BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan antara pimpinan dengan bawahan, stuktur tugas, kuasa dalam posisi sebagai pemimpin. Sedangkan kinerja pegawai terdiri dari tujuh dimensi, yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, inisiatif kerja, kreativitas kerja, pengetahuan kerja, dapat diandalkan dan dapat bekerjasama... Metode Penelitian... Desain Penelitian dan Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatori (eplanatory research). Menurut (Singarimbun dan Effendi, 989: 5) : Metode ini memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi dengan menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Variabel terikatnya (dependent) adalah kinerja pegawai diberi simbol (Y), selanjutnya variabel bebas (independent) adalah gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan pimpinan 40
4 dengan bawahan, dengan simbol (X ), struktur tugas dengan simbol (X ), dan kuasa dalam posisi sebagai pemimpin, dengan simbol (X ).... Operasionalisasi Variabel Menurut (Singarimbun, 989:48), variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai nilai variabel yang akan diuji dalam penelitian ini, maka sebaiknya peneliti memberikan batasanbatasan setiap nilai variabel secara konkrit dan jelas, yang akan diuraikan dalam operasionalisasi variabel berikut:. Gaya Kepemimpinan, yaitu pola tingkah laku yang disukai oleh seorang pemimpin (Kepala Dinas) Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara, dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi perilaku bawahan agar dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.. Kinerja, yaitu tingkat keberhasilan para pegawai dalam melaksanakan tugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil kerja mengenai tugas tertentu. Untuk lebih jelasnya variabel dalam penelitian ini dapat di operasionalisasi sebagai berikut:
4 Tabel.. Operasionalisasi Variabel VARIABEL DIMENSI INDIKATOR No Pertanyaan Hubungan pemimpin-bawahan Komunikasi Hubungan kerja Dapat dipercaya Dapat diandalkan Kerjasama 4 5 X Gaya Kepemimpinan (Fred Fidler 008:) Struktur tugas pelaksanaan tugas penyelesaian tugas metode yang digunakan langkah penyelesaian pekerjaan petunjuk teknis uraian rinci tentang tugas Kekuasaan sebagai pemimpin Kualitas Kerja Kerapihan Kecepatan Kecakapan perintah pelaksanaan tugas rambu-rambu pelaksanaan tugas perhatian dari bawahan ketaatan bawahan 6 7 8 9 0 4 5 Y Kinerja Pegawai (Robbins, 007:48) Kuantitas Kerja jumlah tugas yang diselesaikan membandingkan hasil kerja dengan kesediaan waktu Pengetahuan persiapan pelaksanaan penguasaan tugas 4 Kehandalan 4 kemampuan menyelesaikan pekerjaan hasil pekerjaan yang dapat diandalkan 5 Inisiatif 5 inisitatif terhadap evaluasi tindak lanjut dari hasil evaluasi 4 5 6 7 8 9 0 6 Kreativitas 6 membuat langkah kerja pemanfaatan IPTEK 7 Kerjasama 7 harmonisasi dalam kerjasama kerjasama dalam menyelesaikan tugas bersama 4 5... Populasi dan Sampel Populasi menurut (Riduan dan Akdon, 005:7) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara (Harun Al Rasyid, 005:74) menyatakan bahwa Populasi adalah objek psikologis yang memiliki kesamaan ciri. Lebih
4 lanjut (Akdon, 005:44) menyatakan bahwa Populasi yang secara kwantitatif jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin dijangkau seluruhnya, tidak saja karena biayanya akan sangat besar dan waktu yang lama tapi juga hasilnya belum tentu objektif. Keadaan seperti itu mengharuskan dari sejumlah populasi ditetapkan ukuran sampel yang menjadi sumber data sesungguhnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dikaitkan dengan populasi penelitian yang tengah dilakukan maka dapat disampaikan bahwa populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai ada pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel.. Jumlah dan Jenjang Kepangkatan No Nama Unit Kerja Populasi. Sekretaris. Kasubag. Kelompok Jabatan Fungsional 8 4. Kepala Seksi 8 5. Kelompok Unit Pelaksana 6. Staf 4 JUMLAH 46 Sumber: Dinas PU Kab. Halbar, Maluku Utara Dari tabel.. di atas dapat dibaca bahwa populasi penelitian adalah seluruh pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, berjumlah 46 orang. Sementara Sampel penelitian mengacu pada pendapat Arikunto, (00:7) bahwa Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dilain pihak, Sugiyono,
