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat, Menteri Kesehatan RI, Jakarta http://id..org/wiki/ilmu_ekonomi diunduh, 5 Januari 2010). http://www.gatra.com, Kriteria Keluarga Miskin Menurut Data BPS diunduh 18 Januari 2010 Lameshow, Stanley, dkk, 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Gadjah Mada University Press. Notoatmodjo Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Prijono Tjiptoharijanto dan Budhi Soesetyo, 1994, Ekonomi Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Profil Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Parigi, 2009 Sondang. P Siagian, 1997, Organisasi Dan Manajemen Gadjah Mada University Press. Wijono DJoko, 1999, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, vol.1, Airlangga University Press 6