44 (008:57) memberikan pengertian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Sampel dari populasi diharapkan dapat mencerminkan seluruh populasi. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel yang diambil dari populasi, maka semakin baik hasil penelitian. Anggapan tersebut tidak selalu benar, karena hal tersebut bergantung kepada homogenitas yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi. Adapun dalam penarikan sampel yang digunakan adalah stratified Random Sampling. Disebut pengambilan sampel stratified apabila menyeleksi anggota sampel berdasarkan strata. Artinya menyeleksi anggota sampel pada alokasi ukuran sampel menurut kepangkatan atau golongan pegawai pada tiap unit kerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Namun di dalam proses penarikan sampel tersebut ditentukan berapa besar ukuran sampel yang akan diambil, dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 004:49), yaitu: n = N +N (e) Dimana N = Banyaknya responden n = Jumlah sampel yang akan diambil e = Error yang ditoleransi = 0 % Besarnya ukuran sampel terpilih adalah sebagai berikut:
45 46 n = = 59.5 (dibulatkan menjadi 60) + 46 (0,) Jadi ukuran sampel terpilih adalah 60 orang pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Selanjutnya melalui teknik Disproportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan sampling ini karena anggota populasi heterogen (tidak sejenis). Artinya, hanya berlaku bagi anggota populasi dari staf yang ditentukan ukuran sampelnya, sementara unit kerja dengan strata yang lebih tinggi, ditentukan ukuran sampel sesuai dengan jumlah populasi, yaitu strata sampai 5, ukuran sampel diambil dari ukuran populasi. Untuk lebih jelasnya, digambarkan pada tabel di bawah ini. Tabel. Jumlah Populasi Berdasarkan Unit Kerja Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Maluku Utara Stratifikasi Nama Unit Kerja Populasi Sampel Sekretaris Kasubag Kelompok Jabatan Fungsional 8 8 4 Kepala Seksi 8 8 5 Kelompok Unit Pelaksana 6 Staf 4 8 JUMLAH 46 60 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Provinsi Maluku Utara Berdasarkan hasil penentuan penarikan ukuran sampel dengan teknik disproportionate stratified random sampling, maka didapat ukuran sampel sebanyak 60 orang. Ukuran sampel ini adalah seluruh pegawai di lingkungan
46 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara...4. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini, meliputi:. Jenis Data: a. Data Primer, yaitu data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian. Data primer harus dapat terjaring pada daftar isian atau kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang akan diisi responden dan juga melakukan wawancara untuk melengkapi data yang terekam atau kurang lengkap dari data isian. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan maupun dokumentasi.. Sumber Data: Menggunakan klasifikasi (tiga) P, seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 00:4), yaitu: a. Person: sumber data berupa orang b. Place: sumber data berupa tempat (diam dan bergerak) c. Paper: sumber data berupa simbol (angka, hurup, gambar, dan lainnya)...5. Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, dalam bentuk data primer, yaitu data yang langsung didapat
47 dari para pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Teknik pengumpulan data untuk penelitian lapangan ini terdiri dari: ) Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan buku, laporan-laporan, literatur dan sumber pustaka lain untuk memperoleh data sekunder yang akan dijadikan landasan teoritis, terutama yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan kinerja para pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. ) Observasi lapangan, yaitu bagaimana cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap kejadian yang sedang berlangsung di objek penelitian dan ditulis sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya yang terjadi di lapangan, dengan lokasi penelitian. ) Angket atau kuesioner, yaitu cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sendiri dengan alat bantu yang dipilih adalah kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup (fied alternative questions). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk pertanyaan yang kemungkinan jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada dengan memberikan tanda silang atau checklist pada jawaban tersebut. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah Skala Likert, yaitu alat untuk mengukur sikap dari keadaan yang sangat negatif ke jenjang yang sangat positif, untuk menunjukkan
48 sejauh mana tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan oleh peneliti. 4) Wawancara, merupakan proses interaksi dan komunikasi antara peneliti dengan responden. Adapun responden yang akan diwawancarai adalah responden tertentu yang terpilih. Di samping pihak-pihak lainnya yang dianggap dapat melengkapi data yang dibutuhkan sesuai dengan variabel yang diteliti...5. Teknik Pengujian Data Dalam suatu penelitian validitas dan reliabilitas suatu hasil penelitian bergantung pada instrumen yang digunakan. Jika alat ukur tersebut tidak valid dan tidak reliable, maka hasilnya tidak menggambarkan keadaan yang sesunguhnya. Kuesioner yang diberikan kepada responden merupakan kuesioner yang berisi instrumen-instrumen yang harus diuji kehandalannya, maka kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitasnya...5.. Analisis Item (Butir) Sebelum item digunakan dalam penelitian, akan diuji coba terlebih dahulu kepada responden di luar responden yang diteliti, penulis menyebarkan kepada sekitar 0 responden di luar responden yang telah ditetapkan. Melalui item analisis ini dapat diperiksa apakah item bisa digunakan atau tidak. Bisa atau tidaknya item digunakan dilihat dari discriminal inde dalam bentuk koefesien korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut :
49 r s R X i R X n n i R Y i n n R Y i n n r s = Koefisien Korelasi Rank Spearman R() = Rank untuk X (skor item) R(y) = Rank untuk Y (skor total untuk item) N = Ukuran Sampel Item-item yang dipakai adalah item-item yang memiliki nilai korelasi positif di atas 0....5.. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada di dalam kuesioner. Suatu pernyataan dikatakan sahih jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Seperti yang dikemukakan oleh (Singarimbun, 004:4), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data atau alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti yang lain tetap memberikan hasil yang sama (Forcese dan Riche dalam Rahmat, 004:7). Mengenai hal ini akan dilakukan uji ronbach untuk melihat konsistensi internal yang sekaligus menentukan onstruct Validity dengan rumus sebagai berikut:
50 k k S St i dimana = Koefisien Reliability ronbach K = Banyaknya item S i = Varians dari item ke-i (i = banyaknya item) St = Varians Total (semua item digabungkan) Sekumpulan item dinyatakan valid dan reliable jika nilai tersebut lebih besar dari 0,7 (Kaplan yang dikutip oleh Rahmat, 004). Untuk melihat validitas dan reliabilitas, data yang diperoleh dari lapangan yang tingkat pengukurannya ordinal, dinaikan menjadi interval...7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis..7. Analisis Data Untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Kepada setiap jawaban diberi skor, dengan tingkat pengukuran ordinal. Nilai yang digunakan adalah dari lima sampai satu, dengan catatan bahwa pernyataan bersifat positif, dan pemberian nilai dari satu sampai dengan lima apabila pernyataan-pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner bersifat negatif. Analisis data yang dilakukan terhadap perumusan masalah yang bersifat deskriptif adalah dengan menggunakan rumus persentase. Sementara untuk
5 melakukan uji hipotesis adalah dengan menggunakan statistik parametrik dengan Path Analysis. yang mensyaratkan skala pengukuran minimal interval. Oleh karena itu, sebelum dilakukan analisis data, data yang diperoleh dalam skala ordinal akan dinaikkan terlebih dahulu ke dalam skala interval. Seperti ditegaskan oleh (Harun Al Rasyid, 994:) bahwa untuk menaikkan skala ordinal menjadi interval digunakan Method of Successive Interval dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Perhatikan banyaknya responden yang memberikan respon yang ada (f). Membagi setiap bilangan pada frekuensi dengan jumlah responden sehingga diperoleh proporsi.. Menjumlahkan proporsi secara berurutan sehingga diperoleh proporsi komulatif. 4. Dari proporsi komulatif dicari nilai Z dengan menggunakan tabel distribusi normal. 5. Dari nilai Z, dicari nilai density dengan menggunakan tabel ordinal distribusi normal. 6. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus: (Density at Lower) (Density at Upper Limit) SV = ------------------------------------------------------------------ (Area under Upper Limit) ( Area under Lower Limit Keterangan: Density at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah
5 Density at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas Area Under Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas Area Under Lower Limit : Daerah di Batas Batas Bawah 7. SV yang dinilai kecil diubah menjadi sama dengan satu (), kemudian SV yang lain ditambah dengan nilai pengubah tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan SV yang baru (skala interval) dengan rumus. Y = SV + SV min +..7. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Variabel gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi yaitu () dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan; () dimensi struktur tugas; dan () dimensi kuasa dalam posisi sebagai pimpinan sebagai variabel bebas (independent) dan variabel kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, sebagai variabel terikat (dependent). Adapun model hubungan antar variabel yang akan dianalisis dapat dilihat dalam gambar berikut, yaitu menentukan diagram jalur.
5 PyЄ X Py r r X Py Y r Py X Keterangan : Bagan.. Diagram Jalur X = Dimensi Hubungan Pimpinan dengan Bawahan X = Dimensi Struktur Tugas X = Dimensi Kuasa dalam Posisi sebagai Pemimpin Y = Kinerja Pegawai Є = Epsilon r r r = Koefisien korelasi variabel dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan X dengan dimensi struktur tugas X, yang menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut. = Koefisien korelasi variabel dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan X dengan dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin X, yang menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut. = Koefisien korelasi variabel dimensi struktur tugas X dengan dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin X, yang menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua
54 variabel tersebut. Py = Koefisien jalur dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan X terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung. Py = Koefisien jalur dimensi struktur tugas X terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung. Py = Koefisien jalur dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin X terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung. Py(. ) = Koefisien determinasi dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan, struktur tugas, kuasa dalam posisi sebagai pimpinan, (X, X, X ) secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai -Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung. Diagram tersebut dapat diartikan sebagai berikut:. Hubungan antara X, X, X ke Y merupakan hubungan kausal. Hubungan antara (X ke X ), (X ke X ), (X ke X ), merupakan hubungan korelasional Adapun proses penghitungan Uji Hipotesis adalah dengan menggunakan Path Analysis, (Harun Al-Rasyid, 997) dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Membuat persamaan struktural, yaitu: Y y y y y. Menghitung Matriks Korelasi, yaitu :
55 R r r r Y r r r y y y. Mengeluarkan Matriks Korelasi antar variabel independen, yaitu : R r r r 4. Menghitung Matriks Invers R - yaitu : R 5. Menghitung Koefisien Jalur dengan rumus sebagai berikut: 4 4 4 ry ry ry 6. Menghitung R Y,,, yaitu koefisien determinasi total X, X, X terhadap Y dengan rumus sebagai berikut: R 4,, y, y, y ry ry ry
56 7. Menghitung pengaruh variabel lain (P 4 ) dengan rumus sebagai berikut: 4 R y 8. Menguji Koefisien Jalur secara parsial (individual) dengan rumus sebagai berikut: Ho : P Y = 0 ( X i tidak berpengaruh terhadap Y) H : P Y 0 ( X i berpengaruh terhadap Y) Statistik uji yang digunakan adalah: t R Y n p Y XX X k c ii i =,, k = banyaknya variabel bebas. 9. Menghitung Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen (a) Pengaruh X terhadap Y Pengaruh Langsung = (Py ) Pengaruh Tidak Langsung melalui X dan X. (b) Pengaruh X terhadap Y Pengaruh Langsung = (Py ) Pengaruh Tidak Langsung melalui X dan X (c) Pengaruh X terhadap Y Pengaruh Langsung = (Py ) Pengaruh Tidak Langsung melalui X dan X
57 Pengaruh total X, X, X, secara bersama-sama terhadap Y = Pengaruh total X terhadap Y + pengaruh total X terhadap Y + dan pengaruh total X terhadap Y terhadap Y. Di dalam proses penghitungannya penulis menggunakan program SPSS Versi 6.0 dan program Ecel 007.. Tempat dan Jadwal Penelitian Rencana penelitian dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang diperkirakan akan membutuhkan waktu antara bulan Pebruari sampai Bulan Nopember 0.
Tabel.4 Time Schedule Penelitian Tahun 0 NO. KEGIATAN PENELITIAN Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nop 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4. Observasi Lapangan. Persiapan Sumber Buku. Hasil Penelitian Terdahulu 4. Penulisan BAB 5. Bimbingan BAB,, 6. Revisi BAB, 7. Revisi BAB,, 8. Persiapan Seminar UP 9. SEMINAR UP 0. Revisi Hasil Seminar UP. Persiapan Kuesioner. Penyebaran Kuesioner. Pengolahan Data Penelitian 4. Analisis Data dan Deskripsi 5. Penulisan Bab 4 dan 5 6 Bimbingan Tesis 7. Penyempurnaan Tesis 8 Persiapan Administrasi UT 9. UJIAN TESIS 58